https://www.googletagmanager.com/gtag/js?id=G-8K50HN0MMT window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag(‘js’, new Date()); gtag(‘config’, ‘G-8K50HN0MMT’);

Founder & CEO Rhadana Group, Rainier H Daulay: Halal Itu Pilihan


Ajang World Halal Tourism Award 2016 menobatkan Rhadana Hotel Kuta sebagai Hotel Keluarga Ramah Wisatawan Muslim Terbaik 2016. Grup hotel ini semakin populer mengingat lokasinya di Bali yang notabene wilayah bukan mayoritas Muslim.

Saya mencoba mengupas habis perjalanan bisnis Founder dan CEO Rhadana Hotels &Resorts, Rainier H Daulay di Sanur, Bali, sekitar Agustus 2017 lalu. 

Awal terjun ke bisnis hospitality?

Saya mendirikan Hotel Ambhara di Jakarta bersama rekanan, namun berpisah 4,5 tahun lalu. Saya kemudian masuk ke Bali dan menjalankan bisnis agen perjalanan pada 1994.

rhadana
Oasis Lagoon Sanur (Foto: Pegi Pegi)

Hotel pertama saya Oasis Beach Hotel Benoa didirikan 2002 dengan total 126 kamar. Suatu hari ada rezeki, saya bangun lagi Oasis Lagoon Sanur 2012 dengan jumlah 126 kamar, menyusul Rhadana Hotel Kuta 2013 dengan 74 kamar.

Unit usaha Rhadana?

Selain hotel, kami juga mengelola Restoran de’Dapoer, Rhadana Foundation, tiga kawasan luxury tourism villages di Sumatra Barat, tepatnya di Pulau Kapo-Kapo, Bintangor, dan Pagang yang sedang dibangun. Ke depannya kami juga berencana mengembangkan Moa Exotic Island di Maluku, serta food truck de’Combi.

Target pasar?

Pasar kami menengah ke atas,dengan tamu kebanyakan dari Eropa, seperti Prancis, Italia, dan negara-negara Eropa Timur. Tamu dari Asia, terutama berasal dari Singapura, Malaysia, Cina,serta tak ketinggalan dari Australia dan Arab Saudi.

Rhadana artinya?

Rainer Daulay dan anak-anak. Ini karena saya menjalankan bisnis demi keluarga, terutama istri, anak-anak, dan orang tua.

Rhadana terdiri dari tujuh huruf dan saya suka angka tujuh. Ayah saya lahir 17 Juli, dan secara kebetulan surat Alfatihah terdiri dari tujuh ayat, juga Jembatan Siratul Mustaqim terbuat dari rambut dibelah tujuh. Angka tujuh bagi saya seperti angka sakral.

Ide berbisnis halal hotel?

Sekitar 15 tahun lalu ketika membangun Oasis Beach Hotel Benoa, saya dan mitra mensyaratkan konsep bisnis seumur hidup, no pork, dan penempatan Alquran di setiap kamar. Alquran ini tidak dibeli pakai uang perusahaan, tapi dari zakat 2,5 persen yang selama ini saya kumpulkan lewat Rhadana Foundation.

rhadana hotel
Rhadana Hotel Kuta (Foto: Pegi Pegi)

Alhamdulillah sambutannya sangat positif. Tapi, belakangan saya ketahui Alquran tersebut banyak hilang. Saya akhirnya menugaskan general manager membuat laporan nomor kamar, nama pengunjung, dan negara asal mereka jika didapati Alquran hilang. Faktanya sangat mengejutkan di mana 97 persen pengunjung yang mengambil Alquran di hotel kami itu nonMuslim.

Langkah berikutnya?

Sejak itu saya putuskan mencetak Alquran tiga bahasa, yaitu Arab, Indonesia, Inggris dan kembali menaruhnya di setiap kamar. Jika di Oasis hanya disediakan Alquran, Rhadana Hotel disediakan peralatan ibadah lengkap, mulai dari Alquran, sajadah, mukena,sarung, hingga arah kiblat, dan jadwal shalat.

Semua perlengkapan ibadah itu kami simpan di tempat tertutup, tidak dipajang terbuka supaya pengunjung nonMuslim tetap nyaman. Kami juga merancang mushala yang tidak asal-asalan diseluruh hotel.

Sambutan pengunjung ketika Rhadana Hotel perdana dibuka?

Rhadana Hotel pertama kali dibuka saya ibaratkan nyamuk pun tak mau datang. Meski demikian, saya tetap yakin rezeki sudah ada yang mengatur, Allah SWT.

