https://www.googletagmanager.com/gtag/js?id=G-8K50HN0MMT window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag(‘js’, new Date()); gtag(‘config’, ‘G-8K50HN0MMT’);

Hapus Email Spam Bisa Selamatkan Bumi


Bisakah kita memerangi perubahan iklim dengan rajin menghapus email spam? Bisakah kita membiarkan bumi bernapas lega dengan rutin mengosongkan kotak pesan setiap hari? Bisakah kita menghemat listrik dengan membuang pesan yang tidak diperlukan lagi?

Sebelum menjawab ketiga pertanyaan tersebut, aku mau ajak kamu membedah riset dari McAfee, perusahaan piranti lunak antivirus dan keamanan komputer global yang berpusat di California. Hasilnya memproyeksikan bahwa 62 triliun email spam dikirim ke seluruh dunia.

Email spam ini menghasilkan 0,3 gram emisi CO2 per pesan. Dengan demikian, kalau kita total, penggunaan energi hanya untuk email spam saja mencapai 33 miliar kilowatt per jam (kWh) per tahun di seluruh dunia.

email spam
Contoh email spam di kotak masuk

Kamu masih bingung membayangkannya?

Oke, aku coba sederhanakan lagi. Angka 33 miliar kWh tersebut setara dengan konsumsi energi listrik 2,4 juta rumah, setara dengan dua miliar galon BBM, dan setara emisi asap kendaraan yang dihasilkan 3,1 juta mobil di seluruh dunia.

Kaget? Pasti kaget dong.

Kalau kamu enggak kaget sama fakta ilmiah ini, itu artinya kamu benar-benar sudah antisosial dan masabodoh dengan lingkungan.

Email menyedot energi listrik. Iya, energi listrik yang memungkinkan kita bisa menyalakan ponsel, laptop, komputer, kemudian menggunakan internet, dan menyimpan data dari layanan email di beberapa server.

Server email berada di pusat big data yang menghabiskan banyak energi listrik setiap hari. Apalagi, kita sama-sama tahu bahwa pembangkit listrik di Indonesia masih didominasi bahan bakar fosil yang menghasilkan emisi karbon global.

Emisi karbon adalah emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia yang berpotensi merusak lingkungan. Email juga menyimpan jejak karbon yang wow loh. Ya, walaupun masih jauh di bawah kontributor gas rumah kaca terbesar, seperti industri dan transportasi.

Sekarang coba cek email kamu. Sudah berapa lama kamu lupa membersihkan kotak spam? Sudah berapa lama kamu lupa menghapus email yang telah dibaca dan tidak diperlukan? Pasti sebagian besar jawaban kamu, “udah lama banget.โ€

email spam

Saat ini tercatat sekitar 2,3 miliar pengguna email seluruh dunia. Anggaplah satu pesan email tanpa unggahan atau attachment berukuran 75 kilobyte (KB). Kalau semua pengguna email di dunia tadi menghapus minimal 10 email per hari, secara serentak akan ada 1,725 juta gigabyte (GB) data tidak penting akan dihapus dari server global.

FYI, energi yang dibutuhkan untuk menyimpan 1 GB data, berdasarkan riset McAfee tadi kira-kira 32 kWh. Artinya, dalam sehari dunia telah menghemat 55,2 juta kWh untuk menjalankan server penyimpanan email sampah tadi. Ini juga berarti dunia telah mengemisi 39.035 metrik ton setara karbon dioksida (CO2e) atau menghemat penggunaan 19.356 ton batu bara yang dibakar per hari untuk menghasilkan listrik.

Penghematan energi listrik 55,2 juta kWh per hari tadi bisa menerangi 61 ribu rumah dengan lampu listrik. Masyaallah banget kan?

Jadi, sudah jelas jawaban-jawaban dari pertanyaan di paragraf pembuka tulisanku ini. YA, kita bisa membantu menyelamatkan bumi dari perubahan iklim yang berlangsung masif hanya dengan membersihkan sampah digital kita, entah itu di email, kotak pesan media sosial, blog, dan website kita.

