https://www.googletagmanager.com/gtag/js?id=G-8K50HN0MMT window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag(‘js’, new Date()); gtag(‘config’, ‘G-8K50HN0MMT’);

Stres Berawal dari Kepala. Tetap Positif dengan Emeron Complete Hair Care.


Siapa yang suka menarik atau mencabuti rambut sendiri saat stres? Secara spontan saya pernah melakukannya, mungkin kamu juga. Ini membuktikan stres bisa berawal dari kepala, mau itu isi pemikiran atau tampilan luar, berupa rambut rusak.

Ketika stres karena pemikiran, saya biasanya menyendiri sejenak atau meditasi ringan. Ketika stres karena rambut rusak, saya merasa perlu mengintensifkan perawatan rambut atau pilihan terakhir adalah memotongnya pendek.

Orang-orang kebanyakan cuma mengukur tingkat stres dari kesehatan fisik dan mental. Jarang yang langsung menyadari dirinya stres ketika rambut dan kulit kepala mulai bermasalah.

#DiRumahAja Bisa Bikin Stres

Dua minggu terakhir saya kembali mengalami perubahan fisik pada si hitam di kepala. Rambut saya menjadi kering, lebih banyak rontok dari hari biasa, dan gak nyaman banget kalo disisir. Bisa jadi saya stres karena sudah dua bulan #dirumahaja bareng suami dan tiga balita.

Saya pikir penantian kami akan berakhir dan pandemi COVID-19 beneran hilang sebelum Ramadhan, seperti doa kita semua, seperti meme-meme yang bertebaran di dunia maya. Eh, tahunya kami masih harus menahan diri karena pemerintah menyetujui pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik per 21 April 2020.

Gagal maning, gagal maning. Suka tidak suka saya, suami, dan anak masih harus akrab dengan tagar #dirumahaja entah sampai kapan. Sebagian besar dari kita sudah merasa bosan dan stres karenanya.

Mengapa #dirumahaja bisa bikin stres? Berikut sederet fakta yang menunjukkan virus corona bisa memicu stres di berbagai aspek.

1. Kehidupan sosial terisolasi

Kita tak lagi sebebas dulu berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Ada jarak aman 1-2 meter yang harus kita terapkan saat bertemu orang-orang di luar sana. Secara langsung ini mengisolasi kehidupan sosial kita.

Saya bahkan tak bisa menghadiri pernikahan adik saya 5 April lalu di Jakarta. Semua rencana dibatalkan. Adik perempuan saya menikah tanpa pesta, tanpa tamu undangan datang ke rumah, hanya anggota keluarga saja yang jumlahnya pun dibatasi, maksimal 10 orang saat menghadiri prosesi ijab qabul.

Saya hanya bisa menyaksikan pernikahan adik perempuan saya melalui video call. Sedih sekali rasanya.

2. Angka perceraian meningkat

Otoritas Cina melaporkan angka perceraian di negara tersebut meningkat karena pasangan terlalu lama menghabiskan waktu bersama selama karantina COVID-19. Dilansir dari beberapa situs berita luar negeri yang saya baca, lembaga pencatatan pernikahan di Dazhou, Provinsi Sichuan misalnya menerima 300 pengajuan perceraian sejak 24 Februari 2020.

Lembaga pencatatan pernikahan di Xian, Provinsi Shaanxi rata-rata menerima 14 gugatan cerai per hari setelah Cina dinyatakan aman dari COVID-19 sekitar 1 Maret 2020. Pihak berwenang sampai memberlakukan pembatasan laporan gugatan cerai maksimal 10 pasangan per hari.

Kondisi di Indonesia bagaimana? Insya Allah angka perceraiannya gak sampai setinggi di Cina. Amin. Meski demikian, konflik pasangan suami istri pasti ada dong.

Contoh sederhana, beberapa teman saya yang juga blogger curhat suami sering menegur mereka karena main hp atau duduk di depan laptop. Padahal istri biasa melakukan itu di rumah selama suami berada di kantor.

Yang namanya emak blogger kan harus update tulisan organik, nulis sponsored post, atau bikin konten tulisan lainnya. Gak semua suami mengerti apa yang dilakukan istrinya yang merangkap blogger. Istri lihat hp dikira lagi Facebook-an, padahal sedang blogwalking, instagram walking, atau twitter walking.

