Anak belajar kreatif dengan bahan daur ulang

Anak-anak kita pada usia masih sangat muda memiliki rasa ingin tahu tinggi. Mereka terbuka dengan pengalaman baru. Inilah sesungguhnya waktu paling tepat untuk mengajarkan mereka gaya hidup sehat dan ramah lingkungan, salah satunya kreatif daur ulang.

Tujuan mendaur ulang menjadi subjek kampanye tak terhitung banyaknya di seluruh dunia. Secara teori, anak-anak memang perlu diajarkan pentingnya daur ulang. Namun, mengajak mereka terlibat aktif di berbagai praktik, seperti kreatif daur ulang dalam kegiatan belajar di sekolah sangat bagus untuk membuat pesan tadi tetap melekat.

Inilah yang dilakukan SDIT Thariq bin Ziyad Jatimulya, tempat putri saya, Maetami (6 tahun) bersekolah. Pada Sabtu, 28 Januari 2023, sekolah yang mengusung konsep membentuk pribadi yang saleh dan cerdas ini kembali menggelar pentas seni dan expo bertemakan Gebyar Talenta 2023.

Sepekan sebelumnya, saya menerima undangan untuk orang tua murid berisi ajakan menghadiri acara ini. Saya dan suami pun bersepakat untuk menyaksikan pentas seni dan expo perdana kakak di tingkat sekolah dasar. Suami minta izin work from home supaya bisa hadir di lokasi.

Jam tujuh pagi saya dan kakak sudah hadir di sekolah, diiringi cuaca yang kurang bersahabat. Hujan turun membersamai pembukaan acara. Namun, saya terpukau dengan kata sambutan dari Bapak Supriyanto M Hadi selaku kepala sekolah yang mengatakan hujan merupakan tanda-tanda keberkahan bagi kita semua.

Dalam sebuah riwayat, Annas Ibn Malik, Rasulullah SAW pernah mengalami hujan. Akan tetapi, beliau justru membiarkan air hujan mengenai tubuhnya. Nabi berkata, hujan adalah sesuatu yang layak disambut sebab Allah SWT menurunkan rahmat dan kasih sayang bersamanya.

Intinya, dalam menghadapi kondisi apa pun, itu semua bergantung pada pandangan kita. Kalau kita memandang hujan negatif maka dia akan terus mendatangkan musibah dan kekhawatiran bagi manusia.

Kreasi daur ulang anak-anak SDIT Thariq bin Ziyad Jatimulya, Bekasi
Kreasi daur ulang anak-anak SDIT Thariq bin Ziyad Jatimulya, Bekasi

Tepat jam sembilan, pembukaan pameran dan business day digelar. Mulailah anak-anak grade 4-6 berkeliling layaknya pelaku usaha profesional menawarkan dagangan mereka kepada tamu-tamu yang datang. Business Day digelar tepat di lapangan tengah SDIT Thariq bin Ziyad Jatimulya, sementara pentas seni di lapangan upacara.

Saya tak hendak membahas pentas seni terperinci. Inti acaranya anak-anak dari kelas 1-6 maju dengan keterampilan masing-masing. Ada yang menampilkan lantunan ayat suci Al-Qur’an, puisi, pantun, menyanyi, gambus, pencak silat, tarian tradisional, teater, dan sebagainya.

SDIT Thariq bin Ziyad Jatimulya, Bekasi
Kreasi anak-anak SDIT Thariq bin Ziyad Jatimulya, Bekasi

Kakak Maetami sendiri bersama teman-teman perempuannya dari kelas 1B muncul menyanyikan lagu Ibu yang dipopulerkan Haddad Alwi dan Farhan. Cantik sekali anak ibun dan papa. Kami bangga dengan putri kecil kami yang begitu kompak bersama rekan-rekannya.

Kakak sebelumnya berlatih rajin di rumah, mulai dari menghafal lirik lagu hingga gerakan. Dia juga sibuk mengenakan kostumnya yang bernuansa merah dan emas. Kakak Maetami sangat bertanggung jawab dan ingin tampil maksimal.

Kreatif daur ulang bersama SDIT Thariq bin Ziyad Jatimulya

Kebetulan, jadwal tampil Kakak Maetami ada di awal sehingga anak-anak grade satu lebih dahulu menyelesaikan pentas seni mereka. Waktu tersisa saya dan suami manfaatkan berkeliling stan pameran.

Tema Expo Gebyar Talenta 2023 SDIT Thariq bin Ziyad Jatimulya adalah Setitik Bakti untuk Negeri. Exponya digelar dari kelas 1-6. Ini berarti ada enam ruangan expo dengan tema-tema berbeda yang ditandai dengan nama-nama provinsi di Indonesia. Ada kelas yang mengusung tema Jawa Barat, Sumatra Barat, Bali, dan sebagainya. Grade 1 sendiri bertemakan DKI Jakarta.

Semua penyelenggara acara didaulat dari murid-murid sekolah, mulai dari pembawa acara atau MC, penyambut tamu, interpreter atau pemandu kunjungan tiap kelas, sampai yang melayani pemesanan makanan pun dari anak-anak. Mereka benar-benar diajarkan mandiri dan kreatif.