Bersih-bersih email spam ala blogger

Sebagai blogger, editor, penulis buku, kontributor media merangkap content creator, aku tak bisa lepas dengan email. Aku menerima setidaknya 15-20 email per hari. Ini sudah termasuk email di kotak masuk dan spam.

Jika dihitung kisarannya, aku menerima 450-600 email per bulan atau 5.400-7.200 email per tahun. Apabila aku konsisten menghapusnya setelah email tidak digunakan, berarti aku bisa menghilangkan 0,5 GB data sampah per tahun dari server global.

Saat kamu membaca tulisanku ini, kemungkinan besar folder spam di email kamu baru saja menerima pesan sampah baru. Di blog WordPress aku saja, kalau enggak pakai akismet anti-spam, aku rutin menerima 15-20 komentar spam tiap hari.

email spam
Contoh komentar spam di blog WordPress

Hal sama juga berlaku dengan komentar spam di blog atau website pribadimu. Itu baru satu email loh. Aku sendiri punya satu blog, dua email aktif, dan tiga akun media sosial yang semuanya selalu menerima pesan spam tiap hari. Bagaimana denganmu?

Memahami dampak lingkungan dari perubahan iklim tak melulu tentang berapa juta hektare hutan kita yang terbakar secara sadis, atau berapa angka emisi yang dihasilkan industri dalam jumlah fantastis. Setiap kita bisa berkontribusi mengatasi perubahan iklim dari tingkat individu atau per orangan. Mulailah dari kotak masuk email.

Perhatian yang kita berikan pada email kita sama pentingnya dengan perhatian yang kita berikan untuk hutan kita. Semakin lama kita membaca email, menerima email, mengirim balasan email, semakin banyak pula listrik kita gunakan. Angkanya akan terus menggelembung dan kelak akan meledak juga.

Sebagai content creator merangkap eco-blogger squad, apa yang bisa kita lakukan terkait hal ini?

1. Blokir atau berhenti berlangganan via email

Jika kita sering menerima email yang tidak diinginkan di kotak masuk Gmail misalnya, kita bisa memblokir atau berhenti berlangganan dari pengirim. Kita bisa juga melaporkan permintaan tersebut via Google.

Bagaimana cara memblokir pengirim email spam?

  • Buka Gmail
  • Buka kotak pesan (message)
  • Klik more atau tanda titik tiga di kanan atas
  • Klik “Block Sender” atau “Blokir Pengirim”

Bagaimana cara berhenti berlangganan update informasi dari email tertentu?

  • Buka Gmail
  • Buka email dari pengirim yang hendak kita hentikan langganannya.
  • Di samping nama pengirim, klik “Berhenti Berlangganan (Unsubscribe)” atau “Ubah Preferensi (Change Preferences)”

Mungkin perlu beberapa hari sampai email kita berhenti tidak menerima pesan tak diinginkan tadi.

2. Rutin bersihkan kotak masuk email

Jauh lebih gampang jika kita rutin melakukannya setiap hari atau pekanan ketimbang bulanan atau tahunan. Sebelum tidur misalnya, buka Gmail di ponsel dan hapus pesan spam dan pesan yang sudah dibaca dan tidak digunakan lagi di kotak masuk.

Cek pesan-pesan di kotak spam, hapus. Cek juga kotak sampah berisi semua email yang kita delete, kemudian buang atau clean up.

3. Tulis email dengan ringkas

Makin ringkas email, makin kecil data yang kita gunakan. Sekiranya email sama akan dikirimkan kepada lebih satu orang, jauh lebih baik menggunakan Google Drive, kemudian hapus tautan begitu unggahan selesai digunakan bersama.

Email yang mengandung unggahan tertentu, usahakan menggunakan data kecil. Daripada mengirim dalam bentuk dokumen Word misalnya, lebih baik mengirim dalam bentuk PDF yang ukurannya lebih kecil.

