Review "Shang Chi"
Review "Shang Chi"

Shang Chi and the Legend of the Ten Rings dirilis 3 September 2021 di bioskop Indonesia. Sejak itu saya melihat nyaris semua ulasan tentang film superhero Marvel terbaru ini positif, mau di dalam atau luar negeri. Setelah saya menontonnya eksklusif di Disney Hotstar, saya baru paham kenapa semua teman-teman saya di medsos selalu berkicau tentangnya.

Kicauan mereka gak se-excited mereka membahas Black Widow, spin-off the Avengers yang tayang dua bulan sebelumnya, yaitu Juli. Agaknya mereka sedikit kecewa dengan aksi Natasha Romanoff di film ini, meski secara cerita itu sangat penting untuk diketahui. Pasalnya Natasha salah satu anggota Avengers yang masa lalunya paling gelap alias gak pernah diceritakan mendetail, seperti Iron Man, Thor, atau Spider Man.

Shang Chi and the Legend of the Ten Rings buat saya kembali mengulang kesuksesan Black Panther yang mengangkat latar belakang Afrika. Marvel seolah bertamasya ke Asia dengan film yang nyaris seluruhnya dilakoni aktor aktris China, atau turunan China Amerika. Congratulations, by the way!

Berikut adalah pemeran utama dan pendukung Shang Chi and the Legend of the Ten Rings.

  • Simu Liu sebagai Shang Chi.
  • Awkwafina sebagai Katy.
  • Tony Leung sebagai Xu Wenwu, ayah Shang Chi, pemilik Ten Rings.
  • Fala Chen sebagai Ying Li, ibu Shang Chi.
  • Menger Zhang sebagai Xu Xialing.
  • Michelle Yeoh sebagai Ying Nan, bibi Shang Chi.
  • Ben Kingsley sebagai Trevor Slattery, the Mandarin.

Buat kalian penggemar komik-komik Marvel pasti udah tahu bahwa Ten Rings aslinya berupa sepuluh cincin jari yang unik. Masing-masingnya memiliki warna dan kekuatan sendiri. Ini pernah diceritakan dalam komik Invincible Iron Man Annual #1, diterbitkan pada 2010.

Nah, masalahnya adalah Marvel terinspirasi membangun cerita infinity stone dalam film the Avengers Infinity War dari sini. Makanya penulis skenario Shang Chi, Dave Callaham bilang ke produsernya, Jonathan Schwarts bahwa mereka gak bisa masang cincin lagi. Cincin itu udah melekat dengan Thanos. Penonton bakalan muak nontonnya. Ten Rings harus sesuatu berbeda dan unik.

Callaham juga bilang, cincin memang bagus, tapi kayaknya bukan Asia banget. Asia katanya lebih identik dengan gelang. Udah deh, jadi.

Trus, dari mana tim produksi Shang Chi mendapatkan ide mengganti Ten Rings dari rencana awalnya cincin menjadi gelang besi? Kalian pasti kaget.

Mereka mendapat ide dari Grandmaster Chiu Chi Ling di film komedi Kung Fu Hustle (2004).

Mereka juga melihat gelang sama dikenakan Gordon Liu dalam film kung fu klasik China berjudul The 36th Chamber of Shaolin (1978).

Yups, Ten Rings berubah menjadi 10 gelang besi Shaolin yang umum dipakai para pendekar kung fu hung gar saat latihan beban. Tujuannya untuk memperkuat lengan dan pukulan, serta otot, kulit, dan tulang.

Hung gar sendiri adalah aliran kungfu yang memiliki kuda-kuda rendah dan pukulan bertenaga di dalamnya. Dua jurusnya yang terkenal adalah jurus bangau dan cakar harimau. Aliran kung fu ini ditekuni salah satunya oleh Wong Fei Hung.

