Manfaat jigsaw puzzle untuk anak autis
Manfaat jigsaw puzzle untuk anak autis

Suatu hari, terapis Rashif, anak autisku yang berusia lima tahun, datang ke rumah seperti biasa. Namun, kali ini, ia membawa sebuah ide baru yang membuatku penasaran. “Bu, coba belikan Rashif jigsaw puzzle dari balok kayu segi empat ini,” katanya sambil menyodorkan katalog salah satu platform e-commerce berwarna biru.

Aku melihat gambarnya, balok-balok kayu kecil berwarna cerah, ditemani lembaran kertas dengan pola acak. Tugas Rashif nantinya? Menyusun balok sesuai pola yang ada di gambar.

“Ini akan membantu Rashif belajar fokus, mengenali pola, sekaligus melatih motorik halusnya,” tambah sang terapis.

Puzzle ini terlihat sederhana, tapi aku tahu, bagi Rashif, ini lebih dari sekadar permainan. Ini adalah alat untuk membantunya menjelajahi dunia dengan caranya sendiri, satu balok kecil dalam satu waktu.

Ketika puzzle itu akhirnya tiba di rumah, aku segera menunjukkan pada Rashif. Matanya langsung berbinar. Ia memegang balok-balok kecil itu dengan hati-hati, seperti menemukan teman baru. Tanpa ragu, ia mulai menyusun balok-balok itu, bukan mengikuti pola gambar, melainkan sesuai keinginannya sendiri. Aku duduk di sampingnya, memperhatikan setiap gerakannya.

Jigsaw puzzle untuk anak autis
Jigsaw puzzle untuk anak autis

Awalnya, semua balok ia susun menjadi satu pola yang monoton. Entah itu hanya warna hijau atau putih penuh, atau kombinasi dasar hijau dan putih dengan lingkaran di tengah. Tidak ada aturan, hanya mengikuti pikirannya yang bebas.

Aku membiarkannya sejenak menikmati tekstur dan bentuk balok-balok itu. Rasanya aku bisa melihat bagaimana otaknya bekerja, mencoba memahami benda-benda baru ini.

Setelah beberapa menit, aku memutuskan untuk mengajaknya bermain dengan pola sederhana. “Yuk, kita coba bikin gambar ini, ya, Nak,” ajakku sambil menunjukkan pola termudah di kartu panduan.

Nyatanya, ini tidak semudah yang kubayangkan. Ketika aku memintanya menaruh balok sesuai gambar, ia langsung menunjukkan ekspresi tidak suka. Beberapa kali Rashif kesal. Ia merengek, bahkan bangkit dari tempat duduknya dan memilih mainan lain.

Ia tidak mau diperintah, tidak suka mengikuti aturan main. Baginya, menyusun balok sesuai gambar adalah gangguan dari kesenangannya menyusun sesuai kehendaknya sendiri.

Jigsaw puzzle untuk anak autis
Jigsaw puzzle untuk anak autis

Kesabaran adalah kunci, pikirku. Kembali aku duduk di sampingnya dan mencoba pendekatan berbeda. “Coba ini, Nak. Taruh balok warna hijau di sini,” aku menunjuk bagian pola sambil memegang tangannya dengan lembut. Kadang ia menurut, kadang tidak. Tapi, aku tidak menyerah.

Hari-hari berlalu, dan perlahan-lahan ada perubahan. Awalnya, Rashif hanya bisa fokus selama 3-4 menit sebelum ia menyerah. Namun, aku terus menemaninya. Pelan-pelan, ia mulai memahami permainan ini. Dari sebelumnya hanya mengikuti keinginannya sendiri, ia akhirnya mulai mencoba menyusun balok sesuai gambar pola.

Momen yang paling membahagiakan adalah ketika aku melihatnya duduk dengan tenang, matanya fokus pada pola yang ia coba selesaikan. Kali ini, tanpa merengek atau melempar balok, ia dengan sabar mencoba menaruh setiap balok di tempatnya.

Fokusnya bertahan lebih lama, lima menit, lalu sepuluh menit. Hingga suatu hari, aku sadar ia sudah duduk selama satu jam penuh, tenggelam dalam permainan itu.

