Halo, teman-teman pembaca kesayanganku! Kali ini aku mau cerita panjang lebar, yes, panjang banget, tentang salah satu drama china yang berhasil membuatku terikat secara emosional meskipun… yah, meskipun dia bikin aku geregetan juga. Judulnya “My Journey to You,” sebuah drama wuxia–assassin romance yang tampil megah, stylish, dan penuh intrik.
Ini tipe drama yang dari episode pertama bikin kita tersedot masuk ke dunia kelam penuh misteri. Tapi, ya namanya drama, apalagi drama china yang kadang ambisiusnya selangit, tentu saja ada cacatnya. Ada banyak hal yang aku cintai dari “My Journey to You,” tapi ada juga hal-hal yang bikin aku pengen lempar kipas perak ke layar, ya kan?
Santai aja ya, di sini aku mau bahas lengkap, apa yang bikin drama ini keren, apa yang bikin drama ini ngeselin, dan gimana para karakter (terutama trio Kediaman Jue) mencuri perhatian penonton sampai kita lupa sebenarnya main lead dan female lead dalam drama ini tuh Esther Yu dan Zhang Linghe.
Sinopsis “My Journey to You”
“My Journey to You” bercerita tentang Yun Weishan (diperankan Esther Yu), seorang mata-mata dari organisasi pembunuh bernama Wufeng. Ia dikirim ke Keluarga Gong sebagai “pengantin pembunuh.”
Di sana ia bertemu dengan Gong Ziyu (diperankan Zhang Linghe), calon pemimpin Keluarga Gong yang agak naif, lembut, dan terlalu baik hati untuk hidup di dunia sebrutal itu. Keduanya menghadapi intrik, pengkhianatan, dan dilema antara hati, tugas, dan kebebasan.

Tema besarnya jelas, apakah seorang pembunuh yang sejak kecil tidak punya pilihan hidup berhak mendapatkan kebebasan dan cinta? Dan jawabannya drama ini. Tentu berhak, tapi jalannya tidak akan mudah.
Sebelum lebih jauh masuk ke ulasan drama ini, ada satu hal penting yang perlu kamu tahu. Keluarga Gong bukan keluarga sembarangan. Mereka adalah sebuah klan besar yang sangat berpengaruh, dengan struktur internal yang rumit dan kuat. Mereka tidak terikat dengan kerajaan, tidak pula terikat dengan dunia persilatan manapun. Mereka berdiri sendiri.
Keluarga ini punya empat garis keturunan utama, yaitu Yu, Shang, Jue, dan Zhi. Masing-masing garis keturunan punya fungsi berbeda yang bikin dinamika drama ini semakin menarik. Apa saja tuh?
1. Yu — Para Pemimpin Bela Diri (Martial Lineage)
Ini garis keturunan yang bertanggung jawab atas kekuatan tempur dan kepemimpinan bela diri Keluarga Gong. Perwakilan paling penting dari garis Yu tentu saja Gong Ziyu, pemeran utama pria kita yang lembut, baik hati, agak polos, tapi punya hati besar.
Walaupun Ziyu bukan petarung terkuat, garis Yu memang dididik sebagai pemimpin, dan itu yang jadi beban besar Ziyu ketika ia tiba-tiba harus memimpin keluarga setelah kematian ayahnya.

2. Shang — Ahli Senjata (Weapon Makers)
Garis ini adalah fondasi kekuatan fisik keluarga. Mereka membuat senjata terbaik, mengembangkan teknik pertarungan, menjadi garis terkuat secara kemampuan tempur. Dan siapa ikon dari garis Shang?
Dia adalah Gong Zishang (diperankan Jolin Jin). Meski perempuan dan sangat bucin, Gong Zishang sebetulnya mendalami ilmu membuat senjata sangat baik. Dia hanya dipandang sebelah mata oleh keluarganya cuma karena dia perempuan.