Sinopsis Shang Chi and the Legend of the Ten Rings

Shang Chi and the Legend of the Ten Rings berkisah tentang pria muda bernama Shang Chi yang berjuang melawan kebrutalan ayah kandungnya sendiri bernama Xu Wenwu, pemimpin organisasi bawah tanah Ten Rings.

Saya pribadi gak tahu mau nyebut Ten Rings ini apa. Mereka bukan teroris, tapi bukan pula organisasi putih.

Ten Rings sebetulnya sudah muncul sejak film Iron Man 3 tayang perdana 2013. Mungkin kalian yang pernah nonton Tony Stark tahu bahwa di film tersebut Iron Man berjuang memburu the Mandarin yang waktu itu dikenal sebagai pimpinan Ten Rings, padahal sebetulnya bukan dia.

The Mandarin sendiri adalah boneka dari organisasi teroris Amerika pimpinan Aldrich Killian yang ingin menaklukkan pemerintah saat itu. Mereka meniru Wenwu.

Nah, ceritanya suatu ketika Wenwu menculik the Mandarin dan menjadikan si aktor kaki tangannya. Kerjaannya bikin heboh dunia persilatan. Maklum, dia kan jago banget akting.

Legenda Ten Rings telah diceritakan selama ribuan tahun. Wenwu sendiri karena sepanjang hidupnya mengenakan Ten Rings berubah menjadi manusia setengah dewa. Dia awet muda dan tak terkalahkan.

Asal usul sepuluh gelang ini gak ada yang tahu pasti. Kalo versi komiknya sih ketahuan, dari luar angkasa. Cuma kan kita gak bisa berkaca pada komik terus. Marvel tuh doyan banget bikin versi baru untuk film-filmnya.

Ada yang bilang Wenwu mendapat Ten Rings dari kawah gunung berapi. Ada juga yang bilang dia mencurinya dari makam kuno. Wenwu dikenal dengan banyak nama di era berbeda, mulai dari the Warrior General hingga Master Khan.

Wenwu bisa saja menggunakan Ten Rings untuk kebaikan. Sayangnya dia berada di wilayah abu-abu. Dia cuma peduli pada kekuatan dan ingin menjadi nomor satu. Dia menggunakannya menaklukkan para penguasa yang dicap lebih kuat.

Ratusan hingga ribuan tahun kemudian Ten Rings menyebar ke seluruh pelosok dunia mencari kekuatan. Mereka bergerak secara rahasia, menggulingkan pemerintahan, dan mengubah sejarah.

Pada 1996 atau tepatnya memasuki abad ke-21, Wenwu tetap aja menginginkan lebih. Dia berambisi menguasai Ta Lo, sebuah desa tersembunyi yang di dalamnya hidup banyak sekali makhluk mistis kuno. Orang-orang di sana berlatih ilmu bela diri dan sihir para dewa.

Saat memasuki hutan bambu misterius yang bisa bergerak dan melahap mereka, Wenwu terjebak di dalamnya dalam waktu lama. Pada satu titik di hutan itu, Wen Wu akhirnya menemukan pintu masuk ke Desa Ta Lo yang dijaga seorang pendekar wanita bernama Ying Li.

Ying Li adalah orang pertama selama ribuan tahun yang bisa mengalahkan Wenwu, bahkan menjinakkan Ten Rings. Hubungan keduanya dari awalnya benci berubah menjadi cinta.

Ying Li meninggalkan keluarganya, semua rakyat di desanya, bahkan menyerahkan kekuatannya untuk menjadi manusia biasa dan hidup bersama Wenwu. Wenwu pun melakukan hal sama dengan melepaskan sepuluh gelangnya, meninggalkan pasukan dan kejayaan yang melekat pada dirinya.

Wenwu dan Ying Li menikah dan memiliki sepasang putra putri, yaitu Shang Chi dan Xialing.

