Review film "Avengers Infinity War"
Review film "Avengers Infinity War"

Akhir film The Avengers Infinity War emang superberani. Nuansanya udah gelap sejak menit pertama dimulai. Thanos – diperankan Josh Brolin – musuh utama para Avengers akhirnya meninggalkan kursi terbangnya di Planet Titan dan memburu enam batu infinity (infinity stones) ke seluruh galaksi.

Thanos sosok idealis yang percaya bahwa genosida satu-satunya jalan menciptakan keseimbangan di dunia. Dia ingin menggunakan keenam infinity stones untuk memusnahkan separuh populasi di galaksi demi menciptakan kemakmuran bagi makhluk hidup yang tersisa.

Infinity Stones

Sebelum lanjut ke plot cerita, biar gak bingung, ada baiknya kita bahas dulu keenam infinity stones yang sangat terkait dengan film-film Avengers sebelumnya.

1. Space stone

Space stone dikenal juga dengan nama The Tesseract. Warnanya biru, pernah muncul beberapa kali di seri Captain America: The First Avenger dan prekuel Thor. Kekuatan batu ini adalah membuat pemiliknya bisa melintasi seluruh galaksi, menembus ruang antardimensi.

Batu ini beberapa kali pernah berpindah tangan. Red Skull menggunakan kekuatannya untuk menciptakan senjata superpower untuk Hydra di Captain America: The First Avenger.

Loki menggunakannya untuk membuka portal yang mengundang Chitauri masuk ke New York dan melawan Avengers. Avengers kemudian memberikan Tesseract kepada Thor untuk disimpan kembali di Asgard.

Pada seri Thor Ragnarok ada adegan di mana Loki masuk ke ruang penyimpanan Asgard untuk meletakkan kepala Surtur. Adik angkat Thor itu kemudian melihat Tesseract. Loki tampaknya mengambil batu itu dan membawanya sampai ke dalam kapal pengungsian Asgard, hingga Thanos dan Black Order menyerang mereka tak berapa lama kemudian.

2. Reality stone

Batu ini juga dinamakan Aether. Warnanya merah, bisa berubah bentuk dari padat ke cair, serta pernah merasuki tubuh kekasih Thor, Jane Foster. Raja Odin, ayah Thor pernah mengatakan siapapun yang menguasai Reality Stone akan berubah menjadi jahat atau berpihak kepada Dark Side.

Batu ini muncul di seri Thor: The Dark World. Musuh Thor bernama Malekith ingin menggunakan batu ini untuk mengembalikan alam semesta ke kegelapan.

Lady Sif dan Volstagg, dua sahabat Thor menyerahkan batu ini ke The Collector untuk diamankan. Mereka berbuat demikian karena Asgard telah menyimpan Space Stone, sehingga tidak bijaksana jika memiliki dua batu sekaligus.

3. Power stone

Ini adalah batu ungu yang muncul dalam konflik Guardians of The Galaxy yang pertama. Star Lord (Peter Quill) menemukan batu ini di Planet Morag.

Power Stone adalah batu yang memberi kekuatan super kepada siapapun yang memilikinya. Ronan, musuh Guardians pernah mendapatkannya untuk menghancurkan Planet Xandar yang dilindungi Nova Corps.

Kekuatan batu ini tidak bisa ditopang manusia biasa dan tidak bisa ditahan satu orang. Anggota Guardians untuk beberapa saat pernah bersatu membagi kekuatan power stone demi mengalahkan Ronan.

Batu ini akhirnya disimpan dengan aman di Xandar hingga Thanos datang menghancurkan planet ini dan membawa kabur power stone.

4. Mind stone

Batu berwarna kuning emas ini awalnya muncul dari dalam bola biru di ujung tongkat Loki. Tongkat itu sesungguhnya tongkat Ultron milik Chitauri yang dipinjamkan Thanos kepada Loki di seri Avengers: Age of Ultron.

Tongkat ini bisa menghidupkan benda mati dan menguasai pikiran seseorang yang disentuhnya. Mind stone tercipta dari gabungan kekuatan Iron Man, Hulk, Ultron, dan Thor yang ditanamkan pada implan android yang kita kenal sebagai Vision.

Ini juga yang menyebabkan Vision memiliki gabungan kemampuan dari tiga anggota Avengers di atas. Dia bisa sekuat Hulk, sepintar Iron Man, dan terbang seperti Thor.