Saya mulai dari kunjungan ke ruang expo grade 1 sampai 6. Kita lihat kreasi daur ulang mereka lewat foto-foto dan video berikut ya.

Kurangi sampah dari sekolah

Rasanya tak perlu saya menuliskan lagi berulang-ulang tentang tujuan mendaur ulang sampah di sekolah. Catatannya sudah banyak berseliweran di Google.

Institusi pendidikan saat ini menyiapkan berbagai inisiatif daur ulang untuk seluruh siswa. Mungkin kesannya memakan waktu lebih, tetapi ini merupakan langkah positif untuk mengurangi sampah dimulai dari sekolah.

Apa saja yang bisa dilakukan sekolah untuk mendorong kreatif daur ulang pada siswa?

1. Buat siswa berkontribusi pada lingkungan

Kegiatan belajar mengajar di SDIT Thariq bin Ziyad Jatimulya dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir 14.15 WIB. Ini berarti semua murid istirahat dan makan siang di sekolah.

Sekolah sama sekali tidak menyediakan kantin untuk makanan berat. Tidak ada yang berjualan soto, nasi goreng, ayam bakar, apalagi nasi padang. Orang tua diberikan dua pilihan untuk makan siang anak, yaitu anak dibekali dari rumah atau disiapkan katering dari sekolah dengan biaya bulanan.

Katering sekolah disajikan dalam bentuk kotak makanan yang  bisa digunakan kembali. Jadi, bukan wadah makanan dengan plastik sekat, bukan pula styrofoam. Benar-benar kotak makanan.

Maetami sendiri saya siapkan bekal dari rumah. Lantaran jarak rumah ke sekolah cuma tujuh menit naik motor, saya baru kirimkan makan siangnya pukul 10.30 WIB setiap hari. Biar masih hangat, gitu.

Gerbang sekolah terbuka untuk orang tua yang mengantar makanan maksimal pukul 11.00 WIB setiap hari. Anak-anak biasanya mulai makan siang pukul 11.15 atau 11.30 WIB sebelum dzuhur.

Gagasan ini sebentuk praktik keberlanjutan bagi lingkungan dimulai dari sekolah.

SDIT Thariq bin Ziyad Jatimulya, Bekasi
Kreasi anak-anak SDIT Thariq bin Ziyad Jatimulya, Bekasi

2. Siapkan skema pengomposan sekolah

Pengomposan adalah cara bagus untuk menangani masalah sampah di sekolah. Saya belum melihat ini di sekolah anak saya, mungkin karena saya yang tidak tahu atau memang belum ada praktik sama sekali.

Sebelum mengatur skema pengomposan, sekolah sebaiknya melakukan audit produksi sampah dan limbah harian, bulanan, bahkan tahunan. Hal ini sebetulnya sangat mudah dilakukan.

Setelah mengetahui angkanya, sekolah dapat memerkirakan berapa jumlah sampah organik dan anorganik yang dihasilkan? Dari jumlah tersebut, berapa yang bisa digunakan kembali?

Ke depannya, hasil pengomposan tadi bisa dimaksimalkan pihak sekolah, misalnya untuk pemeliharaan tanaman lingkungan sekolah, bisa juga sumber pelajaran bagi murid-murid, seperti praktik berkebun.

SDIT Thariq bin Ziyad Jatimulya, Bekasi
Kreasi anak-anak SDIT Thariq bin Ziyad Jatimulya, Bekasi

3. Sediakan tempat sampah berdasarkan jenis

SDIT Thariq bin Ziyad Jatimulya telah menyediakan tempat sampah berdasarkan tiga klasifikasi, yaitu:

  • Tong hijau untuk sampah organik, misalnya sampah makanan.
  • Tong kuning untuk sampah anorganik, misalnya sampah tisu dan plastik kemasan makanan.
  • Tong merah untuk sampah mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3), misalnya kaca dan kaleng minuman.

Tempat sampah ini diletakkan di tempat-tempat strategis yang bisa dijangkau murid. Hal yang perlu digalakkan adalah membiasakan murid membuang sampah berdasarkan jenisnya. Mereka perlu diajarkan makna warna masing-masing tong sampah dan mengidentifikasi jenis sampahnya sendiri.

4. Pastikan guru dan seluruh staf sekolah terlatih dan terlibat

Tak ada guna mengajarkan murid-murid disiplin menjaga lingkungan, tetapi guru dan staf sekolahnya masabodoh. Justru, yang lebih tualah harus lebih terlatih dan terlibat aktif memberi contoh terbaik untuk murid-murid.

5. Bersurat pada pelaku industri hingga pemerintah

Sering kali ketika kita bicara tentang kreatif daur ulang atau praktik reduce, reuce, recycle, kita berfokus pada aktivitas individu atau per orangan. Doronglah siswa kita untuk mempraktikkan hal sama di rumah bersama keluarga mereka.

Penyumbang terbesar emisi perubahan iklim saat ini adalah pelaku industri. Kita bisa mendorong anak-anak kita bersurat kepada para pelaku industri tadi, bahkan bila perlu pada pembuat kebijakan, dalam hal ini kementerian dan pemerintah pusat.