Wenwu boleh saja meninggalkan masa lalunya, tetapi masa lalunya seakan terus mengejarnya. Pada suatu malam segerombolan mafia bernama Iron Gang yang dendam pada Ten Rings merengsek masuk ke rumahnya saat Wenwu tidak berada di sana. Hasilnya, Ying Li yang telah kehilangan kekuatan sihir dan tenaga dalam tak kuat menghadapi musuh.

Ying Li meninggal. Itu adalah titik terendah dalam hidup Wenwu. Dendam dan kecewa mendalam pada takdir hidup menariknya ke dalam kesesatan sama, yaitu mengenakan Ten Rings dan membangun kekuatan kembali.

Shang Chi yang saat itu masih berumur enam tahun dilatih menjadi pembunuh. Otaknya seperti di-brainstorming dengan prinsip, utang darah harus dibayar dengan darah.

Tepat saat usianya 16 tahun, Shang Chi dikirim ke Amerika untuk melaksanakan tugas pertamanya, yaitu menghabisi orang yang telah membunuh ibunya yang bersembunyi di sana.

Usai melaksanakan tugas sang ayah, Shang Chi tak ingin kembali ke China. Dia menolak menjadi penerus Ten Rings. Shang Chi menghilang 10 tahun dan mengubah namanya menjadi Shaun.

Cerita serunya dimulai saat Shaun telah berubah menjadi pemuda 26 tahun yang bekerja sebagai petugas valet parking hotel berbintang di San Fransisco. Shaun bersahabat dengan Katy (Ruiwen), wanita Amerika China.

Wenwu memburu kedua anaknya, Shang Chi dan Xialing yang juga menghilang setelah tahu kakak laki-lakinya memilih tak pulang. Xialing melarikan diri ke Makau dan hidup mandiri di sana. Wenwu agaknya masih berpatokan pada budaya leluhurnya bahwa anak perempuan harus manis di rumah dan tidak perlu belajar ilmu beladiri.

Jika ayahku tak mau berbagi kerajaannya denganku, maka aku bisa membangun kerajaanku sendiri.

Xialing

Wenwu menginginkan dua liontin hijau yang masing-masingnya dikenakan Shang Chi dan Xialing. Dua liontin itu berbentuk sepasang mata naga yang bisa menunjukkan jalan menuju Desa Ta Lo.

Wenwu percaya istrinya belum meninggal. Arwahnya terkurung di sebuah gerbang gaib yang dijaga leluhur Desa Ta Lo. Wenwu berkata dia kerap mendengar suara istrinya memanggilnya ke sana. Leluhur Ta Lo telah mengurung Ying Li di sana.

Saat dua liontin naga itu disatukan, butiran air pelan-pelan merembes dari dinding, meledak, melayang di udara, kemudian jatuh ke lantai dan mengukir sebuah peta es. Itu adalah peta yang menunjukkan jalan ke Desa Ta Lo.

Jalan masuk desa itu dijaga oleh labirin hutan bambu yang bergerak. Ada sebuah jalan hutan yang langsung menuntun masuk ke desa itu. Jalan tersebut hanya terbuka setahun sekali, yaitu pada Hari Cheng Beng atau Qing Ming yang jatuh pada 5 April.

Cheng Beng adalah hari ziarah kubur dalam budaya dan tradisi masyarakat Tiongkok. Pada hari itu seluruh saudara, kerabat, dan anak-anak keturunan Tionghoa berziarah ke makam orang tua dan leluhur yang telah mendahului mereka. Bisa dibilang Hari Cheng Beng mempererat tali silaturahim antaranggota keluarga.

Wenwu ingin Shang Chi dan Xialing menemaninya ke Desa Ta Lo untuk menjemput Ying Li. Secara tegas Wenwu mengatakan jika para tetua Desa Ta Lo tak berkenan membuka gerbang yang dimaksud, dia akan membakar habis seisi desa.

