Kamu pernah nggak sih, nungguin sesuatu yang lamaaa banget tapi nggak kesampaian malah udah pasrah. Eh, tiba-tiba sesuatu yang kamu tunggu itu datang juga… dan bikin kamu baper abis?
Itu yang aku, juga sebagian besar VIP, rasakan waktu pertama kali dengerin lagu “Universe” dari Daesung. Setelah 19 tahun dia berkarya di industri K-Pop, ini baru pertama kali Daesung rilis mini album Korea.
Kalau ngomongin Daesung, yang paling melekat pasti suaranya. Suara yang khas banget, serak tapi hangat, penuh tenaga tapi tetap emosional. Di Universe, dia kasih semua itu… dan bahkan lebih.
Begitu lagu dimulai, nggak pakai basa-basi, langsung dihajar sama gebukan drum dan gitar elektrik. Rasanya kayak kamu diajak naik roller coaster tapi langsung start di puncak, dan kamu tahu ini akan jadi perjalanan yang nggak bakal kamu lupakan.
Lirik yang bikin hati nggak tenang
Entah kenapa, lirik lagu Universe ini terasa begitu personal. Kamu ngerasain juga nggak?
Aku nangis loh, pertama kali dengerin. Mungkin karena momennya pas, atau emang Daesung tahu caranya menulis lirik yang ngena banget di hati.
Aku bantu terjemahin dulu arti lirik lagu Universe ini. Silakan kamu baca dan resapi.
Melalui celah,
Cahaya di balik kegelapan
Mengetuk hati kosongku dan berbicara padaku
Memintaku untuk melangkah maju
Apa yang aku lewatkan?
Hari-hariku tanpa tahu jawabannya
Terengah-engah mencari
Mungkin, hanya mungkin, ini adalah saat itu
Jadi berjalan, berjalan
Mengikuti cahaya itu
Sekali lagi, oh lagi
Aku berlari
Melewati kegelapan
Menemukan milikku sendiri
Sebuah semesta yang dipenuhi olehmu
Menyebrangi malam ini
Mendengar suaramu
Terbuka, duniaku yang baru
Oh- oh-
Oh- oh-
Jutaan cerita,
Lamunan yang ditulis ulang sekali lagi
Setiap hari baru dipenuhi olehmu
Berubah menjadi lagu favoritku
Ketika malam gelap lainnya datang
Aku hanya perlu melihatmu
Dan berhenti di sini, oh-
Jadi berjalan, berjalan
Mengikuti cahaya itu
Sekali lagi, oh lagi
Aku berlari
Melewati kegelapan
Menemukan milikku sendiri
Sebuah semesta yang dipenuhi olehmu
Menyebrangi malam ini
Mendengar suaramu
Terbuka, duniaku yang baru
Dalam momen ini kita melihat tempat yang sama
Di sisimu, aku abadi
Teriakkan lebih keras
Aku akan memanggil namamu
Agar getaran ini tak pernah berhenti
Seperti ini,
Kamu dan aku
Genggam tanganku
Melewati kegelapan
Menemukan milikku sendiri
Sebuah semesta yang dipenuhi olehmu
Menyebrangi malam ini
Mendengar suaramu
Terbuka, duniaku yang baru
Oh- oh-
Oh- oh-
Ya
Kamulah semestaku
Oh- oh-
Oh- oh-

Analisis video klip “Universe” Daesung
Video klipnya dimulai dari tempat yang sunyi banget. Gelap, kosong, kayak ruang antah-berantah gitu. Daesung berdiri sendiri. Mukanya nggak takut, tapi kayak… hening. Kayak orang yang udah capek nyari jawaban, terus diem, nyimak suara hatinya sendiri.
Jujur, pas lihat itu, aku ngerasa relate banget. Kadang hidup tuh emang suka gitu ya? Kita jalan sendiri, gelap, nggak tahu arah. Tapi bukannya panik, kita malah belajar diem. Dengerin. Ngerasain.
Terus pas liriknya mulai masuk… beuh, lagunya terasa makin dalam. Ada bagian dia bilang,
“Di dalam kegelapan, aku menemukan duniaku sendiri. Dunia yang dipenuhi dengan dirimu.”
Kayak… siapa sih yang belum pernah ngerasa hilang? Tapi lagu ini ngajarin bahwa di balik hilang itu, kita bisa nemuin “dunia baru” yang kadang bahkan lebih bermakna daripada yang sebelumnya.
“Dirimu” di situ tuh bisa siapa aja lho. Bisa orang tersayang, bisa harapan, bisa cita-cita yang udah lama kita kubur. Tapi apapun itu, kehadiran “dirimu” jadi titik terang di tengah kekosongan.
Nah, bagian yang bikin aku makin suka, itu pas Daesung naik tangga putih menuju cahaya. Adegannya tuh sederhana, tapi kuat banget maknanya.