5. Time stone

Time stone berwarna hijau dan disimpan dalam kalung Eye of Agamotto milik Doctor Strange (Stephen Strange).

Siapapun yang memiliki batu ini bisa memanipulasi waktu. Mereka bisa maju ke masa depan atau mundur ke masa lalu, membuat lingkaran waktu, mengulang peristiwa yang telah lampau.

6. Soul stone

Batu jingga ini tersimpan di sebuah planet yang hanya diketahui Gamora, anggota Guardians of The Galaxy yang juga anak angkat Thanos. Batu ini dapat memanipulasi jiwa makhluk hidup, membuka pintu gerbang alam semesta, mencuri kekuatan orang lain, dan memberi kekuatan penuh atas seluruh kehidupan.

Thanos memimpin Black Order untuk menemukan keenam infinity stones. Black Order dipimpin Children of Thanos dengan penugasan masing-masing, terdiri dari Ebony Maw, Corvus Glaive, Proxima Midnight, dan Cull Obsidian. Mereka tak ubahnya seperti lebah yang terus menyengat siapapun yang menghalangi jalan mereka. Dua batu pertama yang dikuasai Thanos di awal cerita adalah Power Stone dan Space Stone.

Xandar dibumihanguskan. Seluruh penghuni Asgard di kapal pengungsi dalam seri Thor: Ragnarok dibunuh secara sadis, tak terkecuali Loki dan Heimdall. Nasib Valkyrie yang tidak diketahui sampai sekarang. Semoga dia masih hidup sebagai satu-satunya pahlawan Asgard yang tersisa selain Thor.

Hulk (Bruce Banner) nyaris menjadi korban, namun diselamatkan oleh Heimdall di detik-detik terakhir dengan melemparkannya ke Bumi untuk mengabarkan invasi Thanos. Thor sekarat dan mengambang di luar angkasa menunggu diselamatkan.

Doctor Strange Diculik

Bruce kemudian memberitahu Doctor Strange dan Iron Man (Tony Stark) tentang Thanos, kehancuran Asgard, kematian Loki, dan nasib Thor. Bruce meminta Tony menghubungi Captain America (Steve Rogers) secepatnya.

Tony bergulat dengan dua pilihan, antara menikah dengan Pepper Pots dan hidup tanpa embel-embel Iron Man, atau menghubungi Captain America dan berjuang bersama mengalahkan Thanos. Pilihan kedua diperberat setelah perselisihan Tony dengan Steve dan anggota Avengers lain yang menolak bersekutu degan pemerintah AS di seri Avengers: Civil War.

Scene paling emosional ketika Pots menghubungi Tony dan membujuknya untuk tidak lagi terlibat dalam misi ini. Pots mengingatkan Tony mereka bercita-cita membina keluarga bahagia dan tak lama lagi akan menikah.

Tony pada akhirnya mengambil pilihan kedua. Namun, belum sempat dirinya menghubungi Captain America, dia sudah terseret ke kapal ruang angkasa milik Ebony Maw, pengikut Thanos yang dia sebut berwajah mirip Squidward.

Ebony Maw berhasil menculik Doctor Strange dan memaksa melepaskan kalung Time Stone dari tubuhnya. Iron Man dibantu Spider Man (Peter Parker) bekerja sama membebaskan Strange.

Berkat ide Spider Man yang terinspirasi dari adegan sebuah film, Ebony Maw berhasil ditaklukkan. Mereka bertiga kemudian berpikir lebih baik membawa perang infinity ke planet Thanos ketimbang di Bumi. Sesampainya di Titan, betapa terkejutnya mereka melihat kondisi planet tersebut telah hancur lebur.

Bruce tak bisa menyusul Tony sebab mendadak dirinya tak bisa berubah wujud menjadi Hulk. Berulang kali Bruce mencoba, tapi The Green Goliath tetap berkata ‘tidak.’ Tampaknya serangan dahsyat yang diterima Hulk dari Thanos saat berusaha menyelamatkan Thor dan Loki di kapal pengungsi Asgard menyisakan trauma berat bagi Hulk. Untuk pertama kalinya dalam kisah Avengers, Hulk ketakutan.

Bruce menemukan ponsel lipat milik Tony dan di sana tertera nomor telepon Steve Rogers. Mungkin ada yang lupa, dari mana Tony mendapatkan nomor Captain America? Waktu ending di Avengers: Civil War, Captain America memutuskan membawa Winter Soldier ke Wakanda. Di sana dia minta tolong T’Challa memperbaiki Bucky agar tidak lagi bisa dicuci otak oleh Hydra.