Shang Chi dan Xialing tak ingin hal itu terjadi. Mereka tahu ambisi ayah mereka yang satu ini tak bisa ditaklukkan. Oleh sebabnya mereka kabur dari markas Ten Rings dan lebih dulu mencapai Desa Ta Lo dengan bantuan Mandarin dan Morris, hewan kuno peliharaan Ying Li yang ikut bersamanya ketika meninggalkan Desa Ta Lo.

Saya langsung loncat sesampainya Shang Chi, Xialing, Katy, Mandarin, dan Morris di Desa Ta Lo. Di sana mereka bertemu dengan Ying Nan, kakak mendiang Ying Li alias bibi Shang Chi dan Xialing.

Shang Chi mengingatkan bibinya bahwa sang ayah akan menyerang dan membuka gerbang kegelapan yang dijaga ketat masyarakat Ta Lo. Dari sang bibi, Shang Chi belajar jurus beladiri yang digunakan mendiang ibunya saat mengalahkan ayahnya dulu.

Shang Chi bertekad, jika sang ayah tetap ingin membakar habis desa ibunya, maka dia tak akan segan membunuh ayahnya sendiri. Pada awalnya ini dilema buat Shang Chi, tetapi akhirnya dia bisa membuat pilihan.

Siapa sebenarnya yang memanggil Wenwu dari balik gerbang kegelapan? Makhluk apa yang bersarang di sana? Bagaimana akhir kisah ini? Nonton sendiri yaaa. Hehehe.

Review Shang Chi and the Legend of the Ten Rings

Shang Chi and the Legend of the Ten Rings disutradarai Destin Daniel Cretton. Dia orang sama yang menyutradarai film Short Term 12 (2013), the Glass Castle (2017), dan Just Mercy (2019).

Setidaknya 11 tahun terakhir Marvel bereksperimen dengan menggabungkan banyak genre dalam film-filmnya, mulai dari aksi, komedi, dan fiksi ilmiah. Tiga film yang menurut saya berbeda adalah the Avengers, Thor, dan Guardian of the Galaxy. Shang Chi tampaknya merintis awal baru bagi Marvel dengan nuansa fantasinya.

Sejak awal kita bisa melihat bagaimana nuansa fantasi itu meluas hingga akhir film. Mulai dari hutan bambu yang bergerak menuju Desa Ta Lo, makhluk-makhluk mitos di Desa Ta Lo, dan sosok raksasa berkepala naga berekor sembilan yang melahap jiwa.

Saya tahu gak semua penggemar Marvel suka dengan konsep fantasi ini, salah satunya suami saya. Hehehe. Suami saya bilang, Shang Chi itu bagus banget. Minusnya cuma kenapa harus pakai monster-monster gaib gitu sih? Begitu katanya.

Saya jawab, kenapa harus alergi sama monster sih? Pas Loki membuka portal menggunakan space stone yang mengundang Chitauri ke New York dan melawan Avengers, bukankah banyak monster luar angkasa beterbangan masuk ke Bumi? Ya, Shang Chi menurut saya juga sama.

Film ini hidup dengan tiga karakter menonjol, yaitu Shang Chi, Wenwu, dan Xialing. Menurut saya ada percikan sisi humanis dan manusiawi dari film terbaru Marvel ini. Konteks superhero seakan hanya bonus. Penonton diajak meluncur, kemudian melayang di jurang kesedihan.

Saya seolah merasakan feeling yang sama saat menonton Shang Chi, Black Panther, Thor Ragnarok, dan Captain America the Winter Soldier. Satu kata yang menurut saya cocok untuk film ini adalah soulfulness.

1. Shang Chi

Simu Liu sukses memerankan Shang Chi, anak yang lahir di keluarga yang bisa dibilang gagal, lebih parah dari broken home. Dinamika keluarganya rumit banget.

Shang Chi harus bertarung hidup dan mati dengan ayah kandungnya sendiri. Konflik keluarga dalam Shang Chi and the Legend of the Ten Rings diceritakan sangat detail dan relatable.