3. Jue — Penghubung Dunia Luar (External Affairs)
Garis keturunan ini bertugas mengurus hubungan politik, diplomasi, perdagangan, komunikasi keluarga ke dunia luar. Siapa karakter utamanya? Tentu saja Gong Shangjue (diperankan Cheng Lei), yang cool, elegan, lethal, dan salah satu alasan drama ini punya banyak fans garis keras.
Gong Shangjue adalah pahlawan besar keluarga sekaligus target utama Wufeng. Makanya Jue biasanya punya wawasan luas dan mengetahui banyak informasi.

4. Zhi — Ahli Racun (Poison Lineage)
Garis keturunan ini spesialis meracik obat, membuat racun, strategi kimia, punya teknik penyembuhan berbasis herbal beracun. Biasanya mereka bekerja di balik layar, tapi peran mereka sangat penting dalam pertahanan keluarga.
Tokoh paling mencolok dari garis Zhi adalah Gong Yuanzhi (diperankan Tian Jiarui), si “bocil racun” yang imut tapi mematikan. Meski dia sebenarnya berasal dari Kediaman Zhi, ia tumbuh besar bersama Shangjue dan jadi adik angkatnya.
Selain empat keturunan Keluarga Gong, ada juga penjaga gunung belakang yang menjadi batas pertahanan mereka, didiami dua orang, Xue Chong Zi dan Xue Gong Zi.

Sistem empat garis keturunan ini membuat Keluarga Gong terasa seperti kerajaan kecil dengan hierarki jelas. Masing-masing punya kekuatan dan kelemahan, penuh intrik internal yang seru. Dan struktur inilah yang menjadi akar dari banyak konflik, rahasia, dan dinamika menarik dalam “My Journey to You.”
Kenapa Aku Suka “My Journey to You”?
Jujur, salah satu daya tarik utama yang bikin aku langsung semangat nonton adalah drama ini cuma 24 episode. Yes, TWENTY FOUR. Bukan 36, bukan 40, bukan 50 seperti kebanyakan drama kostum China.
Sebagai penonton yang suka drama dengan pace cepat, 24 episode itu blessing. Ibarat makan ramen, porsinya pas. Enggak kebanyakan bumbu, enggak kebanyakan kuah, enggak kebanyakan draggy scenes yang bikin ngantuk. Dan memang benar, dari awal sampai akhir, drama ini visualnya? Gila keren.
Pencahayaan gelap misterius, set bangunan besar, kostum bak lukisan, dan koreografi yang diframe cantik banget. Ditambah lagi akting Esther Yu dan Zhang Linghe… wow, chemistry mereka tuh subtle tapi dalem. Kayak air teh pahit, tapi makin lama makin nagih.
Tapi seperti yang kubilang, “My Journey to You” ini hebat, tapi tetap punya cacat. Dan kita bahas semuanya di sini.
Sejak awal, Yun Weishan digambarkan sebagai wanita yang hidupnya jadi alat orang lain. Setiap napasnya dikontrol oleh Wufeng. Bahkan namanya saja dipertanyakan asal-usulnya. Dan itu membuat penonton langsung simpati.
Part visual, sinematografi, dan atmosfir drama ini yang paling aku puji. Drama ini indah banget, tapi bukan indah yang cerah-cerah warna-warni kayak “Love Between Fairy and Devil” ya. Indahnya itu dark, dingin, misterius. Setiap frame kayak lukisan.