Iron Man kemudian kembali ke markas Avengers yang baru di New York. Di sana dia mendapatkan paket pos. Nah, isi dari kotak itu adalah ponsel tersebut. Steve menuliskan dalam secarik kertas, “Tidak peduli apa, aku janji, jika kamu membutuhkanku, aku pasti ada di sana.”

Telepon ini yang kemudian digunakan Bruce menghubungi Steve. Sementara itu, Wong – teman Doctor Strange – memutuskan kembali ke kuil dan melindungi peninggalan The Ancient One yang tersisa.

Vision Diburu

Thanos menugaskan anak angkatnya yang juga pasangan suami istri, Corvus Glaive dan Proxima Midnigt merebut Mind Stone dari Vision. Corvus Glaive bersenjatakan tombak bermata dua. Dia adalah komandan Black Order. Pisau di kedua sisi tombaknya bisa memotong apapun, termasuk vibranium yang menjadi bahan perisai baju pelindung dan senjata sebagian anggota Avengers, seperti Captain America, Black Panther, dan Vision.

Proxima Midnight adalah istri dari Corvus Glaive. Dia berkulit biru, bermata putih, dan sama seperti suaminya membawa tombak raksasa.

Vision dan Scarlet Witch (Wanda) setelah memisahkan diri dari Avengers di seri Avengers: Civil War memulai kehidupan baru sebagai pasangan kekasih. Vision mengatakan kepada Wanda bahwa Mind Stone di kepalanya terus memberi tanda peristiwa buruk sedang terjadi.

Wanda yang tak ingin kembali ke masa lalu meminta Vision untuk tidak terlibat lagi dengan Avengers. Namun, mereka tak ada pilihan ketika Corvus Glaive dan Proxima Midnight menyerang keduanya di sebuah stasiun kereta.

Pertempuran hebat terjadi. Tombak Corvus Glaive berhasil menembus tubuh Vision. Saat keduanya sekarat, Captain America, Black Widow (Natasha Romanova), dan Falcon (Sam Wilson) datang menyelamatkan Vision dan membawa mereka ke Wakanda.

Wakanda harapan terakhir untuk memisahkan Mind Stone dari tubuh Vision tanpa harus menghancurkan salah satunya. Negeri fiksi yang dalam waktu lama menutup diri dari dunia luar ini memiliki teknologi futuristis jauh lebih maju dari Amerika.

Percakapan lucu terjadi antara Black Panther (Raja Wakanda) dengan Okoye, kepala suku Dora Milaje dari daerah perbatasan. Okoye tak menyangka momen pertama Wakanda membuka diri untuk dunia luar adalah perang melawan Thanos.

Dia justru memimpikan momen ketika Wakanda menjadi tuan rumah Olimpiade atau membuka gerai Starbucks di sana 😀 Pendaratan pesawat Captain America dan rekan-rekannya juga momen reuni Steve dengan Winter Soldier (Bucky Barnes).

Shuri – adik Black Panther – yang menjadi otak dari segala kemajuan mutakhir di Wakanda mengatakan dirinya bisa menyelamatkan Vision. Banner sempat terpukau dengan ide Shuri yang sebelumnya dirasanya mustahil dilakukan.

Shuri meminta waktu untuk mengurai Mind Stone agar terlepas dari tubuh Vision sebab ada lebih dari dua triliun sistem yang harus dilumpuhkan. Jika satu saja salah, Vision bisa kehilangan nyawanya.

Di saat yang sama, Black Order bersiap menembus perlindungan Wakanda dan menculik Vision. Pasukan Jabari yang dipimpin M’baku dan pasukan Dora Milaje  yang dipimpin Okoye mengerahkan seluruh kekuatan untuk mempertahankan Wakanda. Seluruh anggota Avengers siaga di di depan, kecuali Wanda yang diperintahkan menjaga Vision dan segera menghancurkan Mind Stone begitu batu itu terpisah dari tubuhnya.

Thor Selamat

Anggota Guardians of The Galaxy, yaitu Star Lord, Groot, Gamora, Mantis, Rocket, dan Drax menerima sinyal kuat dari sebuah pesawat luar angkasa. Sinyal yang mereka terima sebetulnya berasal dari kapal pengungsi Asgard yang telah dihancurkan Thanos.

