8 Pelajaran Bisnis dari Nonton Film The Founder McDonald


Film The Founder McDonald (2016) menampilkan kisah Ray Kroc, seorang entrepreneur yang berjuang mengembangkan usaha McDonald.

Pada 1950-an, Kroc bertemu dengan Mac dan Dick McDonald, dua bersaudara yang menjalankan bisnis hamburger cepat saji di California Selatan. Kroc terkesan dengan mekanisme pelayanan yang diterapkan kakak beradik itu.

Kala itu, pelanggan setidaknya perlu menunggu 30 menit untuk memesan makanan di restoran biasa, tetapi Mac dan Dick bisa menyajikannya hanya dalam waktu 30 detik.

Singkat cerita di film The Founder McDonald ini, Kroc yang visioner bekerja sama dengan Mac dan Dick untuk memperluas pasar McDonald di seluruh Amerika.

Michael Keaton sebagai Ray Kroc di film The Founder McDonald (Foto: McFadden/ AP)

Apa saja pelajaran bisnis yang bisa dipetik dari menonton film The Founder McDonald?

1. Tetaplah penasaran

Seorang entrepreneur harus memelihara rasa penasaran. Keingintahuan adalah karakteristik penting untuk mendapatkan ide-ide segar.

Kroc tidak bisa menjual mesin milkshake-nya di banyak restoran. Akan tetapi, begitu dia mendapat pesanan enam unit mesin dari restoran yang jauh, dia penasaran, mengapa restoran tersebut memesan begitu banyak mesin padanya?

Sebetulnya, Kroc bisa saja mengirimkan mesin-mesin itu via perusahaan kurir, tetapi dia memutuskan mengantar pesanan itu sendiri. Dia ingin mencari tahu alasan pemilik restoran membeli mesin milkshake-nya begitu banyak.

2. Terus mengeksplorasi cara berbisnis

Seorang inovator berani mengeksplorasi cara-cara baru dalam berbisnis. Mereka biasanya terinspirasi dari banyak ide dan mengaplikasikan ke bisnis yang akan dijalani.

Efisiensi adalah salah satu prinsip sukses berbisnis. Mac dan Dick McDonald menerapkan prinsip ini setelah terinspirasi dari Henry Ford, pendiri Ford Motor Company yang dianggap menciptakan kelas menengah di masyarakat Amerika.

Mac dan Dick meniru cara kerja Ford di mana kecepatan produksi mobil tidak boleh memengaruhi standar kualitas dalam segala hal. Mereka pun menganggap kecepatan bisnis humburger cepat sajinya tidak boleh mengurangi kualitas, mulai dari kebersihan hingga jumlah acar per patty. Luar biasa.

3. Pecahkan masalah konsumen

Restoran drive-in di Amerika waktu itu sudah umum. Sayangnya, konsumen atau pelanggan sering kali jenuh karena terlalu lama menunggu makanan disajikan.

Ini tidak terjadi di McDonald. Dibanding restoran lain yang dikunjungi Kroc, McDonald mampu menyajikan makanan berkualitas tinggi secepat kilat, dalam 30 detik dan harga lebih murah tanpa mengabaikan kualitas.

Mac dan Dick McDonald di film The Founder McDonald (Foto: McFadden/ AP)

Kendati McDonald selalu ramai antrean, tetapi konsumen senang karena kualitas layanan dan penyajiannya tidak berkurang.

4. Berani menjual visi

Buah pikir atau visi memang tidak berbentuk fisik, tetapi bisa dijual. Mac dan Dick McDonald fokus ke produk mereka, yaitu hamburger. Beda hal dengan Kroc yang fokus pada potensi bisnis McDonald.

Kroc pun menjual visinya dengan meyakinkan Mac dan Dick untuk berani berekspansi. Kroc memvisualisasikan bahwa McDonald bisa menjadi ‘gereja’ baru di Amerika yang tidak hanya buka pada hari Minggu, melainkan setiap hari.

5. Pilihlah mitra bisnis yang tepat

Mitra bisnis harus dipilih, bukan karena seberapa banyak uang yang mereka punya, melainkan seberapa besar potensi yang bisa mereka berikan.

Demi meningkatkan skala bisnis McDonald, Kroc pun menghimpun banyak pemilik waralaba yang ingin bergabung dengannya. Dia menyaratkan pedoman standarisasi, otomatisasi, dan disiplin.

Mula-mula, dia memilih beberapa orang kaya untuk menjalankan bisnis bersama McDonald, tetapi orang-orang kaya itu tidak mau menerima masukan.

Belakangan, Kroc dengan hati-hati memilih orang-orang kelas menengah yang pekerja keras dan memiliki etos kerja tinggi. Ide ini terbukti sukses karena mereka bersedia mengikuti pedoman bisnis Kroc.

6. Selalu haus akan inovasi

Alih-alih bertahan dengan satu inovasi, pemilik bisnis perlu tetap kompetitif dengan menciptakan inovasi-inovasi berikutnya.