Saya tetap ingin menciptakan hotel berkonsep Modern Muslim Friendly alias halal hotel. Akhirnya saya terpikir mendesain Rhadana sebagai tematik butik hotel.

Tematik butik hotel itu seperti apa?

Ada 74 kamar dengan 74 tema berbeda, tidak ada yang sama. Ada kamar bernuansa Bob Marley, Elvis Prasley,Universitas Indonesia karena saya alumnus kampus ini, kereta api, hingga surfing. Sejak itu semakin banyak pengunjung datang. Ulasan lengkapnya bisa klik di sini.

rhadana hotel
Foto: Rhadana Hotel

Ada tiga jenis kamar yang ditawarkan di Rhadana Hotel Kuta. Kamar premium dengan luasan 20 meter, business (22 meter), dan studio (32 meter). Kamar tematik ala Rhadana Hotel bukan hanya mengandalkan gambar, melainkan juga pernak-pernik aslinya.

Kamar bertema Beatles misalnya,terdapat sebuah gitar digantung di dinding kamar. Pengelola bahkan menggantungsebuah sepeda di langit kamar hotel yang bertema sepeda. Fasilitas tersediasangat lengkap, mulai dari televisi LCD 32 inci, mini fridge, hair dryer, kolam renang, ruang rapat, hingga gym.

Kemenangan Rhadana di World Halal Tourism Award 2016?

Kami menang, itu rezeki. Rhadana semakin dikenal dunia, bahkan lebih populer dibanding Oasis. Kenaikan jumlah pengunjung semakin signifikan, padahal kami tidak banting harga dalam penawaran kamar.

rhadana hotel
Foto: Indonesia Tourist News

Rhadana Hotel status okupansinya terus tinggi. Kualitas produk paralel dengan kualitas pelayanan. Kami selalu cek semua ulasan pengunjung.

Rhadana juga berkonsep aman dan nyaman. Tamu harus merasa aman dan nyaman sejak mereka datang sampai pulang.Kami menyebutnya Rhadana Soul dan initerus kami bangun.

Rating kami di booking.com mencapai 8,6 dan TripAdvisor 75 dari 252 hotel di Kuta. Ulasan tentang hotel dari pengunjung yang pernah menginap rata-rata bagus. Semua akhirnya kembali ke konsumen.

Mengapa halal hotel, bukan syariah hotel?

Saya menilai istilah halal hotel lebih tepat dibanding syariah hotel. Halal menurut saya tidak ada kaitannya dengan agama tertentu.

Ada tiga perubahan besar didunia yang terjadi saat ini, yaitu wisata digital (digital tourism), arus wisatawan Cina (China tourist), dan wisata halal (halal tourism). Wisata halal adalah tren baru di era sekarang.

Silakan buka halalbooking.com. Negara-negara seperti Rusia, Jepang, Thailand, dan banyak lagi di dunia membidik bisnis halal hotel. Halal bagi saya adalah pilihan. Halal itu kesempatan, dan halal itu sehat. Ini bisa dibuktikan, dan saya tidak suka jika itu semua harus dikaitkan dengan agama tertentu.

Hambatan halal hotel di Bali?

Alhamdulillah meski mengusung halal hotel, kita Pancasila banget kok. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, saya kurang sependapat halal terus dikaitkan hanya untuk agama tertentu, sebab halal sudah menjadi gaya hidup masa kini.

Saya Muslim, tapi 97 persen karyawan saya di Bali beragama nonMuslim, terutama Hindu. Saya menyebut mereka Rhadana Troops.

Saya juga buatkan tempat sembahyang layak untuk karyawan saya yang nonMuslim. Saya bicara pada mereka dari hati ke hati. Ini bisnis saya dan ini menjadi bisnis mereka jika bergabungdengan saya. Aturan saya, agamaku adalah agamaku, agamamu adalah agamamu. Tapi,selama jam kerja, jangan bawa makanan tidak halal ke hotel.

Motto Rhadana?

Bersih, ikhlas, tulus, loyal,dan tuntas. Bekerja dengan hati bersih, ikhlas, dan tulus. Loyal pada tamu, dan bekerja sampai tuntas dengan kata lain pantang pulang sebelum pekerjaan selesai. Bisnis itu adalah kepercayaan, sehingga perlu dijaga.

RhadanaTroops mempunyai semangat OneDream, One Team, One Vision, One Commitment, dan One Goal. Semua orang harus punya mimpi untuk mencapai tujuan akhir. Anda tak punya mimpi, maka Anda tak akan mencapai tujuan.

Perkembangan Rhadana Island Project?

