Instagram Ads suatu hari menarik perhatian saya. Di sana muncul beberapa view tempat wisata di Sentul, salah satunya Pendopo Ciherang.
Ceritanya Tahun Baru 2022 kemarin saya niatnya bawa anak-anak ke Pantai Pasir Putih PIK2. Eh, pantainya malah ditutup sementara karena ada lonjakan kasus Covid-19 di Jabodetabek. Keinginan anak-anak untuk main pasir sepuasnya gak kesampaian deh.
Pas lihat Pendopo Ciherang, eh kenapa gak bawa anak-anak main di sungai aja? Beneran loh, Maetami udah masuk enam tahun usianya kini gak pernah main di sungai. Masya Allah. Sejak lahir di Bali dia tahunya laut doang. Gak pernah nyebur sungai.
Hari yang dinantikan pun tiba. Januari lalu, lupa kapan tanggalnya, kami akhirnya menuju lokasi.
Dari Bekasi kami menempuh perjalanan kurang lebih dua jam. Jalanan lancar ya pas weekend. Kami masuk Tol Jagorawi lanjut ke Sentul Selatan, kemudian menuju Jalan Raya Babakan, dan akhirnya nyampe di Pendopo Ciherang.
Pendopo Ciherang persisnya beralamat di Jalan Wangun RT 03/ RW 15, Kampung Wangun 2, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Thanks to Google Maps yang mengantar kita sampai tujuan, gak pake nyasar.
Soalnya 30 menit terakhir menuju lokasi, itu jalannya kecil banget. Kami nyaris mengira kami nyasar, tetapi ya udah percaya aja deh sama Mbah Google. Eh, nyampe juga.
Tiket masuk Pendopo Ciherang
Dari areal parkir mobil, kami harus berjalan kaki dulu, kira-kira 200 meter sampai ke loket tiket masuk Pendopo Ciherang. Harga tiket pas weekday dan weekend beda.
- Tiket dewasa Rp 30 ribu (weekday) dan Rp 40 ribu (weekend) per orang
- Tiket anak-anak 2 tahun ke atas Rp 25 ribu (weekday) dan Rp 35 ribu (weekend) per orang
- Tiket renang di kolam renang dewasa/ anak Rp 15 ribu per orang (opsional)
- Tiket keluarga (2 dewasa dan 2 anak) Rp 100 ribu (weekday) dan Rp 135 ribu (weekend)
- Per lembar tiket ada potongan harga Rp 5 ribu untuk voucher makan
Saya ambil tiket keluarga Rp 100 ribu plus tiket 1 anak Rp 25 ribu, jadi totalnya Rp 125 ribu. Petugas memberikan kami dua gelang dewasa dan tiga gelang anak sebagai tanda masuk kawasan. Gelangnya terbuat dari kertas laminated paper yang tahan air. Jadi, pas anak-anak nyebur sungai, gelangnya gak bakal sobek.
Pendopo Ciherang buka setiap hari pukul 09.00-17.00 WIB. Tempat ini bisa didatangi kapan saja, tidak harus menginap.
Spot-Spot Unik di Pendopo Ciherang
Dari tempat pembelian tiket, lagi-lagi kami berjalan kaki untuk mencapai lobi utama. Jalurnya menurun kok. Sepanjang perjalanan kami menemukan banyak spot unik, tempat pengunjung berhenti sejenak melaksanakan aktivitas berbeda.
Ada pengunjung yang melakukan tur dari lobi utama, dan ada yang dari jembatan merah. Ini jembatan ikonik yang instagenik.
1. Musala dan rumah doa
Spot pertama ini kami temui di sisi kiri setelah gerbang masuk bertuliskan PENDOPO CIHERANG, Budayakan Budaya Indonesia.
“Wah, Bhineka Tunggal Ika banget ini. Di pelosok desa begini ada pengelola restoran dan penginapan yang menyediakan dua tempat ibadah sekaligus, untuk umat Islam dan Kristiani. Keren banget,” ujar saya dalam hati.
Feel kayak gini sebelumnya cuma saya temukan di Bali. Sekarang saya merasakan hal sama di Bogor. Rasanya adem banget di hati kalo masyarakat kita hidup berdampingan tanpa membawa isu suku, agama, dan ras.
Make sense sih. Pendopo Ciherang kerap menjadi destinasi wisata saat weekend. Kita tahu pada Sabtu atau Minggu, saudara kita yang Kristiani dan Katolik sejatinya ke gereja untuk beribadah. Kalau mereka kebetulan lagi menginap di Pendopo Ciherang, trus mungkin mau doa atau meditasi, bingung kan gerejanya jauh? Nah, mereka bisa pakai rumah doa yang ada di sini.