Sosok Shang Chi mengajarkan kita bahwa yang namanya anak gak akan pernah bisa kabur dari orang tua dan keluarga, meski lari ke ujung dunia. Shang Chi harus meng-embrace dirinya, memantapkan apa kata hatinya. Dia tahu dia adalah penerus ayahnya, sebab itu adalah warisan budaya dan tradisi keluarga. Namun, mau keluarganya baik atau buruk, hal pertama yang Shang Chi perlukan adalah menerima dirinya sebagai bagian dari kedua hal itu.

Shang Chi, kau tidak perlu takut. Kau memiliki hati naga kita. Ibu akan selalu menjadi bagian dari dirimu, demikian juga ayahmu. Ambil semua yang kami berikan dan jadikan itu milikmu. Aku sangat bangga padamu. Keluarga kita membutuhkanmu. Pergilah.

Ying Li, ibu Shang Chi

Keterampilan bertarung Shaun pertama kali terungkap saat secara mengejutkan dia dan Katy diserang Razor Fist, salah satu prajurit setia ayahnya yang berperawakan tinggi besar dengan tangan kanan terpotong yang bisa berubah menjadi pedang pembunuh.

Beladiri China emang mahalll. Ini yang gak akan pernah dimiliki Amerika. Gerakan-gerakan silatnya dari jarak dekat tetap saja terlihat seperti dancing in the sky. Cantik sekaligus membunuh.

Jika kebanyakan film Marvel selalu menghadirkan protagonis perempuan sebagai pasangan superhero, tidak demikian dengan Shang Chi. Sejak awal sampai akhir, Shang Ci dan Katy benar-benar sahabat. Hubungan mereka platonis. Teman tapi mesra gitu kali ya.

Awkwafina gokil memerankan Katy, sama lawaknya saat dia memerankan Peik Lin Goh di Crazy Rich Asians. Dia jadi sumber komedi di film ini. Humornya membuat cerita ini tak sekadar mendebarkan, tetapi sekaligus menawan dan lucu.

2. Wenwu

Wenwu yang hidup lebih dari seribu tahun mendirikan kerajaan Ten Rings, menggoyahkan kekuatan penguasa di manapun di seluruh dunia, dan mengubah sejarah. Sosok pemimpin yang bengis ini akhirnya takluk ketika menemukan cinta sejatinya. Ada kedamaian di sana.

Tony Leung ya ampuuun, makin tua makin ganteng. Angkat topi untuk sutradara yang memilih Tony Leung sebagai pemilik Ten Rings. Dia gahar sebagai pemimpin, romantis sebagai suami, dan perhatian sebagai ayah. Wajahnya itu masya Allah, menenangkan sekali.

Tujuan hidup Wenwu bukanlah menguasai Bumi, tetapi sesuatu yang jauh lebih pribadi dan emosional. Saya kok lihat Wenwu ini mirip kayak Darth Vader ya. Mau sejahat apapun dia dibilang orang, saya gak pernah bisa membencinya. Wenwu dan Darth Vader benar-benar suami idaman banget. Setia dan cinta mati sama istrinya.

3. Xialing

Xialing, anak perempuan yang awalnya manis, kemudian merasa terabaikan oleh sang ayah sejak kematian ibunya. Xialing berlatih beladiri sendiri, memperkuat diri. Dia membangun kerajaannya sendiri dengan menggelar arena pertarungan sampai mati ala gladiator.

Kalo versi komiknya, penerus Kerajan Ten Rings setelah kematian Wenwu bukanlah Shang Chi, melainkan Xialing. Nah, kita sama sekali gak dikasih spoiler tersebut di filmnya.

Penggunaan CGI di film ini menurut saya cukup dominan. Namun, adegan-adegan pertarungan di film Shang Chi tampak masih masuk akal. Inilah kekuatan kungfu yang istimewa.