Apabila hendak mengirim foto, kita bisa mengompres ukuran foto terlebih dahulu, misalnya menjadi format Webp atau di bawah 100 KB sebelum mengunggahnya ke tubuh email.

4. Kirim email seperlunya

Jangan sembarangan mengirim broadcast email. Ini sama artinya kita menjadi spammer. Spam hanya menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna situs website tertentu.

team up for impact
Blogger jangan jadi spammer

Spammer memang gemar mengirimkan email untuk menampilkan berita bertubi-tubi tanpa diminta dan sering kali tak dikehendaki penerima. Jadi, kirimlah email hanya kepada mereka yang menghendakinya.

5. Hindari membagikan alamat email dengan sumber spam

Jangan sembarangan menulis alamat email kita dengan sumber spam. Contohnya, kita berbelanja skin care, pakaian, dan produk di sebuah website, lalu mencantumkan informasi email. Tidak usah masukkan alamat email kita karena tak diperlukan.

Sering kali setelah selesai bertransaksi, di lain hari kita akan menerima email dari sumber yang sama. Ujung-ujungnya pesan dari mereka hanya menjadi sampah digital.

Team up for impact everyday challenge

Kalau kamu bukan termasuk orang yang rajin menanam pohon, jarang atau bahkan belum pernah sama sekali ikut aktivitas pelestarian lingkungan, kamu enggak perlu merasa bersalah. Kamu gabung saja sama aku. Kita team up for impact setiap hari, melakukan hal-hal kecil, tetapi rutin untuk menyelamatkan bumi. Apalagi, tahun ini Hari Bumi jatuh pada bulan Ramadhan.

Caranya bagaimana?

Ikutan Team Up for Impact (TUFI) everyday challenge dengan menghapus rutin minimal 10 email spam per hari sepertiku, itu berarti kamu sudah turut menyelamatkan bumi. Banyak pilihan challenge TUFI dan kamu tinggal ikutan yang paling kamu banget dengan klik link berikut: https://teamupforimpact.org/.

team up for impact

Setidaknya ada enam kategori challenge yang masing-masingnya terdiri dari beberapa sub-challenge.

  • Sampah (5 sub-challenge)
  • Makanan (13 sub-challenge)
  • Digital (7 sub-challenge)
  • Energi (11 sub-challenge)
  • Bisnis hijau (9 sub-challenge)
  • Aktivisme (6 sub-challenge)

Aku sendiri pilih tiga aktivitas (sub-challenge) dari dua challenge berbeda, yaitu digital (2 aktivitas) dan energi (1 aktivitas)

1. Challenge Energi

Tidak menyalakan TV

Ini adalah aktivitas pilihanku dari challenge energi. Mungkin banyak yang belum tahu bahwa sejak 2022 aku sekeluarga mendetoks digital serempak seluruh anggota keluarga dengan tidak menonton televisi.

Kondisiku ini sebetulnya berawal dari keterpaksaan. Putra kembarku didiagnosis autism spectrum disorder (ASD). Dokter anak dan konsultan meminta kami sekeluarga menerapkan diet elektronik untuk anak kami.

Alhasil, sejak 2020 kami tidak pernah membiarkan si kembar mengakses ponsel dan televisi. Usia mereka saat itu dua tahun dan sekarang menginjak empat tahun. Televisi sengaja kami pindah ke kamar tidur tamu. Jadi, kalau putri sulung kami, kakaknya si kembar hendak menonton televisi maka disediakan tempat khusus.

Enam hari dalam sepekan, Senin-Sabtu, putra spesialku menjalani home therapy. Hari Minggu terapinya libur sehingga pada hari tersebut televisi di rumah sama sekali tidak pernah menyala.

Pada banyak kasus, TV sering kali dibiarkan menyala tanpa ditonton dan menghabiskan listrik. Energi listrik yang dibangkitkan dengan bahan bakar batu bara adalah sumber daya alam tidak dapat diperbaharui.