Saat mereka sampai di titik tersebut, Guardians hanya melihat puing-puing pesawat dan secara mendadak tubuh Thor terhempas ke kaca dengan kondisi sekarat. Thor berhasil dibangunkan oleh Mantis. Dia belum mati karena seorang dewa.

Singkat cerita kubu Guardians terbagi dua. Thor, Rocket, dan Groot memutuskan pergi ke Planet Nidavellir untuk membuat senjata mengalahkan Thanos. Star Lord, Gamora, Mantis, dan Drax memutuskan pergi ke Planet Knowhere menemui The Collector (Taneleer Tivan) untuk mendapatkan Power Stone. Mereka berpikir salah satu cara mengalahkan Thanos adalah mencegahnya mendapatkan batu-batu lainnya.

Thor terkejut ketika menjumpai sahabatnya, Eitri yang diperankan Peter Dinklage dalam kondisi sekarat di Nidavellir. Planet itu ternyata telah dihancurkan oleh Thanos. Salah satu ciri genosida ala Thanos adalah selalu meninggalkan beberapa saksi hidup.

Eitri merupakan ahli senjata yang menempa Mjolnir, palu Thor dan senjata-senjata kelas dewa lainnya. Eitri pula yang membuatkan Infinity Gauntlet, sarung tangan yang bisa meredam kekuatan enam batu bertuah untuk Thanos. Sayangnya, Thanos membuat kedua tangan Eitri cacat sehingga dirinya tak bisa lagi membuat senjata.

Thor menyemangati Eitri bahwa seluruh harapan ada di kepalanya. Tangan cacat bukan halangan dirinya bisa membuat kembali senjata-senjata hebat. Kondisi Eitri persis seperti Thor saat Mjolnir dihancurkan kakak tirinya, Hela pada seri Thor: Ragnarok.

Eitri akhirnya mengarahkan Thor membuat senjata baru yang dinamai Stormbreaker. Senjata ini belakangan diperkuat dengan gagang kayu yang diambil dari lengan Groot. Itu kali pertama Groot yang masih remaja melakukan sesuatu berarti selain bermain game.

Star Lord dan lainnya berhasil mendarat di Knowhere. Thanos menggunakan Space Stone untuk merebut Reality Stone lebih cepat dari The Collector. Dia pun menciptakan ilusi untuk menjebak Guardians dan menculik Gamora sebagai kunci yang akan membawanya menemukan Soul Stone.

Gamora dan Soul Stone

Di antara Children of Thanos, Gamora menempati posisi teratas. Dia adalah anak angkat yang paling disayangi Thanos dan disiapkan untuk menjadi perempuan terkuat di seluruh galaksi. Gamora memang mengkhianati Thanos, namun itu tak membuat Sang Ayah membencinya.

Thanos memaksa Gamora memberitahunya keberadaan Soul Stone dengan cara menyiksa Nebula – adik Gamora yang juga Children of Thanos – sedemikian rupa. Gamora sebelumnya pernah menemukan peta lokasi Soul Stone, namun dengan segera memusnahkannya. Tak tahan melihat adiknya disiksa, Gamora menyerah dan mengatakan Soul Stone ada di Planet Vormir.

Sesampainya di Vormir, Thanos dan Gamora bertemu dengan Red Skull. Pada film Captain America: The Frist Avengers diceritakan Red Skull terlempar di luar angkasa dan ternyata dia terjatuh di planet ini.

Red Skull mengatakan pada Thanos bahwa Soul Stone menyaratkan hal teramat berat. Pemiliknya harus menukar batu dengan hal paling dicintainya. Intinya, jiwa ditukar dengan jiwa. Sambil menitikkan air mata, Thanos mengorbankan nyawa Gamora demi mendapatkan batu ini.

Pertempuran di Planet Titan

Anggota Guardians yang tersisa mengejar Thanos ke Titan untuk menyelamatkan Gamora. Mereka sempat bertarung dengan Iron Man, Spider Man, dan Doctor Strange sampai akhirnya satu sama lain menyadari mereka mencari orang yang sama.

Saat itulah Thanos datang seorang diri ke Titan berhadapan dengan mereka. Thanos menceritakan keinginannya setelah mengumpulkan keenam infinity stones. Dia akan melenyapkan separuh kehidupan di seluruh galaksi dengan adil, yaitu secara acak, tanpa memandang kuat lemah, tua muda, kecil besar, teman lawan. Ekspresi ketakutan jelas terlihat di wajah semua yang ada di sana, terutama Iron Man. Namun, mereka bertekad bertempur sampai titik darah penghabisan.

