Kalau ngomongin Mnet Asian Music Awards (MAMA), aku rasanya kayak lagi buka buku sejarah K-pop ya. Isinya penuh drama, euforia, skandal, sampai fan war. Buat grup legendaris kayak BIGBANG, Mnet Asian Music Awards atau MAMA adalah ajang penghargaan tahunan, panggung pembuktian, ajang pamer rebel kreatif, sekaligus tempat VIP merasakan naik-turun emosi, dari senyum bangga sampai ngamuk di Twitter.
Sekarang, aku mau ajak kamu jalan-jalan mundur ke masa lalu, dari 2008 sampai 2015, menelusuri bagaimana BIGBANG menaklukkan MAMA.
1. MKMF 2007: Symphony of Orchestra
Waktu itu, ajang penghargaan musik terbesar Korea ini masih pakai nama MKMF (Mnet KM Music Festival), belum MAMA. Malam itu BIGBANG membawakan “Lies” dalam format orkestra, bikin merinding dari intro sampai outro.
G-Dragon maju paling depan, karismanya kayak conductor muda, ngarahin energi panggung dan para member yang semuanya pake topeng ala-ala pangeran berkuda putih gitu deh. Padahal mah, tampang-tampang mereka masih pada jamet. Kebanting banget sama Jaejoong CS alias DBSK yang waktu itu masih jadi raja panggung K-pop Gen-2 or 1.5, whatever penyebutannya lah.
Baru setahun debut, BIGBANG sudah naik level, main di ranah yang biasanya ditempati senior-senior. Dan jujur, momen ini terasa personal. Kalo aku lihat lagi kelima member nangis dan saling pelukan menerima penghargaan prestisius pertamanya, duh merinding.
Di video berikut, kita bisa lihat Daesung mewek. VIP yang waktu itu belum punya lightstick, masih ngandalin scarf hitam putih, juga muncul di video berikut ini. Silakan nonton lagi dan nostalgia gimana BIGBANG dan VIP di era prasejarah. HAHAHAHA
Secara kompetisi, BIGBANG, SG Wannabe, dan Yangpa memimpin nominasi dengan masing-masing lima nominasi. Ketat? Banget.
But finally, BIGBANG yang sukses membawa pulang dua piala, termasuk Daesang “Song of the Year” untuk “Lies,” lagu yang mengubah cara kita mendengar K-pop. Mereka juga meraih Best Male Group untuk “Lies.”
Dari situ, narasi BIGBANG sebagai game-changer K-pop makin keras terdengar. Setelah 2007, mereka bukan lagi “rookie group,” melainkan poros baru K-pop. Dan semuanya bermula dari satu lagu megah: LIES.
2. MKMF 2008: Scandalous
You know? Dengan tema seberani ini, BIGBANG benar-benar kasih VIP skandal betulan 🤣 Panggung malam itu jadi ikonik karena kolaborasi yang gak diduga sama sekali: BIGBANG duet bareng Lee Hyori, si “sexy queen” Korea.
Mereka bawain medley hits, dari “Only Look at Me,” “Lie,” “Haru Haru,” “U-Go Girl” versi remix sampai Daesung solo dengan trot andalannya, “Look at Me, Gwisun.” Penonton udah panas duluan, karena energi BIGBANG + aura Hyori itu kayak bensin ketemu api.
Nah, klimaksnya datang ketika T.O.P, si rapper bingu itu, tiba-tiba menarik Hyori-eonnie dan menciumnya di atas panggung. Iya, CIUMAN BENERAN! Seketika stadion pecah. Penonton jerit, kamera nge-zoom, dan internet… langsung kebakaran.
Besoknya? Media Korea rame semua. Judul berita rata-rata “Ciuman T.O.P dan Lee Hyori di MKMF Bikin Geger.” Forum-forum kayak Soompi, Allkpop, sampai fansite internasional, rame debat.
Ada yang teriak, “Legend! Ikonik!” Ada juga yang protes, “T.O.P gak sopan sama seniornya.” Ada juga yang meriah, “Kok bisa sih, acara award malah jadi drama romantis gini?” Tapi justru karena kontroversial itulah, momen itu langsung diabadikan sebagai salah satu legendary stages Mnet.
Belakangan lewat variety show baru ketahuan bahwa semua yang terjadi di MAMA 2008 itu adalah akting. Ya, iyalah, VIP juga tahu sebenarnya, cuma ya tetap aja jantungan kan?
