KTA atau Kredit Tanpa Agunan sekarang makin ramai loh. Udah tahu belum? Perbankan di Indonesia semakin mengoptimalkan bisnis KTA jelang Lebaran.
Wajar sih, masyarakat kita banyak memanfaatkan momen hari suci ini untuk mengisi pundi-pundi penghasilan musiman. Ada yang selama Ramadan berbisnis katering menu sahur dan berbuka, bisnis takjil, bisnis parsel dan hampers, bisnis kue kering, bisnis pakaian Muslim, bisnis buah kurma, pokoknya ceruk-ceruk ekonomi alhamdulillah terbuka lebar selama sebulan penuh.
Kita tahu kebutuhan masyarakat jelang Lebaran biasanya lebih tinggi dibanding hari biasa. Kalo mereka gak berbisnis, biasanya mereka butuh dana buat renovasi rumah, buat mudik (kalo bisa mudik), buat liburan keluarga (kalo bisa liburan), atau buat biaya nikah.
Makanya bank ramai-ramai menyasar nasabah KTA yang memiliki payroll di bank tersebut. Misalnya suami saya nih, payroll-nya setiap bulan dibayarkan kantor melalui rekening BNI. Nah, BNI bisa menyasar suami saya sebagai nasabah KTA-nya. Begitulah kira-kira.
Ada dua jenis KTA, yaitu:
- KTA reguler, khusus nasabah dan non-nasabah bank.
- KTA payroll, khusus karyawan perusahaan.
Gak cuma karyawan tetap, freelancer pun sekarang udah bisa mengakses KTA loh. Percaya gak percaya kan?
Kalo dulu, yang namanya pekerja lepas susah mengajukan kredit karena gak terikat sama perusahaan mana pun. Sekarang semuanya serba mudah dan sudah ada tipsnya.
Bank-bank di Indonesia punya segudang cara memberi layanan pengajuan KTA. Idenya gak cuma lewat sales, kantor cabang, atau mobile banking doang.
Pengajuan KTA sekarang bisa online, sebab bank pemerintah dan swasta di Tanah Air sudah menggandeng berbagai platform digital yang cerdas dan terpercaya, seperti CekAja.
CekAja Apaan Sih?
CekAja atau cekaja.com adalah portal layanan informasi terpercaya dan perbandingan netral yang membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan finansial cerdas.
Informasi yang diberikan seputar produk-produk keuangan, mulai dari kartu kredit, kredit dan pinjaman, asuransi dan tabungan, hingga manajemen utang. Saya gak mungkin bahas semuanya karena kali ini kita bakal fokus ke KTA.
CekAja dibuat dengan konsep teknologi terdepan dan disesuaikan dengan konsumen Indonesia. CekAja didukung tenaga profesional dan berpengalaman yang sangat mengerti pasar keuangan di Indonesia. Pokoknya melokal banget deh.
Pertama kali CekAja diluncurkan akhir April 2014. Sejak itu portal agregator finansial ini memiliki ribuan pengunjung setiap hari dari berbagai kota besar di Indonesia.
CEO dan Co-founder CekAja, John Patrick (JP) Ellis mengatakan ribuan customer mengunjungi website cekaja.com untuk melakukan perbandingan produk keuangan setiap harinya.
Mitra CekAja bukan satu dua bank lagi, tapi puluhan bank dan puluhan perusahaan asuransi di Indonesia. Semua berkat teknologi canggih yang dapat menampilkan perbandingan berbagai produk perbankan dan asuransi yang dibutuhkan dan selalu up to date.
Ada konsultasi gratis seputar produk finansial juga loh. Layanan ini bisa kita dapatkan melalui call center, livechat, dan media interaktif lainnya.
Pokoknya mah CekAja menghadirkan cara baru daftar produk finansial.
Keuntungan Pengajuan KTA Online Lewat CekAja
Mudah, cepat, dan aman. Tiga kata tersebut mewakili sistem kerja CekAja secara keseluruhan. Detailnya berikut keuntungan pengajuan KTA online lewat CekAja.
1. Prosesnya mudah, cepat, aman, dan tanpa agunan.
CekAja memungkinkan kita mengajukan pinjaman dana tunai yang prosesnya cepat, mudah, aman, dan tanpa agunan. Pastikan saja persyaratan umum dan dokumen yang kita punya itu lengkap.
Kalo persyaratan umum udah tahu lah ya, mulai dari status WNI, berusia minimal 21 tahun dan maksimal 55 tahun, serta memiliki penghasilan tetap minimal Rp 2,5 juta per bulan. Makanya saya bilang, freelancer pun sangat bisa mengajukan kredit ini.
Apa saja dokumen pengajuan KTA yang perlu disiapkan?