Istri di depan laptop dikira nonton drakor melulu, walau pun sebagian emak blogger melakukannya. Hehehe. Padahal bisa jadi istri sedang arisan backlink atau nulis konten buat ikut lomba.

Suami yang istrinya blogger harap maklum. Toh kerjaan rumah tetap kelar, anak-anak tetap wangi dan kenyang, suami juga kerja tenang. Seandainya istri-istri bisa menerima gelar kehormatan, mereka layak bergelar profesor rumah tangga karena jago banget multitasking.

3. Konflik orang tua dan anak

Amerika Serikat meliburkan seluruh sekolah selama lockdown. Saya sempat membaca sebuah survei dilakukan terhadap 300 orang tua di sana dan hasilnya menunjukkan rata-rata konflik orang tua dan anak, khususnya yang berusia di bawah 12 tahun semakin sering terjadi selama masa karantina.

Penulis penelitian yang juga merupakan associate profesor di University of Michigan’s School of Social Work, Shawna Lee mengatakan hampir 20 persen orang tua pernah berteriak dan membentak anaknya. Sembilan persen orang tua pernah mengumpat dan berkata kasar pada anak, sementara lima persen orang tua pernah memukul anaknya saat karantina di rumah.

dengarkan hatimu

Jujur, sepanjang #dirumahaja saya beberapa kali memarahi puteri saya yang masih 4 tahun. Kalo ngomel sih udah kayak sinetron tayang setiap hari di televisi. Pandemi ini membuat saya harus memberhentikan sementara asisten rumah tangga (ART) baru kami yang seharusnya membantu mengasuh si kakak dan dua adik kembarnya. Sekarang saya harus melakukan semua sendiri.

Ya namanya juga anak-anak ya. Mereka belum paham sepenuhnya bahaya virus corona. Pikiran mereka cuma ingin bermain dan ingin ke luar rumah. Anak-anak tentu bosan melakukan hal sama setiap hari selama dua bulan terakhir. Mau sekreatif apapun ibunya mengganti-ganti permainan, semakin hari tensi bosannya pasti semakin cepat.

4. Kekhawatiran finansial meningkat

Kita harus mulai beradaptasi dari sekarang karena ancaman krisis ekonomi di depan mata. Ini memicu kekhawatiran finansial.

Uang tabungan lama kelamaan akan habis. Beberapa teman saya yang berstatus karyawan ditawari pensiun dini, bahkan sudah ada yang dirumahkan. Tagihan listrik, tagihan air, tagihan internet, biaya makan anggota keluarga, kiriman untuk orang tua di kampung, semua harus dipikirkan.

Tetap Positif Selama Pandemi COVID-19

Pikiran negatif lebih mudah merasuki kepala selama pandemi COVID-19. Jika ada yang ketakutan, saya pun demikian. Sebagian besar kita merasakannya.

Berpegang pada hal-hal positif membantu kita lebih fokus pada hal-hal lebih penting sepanjang masa sulit ini. Sayangnya kita gak semudah itu konsisten berpikiran positif setiap hari. Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan ritme dan rutinitas positif saat #dirumahaja.

1. Selalu bersyukur setiap hari

Jangan lupa menyelipkan rasa syukur dalam kondisi terburuk sekalipun. Setiap selesai beribadah, sampaikan terima kasih kita pada Allah atas hal-hal kecil dan besar yang telah Dia berikan.

Bersyukurlah dari hal-hal sederhana. Kita tetap sehat meski #dirumahaja, sementara banyak orang di luar sana diisolasi di rumah sakit karena suspek COVID-19. Kita tetap makan tiga kali sehari, bahkan bisa food delivery, sementara banyak orang di luar sana harus pontang panting dulu memberi makan anggota keluarganya.

2. Terhubung dengan orang-orang tersayang

Social distancing BUKAN social disconnection. Hanya karena kita sedang berjarak sosial, bukan berarti kita tak bisa terhubung dengan keluarga dan sahabat. Teknologi komunikasi saat ini memudahkan segalanya.

dengarkan hatimu

Beberapa waktu lalu saya mengikuti video conference dalam reuni online bersama sahabat-sahabat semasa kuliah dulu. Kami bergabung hampir 20 orang, saling bertanya kabar masing-masing meski waktunya kurang dari satu jam.

