Sejak menikah dan menetap di Bali, suami berhasil ‘meracuni’ saya dengan kegiatan berburu bakso. Bakso halal tentunya. Berhubung saya besar di Sumatra Barat, saya tahunya bakso itu ya sebatas bulatan bola-bola daging berbahan sapi atau ayam. Paling senang minta si abang tukang bakso nambahin tetelan yang rasanya kenyal-kenyal enak di lidah.
Hobi saya makan bakso campur kerupuk, tuangin saos sambal, kecap, dan cabai yang banyak. Sedap pollll sampai ke ubun-ubun. Beda sama mas yang kalo makan bakso gak mau ditambahin apa-apa alias versi original. Sambal kecapnya dibuat terpisah sebatas untuk cocolan.
Bakso jurus ampuh mengusir hantu flu dan pilek. Dari mas juga saya tahu bahwa style makan bakso gak cuma sampai situ saja. Kita bisa makan bakso pakai lontong, bahkan nasi. Katanya di Jawa mah udah biasa.
Waktu main ke Jember dan Banyuwangi, mas memperkenalkan saya bakso balungan. Kita berdua makan di Warung Bakso Kondusif, Jalan Jaksa Agung Suprapto. Yang punya namanya Pak Yanto. Pokoknya makan bakso di sini kondusif banget lah. Hahahaha.
Bakso Balung di Denpasar
Balung atau balungan adalah tulang sapi yang masih ada dagingnya. Bagian tulangnya bisa saja berupa sumsum, tulang iga, kaki depan atau belakang sapi. Bakso balung pertama di Bali yang saya coba adalah Warung AA, sekitar Pantai Kuta. Setelah itu, kami semakin senang mencari dan mencicipi warung-warung bakso balung lainnya di Bali.
Buat kamu yang punya kesamaan dengan kita berdua – suka ‘gerogotin’ balungan – ini sedikit informasi tentang warung bakso balung yang enak di Bali. Saya bukan kritikus makanan atau reporter kuliner yang jago mendeskripsikan rasa, tapi insya Allah bakso-bakso balung di bawah ini halal dan gak mengecewakan. Standar enak masing-masing orang emang beda, dan ini yang enak juga terjangkau versi kami.
1. Bakso Nuklir
Bakso Nuklir sengaja saya letakkan di nomor satu sebab rasanya memang meledak dahsyat. Warungnya strategis, terletak di Jalan Pulau Misol Nomor 10, Denpasar, tepatnya berada di salah satu sisi Simpang Enam, pusat kota banget. Sensasi rasanya kayak apa? Pokoknya datang aja langsung ke sini. Fenomenal.
Bakso balungnya cetar membahana. Kalo ke sini, harus nyobain bakso nuklir yang jumbo. Ada yang big size, harganya Rp 35 ribu, dan ada yang small sekitar Rp 12 ribu. Dagingnya 100 persen sapi a-s-l-i. Harga boleh sedikit mahal, tapi rasa gak bakal bohong.
Sejak kenalan sama bakso nuklir, saya gak pernah lagi masakin suami sop balung di rumah 😀 Udah lah bumbunya ribet, beli iganya mahal, ngolahnya lama. Langsung aja buka hp, pesan lewat go food, nyampe deh di rumah. Seporsi balungnya cuma Rp 8 ribu. Suami langsung makan dua porsi. Biasanya saya langsung beli empat porsi balung plus satu porsi bakso nuklir buat stok di kulkas. Dua hari setelah dibeli juga abis. Kekeke.
Bakso balungnya disajikan dengan tambahan mie soun, pangsit goreng, tahu, serta taburan bawang goreng, seledri, daun bawang. Mmm, paling pas menyantapnya saat makan siang, abis hujan, ditambah perut mulai menabuh genderangnya. Menu lain yang tak kalah lezat adalah bakso ayam jamur jumbo, tahu siomay pentol goreng, dan gule ceker.
Aturan makan di sini adalah kamu harus menulis semua pesanan di secarik kertas khusus yang sudah disediakan, serahkan ke kasir, dan tak lama kemudian pesanan pun datang. Bakso Nuklir di Denpasar hanya satu tempat saja, tidak buka cabang.
2. Bakso Kubu Kopi
Bakso balung kedua bisa dijajal di Kubu Kopi yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk Nomor 111, Panjer, Denpasar. Lokasinya tidak jauh dari Istana Taman Jepun, berdampingan dengan Warung dan Kolam Pancing Pan Brayut.
Awalnya sering nongkrong di Kubu Kopi sembari bertemu teman-teman jurnalis.. Banyak diskusi digelar di sini. Apalagi, empunya juga seorang wartawan senior salah satu media nasional. Kubu Kopi pada dasarnya ya tempat untuk ngopi dan ngeteh.
Nyaris setiap datang ke sini saya pasti pesan bakso balung, bahkan sampai dua porsi sekaligus. Balungnya renyah, gampang dikunyah. Kuahnya ndeso banget, dengan kata lain benar-benar tradisional, orisinil, dan bikin nagih.