Berkat kekuatan Mantis, Thanos berhasil dibuat ‘tertidur sementara.’ Sembari berusaha melepaskan Infinity Gauntlet dari tangan kiri Thanos, Mantis tak sengaja membaca pikiran Thanos dan merasakan kesedihan amat dalam saat musuh terkuat hampir seluruh superhero Marvel itu mengingat dirinya telah membunuh putri kesayangannya.

Nebula memberi tahu yang lain bahwa Thanos ke Vormir bersama Gamora untuk mendapatkan Soul Stone, namun kembali tanpa Gamora. Star Lord yang mengetahui kekasihnya telah tiada kemudian tanpa sengaja mengacaukan situasi. Dia mencoba membunuh Thanos dan itu membuatnya terbangun dari tidur.

Thanos kembali menguasai situasi dan mencelakai Iron Man. Dia mengancam akan membunuh Iron Man jika Doctor Strange tak memberikannya Time Stone. Thanos pun akhirnya memiliki lima dari enam batu infinity.

Perang di Wakanda

Thanos langsung bergeser ke Wakanda untuk mendapatkan batu terakhir. Black Order berhasil melumpuhkan Shuri ketika Mind Stone belum terpisah dari tubuh Vision.

Vision melarikan diri dan menemui Wanda di tengah pertempuran. Dia memohon Wanda untuk menghancurkan Mind Stone yang mana itu berarti membunuh dirinya. Dengan berat, Wanda berhasil menghancurkan Mind Stone menjadi berkeping-keping. Wanda lupa, Thanos sudah memiliki Time Stone yang bisa mengembalikan waktu dan menggagalkan aksi Wanda.

Thor datang dan terlibat pertempuran sengit dengan Thanos. Stormbreaker miliknya berhasil menembus dada Thanos sampai sekarat. Sayangnya Thanos telah memiliki keenam batu dan menjentikkan jarinya untuk membuat efek Infinity Gauntlet.

Hal paling ditakuti semua orang pun terjadi. Separuh makhluk hidup seluruh galaksi musnah. Satu per satu anggota Avengers melihat temannya berubah menjadi abu. Captain America kehilangan Bucky, demikian juga Okoye menyaksikan Black Panther menjadi debu seketika. Tony dan Nebula melihat Spider Man, Doctor Strange, Mantis, Drax, dan Star Lord menghilang bergantian. Rhodey bahkan tak sempat mengucapkan selamat tinggal pada Falcon.

Review Infinity War

Dari keseluruhan kisah superhero Marvel di seri Inifinity War ini, kisah Thor paling menyedihkan. Dia kehilangan semua yang dia punya, mulai dari sahabat, adik, seluruh penduduk Asgard yang tersisa. Namun, secara cerdas sutradara mengabaikan fakta itu dan menyisipkan gurauan dan candaaan, khususnya saat Thor diselamatkan Guardians of The Galaxy.

Penonton mulai diajak tertawa ketika seluruh anggota Guardians membandingkan Thor dengan Star Lord (Peter Quill), bahkan Gamora pun bisa terpesona dengan Si Dewa Petir. Thor berotot, sedangkan Quill tidak. Quill bahkan sempat menirukan suara Thor dengan nada beratnya.

BTW, kita tak lagi melihat Hulk di sisa film. Si Hijau cuma muncul di kapal pengungsi Asgard saat berusaha menyelamatkan Thor dan Loki dari Thanos.

Hulk sempat mendapat pukulan luar biasa dari Thanos dan Black Order, bahkan dia sampai mengeluarkan darah. Ini yang membuat Hulk tiba-tiba merasa takut dan tak pernah mau muncul menghadapi Thanos dan Black Order. Dalam pertempuran di Wakanda, Bruce menggunakan perisai besi seperti robot untuk berperang melawan Black Order, khususnya Cull Obsidian.

Selama ini kita tahu Bruce bisa mengendalikan monster yang ada dalam dirinya. Namun, sejak Hulk ‘menghijau’ dalam waktu lama ketika terlempar ke Planet Sakaar di Thor: Ragnarok, tampaknya Bruce sedikit demi sedikit kehilangan kendali atas Hulk.