BIGBANG bawa pulang Best Male Group, ngalahin TVXQ dengan “Mirotic” (yang waktu itu lagi hype gila-gilaan). Bayangin aja, fandom TVXQ itu, Cassiopeia, sebelumnya dinobatkan sebagai fandom terbesar di dunia yang tercatat di Guinness World Records.
Kemudian, tiba-tiba yang menang Best Male Group itu BIGBANG? Kaget gak tuh? Ditambah lagi, BIGBANG juga dapat Special Award, berupa Music Portal Mnet Award.
So, MKMF 2008 ini titik balik BIGBANG dari sekadar “rookie group” jadi pemain utama di industri K-pop. Setelah malam itu, BIGBANG menjadi trendsetter.
3. MAMA 2009: Korean Dream
Tepat di tahun ini, MKMF resmi ganti nama jadi MAMA (Mnet Asian Music Awards). Perubahan nama ini terasa kayak babak baru buat BIGBANG dan YG Family.
Sayangnya, BIGBANG gak tampil full team karena ini eranya member solo karier. Tapi tenang, dua jagoannya turun: G-Dragon dan Taeyang. Dan dua orang ini aja udah cukup bikin panggung panas.
Pertama, G-Dragon keluar dengan lagu ikoniknya “Heartbreaker.” Vibe-nya udah kayak konser solo tuh. Lagu ini waktu itu kontroversial banget (diisukan plagiat dari Flo Rida), tapi malam itu, GD nunjukin kenapa dia disebut “genius idol.” Energi, koreografi, sampai cara dia nge-hype penonton, benar-benar pecah.
Lalu giliran Taeyang. Dia bawain “Where U At” dengan koreo tajam khas dancer profesional, lalu transisi ke “Wedding Dress.” Nah, “Wedding Dress” ini kan lagunya mellow dan emosional.
Bayangin, satu stadion yang tadinya teriak-teriak sama GD langsung hening, terus ikut nyanyi refreinnya. Dan sebagai penutup, mereka collab di lagu “Korean Dream.” Ini yang bikin vibe BIGBANG tetap ada. GD rap, Taeyang nyanyi, dan keduanya nge-blend kayak yin dan yang.
Yang bikin malam itu makin manis adalah G-Dragon resmi dapat Daesang pertamanya, Album of the Year untuk Heartbreaker. Bayangin, di usia 21 tahun, GD udah ngantongin penghargaan musik tertinggi. Keren banget!
MAMA 2009 juga jadi debut megah buat 2NE1, sister group BIGBANG. Mereka langsung nyabet beberapa penghargaan besar, termasuk Song of the Year untuk “I Don’t Care.” Jadi, bisa dibilang MAMA 2009 itu benar-benar malamnya YG Family. GD menang daesang dan 2NE1 debut langsung jadi monster rookie.
4. MAMA 2010: IRIS
Pada tahun ini, BIGBANG gak tampil full team, tapi trio G-Dragon, T.O.P, Taeyang. Mereka sukses bikin panggung yang legendaris. Tema acaranya sendiri adalah “IRIS,” drama action fenomenal yang sempat booming di Korea, dan jangan lupa, salah satu pemeran pentingnya adalah T.O.P sendiri.
Panggung dibuka dengan “I Need A Girl” Taeyang. Penonton langsung larut dalam aura romantis karena Taeyang emang punya kemampuan unik bikin seisi stadion fokus ke vokalnya.
Setelah itu, giliran T.O.P muncul dengan “Turn It Up.” Stage langsung berubah drastis. Rap berat, beat tebal, plus ekspresi dingin khas T.O.P bikin suasana makin menegangkan.
Fans makin heboh karena selain jadi idol, mereka juga ingat T.O.P baru aja sukses jadi second lead villain di drama IRIS ini. Jadi ada lapisan ekstra yang bikin performanya makin punya “wow factor.”
Lalu tiba-tiba GD&TOP debut live. Mereka bawain “Knock Out” yang waktu itu belum dirilis resmi, kemudian lanjut OST “IRIS.”
G-Dragon tampil dengan outfit eksentrik serba hitam ala mafia, manly banget, wild, swag maksimal. Di sisi lain, T.O.P dengan baju senada tetap kalem tapi tajam, bawa pistol beuh… heavy rap-nya bikin stadion udah kayak bioskop yang muter film action thriller.
5. MAMA 2012: Monster in Me
Kalau ada daftar penampilan BIGBANG yang wajib ditonton ulang seumur hidup, MAMA 2012 di Hong Kong pasti masuk tiga besar. Tema tahun itu “Monster in Me” dan BIGBANG benar-benar jadi monster di atas panggung.