Tiga tahun lalu saya merintis pengembangan Rhadana Island Project di Sumatra Barat di bawah Rhadana Foundation. Ada tiga pulau yang menjadi prioritas kami, yaitu Bintangor, Pagang, dan Kapo-Kapo. Luasan area kelola kami di masing-masing pulau secara berurutan adalah 70 hektare (ha), 42 ha, dan lima ha.

Ketiga pulau ini akan kami jadikan luxury tourism villages, dengan masing-masingnya 26 vila pribadi. Khusus Pulau Kapo-Kapo, kami merancang seluruh transaksi wisatawan menggunakan uang elektronik. Modal utama pariwisata adalah SDM, sehingga sejak lama kami fokus menggandeng masyarakat lokal yang kedepannya disiapkan menjadi sumber daya wisata.

Kapan Rhadana Island Project selesai?

Insya Allah setahun ke depan sudah selesai. Ada empat tahapan dalam pengembangannya. Kami sudah mendata penduduk dan menyiapkan mereka menjadi SDM wisata mumpuni karena konsepnya adalah community-based tourism. Setiap rumah penduduk rencananya akan kami tambahkan satu kamar dengan fasilitas lengkap yang peruntukannya untuk wisatawan backpacker.

Ada jalan penghubung antara rumah ke rumah, sehingga wisatawan dan penduduk lokal menjadi satu. Orang luar boleh datang ke pulau kami, namun tak boleh membawa makanan. Mereka harus membeli makanan yang disediakan pengelola dan penduduk di sini. Ini juga bertujuan meminimalisir sampah yang kerap dibawa pengunjung luar ke pulau.

Aktivitas wisatanya?

Banyak aktivitas dan obyek wisata bisa dinikmati, seperti watersport,agrowisata, airsoft gun, wisata mangrove, outbond, camping ground, dan kampung warna-warni. Kami juga bermitra dengan nelayan lokal. Ada tiga kapal milik mereka yang dioperasikan bergilir untuk membawa pengunjung dari pemberhentian terakhir di tengah pulau setelah naik speedboat.

Kami sengaja tak membangun jeti tambahan sebab memberdayakan masyarakat lokal. Nelayan sekalian bisa menjadi pemandu wisata berkeliling pulau dengan konsep bagi hasil.

Dukungan pemerintah daerah?

Alhamdulillah saya sudah presentasi ke Bupati Pesisir Selatan dan pemerintah di sana ternyata sehati. Mereka siap memberi dukungan untuk pengembangan wisata di pulau-pulau ini.

Pariwisata Indonesia terus berkembang di mata dunia?

Pariwisata Indonesia semestinya sejak dulu sudah nomor satu. Komoditas minyak bumi dan gas alam negara ini sudah habis. Buktinya, Indonesia menjadi net importir minyak. Batu bara dan karet suatu hari juga akan habis. Hutan Indonesia mengalami kerusakan di sana sini.

Bagaimana dengan pariwisata?Ini adalah modal Indonesia yang diberikan Tuhan, dari Sabang sampai Merauke semua indah.

Target 20 juta wisatawan mancanegara (wisman)?

Pemerintahan Presiden JokoWidodo menargetkan 20 juta wisman, namun saya mendoakan angka tersebut semuanya turis berkualitas yang mendatangkan banyak devisa. Pemangku kepentingan didunia pariwisata perlu saling membantu dan bekerja sama.

Sejauh yang saya tahu, baru di era Pak Jokowi Kementerian Pariwisata mendapat anggaran sangat besar. Sebelumnya kementerian ini bahkan menempel di kementerian lain, seperti pernah digabung dengan kebudayaan, bahkan pos dan telekomunikasi.

Pariwisata Bali sudah lampu merah?

Ya, alasannya ada tiga, yaitu macet, sampah, dan air bersih. Budaya juga semakin hilang. Pemerintah semestinya mendukung pelestarian kebudayaan di Bali sebagai kontributor terbesar wisman dengan cara mengembalikan sebagian pajak untuk bidang kebudayaan.

Yang dibutuhkan Bali saat ini?

Setop pembangunan vila dan hotel baru di Bali Selatan. Jika ada investor datang, arahkan pembangunan keBali Utara. Bali Selatan sudah lampu merah urusan kemacetan, gunungan sampah,akses air bersih kian sulit, dan kepadatan bandaranya mulai tinggi.

Pariwisata adalah sumber utama ekonomi Indonesia di masa depan. Menjadikan sektor pariwisata nomor satu memerlukan dukungan semua pihak. Hilangkan ego masing-masing. Permudah membuka lapangan terbang baru, jalan, akses untuk membangun lebih banyak desa wisata,dan menyiapkan masyarakat lokal sebagai SDM pariwisata. Semuanya perlu terkonsep.

rhadana hotel
Foto: Sprot Tourism

Semangat Kepanduan Mengukir Sejarah

Mental wirausaha dan jiwa kepemimpinan Rainier H Daulay terlihat sejak pengusaha sukses ini duduk dibangku SMP dan melanjutkan pendidikan ke STM Pembangunan Jakarta.