Thanos bagiku villain yang tak sepenuhnya bisa dibenci. Masih ada sisi baik dari dirinya. Tujuannya memicu Infinity War sesungguhnya menciptakan keseimbangan di dunia.

Marvel pinter banget ya? Kita seperti dibawa ke dalam perspektif Thanos. Rasanya sama seperti aku melihat Darth Vader atau Negan (villain di serial The Walking Dead). Sulit untuk sepenuhnya membenci mereka.

Thanos percaya apa yang dilakukannya itu benar. Dia tak akan berhenti sampai tujuannya tercapai. Wajah Thanos yang berlinang air mata ketika membunuh Gamora juga masih terbayang sampai sekarang. Pada akhirnya, dia juga pernah menjadi seorang ayah.

Seperti kata penulis dan sutradara film ini, Joe dan Anthony Russo, “Every villain is a hero in his own story and believes that what they’re doing is right.” Avengers: Infinity War suka atau tidak suka menurutku memang diceritakan dari sudut pandang Thanos. Gak heran jika penonton mudah masuk ke dalam cara berpikirnya. Film ini seharusnya berjudul Avengers: Thanos War 😀

The Mad Titan dalam sebuah adegan mengatakan kepada Iron Man, planetnya suatu hari mengalami perubahan dahsyat dari planet kaya menjadi planet miskin. Titan kehabisan sumber daya kehidupan karena kelebihan jumlah penduduk.

Thanos mengatakan dirinya berencana menyelamatkan peradaban Titan dengan mengurangi separuh populasi. Gagasannya ditolak, bahkan dia dicap sebagai orang gila dan diasingkan. Planet Titan akhirnya berakhir dengan kematian dan kehancuran, persis seperti apa yang dibayangkan Thanos.

Setelah Thanos menjentikkan jarinya dan separuh kehidupan di galaksi – termasuk separuh Avengers – hilang, Thanos tampak dikelilingi dunia serba jingga, warna yang mirip dengan Soul Stone. Di sana Thanos berhadapan dengan Gamora kecil yang bertanya tentang apa yang telah dikorbannya untuk perang besar tersebut.

“Everything (segalanya),” jawab Thanos.

Aku yakin salah satu maksud kalimat Thanos itu tidak sama sekali mengacu kepada nyawa-nyawa orang yang telah dibunuhnya, melainkan nyawa Gamora, putri kesayangannya yang dikorbankan demi Soul Stone. Gamora pernah menjadi ‘segalanya’ bagi Thanos.

Setelah Infinity War berakhir, kita juga melihat Thanos berada di lingkungan persawahan hijau yang subur. Sesuai janjinya, dia ingin menyaksikan matahari terbenam dengan tampilan sumringah di wajahnya.

Pada titik ini kita menyadari Thanos masih memiliki Infinity Gauntlet, meski bentuknya sudah hancur. Ini memunculkan pertanyaan, apakah batu-batu itu masih bisa digunakan untuk menghasilkan efek Infinity Gauntlet kedua, ketiga, dan seterusnya? Tidak ada yang tahu.

Avengers: Infinity War mendobrak alur film klasik di mana jagoan kalah dulu, baru menang di akhir. Keberanian sutradara membuat ending kemenangan tokoh antagonis memberikan twist berbeda bagi penonton.

Mungkin kita masih ingat Star Wars V: The Empire Strikes Back di mana pada akhir film Anakin Skywalker alias Darth Vader memenangkan pertarungan. Dia berhasil memotong tangan putranya, Luke Skywalker. Han Solo pun berhasil dibekukan. Luke menelan kenyataan pahit bahwa Darth Vader adalah ayah kandungnya.

Joker juga menang dalam seri Batman: The Dark Knight. Sebagian mungkin mengira Batman yang menang, padahal faktanya tidak. Rachel, kekasih Batman terbunuh di film ini. Joker berhasil membuat Harvey Dent menjadi Two Face yang jahat. Joker juga berhasil membuat Batman secara tak sengaja membunuh Two Face dan menjadi buronan polisi.

Next, Infinity War secara dramatis melenyapkan superhero yang justru penampilannya masih diharapkan di film berikutnya oleh penonton. Sebut saja Star Lord, Spider Man, dan Black Panther. Kematian mereka secara dramatis tentu saja mengubah jalan cerita di pecahan film-film berikutnya.

Ramalan Doctor Strange

Saat berada di Planet Titan, ada adegan Doctor Strange mencoba meramal masa depan dengan melakukan perjalanan waktu. Dalam film memang tidak ditampilkan bagaimana prosesnya dan apa saja yang dilihatnya.