Beberapa poin yang aku suka, pertama, desain set Keluarga Gong. Kalian sadar nggak? Semua ruangan di Kediaman Gong megah tapi sepi. Itu disengaja, untuk nunjukin bahwa keluarga ini kaya raya, berkuasa, tapi juga penuh rahasia, penuh rasa takut, dan tidak ada satu pun sudut yang benar-benar aman
Kedua, kostumnya. Gong Ziyu dan Yun Weishan itu kayak festival haute couture berjalan. Bahkan Shangguan Qian, Gong Yuanzhi, dan Gong Shangjue pun tampilannya slay banget. Ketiga, tone warna. Biru gelap, hitam, perak, seperti berada di dunia yang selalu senja atau sebelum badai.
Ketiga, fighting choreography-nya. Tidak banyak, tapi setiap muncul, framing-nya cantik. Sayang tidak lebih eksplisit, padahal ada potensi besar. Secara estetika, drama ini menang telak.
“My Journey to You” Punya Tiga Kekurangan Besar
Sekarang kita masuk ke bagian pedasnya. Sekeras-kerasnya aku suka drama ini, tetap saja ada beberapa hal yang bikin penonton geleng-geleng kepala.
1. Ending yang Ambigu Banget
Episode terakhirnya… Aduh, jujur ya, banyak orang kesel bukan main. “My Journey to You” ini tutup dengan open ending. Dan bukan open ending yang elegan atau filosofis. Lebih mirip kayak “loh udah habis? ini serius? ini endingnya? kok kayak enggak selesai?”
Pada adegan akhir, Yun Weishan sudah dapat izin pergi cari saudara kembarnya, tapi kemudian dia dikepung Wufeng lagi. Lalu, muncul sosok misterius bertopeng yang diduga Dian Zhu, sementara Gong Ziyu cuma bisa duduk menanti di gerbang Keluarga Gong, tanpa ekspresi. Dan that’s it. Penonton langsung… “???”
Yang bikin sakit hati adalah ceritanya seperti kembali ke titik nol, dan penonton gak dapat closure apa-apa. Banyak teori bilang ini adalah ujian apakah drama ini layak dapat season 2. Tapi kalaupun benar, cara ini terlalu kejam untuk penonton yang emosinya sudah digantung 24 episode.

2. Plot Seret Sebelum Episode 17
Ini masalah pacing. Aku ngerti drama china kayak “My Journey to You” ini banyak misteri. Tapi terlalu banyak misteri tanpa jawaban sebelum episode 17 itu bikin penonton bingung, bahkan capek.
Beberapa pertanyaan besar seperti siapa keluarga Gong sebenarnya? Kenapa banyak sekali rivalitas internal? Apa motivasi Wufeng sebenarnya? Siapa orang tua Gong Yuanzhi? Gong Shizang ini siapa, kenapa cuma dikasih title tapi gak pernah dibahas? Kenapa Yun Weishan tetap pakai nama yang sama?
Semua itu… baru dijelaskan menjelang akhir. Dan boom! Dijelaskan sekaligus.
Hasilnya? Penonton mabuk informasi. “My Journey to You” seolah ingin menjadikan rahasia sebagai jualan utama, tapi lupa bahwa rahasia tanpa pembangunan yang jelas membuat penonton frustrated, bukan penasaran.
3. Banyak Plot Bolong yang Bikin Kepala Gatel
Pertama, Gong Huanyu tiba-tiba jadi big villain. Padahal sepanjang drama dia itu karakter sampingan yang kalem dan misterius, tapi tidak pernah diberi latar belakang mendalam.
Tiba-tiba dia ternyata bukan anak kandung, menyimpan dendam besar, mempelajari ilmu hitam, …dan semua ini diungkap menjelang akhir.

Kedua, drama awalnya 100% wuxia, tiba-tiba jadi xianxia-ish. Ada unsur kekuatan gelap dan sedikit supernatural dibawa Gong Huanyu. Ini membuat drama terkesan tidak konsisten genre.
Ketiga, motivasi karakter penting hanya dijelaskan lewat dialog. Bukan adegan, bukan flashback, bukan visual storytelling.
Sayang banget. Kalau saja drama ini mau menambah 1–2 episode khusus flashback, pasti jauh lebih kuat.
Bagian Favorit Penonton: Trio Kediaman Jue
Oke, sekarang kita bahas bagian yang menurutku (dan banyak orang) menjadi highlight utama, yaitu para second lead, terdiri dari Gong Shangjue, Gong Yuanzhi, dan Shangguan Qian. Oh, mereka ini chef’s kiss banget. Scene mereka itu candu banget.
Padahal mereka bukan main lead, tapi trio ini justru mencuri hati semua orang. Mari kita bahas satu-satu.