Musala dan rumah doa di Pendopo Ciherang ukurannya kecil, berupa pondok atau rumah panggung yang terkesan mengapung di atas kolam. Ada banyak bibit ikan di kolam yang mengelilinginya. Masing-masing pondok mungkin cuma bisa digunakan maksimal dua orang. Jadi, kalo kita mau shalat atau doa, harus mengantre.
Kalo gak ada yang make rumah doa, biasanya sih saudara Muslim yang pria menggunakan pondok kecil ini untuk menunaikan shalat wajib, seperti suami saya yang waktu itu numpang melaksanakan shalat dzuhur di rumah doa. Ini tuh pure pondok, yang di dalamnya cuma ada petunjuk arah kiblat dan alat shalat. Gak ada lambang atau simbol agama tertentu. Sangat general.
2. Lobi wayang (pendopo utama)
Aduh, saya jadi ngeri-ngeri sedap nih bahas wayang. Indonesia kan lagi heboh ini sama hal-hal berbau wayang. Hahaha.
Kita fokus aja bahas budaya Nusantaranya ya. Nah, pendopo utama di Pendopo Ciherang menurut saya super keren.
Gayanya tradisional modern dengan sentuhan nuansa cokelat kayu bercampur hitam di bagian fasadnya. Nuansa mewah semakin terlihat manakala kita berada dalam lobi.
Ada sudut menampilkan deretan wayang golek, kesenian tradisional Jawa Barat. Ada juga wayang kulit.
Kebetulan ayah saya berasal dari Bandung juga mengoleksi beberapa wayang golek di rumah. So, sedikit banyaknya saya masih ingat beberapa nama mereka. Gak mati gaya deh pas Kakak Maetami bertanya tentang identitas mereka satu per satu.
Ada Hanoman, Aswatama, Arjuna, Gatot Kaca, Dewi Drupadi, dan gak ketinggalan para tokoh punakawan, seperti Cepot, Gareng, Semar, dan Dawala. Yesss, ibu pintar kan kak? Wkwkwk.
Gak jauh dari stan wayang, ada pintu bermotif gunungan wayang. Cantik banget buat jadi spot selfie.
Persis di depan stan wayang ada becak dan sepeda onthel yang gak kalah keren buat jadi spot selfie. Pemandangan di depan lobi berupa aliran Sungai Ciherang yang salah satu sisinya terdapat beranda beton menyerupai Tepas Lawang Salapan Dasakreta yang pernah kami lihat bersebelahan dengan Tugu Kujang di pusat Kota Bogor.
3. Vila penginapan
Di lobi ini kita memutuskan mau makan atau menginap? Kalo mau makan ada beberapa lokasi makan asyik di dalam. Kalo mau menginap juga ada lima pilihan vila penginapan dengan kamar bergaya klasik dan modern.
Vila-vila di Pendopo Ciherang ini tematik loh. Ada yang bentuk bangunannya seperti rumah joglo, rumah gonjong, dan rata-rata memang berbentuk rumah panggung.
Harga kamarnya menurut saya murah. Kisarannya Rp 1,2-1,6 juta per malam, maksimal empat tamu, bahkan bisa enam tamu kalo sama anak-anak batita ya. Kenapa murah? Karena harga kamar tersebut sudah include tiga kali makan loh, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam.
Kemarin saya sempat berniat datang lagi ke sini Februari 2022 buat rayain anniversary pernikahan. Udah hampir mau booking room, tetapi karena ada jadwal dadakan acara lamaran keluarga, batal deh. But, yes, saya dan suami ingin kembali lagi ke sini.
4. Restoran
Ada banyak tempat makan di Pondok Ciherang. Lobinya aja udah bisa kita jadikan tempat makan. Ada juga restoran indoor dua tingkat dengan view Lawang Salapan dan taman, kemudian ada juga restoran outdoor di pinggir kolam renang dan pinggir sungai.
Kami memilih restoran yang berada di pinggir sungai. Hari boleh panas terik, tetapi kita gak kepanasan sama sekali di sini. Soalnya sekeliling Pendopo Ciherang ini masih asri hutannya. Banyak pepohonan hijau, sehingga angin yang berembus sangat menyejukkan.
Menu-menu makanan di Pendopo Ciherang mostly menu-menu Indonesia. Emang sih harganya sedikitttt lebih mahal dari harga umum yang berlaku, tapi so so lah. Soal rasa, aduh, enak pisan. Khas restoran sunda banget.