Semangat kepanduan mengalir di darahnya setelah beberapa kali mengikuti jambore tingkat nasional dan internasional. Ia menjadi ketua regu kontingen Pramuka Indonesia di JamboreDunia ke-13 Tahun 1971 di Jepang.

Salah satu momen kebanggaannya sewaktu berada di Negeri Sakura adalah berkesempatan menjadi ajudan Sri Sultan Hamengkubuwono IX usai menyelesaikan misi mendaki Gunung Fuji. Rainer juga menjadi wakil tunggal ASEAN di Jambore Pramuka Benelux (Belgium, Netherland,Luxemburg).

Di era 1970-an, Rainier melihat remaja Kota Jakarta terkenal dengan kehidupan pestanya. Muda-mudi mengundang teman-teman, berkumpul di satu tempat di malam hari, menyewa peralatan sound system, dan bergoyang alias ajojing diiringi lagu-lagu disko klasik dan kaset Boden Powell Disco yang populer pada saat itu.

Siapa sangka pendirinya adalah Rainier. Ayah lima anak ini menamai gengnya Boden Powell Disco karena seluruh anggotanya anak Pramuka dan mereka sangat terinspirasi sosok Bapak Kepanduan Dunia itu.

“Pada zaman saya, Gerakan Pramuka adalah satu kebanggaan. Saat mengelola Boden Powell Disco bersama teman-teman, saya pernah bertekad bahwa suatu hari saya akan punya hotelsendiri,” kata Rainer.

Boden Powell Disco adalah cikal bakal kesuksesan Rainier di dunia bisnis. Seluruh anggota berkomitmen hanya main beberapa jam di malam hari, memperbanyak relasi tanpa pilah-pilih teman, dan dilarang terlibat narkoba.

Bisnis tak lantas membuat Rainier lupa akan kewajibannya menuntut ilmu. Pria berdarah Medan-Palembang ini meneruskan kuliah 1977 di Fakultas Teknik Universitas Indonesia tanpa meminta biaya sepeser pun dari orang tuanya yang notabene salah satu mantan petinggi Garuda Indonesia. Itu kali pertama Rainier melihat sang ayah menangis bangga.

Kaset Boden Powell Disco meledak di pasaran, bahkan menjadi musik pengiring pemilihan Putri Remaja oleh Femina Group. Jejaknya di era 1980-an kemudian diikuti tempat-tempat gaul lainnya di Jakarta, seperti Guarama di Hotel Indonesia, Le Mirage, Tanamur, Oriental diHotel Hilton, hingga Pit Stop di Sari Pacific.

Rainier kemudian mengembangkan sayap dengan menangkap peluang bisnis apapun, mulai dari produksi dan distribusi kaset Senam Kesegaran Jasmani (SKJ), mendirikan radio A, menyuplai GPS untuk 11 twin otter Merpati, menjadi pengembang (developer) kecil-kecilan, hingga membuat perusahaan rekanan. Rainier pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Asosiasi Industri RekamanIndonesia (Asiri) pada 1980.

Baru pada 1990-an Rainier melepas sebagian besar lini bisnisnya dan fokus di bidang perhotelan. Rezeki dimatanya sudah diatur Allah, sehingga manusia tidak boleh sombong dan mensyukuri nikmat yang ada.

“Uang tidak dibawa mati. Uang bukan segalanya. Saya punya keluarga dan anak, sehingga saya memutuskan fokus berbisnis hotel supaya bisa membagi waktu bersama keluarga,”katanya.

rhadana hotel
Foto: Booking

Biodata

Nama                                     : Rainier H Daulay

Tempat Tanggal Lahir       : Medan, 26 April 1956

Agama                                   : Islam

Alamat Rumah                    : Jalan Bojonegoro IV, Menteng, Jakarta Pusat

Alamat Kantor                     : Rumah Rhadana, Jalan DR Saharjo 202, Jakarta Selatan

Email                                      : rhadana@indosat.net.id

Pendidikan Terakhir          : Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (1978)

Organisasi:

  • Wakil Ketua Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI)
  • Ketua Pelaksana MPI Crisis Center
  • Advisor of Indonesia Tourism Board (GIPI)
Rhadana Hotel Resort
Harian Nasional Republika, edisi Senin, 21 Agustus 2017

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Blog at WordPress.com.