1. Gong Shangjue
Ryan Cheng alias Cheng Lei sebagai Gong Shangjue adalah salah satu hal terbaik yang pernah terjadi di drama wuxia modern. Karakter ini cool, misterius, lethal, tapi protektif. Dan vibe-nya beda banget dengan Gong Ziyu yang lembut.
Gong Shangjue adalah keturunan Keluarga Gong terkuat. Bahkan Wufeng pun paling takut sama dia. Tapi yang bikin penonton jatuh cinta adalah lapisan emosionalnya.
Dia tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga memikul trauma masa kecil yang pahit. Dia menyaksikan Wufeng membunuh ibu dan adiknya. Dan segalanya tentang dirinya bergerak karena dendam dan tanggung jawab.

2. Gong Yuanzhi
Sekarang kita ke adik kesayangan semua orang, Gong Yuanzhi. Aku menyebutnya “bocil kematian” karena wajahnya imut tapi mematikan, ahli racun nomor satu, setianya luar biasa pada Shangjue. Mereka bukan saudara kandung, tapi ikatan mereka lebih kuat dari darah.
Gong Yuanzhi ini sarkastik, nyebelin, tapi gemesin. Dan interaksinya dengan Shangguan Qian itu kayak Tom and Jerry versi wuxia.

3. Shangguan Qian
Shangguan Qian awalnya dikirim Wufeng untuk membunuh Gong Shangjue. Tapi… yah namanya drama. Yang terjadi adalah dia jatuh cinta beneran sama target yang harus dia bunuh.
Masalahnya, dia harus menghadapi Gong Yuanzhi yang sejak awal benci dia setengah mati karena rasa protektifnya pada Shangjue. Setiap scene mereka bertikai itu seru banget.
Contohnya dialog, “Munafik. Kamu datang ke Keluarga Gong hanya untuk perlindungan. Kamu tidak benar-benar mencintai kakakku.”
“Sepertinya kakakmu benar-benar percaya padamu.”
“Tentu saja.”

Aduh ini gold. Chemistry Trio Jue mengalahkan main couple (Maaf, tapi ini kenyataan). Banyak penonton bahkan bilang, Gong Shangjue, Gong Yuanzhi, dan Shangguan Qian adalah satu-satunya alasan mereka nonton sampai akhir. Dan aku… setuju. Tidak ada satu pun scene trio Jue yang membosankan.
“My Journey to You” punya main couple, tapi side couple dan side siblings yang mencuri panggung.

Apakah Drama Ini Layak Ditonton?
YES, DEFINITELY. Tapi dengan catatan ya. Kalau kamu suka drama gelap, visual artistik, misteri, romansa samar-samar, political intrigue, karakter overpowered yang dingin, maka “My Journey to You” sangat cocok untuk kamu.
Tapi kalau kamu cari drama dengan pacing cepat dari awal, ending jelas, cerita tanpa plot hole, wuxia murni tanpa sentuhan supernatural …maka kamu harus siap kecewa sedikit.
Akhir kata, menurutku, “My Journey to You” itu seperti lukisan mahal yang belum selesai. Indah banget, tapi masih ada bagian kosong yang harusnya bisa diisi.

Visualnya top-tier, casting-nya pas, karakternya memorable, chemistry antar tokohnya kuat. Tapi ceritanya perlu konsistensi, pacing perlu dirapikan, ending perlu diperjelas, karakter villain perlu diberi kedalaman. Kalau semua itu diperbaiki, drama ini bisa jadi legenda. Dan kalau benar ada season 2, aku orang pertama yang antre nonton.
Untuk saat ini, aku beri nilai 8/10 untul “My Journey to You” sebagai drama yang berhasil memikat hati dan mata, meskipun kadang bikin kepala miring dan alis naik sebelah. Terima kasih sudah membaca sampai habis, teman-teman.

Leave a Comment