Anak-anak saya tetap bisa bercengkerama dengan kakek neneknya lewat video call. Tak lupa saya mengirimkan foto-foto terbaru si kecil ke grup whatsapp keluarga, sehingga ayah ibu dan papa mama mertua tetap mengikuti tumbuh kembang ketiga cucunya.

Saya terus bersilaturahmi dengan teman-teman blogger via chat group. Kami menyempatkan diri saling berkunjung ke blog masing-masing. Saat terhubung dengan mereka semua, usahakan kita membicarakan hal-hal selain COVID-19. Ini ternyata berkontribusi positif loh buat saya.

3. Batasi akses ke media sosial

Saya membatasi diri bermedia sosial, khususnya Facebook karena bola informasi yang bergulir di sana sangat liar. Saya juga mengurangi konsumsi berita dari sembarang media karena lagi-lagi cuma bikin pening kepala.

4. Bersikap baik dan saling membantu

Masa sulit bisa menggelorakan semangat persatuan. Banyak tagar bermunculan, seperti dukungan untuk UMKM dan brand lokal, dukungan untuk tenaga medis, juga dukungan untuk pemerintah.

Hal ini saya rasakan dalam kehidupan bertetangga di Surabaya. Selama pandemi ini kami saling berkomunikasi melalui grup chat, bahkan berbagi informasi dan bantuan di sana.

Saya bisa beli beras melalui Bu Azis, tetangga yang rumahnya tepat di depan rumah saya. Saya bisa beli buah-buahan melalui Bu Ryan yang hanya berjarak tiga rumah dari saya.

Saya bisa pesan telur ayam ke Bu Imam, beli frozen food ke Bu Amanah, beli jajanan anak ke Bu Endah. Kalo kepepet gak sempat masak, saya tinggal pesan soto daging, bakso, atau gule ke Bu Sakera. Hari-hari kami terasa lapang dengan saling membantu. Alhamdulillah, tetangga bisa menjadi support system baik di tengah pandemi.

5. Buat rencana harian

Hari yang dihabiskan sia-sia menghilangkan aura positif dalam diri kita. Buatlah rencana harian dan jangan lupa cukupkan istirahat

Bangun pagi, lakukan peregangan, olah raga ringan, seperti jalan sehat di halaman atau kompleks perumahan. Sempatkan berjemur di pagi hari agar tubuh cukup mendapat asupan vitamin D.

Perhatikan waktu istirahat dan makan makanan bergizi. Terakhir, pertahankan lama jam kerja agar tetap sama sebagaimana kita di kantor, sehingga tak ada waktu mubazir yang terpaksa digunakan akibat menunda-nunda pekerjaan.

6. Berinvestasi untuk diri sendiri

Jika memungkinkan, alokasikan waktu khusus berinvestasi untuk diri sendiri. Apakah ada buku yang sejak lama ingin kita baca? Apakah kita ingin ikut kursus online atau menguasai keterampilan baru? Apakah kita tertarik ikut webinar? Lakukan itu demi mempertahankan positivitas dalam diri.

7. Jangan lawan rasa cemas

Kita bisa menerima dan mengatasi kecemasan alih-alih melawannya. Menyimpan sedikit kecemasan tak ada salahnya, sebab membuat kita lebih berhati-hati dan waspada. Cemas berlebihan juga tak baik karena melemahkan diri dan membuat dunia kita seperti mengecil.

8. Tetap tawakal

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama. Bertawakal kepada Allah sudah menjadi kewajiban. Ketika segala cara sudah kita lakukan, tapi tetap saja susah berpikiran positif, setidaknya kita harus tetap berpikiran positif kepada Allah. Tuhan tidak akan memberi ujian jika kita tak mampu menghadapinya.

dengarkan hatimu

Emeron Complete Hair Care Hilangkan Stres di Kepala

Rambut adalah jaringan non-esensial dan bagian paling sensitif yang bisa dijadikan barometer kesehatan fisiologis dan psikologis kita. Ini bisa menjadi lingkaran setan loh. Berawal dari rambut rontok, kulit kepala bermasalah, akhirnya kita tertekan secara psikis.