Tangga itu kayak lambang perjalanan hidup kita. Kadang kita naiknya pelan, kadang berat, tapi tetap aja kita jalan terus ke atas. Dan di atas sana, ada cahaya kecil, kayak harapan yang udah lama hilang yang kalau kita terus berjalan meski itu pelan, meski itu berat, someday kita pasti sampai di cahaya itu.
Aku sempat mikir, makna tangga ini bukan tentang ending yang bahagia. Ini tentang proses. Tentang berani terus naik, meskipun kita belum yakin apa yang menunggu kita di ujung sana.
Ada juga adegan Daesung berdiri di depan galaksi yang serupa cermin, terus dia ngeliat bayangannya sendiri. Waduh… itu simbolis banget ya. Kadang dalam menghadapi kekosongan hidup, kita cari jawabannya ke luar terus, padahal yang perlu dilihat itu… ya diri kita sendiri.
Refleksi itu kayak bilang: “Hei, semua jawabannya tuh udah ada di diri kamu sendiri. Tinggal kamu berani lihat atau nggak. Tinggal kamu berani hadapin atau nggak.”

Trus, ada bagian Daesung berdiri bareng orang-orang lain, semuanya menatap ke atas. Mereka nggak bicara, cuma saling hadir dan memandang ke satu arah: ke langit.
Menurutku, itu bagian paling menyentuh. Karena ternyata, kita nggak sendiri. Bahkan pas kita ngerasa paling sendirian, paling manderita, paling nggak beruntung di dunia ini, faktanya ada banyak orang lain juga yang ngerasain hal sama kayak kita. Hanya saja, kita belum saling lihat aja.
Dan kamu tahu gak sih? Lagu ini tuh bukan soal Daesung doang. Ini tentang kita. Tentang siapa aja yang pernah ngerasa kosong, hilang, atau bingung mau kemana. Tapi dari kekosongan itu, ternyata bisa muncul makna. Bisa muncul cahaya kecil yang bilang, “Ayo, bangun lagi.”
Universe itu bukan sekadar semesta luar sana, tapi semesta di dalam hati kita sendiri. Yang kadang sepi, kadang kacau, tapi selalu punya ruang buat harapan.

Ada juga yang menghubungkan MV Universe dengan Still Life BIGBANG. Ya, harus diakui di beberapa part ada latar kosmik yang mirip dengan bagian T.O.P di bulan. Ada juga bunga-bunga-bunga tumbuh khas musim semi ala Taeyang.
Kalau boleh ditarik satu benang merah, kedua video musik ini, Universe dan Still Life, sama-sama menampilkan nuansa refleksi diri yang kuat.

Dalam “Still Life,” setiap member BIGBANG berada di ruang terpisah yang mencerminkan perjalanan pribadi mereka.
Di Still Life, Daesung berdiri di lorong kemudian menatap seseorang di ujung sana yang merupakan dirinya versi muda, juga menggambarkan kenangan masa lalu bersama para membernya.
Sementara itu, dalam Universe, Daesung tampil mostly sendirian di tengah latar belakang galaksi yang luas.