- Main course: nasi liwet pendopo, nasi goreng kampung, nasi goreng ayam, nasi goreng teri, nasi goreng spesial, nasi goreng udang, mie goreng ayam, mie goreng sapi, mie goreng spesial. Kisaran harganya Rp 40-50 ribu per porsi.
- Ala carte: ayam pejantan goreng, ayam goreng bumbu pendopo, nila goreng, nila goreng asam manis, nila goreng telur asin, gurame goreng, gurame goreng saos padang, gurame goreng asam manis, gurame telur asin, udang goreng, dan udang goreng saos padang, udang goreng asam manis, udang goreng telur asin, udang goreng mayo, sapi lada hitam, sop iga, soto daging pendopo, bakso pendopo, ikan asin jambal, tahu, tempe, nasi putih, dan nasi liwet. Kisaran harganya Rp 5-95 ribu per porsi.
- Sayuran: lalapan, petai, sayur asem, terong balado, buncis goreng tepung, buncis goreng telur asin, buncis szechuan, cah kangkung, cah toge ikan asin, brokoli cah udang, genjer cah eby, sapo tahu, dan pokcoy. Kisaran harganya Rp 15-35 ribu.
- Fresh juice: kedondong, tomat, nanas, buah naga, mangga, kiwi, stroberi. Harganya Rp 20-30 ribu.
- Mocktail: pineapple mojito, rasberry mojito, orange mango, strawberry kiwi. Harganya Rp 32 ribu.
- Snack: singkong goreng, singkong goreng keju, singkong goreng mayo, pisang goreng, pisang goreng keju, pisang goreng coklat, pisang goreng coklat keju, mini spring roll, chicken wing bbq, chicken nugget, french fries, fries platter, dimsum, dan siomay. Kisaran harganya Rp 20-35 ribu.
- Sambal: sambal terasi, sambal bawang, dan sambal hijau. Harganya Rp 10 ribu per porsi.
- Dessert: buah mix (semangka, nanas, melon), es krim (original, stroberi, dan cokelat, vanila), thai tea. Harganya Rp 16-25 ribu.
Ada banyak lagi hidangan lain yang gak bisa saya sebutkan satu per satu. Silakan datang dan try it by yourself.
5. Galeri Indonesia
Pas menuju spot makan pinggir sungai, kami melintasi dua unit galeri mini. Galeri pertama adalah Galeri Presden RI dan Pesawat Militer. Isinya foto-foto lawas tujuh presiden kita, mulai dari Pak Soekarno sampai Joko Widodo.
Selain foto-foto presiden, ada juga koleksi miniatur pesawat-pesawat militer kita. Wah, Maetami bisa sekalian belajar sejarah di sini.
Galeri kedua adalah Galeri Pancasila dan Budaya. Isinya adalah semua hal berkaitan dengan lima sila kita dan juga budaya-budaya Nusantara, seperti barongan, simbol daerah, dan lukisan-lukisan budaya.
Tepat di sebelah spot makan kami, ada alun-alun yang biasa digunakan untuk live musik di waktu-waktu tertentu. Kebetulan pas kami di sana gak ada yang lagi live. Namanya Alun-Alun Bhineka Tunggal Ika. Indonesia banget ya.
Saya sampe mikir, ini Pendopo Ciherang punya siapa sih? Jangan-jangan punya Pak Prabowo nih. Hahaha. Soalnya menhan kita ini kan bisa dibilang dihormati banget di Bogor dan rumahnya Pak Prabowo kan ada juga di Sentul. Ya kali kan, masih ada kaitannya dengan beliau.
6. Sungai Ciherang
Pendopo Ciherang dialiri oleh Sungai Ciherang, salah satu sungai yang mengalir di Kecamatan Karang Tengah. Sepanjang aliran sungai inilah ketiga anak saya menikmati petualangan mereka di sungai.
Lama sekali kami menghabiskan waktu di sini, kurang lebih hampir dua jam nyebur dan byar byur main air. Si kembar, Rashif dan Rangin senang sekali.
Apalagi Rashif ya, sejak didiagnosis autisme oleh dokter 1,5 tahun lalu udah gak dibolehin lagi nyebur kolam renang sama dokternya. Katanya air kolam renang gak bagus buat anak autis, menghindari paparan zat kimia, seperti kaporit atau klorin.
Nyebur laut juga Rashif gak boleh, takut paparan merkuri. Duh, apa-apa gak boleh ya nak, tapi ya kita ikut aja lah.