Saya wanita berhijab, sehingga menggunakan jilbab sehari-hari. Penutup kepala ini bukan cuma melindungi rambut saya dari sinar matahari, angin, dan polusi udara, tapi membuat saya merasa nyaman dan cantik secara visual.

Sayangnya secara ilmiah hijaber kerap kekurangan vitamin D karena tubuh sepenuhnya tertutup dari ujung rambut hingga kaki. Dalam jangka pendek hijaber seperti saya mudah mengalami stres rambut. Ciri-cirinya antara lain rambut rontok, gatal, kering, bahkan lepek dan apek ketika berkeringat.

Saya termasuk sering mencoba berbagai produk sampo. Menurut saya itu wajar, sama seperti perempuan lain yang mencoba berbagai brand kosmetik dan skin care. Suatu hari saya tertarik mencoba Emeron Hijab Nutritive Shampo.

Ada dua varian Emeron Hijab Nutritive Shampo, yaitu Clean & Fresh dan Anti Dandruff. Saya mencoba varian pertama karena dari beberapa ulasan yang saya baca menyimpulkan sampo ini bisa mengurangi stres rambut sejak pemakaian pertama.

Ngomong-ngomong soal Emeron, ingatan saya langsung flash back ke iklan lawas sampo ini karena sering muncul di televisi. Jingle Emeron yang dibawakan Teteh Ike Nurjanah masih saya hapal sampai sekarang. Saat keramas pakai sampo Emeron yang kekinian, saya spontan menyanyikan lagunya meski kejadulan. Hahaha.

Emeron Hijab Nutritive Shampo Clean & Fresh yang saya pakai berisi 170 ml. Sampo ini benar-benar merilis stres di kepala selama hampir dua pekan terakhir saya menggunakannya. Rambut rontok saya berkurang drastis. Kepala tetap dingin karena kandungan mint di dalamnya. Yuk, kenali kelebihan sampo andalan sahabat hijaber ini.

1. Mengandung tea tree oil & mint

Salah satu alasan Emeron Hijab Nutritive Shampo Clean & Fresh bisa mengurangi kerontokan sejak pemakaian pertama adalah kandungan tea tree oil & mint di dalamnya. Tea tree oil mencegah hilangnya protein rambut, sehingga rambut sehat dan kuat.

Tea tree oil merangsang pertumbuhan rambut baru. Cocok nih dipakai perempuan yang rambutnya halus dan tipis seperti saya. Sampo ini juga mengandung active provit amino yang memperbaiki kerusakan rambut dengan menutrisi helai demi helainya. Tak ketinggalan MOC Perfume yang wanginya tahan lama dan membuat rambut bebas apek.

Tekstur samponya kental, berwarna putih kehijauan, dan busanya banyak. Si hijau nan memukau ini memelihara rambut saya secara optimal. Q

2. Kemasan kekinian

Kemasan Emeron Hijab Nutritive Shampo Clean & Fresh sangat kekinian. Paduan warna putih dengan tutup botol flip-top hijau mint terkesan elegan. Ukuran botol 170 ml menurut saya pas, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

3. Disempurnakan dengan kondisioner dan vitamin rambut Emeron Complete Hair Care

Emeron Complete Hair Care terdiri dari sampo, kondisioner, dan vitamin rambut layaknya The Three Musketeers gitu deh. Ketiganya secara berkelanjutan merawat kebutuhan rambut kita.

Saya memilih kondisioner dan vitamin rambut Emeron Complete Hair Damage Care dengan kandungan nutrisi alami avocado. Vitamin rambutnya berisi enam buah kapsul bulat dalam kemasan strip. Masing-masingnya terdiri dari 1 ml cairan gel. Usapkan cairan ini ke rambut usai keramas.

Kondisionernya berwarna putih dengan butiran halus dan aroma khas alpukat. Tube kondisionernya berwarna kuning. Ada samponya juga dengan warna senada. Sesekali saya juga pakai sepaket dengan samponya.

4. Harga terjangkau

Sebagai konsumen, saya merasa menang banyak ketika menemukan produk sampo yang gak cuma cocok di kepala, tapi juga ramah di kantong. Emeron menjawab itu semua.