Analisis musik dan lagu Universe Daesung
Aku tahu Daesung suka musik rock, tapi jujur, aku nggak nyangka dia bakal ngambil jalur full-rock buat semua lagu di comeback solonya. 8 track-nya rock abis. Tapi begitu dengar, wah… ternyata cocok banget!
Gitar dan drum di lagu Universe ini jadi fondasi utama. Kadang ada string yang muncul diam-diam, menambah kesan megah.
Tapi yang paling keren, semua elemen musik itu tetap membiarkan vokal Daesung bersinar. Dia nggak tenggelam di balik aransemen musik yang rame dan bising. Suara Daesung justru tetap jadi pusatnya.
Saat Daesung mulai bernyanyi, suaranya langsung mencegekeram emosi kita. Ada vibrato yang langsung terasa di bait awal lirik lagu, part “Apa yang aku lewatkan? Hari-hariku tanpa tahu jawabannya.”
Melodi vokalnya khas, rock abis ya, cenderung naik turun, dari suara rendah sampai suara tinggi dan klimaks. Lumayan banyak nada panjang, ini mah udah “dimakan” abis sama Daesung. Nada panjang ini seperti ngasih ruang buat pendengar kayak kita untuk meresapi setiap liriknya.
Masuk ke bagian reff, inilah momen di mana musik “meledak.” Emosi kita yang mendengarnya juga meledak. String makin dominan, beat makin muncul perlahan, dan vokal Daesung langsung melambung tinggi.
Di bagian tengah lagu, yaitu bridge, suasananya sedikit lebih intens. Beat masih terasa, meski tetap mellow. Ada sedikit perubahan nada, dan kalau dikaitkan sama MV-nya, itu ngajak kita seperti “pindah dimensi.”
Dari tadinya Daesung di galaksi yang gelap, hitam, cuma ada cahaya dari kejauhan, tiba-tiba langsung berada di universe baru yang lebih berwarna-warni. Ada scene bunga tumbuh, kupu-kupu hinggap di atas bunga, seperti secara musikal mengajak kita pendengarnya naik satu level, masuk ke jantung semesta.
Ada penambahan layer, mungkin gitar dengan arpeggio yang halus. Harmoni vokal makin kuat, mungkin ada backing vocal Daesung sendiri yang dilayer di reff setelah bridge ini.
Setelah itu, BOOM!!!!!!!!
Ada scene ledakan yang mengeluarkan warna-warni nan megah. Daesung nyanyi semakin bertenaga, tapi tidak kehilangan kontrol. Suara string membumbung tinggi, drum masuk lebih dominan, pokoknya harmoni musiknya makin kaya.
Emosi yang dibangun secara progresif dan klimaks ini seperti momen ketika Daesung akhirnya menyatakan isi hatinya setelah lama diam. Full strings section, drum dengan kick yang dalam, synth pad lebar, dan tentunya nada tinggi Daesung jadi spotlight utama.
Lagu ditutup dengan ledakan, senandung head voice khas Daesung. Muskknya menurun perlahan, seperti mengantar kita keluar dari galaksi perasaan tadi. Pokoknya…. Daesung-ah, kamu nggak pernah menyanyi setengah hati. Keren!
Ada catatan nggak? Eum… jelas ada dong.
Kalau boleh jujur…
Walaupun aku suka banget sama atmosfer dan emosi yang Daesung taruh di Universe ini, aku harus bilang juga: melodi lagu Universe tuh nggak se-bang-bang-bang itu. Melodinya kayak udah akrab di telinga, tipikal lagu-lagu Jepang dia juga di mana permainan nadanya itu udah bisa ketebak. Ya, enak aja di kuping. Udah.
Universe ini bukan tipe lagu yang dar der dor mewahnya, tapi anehnya, justru itu yang bikin lagu ini terasa jujur. Karena bukan melodinya tadi bikin kamu bertahan, tapi “rasa” yang dibawa Daesung ke dalam lagu ini saat dia menyanyikannya. Suaranya. Power-nya. Cara Daesung nyanyi kayak orang yang lagi curhat dari lubuk hati paling dalam.
Lagu ini menunjukkan bahwa Daesung masih memiliki tempat istimewa di hati para penggemarnya.
Akhirnya, Daesung pulang ke rumah
Selama 19 tahun berkarier bersama BIGBANG baik sebagai grup terlebih solo, Daesung lebih aktif di Jepang. Lama banget rasanya nggak dengar dia nyanyiin lagu satu album berbahasa korea, selain lagu-lagunya bareng para member. Tapi dengan Universe, rasanya kayak Daesung lagi bilang:
“Aku pulang. Ini aku. Ini suaraku. Ini semestaku.”
Dan aku? Aku cuma bisa diem, dengerin sambil senyum kecil dan mikir, “Welcome back, Daesung. VIP kangen banget sama kamu.”
Intinya, kamu harus dengerin Universe.
Kalau kamu lagi nyari lagu yang bisa menemani kamu dalam perjalanan hidup, yang nggak cuma jadi latar, tapi ikut nemenin kamu berpikir, merasa, bahkan berharap…
Universe ini cocok banget.
Dia bukan lagu untuk jadi tren. Tapi dia bisa jadi lagu yang diam-diam jadi bagian dari hidup kamu. Yang kamu putar saat hujan turun, atau saat kamu ngerasa dunia terlalu ramai dan kamu cuma ingin sendiri. Just you and yourself.
Kalau kamu nanya aku, “Worth it nggak dengerin ‘Universe’?” Jawabannya: absolut.
Ini lagu bukan cuma soal suara bagus, tapi soal proses. Daesung paling tahu gimana rasanya nunggu lama, kerja keras tanpa sorotan solo yang total di negara sendiri selama 19 tahun, dan akhirnya muncul dengan karya yang penuh rasa.
Daesung tuh kayak lagi ngomong, “Selama ini aku seperti satelit, muter-muter, tapi akhirnya ketemu juga planetku.”
Ya siapa tau, planet yang dia maksud itu… kamu juga kita, penggemarnya.
Next, mungkin aku bakal bahas album D’S WAVE ini secara keseluruhan. Semoga kamu masih betah baca ya. Hehehe. Ke depannya aku mungkin juga bakal ajak kamu nostalgia bareng BIGBANG. So, kalau kamu butuh postingannya, tinggal klik aja BIGBANG is VIP di kolom search blog ini.
Jangan lupa tinggalin komentar kamu dong, soal lagu Universe ini di kolom reply. Siapa tahu kita bisa diskusi bareng. Ditunggu ya.
Leave a Comment