Mengapa Jigsaw Puzzle?

Saat berbicara tentang permainan seru, sederhana, dan bermanfaat untuk anak autis atau mereka yang memiliki gejala dengan autism spectrum disorder (ASD), jigsaw puzzle adalah salah satu pilihan terbaik yang bisa kamu coba.

Mainan ini bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga menjadi alat pembelajaran yang luar biasa, terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus seperti Rashif.

Momen sederhana seperti yang dialami Rashif di atas menjadi titik awal perjalanannya menjadikan puzzle sebagai alat bantu perkembangan yang efektif.

Puzzle adalah media yang fleksibel, menyenangkan, dan penuh manfaat. Mari kita eksplorasi lebih dalam mengapa permainan ini begitu spesial, terutama untuk anak autis dan anak berkebutuhan khusus, dan bagaimana kamu bisa memanfaatkannya.

Puzzle hadir dalam berbagai bentuk, bahan, dan tingkat kesulitan. Kamu bisa menemukan puzzle berbahan kayu, busa, plastik. Di balik keunikan bentuknya, manfaat yang ditawarkan puzzle jauh melampaui sekadar hiburan bagi anak autis.

Puzzle melatih berbagai kemampuan kognitif, emosional, dan sosial. Mulai dari melatih kesabaran hingga meningkatkan fokus, puzzle adalah alat yang efektif untuk mengembangkan kemampuan anak autis.

Berikut ini adalah 10 manfaat utama jigsaw puzzle yang harus kamu tahu.

Rashif sukses bermain jigsaw puzzle
Rashif sukses bermain jigsaw puzzle

1. Mengasah Kemampuan Pemecahan Masalah

Salah satu kelebihan utama dari puzzle adalah struktur masalah yang jelas, yaitu ada gambar yang terpecah, dan tugas anak adalah menyatukan kembali.

Untuk anak berkebutuhan khusus, terutama yang berada dalam spektrum autisme, ini menjadi tantangan yang menarik karena hanya ada satu solusi yang benar.

Berbeda dengan tantangan sehari-hari yang mungkin membingungkan, puzzle memberikan pengalaman yang terarah. Anak-anak belajar untuk berpikir logis, menganalisis pola, dan mencoba berbagai pendekatan sampai potongan-potongan itu menyatu.

2. Melatih Memori Visual

Saat menyusun puzzle, anak perlu mengingat warna, bentuk, atau posisi potongan tertentu. Mereka juga harus mengingat pola atau bagian gambar yang pernah dilihat sebelumnya. Aktivitas ini secara alami memperkuat daya ingat mereka.

Jika puzzle tidak selesai dalam satu sesi, anak akan belajar untuk mengingat langkah-langkah yang sudah dilakukan sebelumnya. Ini adalah latihan memori yang menyenangkan dan efektif.

3. Meningkatkan Rentang Perhatian

Dalam dunia anak autis yang penuh distraksi, melatih fokus adalah tantangan besar. Puzzle mengajarkan anak untuk memperhatikan detail, seperti warna, bentuk, dan ukuran potongan.

Seiring waktu, rentang perhatian mereka meningkat karena mereka belajar untuk menyelesaikan tugas sampai tuntas. Fokus yang terlatih ini bisa diaplikasikan pada aktivitas lain, seperti belajar membaca atau menyelesaikan tugas sekolah.

4. Mengembangkan Motorik Halus

Ketika anak menyusun puzzle, mereka menggunakan koordinasi tangan dan mata untuk memutar, menyesuaikan, dan menekan potongan dengan tepat.

Gerakan-gerakan ini membantu mengembangkan motorik halus, yang penting untuk aktivitas sehari-hari seperti menulis, menggambar, atau mengancingkan baju.

Untuk anak autis yang memiliki tantangan motorik, puzzle memberikan latihan yang efektif sekaligus menyenangkan.

Rashif sukses bermain jigsaw puzzle
Rashif sukses bermain jigsaw puzzle

5. Melatih Kemampuan Sorting

Sebelum mulai menyusun puzzle, biasanya anak akan mengelompokkan potongan berdasarkan warna, bentuk, atau sisi tepi. Aktivitas sorting ini mengajarkan keterampilan dasar yang penting dalam matematika dan sains.