Saya membeli Emeron Hijab Nutritive Shampo isi 170 ml hanya Rp 17.000, sementara kondisionernya dengan volume sama seharga Rp 14.500. Vitamin rambutnya bisa diperoleh dengan harga Rp 9.000.

emeron complete hair care

Sampo Emeron terdiri dari delapan varian. Ada Emeron Black Shine untuk rambut hitam berkilau, Emeron Soft Smooth untuk rambut halus dan mudah diatur, Emeron Damage Care untuk merawat rambut rontok, Emeron Antidandruff untuk mencegah rambut ketombe dan merawat kulit kepala, Emeron Hairfall Control untuk membantu mengurangi rambut rontok, Emeron Volume Control untuk perawatan rambut lepek, Emeron Hijab Clean & Fresh untuk menyegarkan dan mengurangi rambut rontok, dan Emeron Hijab Antidandruff untuk rambut bersih, menyegarkan, dan mengurangi ketombe.

Emeron Complete Hair Care mudah didapat di minimarket, supermarket, bahkan e-commerce. Saya membeli produk-produk keluaran PT Lion Wings ini via e-commerce berhubung lagi PSBB. Alhamdulillah free ongkir loh.

Hijaber perlu memerhatikan kesehatan rambut. Rambut bagaimana pun adalah mahkota perempuan, terlepas perempuan itu berhijab atau tidak.

Rambut sama pentingnya dengan bagian tubuh kita lainnya, seperti wajah, kuku, dan gigi yang memerlukan perawatan intensif. Jangan sampai rambut ikutan stres seperti kita yang juga stres karena kelamaan #dirumahaja.

#DengarkanHatimu, teman. Your body hears everything your mind says. Stay positive and keep healthy.

bundalogy

97 responses to “Stres Berawal dari Kepala. Tetap Positif dengan Emeron Complete Hair Care.”

  1. masa pandemi saat ini memang beneran bikin orang tua kelimpungan mbak, termasuk orang tua aku, hemat juga untuk mengatur pengeluaran karena nggak tau wabah ini akan berakhir kapan. Aku rasa hal ini juga dialami sama temen-temen yang lain
    biasanya kalo mandi dan keramas gini, badan rasanya jadi rileks dan fresh

    Like

    • Dalam kondisi begini, kita memang harus perkirakan skenario terburuk, yaitu krisis ekonomi. Makanya sedini mungkin mulai memanajemen pengeluaran dengan baik. Biar gak stres rajin keramasan aja Mba Ainun, pakai Emeron.

      Like

  2. ngakak dan sedih baca konflik orang tua dan anak, soalnya sekarang terjadi dengan adek dan ayah ibuku.. dan aku gak bisa ngatasin karena di kos ,, jauh, pulang gak bisa karena pandemi hiks

    Like

    • Semoga si adik dan orang tuanya sama-sama sabar ya mba. Hehehe. Ya begitulah, harus kita hadapi bersama setidaknya sampai situasi kondusif. Alhamdulillah angka kesembuhan pasien suspek Covid-19 terus bertambah.

      Like

      • Saya juga termasuk orang yang overthinking jadi rentan stres. Apa lagi musim covid sekarang. Saya memilih untuk nggak terlalu banyak mengkonsumsi berita yang sifatnya opini.

        Ngomongin shampo emeron emang wanginya enak, dan lembut di kulit kepala ya.

        Like

      • Alhamdulillah kak, udah normal lagi hubungannya, nerkah ramadhan karena jadi banyak kegiatan bersama yang mengejar pahala

        Like

  3. Betul bgt kak, apalagi aku yg aktif di luar, jd mati gaya di rumah aja. Gini rasanya dikandangin. Akhirnya burung piaraanpun aku lepas karena tau yg dia rasakan hehe
    Btw istri saya pake emeron hehe

    Like

  4. Istri saya bukan blogger, tapi suka main hape atau nonton YouTube, dan itu gak masalah bagi saya, karena kan dia butuh hiburan juga. Kalo dia happy, maka seisi rumah bisa ikutan happy, tapi kalo sebaliknya, wah ini yang bahaya, lebih bahaya dari wabah Corona itu sendiri hahahahahahaha…

    Gak nyangka di China perceraian terjadi karena kelamaan karantina, bukankah seharusnya tambah mesra ya, hasyeeeek…

    Faktor paling berpengaruh itu ya, ekonomi. Semua berawal dari situ, ekonomi buruk, bisa bikin banyak orang jadi stress. Makanya kalo lagi stress pakai shampoo Emeron, hehehe…

    Like

  5. Memang butuh hal yang positif untuk mengalihkan pikiran kita di masa sulit ini ya mbak. Biar gak stress dan imun kita juga meningkat. Btw aku juga pake emeron hijab ini wanginya enak dan harganya terjangkau.