Mereka bawain dua lagu, “Crayon” (solo act dari G-Dragon yang dicombine sama member lain) dan tentu saja anthem global “Fantastic Baby.” Dari awal sampai akhir, penampilan udah kayak mini konser BIGBANG. Visual kostumnya gelo, lightingnya meledak-ledak, sampai set panggung yang dramatis bikin semua orang di arena berdiri.
Nah, soal penghargaan, inilah titik panasnya. BIGBANG berhasil bawa pulang Artist of the Year (Daesang), penghargaan paling prestisius malam itu. Tapi untuk kategori Album of the Year, jatuh ke Super Junior dengan “Sexy, Free & Single.”
Di situlah perang dua “fandom fosil” meledak. VIP bilang, “ALIVE itu masterpiece, digital albumnya tinggi, masuk Billboard 200, global impact-nya jauh lebih gede. Di mana-mana orang lebih sering denger ‘Fantastic Baby’ ketimbang ‘Sexy, Free & Single.’ ELF cuma ngandalin mass buying CD, gitu aja bangga?”
ELF balas balik, “Mau lo bilang apa, yang penting SuJu juara album fisik. ELF kompak voting, itu aturan mainnya, fair dong.”
Twitter, Pann, Soompi, sampai forum internasional panas walau gak lama kemudian kedua fandom damai sentosa lagi. Banyak yang bilang MAMA gak adil karena berat ke penjualan fisik dan voting online, padahal BIGBANG tahun itu rajanya digital, chart, dan global impact. Apalagi selisih penjualan fisik dua grup ini sebenarnya gak terlalu jomplang, kurang dari 90 ribu copy aja.
Tapi ya mau gimana lagi? Pemenang kan cuma satu, dan sistem MAMA waktu itu memang kasih bobot besar ke sales album fisik plus voting. Akhirnya VIP legowo. Ya apa boleh buat, emang fandom ini tuh terkenal malas ngurusin voting. Coba rajin voting, mungkin award itu juga bisa kebawa pulang. Wkwkwk.
Meski kalah di Album of the Year, sisi positifnya adalah penampilan BIGBANG di MAMA 2012 masih dianggap salah satu stage terbaik sepanjang sejarah MAMA. Bahkan banyak yang bilang, 2012 itu titik di mana BIGBANG mendominasi panggung global dengan gaya “monster” mereka sendiri.
6. MAMA 2013: The Human
MAMA 2013 di Hong Kong jadi salah satu momen paling gokil buat VIP. BIGBANG datang bukan sebagai grup yang tampil bareng dari awal sampai akhir, tapi masing-masing member (kecuali Daesung) dikasih jatah solo stage. Konsepnya unik banget, kayak konser mini solo, tapi dalam satu acara award.
Pertama yang naik ke panggung, ada T.O.P dengan “Doom Dada,” Stage ini langsung jadi bahan pembicaraan karena konsepnya nyeleneh. T.O.P bawa boneka bayi raksasa, visual surealis, dan rap khas. Ya kurang lebih persis kayak MV aslinya.
Setelah itu giliran Taeyang dengan “Ringa Linga.” Wah, energinya langsung beda! Stage dipenuhi dancer, koreografinya enerjik banget, bikin semua orang pengen ikutan lompat-lompat. “Ringa Linga” ini kan lagu hype dengan beat yang keras, ya kan?
Lanjut ke Seungri, yang bawain “Strong Baby” (lagu solonya dari 2009) plus “Let’s Talk About Love.” Seungri tampil bawa suasana fun dan sedikit cheeky khas dirinya. VIP suka banget karena VI akhirnya punya panggung solo di event sebesar MAMA.
Terakhir, tentu saja uri-leader, G-Dragon. Dia bawain “Crooked” plus potongan “Sober.” The leader tampil dengan “sushi hair” (model rambut GD yang paling “enggak banget” menurut VIP) dan baju caturnya. Tapi ya kayak mana lagi kan, emang si GD ini pengen selalu beda dari yang lain.
Sebagai penutup, BIGBANG akhirnya kumpul bareng lagi untuk bawain “Fantastic Baby.” Rasanya kayak klimaks setelah liat mereka tampil satu per satu. Ya, lagu itu udah jadi anthem global, jadi begitu intro “Wow, fantastic baby!” diputar, penonton langsung berdiri dan ikut loncat-loncat.
Dan kalau ngomongin award, MAMA 2013 ini jelas jadi pestanya G-Dragon. Malam itu dia borong piala, mulai dari Best Male Artist, Best Dance Performance – Male Solo, Nissan Juke Best Music Video untuk “Coup d’Etat” dan puncaknya Daesang Artist of the Year. Total empat piala langsung disikat. Piala langsung diserahkan oleh Global IT Girl, Paris Hilton, cuy!