- Fotokopi KTP, kartu keluarga, dan surat nikah (jika sudah berkeluarga)
- Fotokopi NPWP pribadi/SPT PPh 21
- Cetak rekening tabungan selama 3 bulan terakhir
- Surat keterangan kerja dan slip gaji asli
- Tagihan kartu kredit terakhir (jika memiliki)
- Salinan SIUP, TDP, dan NPWP perusahaan (untuk perusahaan/wiraswasta)
- Salinan izin praktik profesional
- Salinan laporan keuangan (perusahaan/wiraswasta)
- Materai 6.000
Rata-rata sih kalo semua persyaratan dan dokumen udah lengkap, proses pengajuan KTA selesai dalam 1-2 hari. Pinjaman pun bisa cair kurang dari seminggu.
2. Proses online, cicilan ringan, dan bunga kompetitif.
Kita gak perlu lagi datang ke bank. Kita gak perlu lagi mengantre lama sampai ketemu petugas bank, mengorbankan waktu efektif yang seharusnya bisa kita gunakan untuk hal lain. Kita gak perlu menghabiskan waktu setidaknya 3-4 jam, mulai dari berangkat dari rumah, sampai proses di bank selesai. Kini semua bisa kita lakukan lewat online.
Pengajuan KTA online di CekAja memungkinkan kita membandingkan produk-produk KTA dari beberapa bank. Kita tinggal pilih deh mana yang cicilannya ringan, mana yang bunganya paling kompetitif.
Pinjaman KTA di CekAja bunganya ringan, mulai dari 0,65 persen. Waktu pelunasannya berkisar 3-5 tahun.
Bayangkan kalo secara konvensional kita harus nyamperin Bank A, Bank B, Bank C, apalagi pas pandemi begini, cuma buat nanya-nanya soal cicilan dan bunga. Rempong abis kan?
3. CekAja punya standarisasi keamanan bank
Semua data nasabah dienkripsi dan dilindungi sesuai regulasi yang berlaku di Indonesia. Standarisasi keamanan nasabah di CekAja setara bank loh. Acuannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan.
Begitu kita mengisi formulir dan mendaftar di sebuah produk keuangan di portal cekaja.com, akan langsung diotorisasi khusus bahwa kita bersedia dihubungi layanan call center untuk verifikasi, serta layanan gratis jemputan kurir untuk syarat dokumen yang dibutuhkan secara fisik. Jadi, gak ada tuh kegiatan konfirmasi tanpa persetujuan calon nasabah atau konsumen.
Setiap data yang kita isikan ke portal CekAja tidak akan disebarluaskan ke pihak ketiga tanpa persetujuan kita. Data kita hanya dipakai oleh perusahaan yang produk keuangannya kita gunakan.
4. Calon nasabah teredukasi finansial dengan baik
Edukasi finansial itu penting loh. Sebagai masyarakat kita jangan tahunya cuma pinjam uang doang. Ntar kalo merasa dirugikan, playing victim, selalu merasa jadi korban. Padahal kebanyakan kasus adalah kita yang malas mencari tahu lebih banyak tentang detail setiap produk keuangan yang kita nikmati.
CekAja bekerja sama dengan OJK ikut serta meliterasi calon nasabah dan masyarakat luas dengan segudang informasi produk-produk keuangan terkini. Asal kita mau kepo dan baca ya.
Coba deh klik-klik berbagai fitur di website cekaja.com nanti pasti ketemu deh berbagai info dan tips yang mendidik. Ada info kartu kredit, info kredit dan pinjaman, info pinjaman online, info asuransi, info syariah, info investasi, tips-tips finansial, dan sebagainya.
Cara Pengajuan KTA Online di CekAja
Kredit Tanpa Agunan pengertian singkatnya adalah produk finansial berupa pinjaman tunai di mana kita sebagai debitur gak perlu menyertakan jaminan untuk mendapatkan dana tunai sesuai kebutuhan.
Bagaimana cara pengajuan KTA online di CekAja?
Kunjungi portal cekaja.com, kemudian pilih produk keuangan yang kita butuhkan. Kali ini kita pilih KTA.
Mesin perbandingan cekaja.com yang mutakhir selanjutnya akan menampilkan form kalkulasi dari KTA, yaitu jumlah pinjaman dan jangka waktu pinjaman yang akan kita pilih. Misalnya saya mengajukan jumlah pinjaman Rp 100 juta dengan tenor tiga tahun.
Isikan juga data kita yang lain, seperti tanggal lahir, kisaran penghasilan per bulan, alamat tinggal, dan status pekerjaan. Tujuannya supaya CekAja menampilkan jenis KTA yang sesuai dengan kriteria dan persyaratan yang kita miliki.
Klik BANDINGKAN, maka produk KTA dari sekian bank yang bermitra dengan CekAja akan tampil di layar.
Baca secara teliti KTA yang ditawarkan. Tentukan pilihan dan ajukan pinjaman.