    Like

  6. Doa yang tulus agar selalu diberi kesehatan dan kemudahan buat para ibu bloger yg sedang punya anak-anak kecil yo Ni… soalnya kl masih single kok kayaknya enak beud itu ngeblognya hehe. Tp tiap orang kan beda2 tantangannya ya… Sip deh Emeron Complete Hair Care nya nih

    Like

  7. Setuju banget. Suasana di rumah jadi tegang. Semua ikut stres. Apalagi gabisa keluar2 kan yaa. Biasanya kalo lagi marahan dibawa keluar sebentar udah baikan lagi. Huhu. Btw baru tahu emeron ada hair nutrition nya, kudet banget aku

    Liked by 1 person

  8. Nah mbak Mutia..itu point nomer 2 yg angka perceraian meningkat lagi jadi bahasan heboh lho di wag.. karena ternyata bner adanya tmn sma ku udah 3 orang yg mau ceraian coba.. .btw ttg emeron aku pake warna hijau yg lidah buaya karena rambutku kan rontok nah biasa emang pake lidah buaya buat treatment pas nemu emeron varian lidah buaya jadi seneng deh..krna praktis kan tinggal sampoan..wangii lagi..love deh sama emeron..

    Like

    • Jadinya pepatah jauh di mata dekat hati, dekat di mata jauh di hati berlaku ya. Hahaha. Kelamaan hidup bareng, gak bisa kompromi, akhirnya berdampak ke kehidupan rumah tangga. Butuh kebijaksanaan kedua pasangan memang.

      Like

  9. DUH, bersama sepanjang waktu selama pembatasa bsa bikin angka perceraian naik di CIna, ya.
    Semoga tidak terjadi di Indonesia. Sangat disayangkan sekali jika kesempatan damai ini malah jadi seteru sendiri

    Like

  10. Facebook iya banget. Awalnya saya sukak banget facebook. Buat jual beli paling friendly secara saya pedagang, teman arisan, temen ghibah semua ada disana. Hidup berada di lingkaran sosialita yang saling membantu. Tapi lama-lama kog berasa nggak sehat. Ada temen kesalahan secuil dibully rame-rame, apaan coba..

    Like

  11. Serem juga ya, di rumah saja membuat angka perceraian meningkat, tapi setidaknya memang harus bercerai, karena memang udah nggak cocok, kalau cocok, masa iya di rumah melulu malah bosan? hehehe
    Padahal kan bisa melakukan banyak hal dengan bersama-sama.
    Gantian, baik hobi istri maupun hobi suami ๐Ÿ˜€

    Anyway, saya juga pake loh Emeron, yang hijau, saya suka sih wanginya ๐Ÿ™‚

    Like

    • Wowwww, Mba Raea pakai Emeron juga. Yg lidah buaya ya mba. Mantap. Saya dulu pernah pakai yg lidah buaya juga, tapi sebelum berhijab. Masih edisi botol lamanya yg tutupnya lebih oval.

      Like

  12. Memang Mbak Mutia. Tidak bisa dipungkiri,dengan sikon seperti ini, apalagi tidak tau kapan corona akan berakhir, rawan sekali mendatangkan stress. Makanya perlu sekali terus berpikiran positif, dan terus melakukan aktivtas-aktivitas positif juga. Insya Allah selalu ada solusi dalam setiap masalah.

    Like

    • Insya Allah ya Mas Bambang. Kita juga bersyukur angka kesembuhan pasien Covid-19 terus meningkat. Semoga beanr proyeksi pemerintah, Juni or Juli kita udah bisa beraktivitas normal kembali. Amin.

      Like

  13. Melakukan sesuatu atau mencoba sesuatu adalah salah sati keluar dari kejenuhan ya kak… kalau ka mut mencoba dengan shampo…kalau saya lebih ke mencoba perkakas baru

    Like

  14. Iya, ditengah masa pandemik kayak gini. Pastinya memang bakal banyak perubahan, apalagi tingkat stress. Saling memahami dan mendukung, sangat penting memang. Oh iya, istri juga suka pakai emeron, wanginya enak katanya.