Hal lain yang bikin makin epik, malam itu juga ada Stevie Wonder sebagai penampil penutup. Bayangin, G-Dragon berdiri satu acara dengan legenda dunia macam Stevie Wonder. Memorable banget!
7. MAMA 2014: Colorize
MAMA 2014 vibes-nya agak beda. Tahun itu BIGBANG gak tampil full team karena masing-masing member lagi sibuk dengan proyek solo. Tapi jangan salah, meski panggung utama bukan untuk berlima, aura BIGBANG tetap mendominasi. Dan spotlight terbesar? Jatuh ke Taeyang, si Bapak Matahari.
Dengan hanya bermodalkan satu lagu, Eyes, Nose, Lips, Taeyang berhasil bikin seluruh Asia ikut hanyut dalam suara emasnya. Memang dari awal rilis, “Eyes, Nose, Lips” udah jadi fenomena global. Dicover banyak artis dalam dan luar negeri, viral di YouTube, bahkan non-fans pun hafal refreinnya.
Dan di MAMA 2014, lagu itu membawa Taeyang ke puncak meraih Song of the Year (Daesang), Best Male Artist, dan Best Vocal Performance – Male. Bayangin, cuma satu lagu bisa kasih dia triple crown di ajang sebesar MAMA.
Nah, highlight lainnya datang dari GDYB (G-Dragon & Taeyang) yang ditunjuk sebagai penampil penutup alias closing stage. Mereka bawa tiga lagu, dimulai dengan Eyes, Nose, Lips (versi duet yang soulful banget), lanjut ke Good Boy (single baru GDYB yang super hype, penuh dance dan warna neon), lalu ditutup dengan anthem sejuta umat: Fantastic Baby.
Bayangin energinya. Stadion Asia World Arena di Hong Kong berubah kayak klub raksasa. Penonton lompat, teriak, lampu lightstick kuning (crown stick) kedap-kedip kayak lautan bunga. Rasanya kayak konser tunggal, padahal itu cuma segmen penutup MAMA.
Surprise-nya? Siapa lagi kalau bukan G-Dragon yang bikin ekstra bumbu? Di opening act, GD sempat ngelempar freestyle rap yang jelas-jelas nyentil MAMA. Kalian pasti udah pada nonton kan?
Itu momen langka loh. Soalnya, siapa sih yang berani nyindir acara yang lagi ngasih penghargaan ke dia? Ya cuma GD. Dan fans? Langsung histeris. Netizen? Geger. Media? Esoknya rame bahas “GD shading MAMA di panggung MAMA.” Legendary gak tuh.
8. MAMA 2015: Truth + Dare
Kalau ada satu MAMA yang paling bikin VIP emosional, jawabannya gampang, MAMA 2015. Tema tahun itu “Truth + Dare” dan bagi BIGBANG, ini terasa kayak tarian terakhir mereka di panggung MAMA sebagai grup full.
Penampilan dibuka dengan “Loser” yang mellow, lalu disambung dengan “Bae Bae.” Puncaknya tentu saja datang saat intro “Bang Bang Bang” diputar. Teriakan ribuan fans, dan energi lima member BIGBANG yang kayak lepas habis-habisan.
Dan benar, malam itu BIGBANG borong piala. Mereka menang Artist of the Year (Daesang), Song of the Year (Daesang) untuk “Bang Bang Bang,” dan Best Music Video untuk “Bae Bae.” Dengan tiga penghargaan besar ini, BIGBANG jadi sorotan utama MAMA 2015.

Tapi tentu saja, gak ada MAMA tanpa drama. Saingan BIGBANG waktu itu adalah EXO dengan album EXODUS. EXO menang Album of the Year, dan… fan war baru pun pecah.
Di satu sisi, VIP bersikukuh, “MADE itu masterpiece. Lagu-lagunya digital monster, global hits, semua orang nyanyi ‘Bang Bang Bang’ dari Eropa sampai Amerika.” Di sisi lain, EXO-L dengan bangga bilang, “EXO jual lebih dari sejuta copy fisik. Sistem penilaian MAMA jelas, kalau fisik jadi poin penting, wajar EXO menang.”
EXO saat itu sukses menjual 1,2 juta copy album EXODUS. Sementara BIGBANG, ketika MAMA 2015 digelar, baru merilis MADE Series M saja. Versi fisik MADE Full Album baru keluar Desember 2016, jadi otomatis gak masuk hitungan MAMA 2015.