Mac dan Dick awalnya hanya melakukan efisiensi dengan menginovasi operasional McDonald. Misalnya, mereka hanya menjual menu-menu paling laku, seperti burger, kentang goreng, dan minuman.

Kroc mencoba jalan berbeda. Dia memperkenalkan standarisasi, otomatisasi, dan disiplin. Contohnya, untuk menekan biaya, Kroc memilih bahan susu bubuk yang harganya lebih murah saat itu untuk milkshake daripada menggunakan es krim atau membekukan es krim.

7. Berdamai dengan frustasi

Menyerah memang mudah, tetapi berdamai dengan frustasi bisa membuat seseorang menciptakan jalan menuju sukses. Mac dan Dick McDonald awalnya menolak berbagai ide Kroc, seperti membuat milkshake dengan susu bubuk atau mencampurkan minuman dengan CocaCola.

Mac dan Dick juga menolak negosiasi ulang persyaratan kontrak dan mementahkan usulan Kroc untuk menyediakan gudang bawah tanah.

Kroc sempat frustasi, tetapi dia tahu posisinya saat itu masih di bawah Mac dan Dick. Dengan berbagai cara, Kroc perlahan bangkit dan menjadikan dirinya lebih kuat dari dua punggawanya hingga berhasil mengendalikan bisnis dengan syarat dan ketentuan mengikat.

8. Kembangkan perspektif baru dan fresh

Beberapa model bisnis muncul karena pemiliknya berani mencoba perspektif baru yang lebih fresh.

Ketika Kroc mengalami tantangan finansial dalam mengembangkan McDonald, suatu hari dia bertemu Harry Sonneborn, seorang pakar keuangan yang memberinya perspektif baru.

Harry menyarankan Kroc untuk menggabungkan bisnis real estate dengan bisnis jasa makanan. Harry mengajarkan Kroc bahwa dia bisa mendapatkan uang dengan cara lain, yaitu melibatkan perusahaan real estate.

Dari sana, muncul sistem sewa tanah atau sewa bangunan di seluruh lokasi gerai McDonald yang diterapkan sampai hari ini.

9. Hati-hati saat bernegosiasi kontrak

Kroc awalnya setuju kontrak rumit ala Mac dan Dick di mana seluruh keputusan bisnis harus melalui persetujuan dua bersaudara tersebut.

Belakangan, setelah berhasil membeli McDonald, Kroc membuat negosiasi kontrak yang cerdas, lebih tepatnya licik. Dia setuju Mac dan Dick mendapatkan satu persen keuntungan untuk seluruh lini bisnis McDonald selamanya. Akan tetapi, permintaan tersebut tidak dituangkan dalam perjanjian tertulis, hanya kesepakatan jabat tangan.

Sampai sekarang, Mac dan Dick tidak memperoleh royalti sepeser pun dari kerajaan bisnis McDonald. Kakak beradik ini malah merugi lantaran mereka secara hukum tidak boleh menggunakan nama belakang mereka, yaitu McDonald untuk bisnis-bisnis baru. Kroc menguasai semua hak kekayaan intelektual dari McDonald yang dikenal seluruh penjuru dunia saat ini. Hehehe.

Ngomong-ngomong, soal negosiasi kontrak, bagi kamu yang baru memulai bisnis, serahkan saja pada ahlinya KontrakHukum.com supaya tidak salah jalan sebagaimana Mac dan Dick. Mereka mungkin merasa sudah sangat diuntungkan dengan kesepakatan baru Kroc. Padahal, mereka merugi di masa depan.

KontrakHukum.com adalah platform digital yang membantu pengguna mendapat informasi seputar hukum praktis dan layanan sesuai kebutuhan. Semuanya bisa lewat online.

Ini bukan kantor hukum ya. KontrakHukum.com menghadirkan alternatif baru untuk pengguna mendapat layanan dari legal expert yang siap menangani kebutuhan pengguna, tentunya sesuai kapasitas dan kapabilitas profesi.

Banyak pelaku usaha memercayakan urusan legal mereka via KontrakHukum.com. Apapun masalah legalitasnya, KontrakHukum.com siap membantu.

Sebagai penutup, film The Founder MacDonald sangat menarik untuk diikuti. Kita bisa tahu asal usul Kerajaan McDonald dan memetik banyak pelajaran bisnis dari sana.

Akting cerdas Michael Keaton yang sudah memesona saya sejak menyaksikan perannya sebagai ayah Lindsay Lohan di Herbie: Fully Loaded (2005) hingga memenangkan Best Actor lewat film Birdman (2014) di Academy Award dan membintangi karakter villain, Adrian Toomes di Spiderman: Homecoming (2017). Sungguh sesuatu.

Kamu sudah nonton juga? Share pendapat kamu di kolom komentar dong.


Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Blog at WordPress.com.

%d bloggers like this: