Baiklah… ini sebenarnya postingan di akun Thread aku, tapi karena udah jera dua kali kena suspend untuk alasan yang gak jelas, aku putuskan untuk migrasiin semua postingan aku soal BIGBANG di medsos ke blog aku. So, welcome to my page ya, VIPs. Next time, kalo kamu mau spesifik cari postingan soal BIGBANG, silakan ketik aja di tombol search: BIGBANG is VIP. Insyaallah semua postinganku soal BIGBANG dan para member akan keluar.
Oke, langsung aja ya, kita bahas dulu sejarah lahirnya BIGBANG. Biar kata sekarang mereka udah masuk kategori “jompo,” BIGBANG tetap legenda. Dan yang namanya legenda, nilainya gak pernah turun, bahkan makin mahal seiring waktu. Ya gak tuh? Iya dong.
Kalian tahu gak sih… BIGBANG bukan idol group yang dibentuk asal comot. Mereka lahir dari seleksi brutal + strategi gila-gilaan ala YG Entertainment. Bahkan konsep audisinya beda sendiri. Gak cuma cari yang jago nari, tapi yang bisa bertahan di tengah tekanan mental.
YG pengen menciptakan grup yang bukan cuma jago performance, tapi juga bisa bikin karya sendiri dan punya karakter kuat. Yang Hyun Suk (pendiri YG) terinspirasi dari kejenuhan industri K-Pop waktu itu, tepatnya waktu dia mendirikan perusahaan ini di tahun 1996.
Dia ngerasa semuanya monoton. Maka dari itu, YG coba bikin sistem baru lewat audisi terbuka + dokumenter. Misinya YHS bukan bikin idol “ganteng dan bisa nari,” tapi idol yang punya visi, skill, dan soul.
Reality Show BIGBANG Documentary
Gong-nya adalah project “BIGBANG Documentary” yang disusun jadi reality show 11 episode yang ditayangkan langsung di M-Net, MTV Korea. Nah, rencana debut BIGBANG ini langsung jadi topik panas. YG pengen publik ikut menilai langsung siapa yang layak debut, bahkan lewat polling online.
Akhir Juni 2006, YHS pertama kali mengumumkan ke publik 6 nama kandidat trainee YG: G-Dragon, Taeyang, T.O.P, Daesung, Seungri, dan SO-1 (Jang Hyunseung). Tapi… sejak awal YHS bilang, bukan berarti mereka semua berenam otomatis debut setelah ikut program ini.
Selama 3 bulan dokumenter itu, YG sengaja bikin sistem seleksi publik, supaya tekanan dan ekspektasi terasa nyata. Serius, kayak live drama kan. Mana waktu itu GD & Taeyang udah trainee 6 tahun. Tapi YHS bilang sendiri, “Kalau ada member yang lebih baik, ya mereka berdua bisa aja bakal diganti.”
Bayangin, udah bertahun-tahun latihan, tapi tetap bisa didepak. Itu sebabnya aura kompetisi ajang ini tuh tinggi banget. Video lengkapnya kalian bisa nonton sendiri di YouTube.
Sistem ini terbukti sukses. Dalam 5 hari aja, fancafe BIGBANG udah tembus 6.000 member. Survey YG nunjukin 45% fansnya adalah remaja, 52% orang dewasa di atas 20 tahun. Padahal waktu itu BIGBANG belum resmi debut. Gokil? Banget.
Singkat cerita, di akhir seleksi, ada 4 member yang lulus dan langsung tanda tangan kontrak, sementara Seungri & Hyunseung masuk dua terbawah. Tapi Seungri dapet satu kesempatan terakhir buat buktiin diri. Dan ternyata… berhasil. Seungri jadi member ke-5.
Debut dengan 5 Member
Setelah lineup final terbentuk (GD, Taeyang, T.O.P, Daesung, Seungri), YG ngadain surprise party debut resmi mereka. GD sampe nangis dan bilang ini hadiah ulang tahun paling berharga buat dia karena sehari sebelumnya dia ultah.
FYI, waktu itu umur mereka masih 17–20 tahun. Anak-anak muda dengan mimpi besar. Publik ngikutin proses mereka dari nol. Jadi waktu debut beneran tiba… BOOM! Efek emosionalnya kuat banget.
YHS bilang, intinya begini, “Kami bukan produser yang memaksa mimpi ke artis. Kami bantu wujudkan impian mereka sendiri.” Dan itu kenapa BIGBANG beda. Mereka nulis lagu sendiri, bikin koreografi sendiri, bahkan style fashion pun disusun masing-masing member.
Dengan kata lain, BIGBANG bukan grup hasil cetakan pabrik. Mereka dilatih buat jadi kreator, bukan hanya performer. Setiap member punya ciri khas. Gak heran mereka jadi template dan standar baru di dunia K-Pop sampai sekarang.
Dan satu lagi, BIGBANG nggak cuma dilihat dari tampilan. Mereka dilatih buat jadi penyanyi profesional dari dalam. Mereka benar-benar ikutin semua step by step karena jadi idol itu gak bisa instan.
Kelima member belajar teknik vokal, stage presence, nulis lirik, bahkan rutin kursus bahasa asing, seperti Jepang, Cina, dan Inggris. Disiplin mereka gak main-main. YG goal-nya bikin idol group yang bisa bertahan lama, bukan yang cepat naik lalu cepat tenggelam. Dan hasilnya? BIGBANG tetap jadi legenda 20 tahun kemudian.
Jadi kalau kamu denger “BIGBANG adalah panutan idol K-Pop,” ya itu bukan omong kosong. Dari awal, mereka memang dibentuk untuk jadi the standard. Dari panggung, karya, sampai sikap. They’re the blueprint.
Thanks for reading sampai sini! Silakan tandai postingan ini buat kamu baca ulang, atau share ke VIP lain yang belum tahu kisah awal BIGBANG. Silakan kamu simak video lengkap BIGBANG Documentary sebanyak 11 episode berikut ini:
Leave a Comment