    Like

  15. Banyak banget yang membuat kita harus memperbaiki diri di tengah wabah ini ya k. Meskipun demikian harus kuat dan selalu semangat bahwa ini semua akan segera berlalu. Kalau urusan mandi keramas emeron ini sejak kecil jadi teman mandi aku. Merk Emeron sih udah legend banget dari dulu.

    Like

    • Yuhu Mas Padil. Ayah saya selalu bilang, sumber penyakit itu pada dasarnya cuma dua, di kepala dan di perut. Hehehe. Nah kalo di kepala, biasanya stres pikiran atau stres rambut, bisa diatasi dengan Emeron.

      Like

  16. Jadi kuncinya adalah jangan stress ya mbak. Dan dengan keramas pakai emeron shampoo, menjadi salah satu cara yang dapat kita coba supaya dapat meminimalisirkan perasaan stress. Jadi kita bisa merasa enjoy di tengah pandemi ini. Salam kenal mbak

    Like

  17. Aku bersyukur banget punya rumah 4L, lo lagi lo lagi, tapi 2 lantai. Jadi ya gitu deh, kalau lagi gondok sama suami ke lantai 2 aja, nguyel-uyel anak. Jadi masih amanlah tingkat eyel-eyelannya. Tapi ya gitulah, memang mesti jaga kewarasan diri agar terus sanggup menjalani pandemi ini.

    Like

  18. Memasuki minggu ke-5 aku juga mulai bosan setengah mati. Kalau sudah waktunya belanja aku happy banget. Ditunggu2 banget deh pokoknya. Naik motornya dilama2in di jalan. Ngeliat keadaan di jalan aja sdh seneng banget hahahaha

    Like

  19. Saya keinget iklan jadulnya yg tia ivanka.

    Btw asik bener tetangganya ya mba, gak jauh jauh klo mau beli beli. Hemat ongkir, dan saling bantu.

    Sekali tanda tangan, dua tiga pulau terbeli hehehe

    Like

      • Iya ya mbak. Produk lama yang masih bertahan. Malah makin banyak variannya. Malah sudah ada yang untuk hijaber juga.

        Like

  20. bener banget nih mbak, stres berawal dari kepala. Apalagi kalau sampai ketombean yak. Udah di rumah badan harus terurus dong, salah satunya rambut. Kalau rambut terasa segar, mikir apapun jadi adem.
    Btw, miris juga ya melihat efek corona di negara lain. Semoga Indonesia lebih aman aja, dan corona segera menghilang, amiin

    Like

  21. kuncinya syukuri apa yang ada. caranya dengan memaksimalkan dan merawat apa yg diberikan Tuhan kepada kita. apa saja. termasuk merawat rambut juga bentuk syukur.

    Like

  22. Bener banget mbak. Pandemi ini emang bikin semua kalangan ambyar, tapi ya bagaimanapun tetap setuju kalau harus tetap bersyukur. btw jadi pengen ngyobain emeronnya coz kulit kepala saya yg ndeso ini suka ga cocok pake shampo mahal milik orang hongkong hiksss

    Like

    • Wkwkwwk. Gak usah pakai shampo impor mba. Pakai brand Indonesia aja bagus-bagus. Apalagi Emeron ini udah lawas banget, sejak saya masih kecil udah ada. Transformasi dan inovasinya luar biasa.

      Like

  23. Harga shampoo Emeron-nya murah ya, Uni. Memang #dirumahaja bikin sumpek dan stres, enaknya dibawa mandi dan keramas biar kepala bisa jadi lebih dingin. Kalau kepala sudah dingin, hati pun biasanya ikutan sejuk.