Duh, gampang banget ya. Nasabah KTA zaman now gak perlu lagi baca berlembar-lembar kertas berisi ketentuan KTA di bank secara parsial dan konvensional. Semua udah dikerjakan oleh mesin kecerdasan buatan. Kita tinggal nunggu hasilnya doang.
Kalkulator Sakti CekAja untuk Simulasi KTA
Enaknya pakai platform CekAja itu ini nih, ada kalkulator simulasinya. Kita gak perlu siapin kertas, pulpen, kalkulator untuk menghitung manual perkiraan pinjaman, bunga, dan cicilan saat hendak mengajukan KTA.
Biar gak gagap, kita belajar dulu istilah-istilah dalam kalkulator simulasi KTA di CekAja yuk. Istilah yang sama juga digunakan oleh pihak bank tempat kita mengajukan rencana pinjaman tanpa agunan.
1. Jumlah pinjaman
Ini maksudnya jumlah pinjaman yang kita inginkan. Kisarannya mulai dari Rp 20 juta atau maksimal Rp 300 juta. Nantinya berapa jumlah yang potensial KTA yang bisa kita ajukan disesuaikan berdasarkan penghasilan bulanan kita.
Misalnya nih, penghasilan saya Rp 7,5 juta per bulan. Begitu saya hendak mengajukan KTA sebesar Rp 100 juta dengan tenor 3 tahun atau 36 bulan, ternyata angkanya masuk nih.
Saya bisa pinjam mulai dari Rp 98 juta, atau maksimal Rp 100 juta. Cicilannya berkisar Rp 3,6-4,2 juta per bulan.
Tingkat persetujuan pinjaman saya dari pihak bank adalah SEDANG. Kalo sekiranya saya perpanjang lagi tenornya nih, misalnya jadi 4 tahun atau 5 tahun, saya yakin tingkat persetujuan dari pihak bank bisa TINGGI. Semakin besar deh peluang KTA saya disetujui.
2. Jangka waktu
Jangka waktu atau tenor KTA biasanya standar tahunan. Bisa juga berupa sisa waktu pelunasan pinjaman atau jangka waktu awal sebuah pinjaman.
Kisarannya sih 3-5 tahun, gak bisa lebih. Kalo lebih dari lima tahun mah namanya bukan KTA, sebab pasti harus disertai agunan.
3. Suku bunga
Jumlah yang dikenakan sebagai prosentase untuk penggunaan uang dari bank pemberi pinjaman kepada peminjam.
Sama seperti tenor, suku bunga KTA juga dihitung tahunan. Perhitungannya dengan membagi besarnya bunga dengan jumlah pinjaman awal.
4. Estimasi cicilan bulanan
Ini adalah perkiraan cicilan yang harus kita bayarkan setiap bulan. Jumlahnya mencakup modal pinjaman plus bunga.
Sekarang banyak alternatif pembayaran cicilan KTA, mulai dari pembayaran via ATM, setor langsung ke bank, autodebit, dan mobile atau internet banking.
5. Estimasi total pinjaman
Total jumlah uang yang harus kita bayarkan selama periode pembayaran, mencakup modal awal pinjaman dan total bunga.
Misalnya nih, pinjaman pokok saya ke OK Bank Rp 100 juta, dengan suku bunga tahunan 20,78 persen atau 0,89 persen per bulan. Jangka waktu pinjaman saya 36 bulan, dan estimasi angsuran Rp 3,6 juta per bulan.
Total pinjaman yang harus saya bayarkan sampai lunas adalah Rp 100 juta ditambah bunga Rp 32 juta. Jadi, kira-kira Rp 132 juta. Gitu ya temans.
6. Suku bunga tetap
Suku bunga tetap atau fixed rate yang dikenakan pada pinjaman dengan mengalikan jumlah pinjaman dengan bunga dan tenor.
Asiknya pakai KTA adalah suku bunganya tetap Kalo setiap bulannya kita cuma bayar bunga 0,89 persen atau 1,4 persen, ya sampai lunas bunganya tetap segitu.
Ada juga KTA yang menggunakan suku bunga efektif. Nah, kalo besaran bunga fixed rate dihitung sesuai jangka waktu kredit, maka besaran bunga suku bunga efektif dihitung dari saldo terakhir setiap bulannya. Bunga dihitung sesuai nilai pokok yang belum dibayar.
Tips Pengajuan KTA Online
Setelah niat dan rencana, modal adalah faktor penting ketika kita mau memulai usaha. Banyak orang tersendat di modal, sehingga mengajukan pinjaman KTA ke bank.
Jangan mengajukan KTA sembarangan ya temans. Ada lima tips dari saya yang perlu jadi perhatian kita bersama.