Setidaknya sebagian besar aktor aktris di sini benar-benar punya pengalaman beladiri, mulai dari Simu Liu, Tony Leung, dan Michelle Yeoh. Sisanya serahkan pada polesan stuntman, kamera yang ikut beterbangan dan berputar 360 derajat ke sana kemarin, plus editing akhir videografer.

Ada surprise juga di film ini, yaitu kemunculan Wong, sahabat Dokter Strange. Endingnya cukup plot twist ya. Wong mengajak Shang Chi dan Katy mengikutinya untuk menyelesaikan suatu masalah.

Lihat pertarungan Shang Chi dan ayahnya di gerbang kegelapan, tiba-tiba saja saya merasakan pertarungan ala kartun Dragon Ball di dunia nyata. Kok bisa keren gitu ya?

Shang Chi and the Legend of the Ten Rings layak diberikan sekuel. Saya akan menunggunya dengan setia, seperti saya setia menunggu sekuel Black Panther yang baru tayang tahun depan.

Apakah kamu sudah menonton, atau tertarik menontonnya? Jangan lupa berbagi kesan di kolom komentar ya. Terima kasih.

Share:

23 responses to “Shang Chi Review: Akhirnya Marvel Tamasya ke Asia”

  1. Ayu Frani Avatar

    Senang sekali membaca tulisan ini. Kak. Saya baru saja menonton ini di Disney Plus, dan aaaawwww, sangat puas dengan film marvel ini! Kece!

  2. Rahmah Chemist Avatar
    Rahmah Chemist

    Huaaah seru nih Marvel main ke Shang Chi
    Jadi penasaran mau nonton
    Mau info pak suami ah pasti dia bakalan mau nonton juga ini

  3. Icha Marina Elliza Avatar

    Waduh… Kalimat akhirnya beneran bikin senapsaran. Hahaha penasaran eiyyy.. kirain bakal dijadiin spoiler, ternyata harus nonton dulu ntah si Shang Ci gimana menghadapi ayahnya sendiri, wenwu.

  4. Dian Restu Agustina (@dianrestoe) Avatar

    Belum nontooon. Ada Disney Hotstar kapan hari anak-anak bilang mau nonton Shang Chi ga jadi-jadi..
    Ah senangnya, Marvel ngeluarin seri yang kental genre fantasi begini. Dan ternyata ada alasan dari rings ke gelang..bener aku bisa jadi bosan nonton kalau teteup cincin yang diceritakan kwkwk
    Terus ituu kalau ada beladiri ala China suka banget akutuu..jaman muda nontonnya film Jet Lee, Jackie Chan…seni beladiri mereka keren!
    Penasaran nonton, ya ampun reviewnya bikin kepo

    1. Icha Marina Elliza Avatar

      Wadawwwww samaan kita kak Dian.. aku juga tontonannya film Jacky Chan dan kungfu China. Habisnya pengaruh dari bapak yang sering minta temenin nonton.

  5. Mugniar Avatar

    Suka sama konfliknya, Mbak. Di antara fantasi yang bertebaran, ada konflik antara ayah-anak, konflik si ayah dengan dendam yang dipeliharanya juga. Menarik cara menjahit ceritanya.

  6. Muhammad nurfahrul Avatar

    Emang yah film2 marvel seru2 banget.. Apalagi skrang udah ke asia yah

  7. Atsaqafi Avatar

    Setelah baca tulisan ini seru juga alur cerita film Marvel. Sepertinya harus nonton nih. Memotivasi dan menginspirasi banget. Keren

  8. Alfimanzila Avatar

    Film disney agak ke jepang china gitu ya bu, kalau biasanya film disney lebih ke superhero gitu eh sekarang agak ke timur timuran. Jadi penasaran juga pengen nonton

  9. diska widya Avatar

    tertarik bangeeettt tapi belum nonton wkwk, nambah lagi deh wistlist film aku

  10. vivi sylvia Avatar

    Tentu saja saya tertarik nonotnnya. Saya penggemar the marvels. Walopun the black panther juga belom nonton kwkwkwkw…
    awal baca pas tau Tony Leung juga ikut, saya mikir, ini Tony Leung pemeran Tio Bu Ki di To liong To versi drama seri tivi apa bukan ya.
    Ternyata iya….
    Nambah semangat de buat nonton.