    Like

  24. Ujian paling berat di masa sekarang ini ya jangan stres, betul sekali mbak. Mau gimana pun kita harus menjaga pikiran tetap positif

    Like

  25. Shampoo yg sudah dikenal dari masa ke masa ini sampai sekarang masih banyak yg menggunakannya.

    Betul mbak, biasanya stres dimulai dari pikiran yang sedang kacau, dan salah satu cara untuk mengurangi stress yaitu dgn mandi sekujur tubuh. Dan rambut kepala pun dibasahi agar lebih fressh

    Like

    • Iya mas. Dari zamannya Cut Keke, Tia Ivanka, lanjut Shiren Sunkar, lalu sekarang, Emeron terus berinovasi menjadi yang terbaik. Keramas cara tercepat untuk mengurangi stres di kepala. Hehehe

      Like

  26. Shampo dari jaman kecil saya dulu. Harganya tetap terjangkau hingga saat ini. Variannya juga makin banyak

    Like

  27. Wah ini salah satu brand yang sudah ada sejak lama.
    Dulu aku pernah pakai, tapi berhenti karena nggak cocok.
    Semoga formulasinya terus diperbaharui supaya cocok dipakai mayoritas orang…

    Like

    • Hihihi. Iya mba. Harus pandai-pandai mengelola emosi dan bertahan waras menghadapi pasangan. Insya Allah yaaa, pasangan-pasangan suami istri di Indonesia semuanya taat-taat beragama. Pasti tahu kalo perceraian itu sesuatu yang dibenci Tuhan.

      Like

  28. Bisa nih saya rekom ke istri. Kebetulan istri saya berhijab. Gak banget kan dimasa pandemi gini harus milih milih shampoo. ada larangan PSBB jadi gk bisa kemana-mana, cukup rekom in shampoo emeron ke istri aja lah.

    Like

  29. Rasanya ini pandemi bikin masa liburan jadi lembur, panjang banget dan lelah haha. Setuju sama social distancing not social disconnection, emang kudu ttp komunikasi dan bahagia biar nggak stres

    Like

  30. Betul mbak, stress gegara dirumahaja membuat rambut jadi lebih mudah rontok. Untunglah mbak Mutia memberitahu adanya sampo emeron ini. Semoga dengan menggunakan sampo tersebut rambut saya jadi tumbuh lebat lagi dan bisa terhindar dari rasa stress.

    Like

  31. Saya nih yang termasuk demen nyabutin rambut saat nganggur. Hahaha. Semoga pandemi segera berlalu biar stay waras. Aamiin.

    Like

  32. Saya berharap dengan adanya corona ini membuat kita semakin positif, karena di awal ngeri juga ya sampe” corona membuat hal yang negatif dari yg cerai, kesulitan dapat kerja, kemudian pertengkaran orang tua dan anak.. untung saja ada emeron yang selalu membuat akur dalam rumah tangga

    Like

  33. Pingin nyoba emeron. Tapi masih kuatir gak cocok. Mulai kecil sampai usia 30 tahun pakai satu merk shampo aja. Gsk pernah ganti..pernah ganti beberapa kali malah gak cocok: gatel

    Like

  34. Emeron… shampo legend ini, dari jaman saya kecil dengan shampo bubuknya, sampai sekarang tetap bertahan dengan berbagai variannya. Dan pastinya, harganya tetap lebih murah di banding merk lain

    Like

  35. Emeron… shampo legend ini, dari jaman saya kecil dengan shampo bubuknya, sampai sekarang tetap bertahan dengan berbagai variannya. Dan pastinya, harganya tetap lebih murah di banding merk lain

    Like

  36. Yang saya rasain selama pandemi ini memang emosi kita sebagai orangtua diuji banget. Karena banyaknya waktu bersama-sama harus banget-banget pinter diaturnya ya k muthe. Ampun saya tiap mau zoom harus bikin kesepakatan yang selalu dilanggar terus sama anak-anak ya salam nikmatnya hahahah.

    Makanya ajang mandi dan keramas bagi lidia me time banget buat ngademin kepala dari kegiatan harian yang buat pusing. Pakai emeron tentunya biar wangi dan harum sepanjang hari.

    Like

  37. Hihihi. Shampo adalah barang yang cepat habis saat masa social distanciny ya kak. memang bikin refresh. Apalagi saat puasa gini. Hilangkan kantuk dipagi hari juga.

    Like

  38. wah bener banget ini mba, saya kalo lagi stress mandi terus keramas bikin seger lagi loh di kepala. asyik bangeeet. hihi. apalagi masa pandemi begini. enggak bisa keluar rumah untuk refreshing apalagi jalan-jalan. suntuk juga kan. keramas ajalah biar adem kepala haha.

    Like

Leave a reply to Mutia Ramadhani Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Blog at WordPress.com.