Faktor keamanan menjadi nilai jual utama dari banyak pengelola data center. Tak heran jika jutaan perusahaan di seluruh dunia merekrut staf IT handal yang siap bekerja 24 jam. Salah satu opsi terbaik yang mereka pilih adalah menggunakan colocation server.
Perusahaan-perusahaan biasanya menggunakan server room di kantor mereka saat beroperasi online. Server room ini tak ubahnya seperti rumah kita yang pintu masuknya perlu diamankan dari kunjungan tamu tak diundang.
Kejadian pencurian data sangat marak di luar negeri, terlebih di Indonesia di mana belum semua orang sadar akan pentingnya perlindungan data dan informasi. Disadari atau tidak, banyak pihak tak bertanggung jawab melakukan pencurian data atau peretasan (hacking) informasi penting.
Pada 2007, server file komputer berisi informasi kesehatan lebih dari tiga ribu pasien kanker yang menjadi subyek penelitian di University California, Amerika Serikat dicuri. Pada 2008, data pribadi dan nomor kartu jaminan sosial ribuan karyawan Google dan CNET dibobol.
Pada 2013, Vudu yang merupakan layanan penjualan layanan streaming video milik Walmart mengakui keamanan fisik kantor mereka kurang terjamin. Akibatnya pencuri masuk ke server room kantor dan mencuri hard drive berisi alamat email, alamat rumah, data nama, tanggal lahir, hingga informasi kartu kredit pengguna layanan mereka.
Kehilangan perangkat keras adalah satu hal, sebab yang namanya hardware bisa diganti. Hal paling kita takuti adalah pencurian data server yang berisi informasi berharga di dalamnya.
Bayangkan saja jika informasi dan database pelanggan dicuri. Risiko ini tidak hanya ditanggung perusahaan, tapi informasi pelanggan dijual demi keuntungan sepihak oleh pencuri data, seperti nomor kartu kredit yang disalahgunakan.
Jangan berasumsi peristiwa di atas tidak mungkin menimpa kita atau perusahaan kita. Belajar dari kejadian-kejadian tersebut, apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya? Jawabannya tentu saja menggunakan layanan pusat data center yang aman dan terpercaya, seperti colocation server di nextdatacenter.com
Colocation Server Packages di Nex Datacenter
Siapa saja bisa menggunakan colocation server, termasuk bloger yang jumlah visitornya sangat tinggi, pengelola website, programmer, lembaga pemerintah, perusahaan dan instasi lainnya.
Memang benar, banyak perusahaan rintisan teknologi (start up) di Indonesia yang menyediakan layanan colocation server. Namun, apakah mereka sudah memenuhi kriteria dan standar global? Saya rasa belum semuanya.
Nex Datacenter adalah pusat data center yang telah beroperasi lebih dari satu dekade memberi pelayanan terbaik dalam hal penyediaan data center dan colocation center. Pelayanannya bertaraf internasional, dibuktikan dengan kepemilikan sertifikat Tier 3 dari Uptime Institute, ISO 9001: 2015, dan ISO 27001.
Data center di Nex Datacenter disimpan pada sebuah rak (rack). Singkatnya kita memercayakan keamanan dan perawatan (maintenance) server kita pada pihak ketiga.
Nantinya pihak Nex Datacenter yang mengurus seluruh sistem perawatan server kita. Mereka akan melakukan kontrol dan monitoring, memberi laporan berkala, khususnya laporan kerusakan sedini mungkin. Risiko downtime tentu saja semakin kecil karena kita bisa segera menyiapkan rencana cadangan apabila ada server yang rusak.
Berikut kita akan berkenalan dengan jenis-jenis rak penyimpanan yang ada di Nex Datacenter.
1. Half rack
Pelanggan yang menyewa half rack berarti menyewa satu rak berukuran kecil yang sama dengan penyewaan setengah rak. Kapasitas half rack di Nex Datacenter adalah 20 U atau 600 x 1.100 x 1.050 mm.
Half rack dapat menampung 20 rak ruang untuk penyimpanan data center. U adalah satuan ukuran standar yang menunjukkan ketinggian rak yang digunakan (1 U = 1,75 inci)
Half rack memiliki kapasitas power 6 amp atau 1.380 watt dan masih bisa ditingkatkan lagi. Kapasitas ini cukup besar, didukung layanan smart hand di mana Nex Datacenter akan merespons cepat jika terjadi masalah.
Jaminan servis atau service level agreement (SLA) yang diberikan Nex Datacenter kepada pelanggan mencapai 99,98 persen. Artinya, setiap bulannya Nex Datacenter memberi layanan standar 99,98 persen dan sisanya 0,2 persen downtime.
2. Full rack
Full rack adalah rak yang ruangnya lebih besar dan bisa disewa penuh pelanggan. Ukurannya 42 U atau 600 x 1.100 x 2.100 mm. Full rack bisa menampung 42 rak ruang.
Jaminan servis (SLA) full rack sama dengan half rack, yaitu 99,98 persen. SLA dari Nex Datacenter adalah 99,98 persen. Artinya, apapun jenis raknya, SLA-nya tetap sama.
Keunggulan full rack adalah power yang bisa ditampung lebih tinggi, mencapai 10 amp dan masih bisa ditingkatkan lagi. Kapasitas powernya setara 2.300 watt. Full rack memiliki layanan smart hand yang sangat membantu pelanggan.
3. Private cage
Ini jenis rak terakhir yang dapat disewa di Nex Datacenter. Tempat penyimpanan private cage lebih besar dari dua rak sebelumnya karena bisa menampung tiga full rack.
Kapasitas satu full rack tipe private cage adalah 45 U. Pelanggan bisa meningkatkan kapasitas sesuai kebutuhan dan keinginan.
Private cage biasanya ditempatkan di tempat terpisah. Alasannya jenis rak ini digunakan untuk penyimpanan data center yang membutuhkan privasi lebih, seperti perusahaan perbankan, e-commerce, marketplace, payment gateway, online game, hingga instansi pemerintah.
Biaya menggunakan colocation server jauh lebih hemat dibanding membangun data center sendiri. Kita tak perlu bingung mencari staf IT berpengalaman, menyediakan ruangan khusus untuk server room, memastikan kualitas jaringan internet, apalagi menyediakan sistem keamanan berstandar internasional.
Nex Datacenter salah satu penyedia layanan colocation server terbaik di Indonesia. Terima kasih sudah membaca artikel ini. Semoga informasinya bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Leave a Comment