    Belakangan ini, saya lebih suka nonton drama seri china daripada korsel…
    entah mengapa…..

    dan the marvels versia Asia, tentu saja harus nonton ye kan…

  11. bayufitri Avatar

    The Marvels versi Asia ada ya baru tau saya jadi kepo pengen nonton filmnya ..penasaran kalau versi Asia kayak apa ya..

    1. Mutia Ramadhani Avatar

      Bukan versi Asia mba. Sang Chi itu satu dari sekian banyak super hero di Marvel Comics. Dia berasal dari China. Umumnya kan super hero Marvel itu dari Amerika semua.

  12. Atiqoh Avatar

    waaa Marvel emang never failed hehe.. penasaran nih, bisa banget ya ngambil tokoh-tokohnya dan ngegabungin gitu hehe.. semoga aja ada tokoh di Indonesia yang dilirik, gatotkaca misalnya hehe

  13. Marita Ningtyas Avatar

    Aaah, baca reviewnya aja seasyik ini lo. Bikin penasaran nonton filmnya. Aku nggak begitu ngikutin film2nya Marvel, tapi Shang Chi ini sepertinya wajib tonton. Kebetulan dulu waktu kecil sukanya nonton film2 Kungfu hehe.

  14. Maria Tanjung Sari (mariatanjungmenulis) (@ShinyTanjung) Avatar

    Saya itu salah kira kok Tony Leung jadi muda kembali. Pas nonton itu saya kira Sang chi itu Tony Leuag, hihihi. Maklum saya itu menemani aja suami yang penggemar film filmMarvel

  15. J i n g g a Avatar

    Hihi sering bangett denger orang2 ngomongin Shang Chii aku jadi makin penasaran. Bener ihh akhirnya marvel tamasya ke Asia yah mbaa. Jadi kebanggaan tersendiri gitu lohhh, apalagi bela dirinya kan ini banyak juga dikembangkan di Indonesia. yg kemarin pencak silat juga dapat medali emas :))

  16. Ririn Wandes Melalak Cantik Avatar

    Beberapa waktu lalu,kawan-kawan sempat bahas juga nih. Memang katanya menarik untuk ditonton tapi saya memang masih mau cari reviewnya. Btw,pengen juga punya cincin yang sepuluh itu ya biar bisa bantu gitu dengan kekuatannya,hahhaha

  17. ilmair Avatar

    Wah fim marvel bergenre fantasi dan beraroma kung fu China, jadi inget saya dulu suka film-filmnya Jet Lee, Jackie Chan … seru juga ya sepertinya film si Shang Chi ini

  18. Steffi Budi Fauziah Avatar

    laah kaget aku, kukira ini bukan buatan marvels hehe. seruu yaa sekarang ada marvels versi asia-nya. kira-kira kalo versi indonesia ada naga terbang gak ya? wkwkwk. makasih mba sharingnya.

  19. rozi06 Avatar

    Emang yah film2 marvel seru2 banget.. Apalagi skrang udah ke asia ya

  20. J i n g g a Avatar

    Yaaahh dan aku belum nonton ini kak Mutiaa huhu kata temen2 juga bagus. lalu baca review ini yah udah makin nelangsaaa kmrn ga sempet nontonnya huhu

  21. siskadwyta Avatar

    Ya ampun saya sampai spechless dengan ulasan Mbak ini. Detail bangen dan gak bosenin bacanya. Bikin saya penasaran nonton film Sang Chi ini even saya sebenarnya gak mengikuti film produksi Marvel ini

Leave a Comment