Secara digital, BIGBANG memang lebih unggul, mulai dari chart all-kill, global iTunes, Billboard 200, sampai YouTube views. Tapi faktanya kan, sistem MAMA waktu itu lebih berat ke album fisik + voting.
Dan ya, harus diakui juga, dedek-dedek EXO yang masih imut-imut, kinyis-kinyis, cakeup-cakeup itu memang sudah digelari “Million Seller” di era Gen-3 pada dua tahun pertama debutnya.
Perdebatan klasik “digital vs fisik” kembali meledak. VIP de javu lagi kayak kejadian 2012. Bedanya, kalau dulu lawan VIP adalah ELF (Super Junior), kali ini lawannya fandom Gen-3: EXO-L. Dari sinilah mungkin bibit-bibit fan war toxic ala K-popers Gen-3 mulai terasa panas, bahkan berlanjut sampai bertahun-tahun berikutnya.
Kalau dulu, gaya ributnya BIGBANG sama ELF tuh begini… Award kelar, ya debat juga ikut kelar. Tapi dengan fandom Gen-3 ini, rasanya lebih panjang dan berentet. Why oh why?
Mungkin memang budaya fandom Gen-3 sudah mulai beda dibanding Gen-1 dan Gen-2. Samalah kayak sekarang, debat VIP sama fandom si paling paved the way itu, ya kan? Gak kelar-kelar tuh kayaknya sampai tujuh turunan.
Tapi jujur, balik lagi ke MAMA 2015, di luar semua ribut-ribut itu, MAMA 2015 tetap jadi malam emas buat VIP. Ada manisnya, ada getirnya.
Manis karena BIGBANG membuktikan lagi bahwa mereka masih raja panggung, masih bisa bikin semua orang berdiri teriak bareng. Getir karena setelah malam itu, kita semua tahu mereka akan masuk ke masa hiatus panjang, satu per satu member sibuk dengan wajib militer.
Dan sampai sekarang, setiap kali kita replay penampilan itu di YouTube, bulu kuduk masih merinding. Rasanya kayak balik ke masa di mana BIGBANG masih berlima, masih komplit, masih jadi pusat dunia.
9. MAMA 2024: Ubermensch
Tanggal 21 November 2024, Jepang jadi saksi sejarah. Setelah 8 tahun hiatus panjang, akhirnya sosok yang selalu disebut “King of K-Pop,” G-Dragon, kembali menginjak panggung MAMA.
Ketika lampu redup dan nada piano Untitled, 2014 terdengar, seluruh arena langsung hening. G-Dragon di layar seakan membawa kita kembali ke semua rasa rindu delapan tahun yang menumpuk. Banyak VIP yang terlihat meneteskan air mata.
Setelah itu, suasana berubah drastis. Intro “Power”, lagu barunya, mulai berdentum. Dari melankolis, mendadak jadi eksplosif. GD menari, rap, dan panggung terasa hidup kembali. Aura khasnya yang swag dan liar menunjukkan meski delapan tahun berlalu, magnet itu masih sama. Bahkan lebih kuat.
Lalu datang momen yang bikin merinding: “Home Sweet Home”. Kali ini GD tidak sendirian. Daesung dan Taeyang muncul, bergabung dengannya. Tiga suara yang dulu pernah mengisi hati jutaan orang, kembali berpadu dalam harmoni.
Aku, kamu, kita semua menonton, menangis, bernyanyi bersama, seperti pulang ke rumah yang lama ditinggalkan. “Home Sweet Home” seolah menghibur kita bahwa meski sempat terpisah, keluarga bernama BIGBANG selalu punya jalan untuk kembali.
Dan puncaknya, tentu saja, reuni penuh energi. Seluruh BIGBANG naik ke panggung untuk membawakan “Bang Bang Bang” dan “Fantastic Baby.” Stadion berubah jadi lautan kuning. Bendera BIGBANG kembali berkibar, kembali ke era keemasan.
Malam itu, G-Dragon menerima Special Award: Music Visionary of the Year. Penghargaan khusus ini adalah bukti bahwa GD adalah visioner yang sudah membentuk wajah K-Pop modern.
Mungkin sekarang panggung MAMA sudah penuh idol Gen-3, Gen-4, Gen-5, tapi legacy BIGBANG? Tetap jadi standar emas. Jadi, kalau ada yang nanya, “Kenapa BIGBANG disebut living legend?” Jawabannya gampang, karena mereka pernah bikin MAMA yang aslinya award show itu jadi BIGBANG show.
Leave a Comment