Nah, kalo air sungai boleh dong. Airnya murni air pegunungan, gak ada zat kimia, jernih, bersih. Udah lah puas banget si abang nyebur. Ini pertama kalinya seharian saya melihat anak istimewa saya tersenyum sepanjang hari. Senaaang rasanya hati ibu nak.
Sungai Ciherang di Pendopo Ciherang yang kami temui kebetulan arusnya gak terlalu deras. Ada beberapa spot yang cocok untuk anak-anak, dan ada juga spot untuk dewasa. Batu-batu kalinya besar-besar.
Maetami, Rashif, dan Rangin gak cuma nyebur, tapi bisa main tanah dan batu kali sepuasnya. Beberapa kali mereka menolak pulang, bahkan minta menginap di sana saking sukanya sama suasana alam yang masih asri dan hijau.
Sesekali pas kami di sungai, di atas kami melintas orang-orang yang meluncur flying fox. Asik kali ya next time nyobain flying fox di atas sungai.
Tips ke Pendopo Ciherang
Pendopo Ciherang cocok banget jadi lokasi staycation keluarga. Fasilitasnya lengkap banget.
Buat kamu yang berencana hendak mengunjungi Pendopo Ciherang dalam waktu dekat, berikut beberapa tips dari saya yang perlu diperhatikan. Ini penting banget supaya jalan-jalannya antigagal.
Pertama, cash is king. Yups, kalo kamu mau datang ke Pendopo Ciherang, selalu siapkan uang cash. Lokasinya tu di desa banget. Kalo kamu datang ke sini gak bawa uang cash, ATM terdekat itu mungkin jaraknya sekitar 30 menit ya. Gak jamin juga kalo kondisi jalannya lagi macet.
Sistem pembayaran di sini semuanya masih cash. Pas saya cek signal ponsel di lokasi, itu gak selancar biasa. Wajar kalo mesin EDC gak bekerja maksimal di sini. Soalnya mesin EDC buat kita gesek kartu kan perlu line telepon atau SIM card khusus untuk mengakses internet.
Berhubung jaringan internet di Pendopo Ciherang itu merem melek (bisa dimaklumi sih kalo lihat topografi lokasinya), makanya sementara cuma bisa transaksi cash di sini. Mentok-mentok kalo pas bayar di dompet gak ada uang cash, mungkin bisa pinjem rekening salah satu stafnya buat transfer.
Kedua, bawa baju ganti. Ya iya dong. Soalnya gak ada yang bisa nahan diri buat gak nyebur kalo lihat sungainya. Apalagi kalo kita bawa anak-anak. Wah, kasihan banget kalo anak-anak gak bawa baju ganti.
Memang di sini ada kolam renang anak. Bayar lagi Rp 15 ribu. Cuma buat saya sih kalo udah ada sungai, buat apa lagi nyebur kolam renang, ya kan?
Pendopo Ciherang menyediakan kamar bilas dan toilet nyaman dengan jumlah cukup. Jadi, anak-anak bisa mandi pakai sabun abis nyebur di sungai. Pulangnya anak tinggal bobok cantik di mobil, nyampe rumah badannya udah bersih, gak perlu mandi lagi.
Ketiga, datanglah pagi hari atau sore hari. Kenapa? Kalo tujuan kamu cuma buat main dan makan, gak nginap, datanglah pagi hari atau sore hari. Perkirakan jamnya supaya nyampe tempat ini maksimal jam 10 pagi atau lebih pagi dari itu. Soalnya kalo udah di atas jam 10, tempatnya mulai penuh, dan kalo kita pesan makanan bakal lama banget nunggunya, bisa sampai satu jam.
Restorannya penuh terus. Apalagi yang indoor. So, kita harus tunggu giliran kalo mau makan di sini. Beda cerita kalo kita datang pagian. Kan bisa pesan makanan dulu, trus main dulu di sungai. Abis main, perut lapar, langsung deh makan bersama.
Jangan plek ketiplek berpedoman sama Mbah Google soal jarak perjalanan. Kalo Google bilang nyampe dalam satu jam, bisa jadi aslinya kita nyampe sana 1,5 jam.
Soalnya kalo kesiangan, jalanan jadi macet banget dan harus bergantian karena kecil. Keluarga yang punya mobil badak kayaknya harus ekstra hati-hati ke sini, ketika berselisih dengan mobil-mobil lain.
Pendopo Ciherang pas banget buat tempat menenangkan diri, buat orang tua, buat anak-anak, buat pasangan. Gimana? Pengen juga ke sini? Kalo mau tanya-tanya boleh banget loh di kolom komentar. Terima kasih.
Leave a Comment