Doctor Strange mengatakan dia ingin melihat jutaan kemungkinan untuk mengalahkan Thanos. Doctor Strange memberi tahu Tony bahwa kesempatan mereka untuk menang dari jutaan kemungkinan tersebut hanyalah satu kali.

Doctor Strange yang berjanji untuk melindungi Time Stone dengan seluruh jiwanya segampang itu menyerahkan batu bertuah itu kepada Thanos dan menukarnya dengan nyawa Tony. Doctor Strange mengorbankan dirinya untuk seorang Iron Man. Padahal, sebelumnya Doctor Strange menegaskan dalam kondisi apapun prioritasnya adalah batu tersebut, bukan Iron Man atau Spider Man.

Kita tak tahu, mungkin saja perubahan sikap mendadak seorang Stephen Strange ada kaitannya dengan perjalanan waktu yang dilakukannya. Bisa saja kunci mengalahkan Thanos salah satunya mengharuskan Tony Stark tetap hidup.

Di sudut New York – setelah credit film – Nick Fury dan Maria Hall ikut menjadi korban Infinity Gauntlet. Sesaat sebelum berubah menjadi abu, Nick tampak mengirimkan pesan melalui pagernya. Sebuah lambang keluar yang disinyalir lambang Captain Marvel. Yap, Captain Marvel di seri Avengers berikutnya mungkin saja menjadi satu-satunya kesempatan untuk mengalahkan Thanos sebagaimana yang telah diramalkan Doctor Strange.

Perpisahan Tony dan Peter

Tangisan anak kecil hal pertama yang kudengar menjelang akhir film Avengers: Infinity War di bioskop Park23 Kuta hari itu. Anak-anak pada mewek, mulai dari adegan Iron Man habis-habisan melawan Thanos di Planet Titan. Puncaknya ketika pisau Thanos berhasil menembus baju besi Iron Man.

Studio 1 berubah jadi kayak rumah sakit ibu dan anak, suara tangisan di mana-mana. Wajar sih, banyak banget anak kecil mengidolakan Iron Man. Mereka boleh lega sebab jagoan mereka gak mati seperti lainnya.

Tangisan kencang juga kudengar ketika Spider Man (Peter Parker) memeluk Iron Man dan mengatakan dirinya tak ingin pergi. Yap, Spidey menjadi satu dari separuh anggota Avengers yang menjadi korban Infinity Gauntlet Thanos :’( That scene ala-ala Iron-Spider has broken my heart too. Mereka berdua udah seperti ayah sama anak sejak di Civil War dan Homecoming.

Sedih ya? Sementara kita harus bilang goodbye sama Spider Man dan Black Panther.  Film mereka baru satu, rating bagus, tapi udah mati aja. Namun, harapan mereka dibangkitkan kembali di film Avengers berikutnya masih ada, sama seperti Superman di Justice League #Ngarep

Avengers: Infinity War masih belum ‘sebersih’ Thor: Ragnarok untuk urusan layak tonton buat anak-anak. Masih ada dua scene mesra-mesraan ala Tony-Pots dan Vision-Wanda yang gak bagus ditonton anak-anak 13 tahun ke bawah. Ini fakta mengingat bioskop yang kutonton justru rame sama anak-anak SD. Hehehe.

Secara keseluruhan, film ini menurutku bagus bangettttt, bahkan layak ditonton dua tiga kali kalau mau 😀 Pembagian scenenya cukup adil, gak ada Avengers yang terlampau dominan. Mungkin sebagian menganggap Thor sedikit lebih ditonjolkan, tapi bagiku it’s worth it kok, mengingat dia sudah kehilangan segalanya.

Next, Thor masih ikut Avengers atau Guardians of The Galaxy ya? Hehehe. Masih ingat dulu Chris Hemsworth sempat bercanda bilang jika dia ingin menjadi Guardians. Harapannya ada kok Mas Chris, berhubung yang tersisa di akhir cerita hanya Rocket dan Nebula. Mending bikin pasukan baru. Ya kan?

Share:

One response to “Avengers Infinity War: Perang Thanos”

  1. […] masalahnya adalah Marvel terinspirasi membangun cerita infinity stone dalam film the Avengers Infinity War dari sini. Makanya penulis skenario Shang Chi, Dave Callaham bilang ke produsernya, Jonathan […]

Leave a Comment