Contohnya, anak-anak kelas dua menulis surat pada waralaba cepat saji, seperti McD, KFC, Hoka-Hoka Bento dan sebagainya untuk lebih banyak menggunakan produk kertas daur ulang misalnya.

Arahkan siswa-siswa menemukan bisnis tingkat lokal yang ingin mereka kirimi surat. Siswa yang lebih senior bisa menyurati pemegang kebijakan, misalnya dukungan untuk undang-undang yang melindungi hutan. Selain bersurat, mereka juga bisa mempresentasikan pemikiran mereka di depan kelas.

6. Gunakan bahan daur ulang untuk pentas seni atau expo

Nah, inilah yang dilakukan SDIT Thariq bin Ziyad dalam kegiatan tahun ini. Sebagaimana yang terlihat dalam foto-foto di atas, ada beberapa bahan kerajinan yang ditampilkan dalam expo terbuat dari bahan daur ulang.

Jika anak-anak kita ajarkan kreatif daur ulang dengan benar sejak awal, kemungkinkan saat mereka tumbuh dewasa, mereka akan melihatnya sebagai sebuah kebiasaan dan kebutuhan, bukan sekadar anjuran dan tugas.

Daur ulang bukan satu-satunya aksi keberlanjutan yang perlu kita dorong. Kita juga aktif menjauhkan anak-anak kita dari produk atau barang-barang sekali pakai. Sesederhana membiasakan mereka menggunakan botol minum isi ulang.

Apalagi ya? Eum, silakan tuliskan pendapatmu di kolom komentar dan jika berkenan share tulisan ini sekiranya bermanfaat. Terima kasih.

Share:

10 responses to “Belajar Kreatif dengan Bahan Daur Ulang”

  1. Icha Marina Elliza Avatar

    Soal hujan, saya setuju nih dengan kepala sekolah. Hujan berarti Rahmat Allah telah turun.
    Btw keren acara sekolah kak mae. Bukan sekedar market day tapi bussines day.
    Kak mae juga tampil maksimal ya. Barakallahu..

  2. ellafitria Avatar

    Waaaw sekolah Kak Mae punya program giniii, kereeen. Coba kalau di sini ada sekolah yang aware dengan kreativitas daur ulang begini. Dari kecil sudah dibiasakan dengan daur ulang dan memperhatikan alam, pasti nanti sampai dewasa bakal teringat terus plus lebih cinta dengan alam

  3. Dian Restu Agustina (@dianrestoe) Avatar

    Kak Mae udah ikutan pentas aja…Masya Allah Tabarakallah
    Keren sekali program sekolahnya termasuk kreatif daur ulang yang tidak hanya melibatkan siswa tapi seluruh pendukung sekolah termasuk orang tua. Bisa ditiru nih konsep yang dijalankan SDnya oleh sekolah lainnya
    Apalagi jika pengenalan akan cinta lingkungan ditumbuhkan sejak dini seperti ini, pasti akan mengakar pada diri

  4. Sabrina Avatar

    wah kreatif sekali ya, bahan-bahan tak terpakai bisa menjadi berbagai macam barang-barang guna pakai. Sekolahnya keren ini sudah mengajarkan anak-anak kreatif sejak kecil, bahkan sudah bisa dimanfaatkan untuk acara pentas hasil daur ulangnya

  5. Gusti yeni Avatar

    Setuju banget sejak kecil diajarkan proses daur ulang dan menggunakan barang barang yang ramah lingkungan supaya kelak dewasa terbiasa melakukannya.

  6. Mugniar Avatar

    Senang melihat acara Gebyar Talenta 2023 … acaranya tiap tahun ya Mbak? Atau tiap 6 bulan? Serius ya persiapannya, pementasannya keren. Banyak yang anak pelajari dari kegiatan ini.

  7. Sukma Meganingrum Avatar
    Sukma Meganingrum

    Nah ini, aku jadi suka ngumpulin barang bekas buat bikin-bikin bareng anak. Tapi belum layak jual sih, sejauh ini dibuat untuk belajar aja. Kayak peraga sains gitu.

    Pada akhirnya nantinya juga jadi sampah lagi sih. Tapi setelah menuai manfaat pembelajaran. Hehe

  8. ww.anti Avatar

    Bagus banget acaranya.. biar anak anak terbiasa menghargai barang barang yang dimilikinya, jadi nggak buang barang sembarangan.. juga jadi lebih peka dengan lingkungan

  9. Vivi Avatar
    Vivi

    Cantik kali lah anak gadis bu Mutia ni….
    Bagus ya sekolahnya, udah ngajarin anak anak untuk jadi enterpreneur sedari dini. Trus ngajarin anak-anak daur ulang.

  10. nurhilmiyah Avatar
    nurhilmiyah

    Cantik banget tas daur ulang dengan pewarna alaminya ya, motif tie dye yang keren sekali. Kakak Maetami udah makin gede aja ya, makin cantik dan shalihah, sehat selalu ya kakak Mae dan adik2nya.

Leave a Comment