1. Pengajuan KTA sebaiknya untuk kegiatan produktif atau kondisi darurat saja.
Kenapa demikian? Soalnya yang namanya pinjaman bank pasti ada biaya bunga. Kalo kita telat bayar cicilan bulanan plus bunga, maka skor atau performa kredit kita bakal jelek.
Akibatnya di masa mendatang kalo kita benar-benar kepepet butuh duit, trus mau mengajukan pinjaman lagi ke bank, kita akan dipersulit.
Bank sih mau-mau aja ngasih pinjaman untuk kegiatan nonproduktif, misalnya buat liburan, beli gadget, atau biaya resepsi nikah, tapi apa kita gak sayang tuh? Gak berfaedah banget minjam buat hal-hal yang sifatnya konsumtif.
2. Pastikan dulu kondisi finansial kita
Ini gak cuma berlaku buat pengajuan KTA doang, tapi juga semua jenis pinjaman di bank. Sekilas KTA emang menggiurkan sih, tapi kalo kita gak mengelola dengan hati-hati, justru bisa menjungkirbalikkan kondisi finansial kita.
Saya dan suami enam tahun lalu sempat tergoda mengajukan KTA untuk membeli sebidang kebun kelapa sawit di Sumatera Barat. Namun, setelah kami pikir-pikir, kami membeli komoditas dengan utang, dan uang panen kebun kami nanti juga akan digunakan untuk membayar cicilan utang. Bukannya ini namanya gali lubang tutup lubang? Jadi, kami pending dulu rencana tersebut.
Alhamdulillah dua tahun kemudian tabungan kami cukup, sehingga kami bisa membeli kebun tersebut dengan uang tunai. Ini namanya kalo rezeki gak akan kemana.
Sekiranya kita tetap mau mengajukan KTA untuk usaha, ya jangan semua modal berasal dari bank dong. Kumpulkan dulu modal sendiri. Setelah cukup banyak, baru deh pinjam kekurangannya ke bank.
3. Hitung jumlah pengajuan pinjaman dengan bijak
Jangan ajukan pinjaman dalam jumlah berlebihan. Kita pastikan dulu berapa uang yang benar-benar kita butuhkan? Berapa kemampuan kita membayar cicilannya per bulan?
Walau pun pihak bank menawarkan kita dengan kemudahan ala kalkulator bank, kita wajib punya hitung-hitungan sendiri. Maksimalkan dong kalkulator simulasi yang ada di CekAja. Membantu banget tuh.
Namanya juga konflik kepentingan ya. Bank tentu saja ingin nasabahnya mengajukan pinjaman dalam jumlah besar. Kalo pinjaman kita besar, tentu saja utang kita makin banyak, dan bunganya pun makin tinggi. Bank untung dong.
Tugas kita sebagai nasabah adalah menyesuaikan jumlah pinjaman dengan bijak.
4. Pertimbangkan bank yang punya penawaran terbaik
Siapa sih yang gak pengen dapat bank mitra ter-the-best, ya kan? Pastinya banyak bank punya penawaran dan persyaratan istimewa ke nasabah. Di antara sekian banyak bank, carilah bank yang benar-benar punya penawaran terbaik.
Jangan lihat suku bunganya aja, tapi juga komponen biaya lain, misalnya denda pembayaran di muka, denda atas keterlambatan pembayaran, kewajiban membuka kartu kredit di bank tersebut, dan lainnya.
Setidaknya ada enam jenis biaya yang berhubungan dengan pinjaman KTA, yaitu biaya bunga, biaya materai, biaya di muka, biaya provisi, biaya percepatan pelunasan, dan biaya asuransi.
Kita sebagai nasabah harus pintar membaca ketentuan tersirat dari pihak bank. Kalo kita cuek aja, lengah, kita bisa mati langkah di kemudian hari.
5. Pikirkan skenario terburuk kalo kita gagal bayar
Produk keuangan mana pun pastinya memberi risiko pada nasabah. Kita harus bisa memikirkan skenario terburuk, yaitu gagal bayar.
Apa yang bisa kita lakukan kalo itu terjadi? Misalnya nih, kita punya KTA sebesar Rp 200 juta, dan kita baru bayar setengahnya. Kalo kelak kita gak bisa bayar tepat waktu, kita punya solusi apa?
Semisal kita punya mobil, ya kita harus mau jual mobil. Semisal kita punya warung, ya harus mau jual warung. Semisal kita punya emas, ya harus dijual itu emas.
Pokoknya jangan sampai kita melewatkan batas waktu pembayaran, sebab akan meningkatkan kredit macet bank dan bisa-bisa kita masuk daftar black list untuk pengajuan pinjaman selanjutnya.
Oke deh, semoga tulisan saya ini membantu kamu yang masih bingung soal KTA ya. Selengkapnya silakan kunjungi langsung https:///www.cekaja.com/kredit-tanpa-agunan dijamin informasinya lebih lengkap. Jangan malas membaca ya temans!
Leave a Comment