Bakso balung di Kubu Kopi itu rasanya pasti bisa dibedakan dari warung-warung bakso lainnya. Rasanya bisa diingat gak cuma di lidah, tapi juga di pikiran.
Pecinta kambing juga harus menjajal Tongseng Makgreng ala Kubu Kopi. Buat cowok-cowok pokoknya langsung greng dan berstamina setelah makan di sini. Hihihi. Kamu juga bisa menikmati sajian ayam bakar, ayam goreng, ayam penyet, dan plecing kangkung di Kubu Kopi.
3. Bakso Pak Kumis
Mau makan bakso Solo? Ya ke Bakso Pak Kumis di Jalan Nusakambangan, Denpasar aja. Warungnya juga menjual aneka mie ayam, mulai dari mie ayam bakso, mie ayam telur, dan mie ayam ceker.
Bakso balung di Warung Pak Kumis kata suami sangat lezat. Sayangnya kita tidak selalu kebagian balungnya alias cepat banget abisnya. Ini yang membuat penikmat bakso balung sering kecewa ketika datang ke warung bakso ini. Mungkin waktu paling pas untuk datang adalah sebelum Pak Kumis membuka warungnya. Dijamin balungnya bakal kebagian. Hahahaha.
Tapi, tenang, masih ada bakso ayam dan bakso sapi yang sudah pasti enak. Semua harga menu terpampang nyata #katasyahrini di dinding, sehingga tamu tak perlu lagi bertanya, menebak karena takut uangnya gak nyampe. Hehehe. Kalo ke sini, sebaiknya pakai motor, sebab parkir mobil cukup susah berhubung lokasinya berada di tengah kota dengan lalu lintas yang cukup sibuk.
4. Bakso Pak Rebo
Bakso balung Pak Rebo cukup populer. Sering direkomendasikan teman-teman kita berdua, makanya langsung cuss ke sini pas weekend. Lokasinya ada di beberapa tempat di Denpasar, namun kebetulan kami berkunjung ke warung di Jalan By Pass Ngurah Rai, Sanur.
Balungnya enak, prol atau lepas di mulut, dan tidak ada amisnya. Kuahnya pas, sederhana, tidak terlalu asin.
Bakso Pak Rebo enak banget. Rasanya joss!
5. Bakso AA Kuta
Warung AA terletak di Jalan Raya Kuta Nomor 129. Warungnya mungkin mini, tapi rasa baksonya super.
Warung AA menyajikan menu bakso ayam, bakso ayam ceker, bakso sapi ceker, bakso kambing, bakso ikan, bakso tahu, dan bakso balung. Warung ini juga menjual soto ayam, soto ceker, soto babat, soto sapi, sop buntut, sop sumsum, hingga gado-gado. Tuh, banyak kan? Biar dikata warungnya kecil.
Jangan pandang Warung AA sebelah mata, sebab bule-bule di Kuta justru sering mangkal makan bakso di sini, mulai dari bule kere ampe bule berduit. Mereka bilang bakso AA itu street food yang menjual menu bakso terenak sekaligus murah di sekitar Kuta yang notabene tarif-tarif restorannya setara dolar. Pedagangnya juga bisa bahasa inggris loh.
6. Bakso Malang Cak Sis
Buat kamu yang lagi di Bali dan kangen bakso Malang plus balungan, gak usah kemana-mana, datang aja ke Warung Bakso Malang Cak Sis. Tempatnya di Jalan Pandu, Renon, Denpasar, berdekatan dengan Wong Solo dan TCC Telkomsel Bali di Jalan Merdeka.
Saya dan suami udah explore bakso Malang di Denpasar kemana-mana, ke berbagai pelosok #cieeee, tapi ujung-ujungnya tetap kembali ke Cak Sis. Bakso campurnya banyak banget, ada tambahan tahu, bakso goreng, pangsit goreng, tahu rebus, tahu goreng, hingga ceker ayam. Balungannya sedap banget. Tulang sapinya bahkan bisa dimakan kayak kerupuk.
Daging baksonya lembut banget. Maetami aja bisa makan bakso uratnya pas masih MPASI. Ada bakso ayam, sapi, dan bakso urat sapi. Ini menjadi warung bakso paling sering kami kunjungi selama lima tahun terakhir menetap di Bali.
Oke deh, demikian ulasannya tentang tempat seru untuk menikmati bakso balung di Bali. Sebetulnya masih banyak warung bakso lain – yang tidak menyajikan bakso balung – juga sempat kami kunjungi. Beberapa yang enak, antara lain Bakso Buka Baju (Gubuk Makan Bakso Keju) di Jalan Teuku Umar, Bakso Rizky di Dalung, Bakso Lapangan Tembak di Renon, dan lainnya yang mungkin akan kita bahas di topik berbeda ya.
Apa bakso favoritmu? Ditunggu ceritanya di kolom komentar.
Leave a Comment