Selain itu, sorting juga melatih kesabaran dan kemampuan anak untuk mengikuti proses, yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari.

6. Meningkatkan Kemampuan Sosial

Puzzle bisa dimainkan bersama, dan ini memberikan kesempatan untuk belajar berinteraksi.

Ketika anak bekerja sama dengan orang tua, teman, atau terapis, mereka belajar mendengarkan, berbagi, dan berkomunikasi.

Misalnya, aku sering meminta Rashif menyebutkan warna potongan puzzle atau lingkaran dalam jigsaw puzzle-nya, yang tidak hanya meningkatkan kosakata tetapi juga menciptakan momen kebersamaan yang berharga.

7. Mendorong Kemandirian

Menyelesaikan puzzle sendiri adalah pengalaman yang sangat memuaskan bagi anak. Mereka belajar untuk bekerja secara mandiri, mengambil keputusan sendiri, dan menikmati hasil kerja keras mereka.

Sebagai orang tua, kita juga bisa memanfaatkan waktu ini untuk melakukan pekerjaan rumah sambil tetap mengawasi anak dari kejauhan.

8. Mengajarkan Ketekunan

Tidak semua puzzle mudah diselesaikan. Ada kalanya anak merasa frustrasi karena potongan-potongan tidak cocok. Namun, dengan sedikit dorongan dan bantuan, mereka belajar untuk tidak menyerah.

Ketekunan adalah pelajaran hidup yang penting, dan puzzle adalah cara yang menyenangkan untuk mengajarkannya.

9. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Bayangkan perasaan bangga yang dirasakan anak ketika mereka berhasil menyelesaikan puzzle, terutama jika dilakukan tanpa bantuan. Keberhasilan ini memberikan dorongan besar pada rasa percaya diri mereka.

Ini sangat terlihat pada Rashif, di mana setiap kali dia selesai menyelesaikan satu gambar puzzle, dia pasti ingin selalu difoto sebagai dokumentasi keberhasilannya.

Anak-anak menjadi lebih yakin akan kemampuan mereka, dan ini memotivasi mereka untuk mencoba tantangan lain di masa depan.

10. Hiburan yang Tak Ada Habisnya

Selain mendidik, puzzle adalah sumber hiburan yang menyenangkan. Ada berbagai tema yang bisa dipilih, mulai dari binatang, pemandangan alam, hingga tokoh kartun favorit.

Begitu banyaknya variasi yang tersedia, puzzle tidak akan pernah membosankan. Anak autis dapat belajar sambil bersenang-senang, yang merupakan kombinasi sempurna untuk tumbuh kembang mereka.

Tips Memilih Puzzle yang Tepat untuk Anak Autis

Untuk anak kecil atau pemula, pilih puzzle dengan potongan besar dan jumlah sedikit. Secara bertahap, tingkatkan tingkat kesulitannya.

Puzzle berbahan kayu menurutku lebih tahan lama dan nyaman digunakan oleh anak-anak dengan tantangan motorik, seperti Rashif.

Pilih puzzle dengan tema yang disukai anak, seperti kotak, lingkaran, segitiga, segilima, atau bisa juga yang bergambar, seperti hewan, kendaraan, atau karakter favorit mereka.

Cobalah berbagai jenis puzzle, termasuk yang tiga dimensi atau interaktif. Ini menjaga anak tetap tertarik dan termotivasi.

Puzzle bekerja dengan cara yang unik, yaitu menggabungkan stimulasi visual, koordinasi fisik, dan pemikiran kognitif dalam satu aktivitas. Inilah yang membuat puzzle menjadi alat terapi yang efektif.

Anak autis sering merasa nyaman dengan aktivitas yang terstruktur, dan puzzle menyediakan pengalaman yang terorganisasi dengan baik.
Puzzle bisa dimainkan sendiri untuk melatih kemandirian atau bersama untuk meningkatkan kemampuan sosial.

Puzzle tersedia dalam berbagai harga dan bentuk, sehingga mudah diakses oleh semua keluarga. Ayo, mulai petualangan seru bersama puzzle di rumahmu dan saksikan sendiri dampaknya.

Share:

Leave a Comment