Kalau kita bersedia team up dan kompak untuk mendedikasikan Sabtu atau Minggu di Bulan April untuk tidak menyalakan TV sama sekali, dampaknya besar buat bumi. Berani mencoba?

Mengurangi pemakaian listrik selama dua jam.

Konsumsi listrik Indonesia mencapai 1.109 kWh per kapita. Trennya terus meningkat sejak 2015. Seandainya kita kompak dan team up menggunakan tiap Selasa di Bulan April dengan mengurangi konsumsi listrik selama dua jam dari yang biasa kita pakai, dampak positifnya besar buat bumi.

Kurangi pemakaian kendaraan bermotor.

Kendaraan bermotor, mau itu roda dua atau empat menyumbang kira-kira 76 persen total emisi oksida nitrogen dan 90 persen emisi hidrokarbon dan karbon monoksida. Hindari penggunaan kendaraan bermotor dengan transportasi alternatif yang lebih ramah lingkungan agar bumi bernapas lega.

Bangga jalan-jalan lokal

Cari hiburan yang dekat-dekat rumah bisa mengurangi jejak karbon. Iseng-iseng cari hidden gem yang bisa dijangkau tanpa naik kendaraan bermotor. Kita bisa jalan kaki atau naik sepeda sekalian olah raga.

Dukung komunitas bebas fosil

Fosil adalah energi kotor yang sudah ketinggalan zaman. Kita harus beralih ke energi terbarukan, seperti sinar matahari, panas bumi, air, dan angin.

Belajar pilihan rendah karbon

Sebetulnya, kita punya banyak pilihan untuk mengurangi jejak emisi. Kita bisa mengimplementasikannya lewat makanan, pakaian, dan hobi. Tidak perlu hal besar untuk ikut berkontribusi. Cukup praktikkan dalam kehidupan sehari-hari, itu saja sudah menjadi pilihan baik.

Riset maskapai yang punya program carbon offset

Program carbon offset menganalisis emisi karbon dari perjalanan yang kita lakukan. Terbang menggunakan pesawat itu jejak karbonnya sangat besar loh. Bahan bakar pesawat kan avtur dan itu termasuk bahan bakar fosil.

Beberapa maskapai di negara-negara Asia sudah memiliki misi karbon ini. Kita tinggal melakukan riset dan bijak memilih maskapai ramah iklim.

Riset destinasi ekowisata

Salah satu penyumbang jejak karbon terbesar adalah industri pariwisata. Namun, kita enggak perlu merasa bersalah gara-gara pergi liburan. Solusinya, cari destinasi ekowisata yang ramah lingkungan, ramah iklim sekaligus menghidupkan ekonomi masyarakat.

Riset hotel ramah lingkungan (green hotel)

Hotel ramah lingkungan atau sering disebut green hotel fokus pada praktik bisnis berkelanjutan. Mereka berupaya mengurangi emisi karbon dengan mengefisiensi penggunaan air, penggunaan listrik, dan pengurangan limbah. Ada banyak hotel menjalankan konseo ini di Indonesia.

Riset aktivitas pelestarian alam

Pada momen Hari Bumi pada 22 April mendatang misalnya, akan ada banyak aktivitas pelestarian alam digelar berbagai pihak. Ini bisa menjadi salah satu opsi kegiatan kita. Contohnya, kita bisa ikut aktivitas penanaman bibit pohon di area reboisasi atau bibit bakau di pantai.

Setiap 4 Desember juga diperingati Hari Konservasi Kehidupan Liar Sedunia. Bisa banget nih kita ikut kegiatan melepaskan tukik atau anak penyu ke pantai, melepas spesies anakan ikan lokal di danau, atau menggalakkan aktivitas pengamatan burung (birdwatching) sebagai hobi yang berfaedah.

Mix and match baju liburan

Godaan beli baju khusus liburan, terlebih sebentar lagi mau lebaran memang sulit ditolak. Inilah kenapa industri fast fashion menyumbang polusi terbesar,

Rata-rata pemeblian oleh konsumen meningkat 60 persen per tahun di seluruh dunia. Lebih baik kita belajar mix and match baju liburan tanpa harus membeli baju baru.

2. Challenge Digital

Hapus email yang tidak penting

Ini dia aktivitas pilihanku di challenge digital. Semua email tersimpan di sebuah server yang mengonsumsi energi dalam jumlah besar karena berjalan 24 jam non-stop.

Hapus sampah digital

Ini juga aktivitas kedua pilihanku di challenge digital. Mulai bersihkan sampah digital, seperti foto, video dan riwayat penelusuran internet. Data yang tersimpan di data center setara dengan dua persen emisi global dan angka ini diperkirakan naik terus.

Praktikku cukup variatif. Koleksi foto anak yang lucu-lucu di ponsel misalnya, sengaja aku print dan buatkan album cetak. Setelah itu, aku akan hapus foto digitalnya di folder ponsel.

Kurangi waktu main medsos 50 persen

Seandainya masing-masing pengguna medsos di dunia menggunakan 10 medsos di atas lima menit per hari, total jejak karbon digital yang dihasilkan setara dengan 80 juta karbon dioksida per tahun. Solusinya, kurangi jatah main medsos 50 persen sehari, kamu sudah berkontribusi banyak mengurangi jejak karbon digital. Biasanya main medsos dua jam, kurangi menjadi satu jam.

Buat bookmark

Kita sering enggak sadar sudah membuka begitu banyak tab browser padahal sudah tidak digunakan. Tap browser yang terus terbuka itu tetap mengonsumsi energi kendati tidak digunakan. Solusinya, buat bookmark website-website yang sering dikunjungi dan hanya buka ketika akan kita gunakan.

Unduh, bukan streaming

Ada berapa aplikasi streaming di ponselmu? Aku yakin zaman sekarang enggak ada ponsel yang enggak punya aplikasi streaming. Minimal Netflix, WeTV, VIU, atau Video.

Banyak yang tidak tahu bahwa streaming video 30 jam bisa menghasilkan 1,6 kilogram CO2, setara dengan kamu menghasilkan emisi dengan menyetir mobil atau motor sejauh 6,28 km.

Kalau kamu memilih mengunduh, entah itu film, serial, atau memilih bermain game offline ketimbang online, itu artinya kamu hanya menggunakan sekali data saja. Jauh lebih hemat dan energi yang dibutuhkan lebih sedikit.

Matikan video waktu meeting online.

Meeting online selama 15 jam per pekan dengan posisi kamera menyala ternyata menghasilkan 9,4 kg CO2. Seandainya kamu mengubah skema menjadi meeting tanpa kamera, emisi bisa berkurang drastis menjadi 400 gram saja.

Gunakan search engine seperlunya

Jumlah bit yang terpakai ketika kita loading browser ternyata menggunakan energi hingga satu juta kWh. Bayangkan saja, hari ini enggak ada orang yang enggak buka Google.

Ada 10 juta search per jam di seluruh dunia. Artinya, dalam waktu bersamaan kita menyalakan bola lampu 100 watt dalam satu jam.

team up for impact

Challenge team up for impact di atas mungkin baru bagi kamu dan sebagian kamu masih perlu beradaptasi. Akan tetapi, percayalah, tidak ada hari yang jauh lebih baik untuk mulai mempraktikkannya selain hari ini.

Makin banyak challenge kamu ikuti, makin tinggi poin yang kamu kumpulkan. Pada puncaknya, setelah kamu mencapai poin tertinggi itu sama artinya kamu setara dengan menanam satu bibit pohon.

Satu upaya yang kita lakukan secara sadar kelak akan menggerakkan roda perubahan. Yuk, mulai bersih-bersih bumi dan jangan pernah berhenti.


Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Blog at WordPress.com.