Siapa sangka, dari semua member BIGBANG yang dikenal dengan image hip-hop dan swag, justru Daesung, si maknae dengan senyum paling hangat, yang pertama kali mencuri hati begitu banyak ahjumma Korea lewat lagu… trot! 😆 Tapi kisahnya nggak sesimpel itu.
Sepanjang 2008-2010, Daesung merintis karier solonya dengan merilis tiga digital single, mencoba panggung lawak di variety show, jadi MC/ Host, sampai akting jadi idol misterius di sebuah drama musikal. Kita bahas satu per satu ya.
1. Proyek solo dengan tiga digital single
Sepanjang tiga tahun itu, Daesung merilis setidaknya tiga digital single, yaitu Look at Me Gwisun (2008), Big Hit! (2009), dan Cotton Candy (2010). Mari kita selami ketiga lagu ini.
✅Look at Me Gwisun (2008)
Tahun 2008, saat BIGBANG masih sibuk promosi lagu-lagu hit seperti “Haru Haru,” Daesung bikin langkah solo yang cukup mengejutkan. Pada 16 Juni 2008, Daesung merilis proyek solo anti-mainstream dengan single “Look at Me Gwisun.” Pas K-pop lagi demam konsep boyband yang edgy dan fierce, Daesung malah muncul dengan gaya trot ala “appa-appa” (bapak-bapak) Korea.
Awalnya, lagu ini diciptakan G-Dragon untuk Daesung buat lucu-lucuan, eh tahunya malah viral. Pada acara ZIP Daesung episode BIGBANG ngumpul, G-Dragon mengakui bahwa salah satu royalti terbesarnya itu dia dapatkan dari lagu “Look at Me Gwisun.” Alasannya karena lagu tersebut sangatlah populer di tempat-tempat karaoke.
Penampilan Daesung di MV lagu ini juga bikin semua orang tertawa, mulai dari anak muda sampai nenek-nenek. Tiba-tiba aja, Daesung menjelma jadi penyanyi trot generasi baru. Bisa dibilang, “Look at Me Gwisun” ini jadi semacam paspor Daesung untuk menembus semua generasi, bahkan generasi yang gak nge-fans sama sekali sama K-pop.
✅Big Hit! (2009)
Kalau “Look at Me Gwisun” itu kocak dan rada nyeleneh, Big Hit! adalah lagu anthem semangat. Lagu ini dirilis sebagai bagian dari kampanye non-komersial untuk SBS’s “The Man Who Can’t Get Married.” Tapi karena karena lirik dan iramanya super catchy, akhirnya tetap dikenang sebagai salah satu karya solo Daesung yang patut diapresiasi.
Ceritanya tentang semangat hidup, tentang ngejar mimpi walau dunia rasanya berat, dan… ya, tentang yakin bahwa suatu hari nanti kita bakal dapet “DAEBAK!” (alias keberhasilan besar). Meski gak seheboh “Look at Me Gwisun,” lagu “Big Hit!” tetap membuktikan bahwa Daesung bisa nyanyi genre apapun. All rounder, nih, bos!
✅Cotton Candy (2010)
Nah, ini dia… the softest Daesung you’ll ever hear. “Cotton Candy” adalah lagu manis, hangat, dan romantis yang bikin kita semua ingin dipeluk sama suara Daesung. Dirilis tahun 2010, lagu ini ditulis oleh Gummy, diva ballad Korea yang juga sahabat dekat Daesung. Menariknya, meskipun judulnya ringan (“permen kapas”), lagunya justru punya nuansa yang mellow dan lembut.
Banyak fans bilang ini adalah hidden gem-nya Daesung. Bukan lagu yang sering ditampilkan di TV, tapi begitu kamu denger, langsung masuk playlist tidur malam kamu. Satu geng sama “Butterfly” G-Dragon dan “Baby Good Night” GD & T.O.P.
Kalau kamu harus pilih satu lagu favorit dari tiga ini, kamu tim Gwisun, Big Hit, atau Cotton Candy? Dan kenapa?
2. Raja Variety Show: “Family Outing”
Puncak popularitas Daesung sebagai entertainer datang lewat variety show legendaris, “Family Outing” (2008–2010), bagian dari SBS “Good Sunday.” Di acara ini, Daesung tampil bareng nama-nama besar seperti Yoo Jae Suk, Lee Hyori, Kim Soo Ra, dan Yoon Jong Shin.
Konsep acaranya sederhana, para selebriti “berlibur” di pedesaan dan tinggal bareng keluarga lokal selama 2 hari 1 malam. Tapi yang bikin acara ini spesial adalah chemistry antar membernya, dan Daesung jadi salah satu bintang utamanya.
Catchphrase legendaris Daesung di acara ini yang selalu terngiang-ngiang di telingaku adalah panggilan “DAESUNG-AHHHH” khas Yoo Jae Suk. Mereka berdua dijuluki “Dumb & Dumber.” Setiap kali Daesung muncul atau salah tingkah, satu tim langsung rame-rame teriakin nama dia. Reaksi Daesung pasti senyum malu-malu, tawa lepas, dan kadang-kadang… pura-pura nangis dramatis 🤣
Di sini kita benar-benar lihat sisi Daesung yang tulus dan konyol. Dari nari lucu, main games absurd, sampai momen haru pas ngobrolin keluarganya, semuanya bikin publik makin sayang sama dia. Banyak loh penggemar yang jadi VIP jalur “Family Outing.”
3. MC tetap “Night After Night”
Nggak cukup jadi penyanyi dan bintang variety show, Daesung juga jadi MC tetap di talkshow “Night After Night” (밤이면 밤마다), sebuah reality show wawancara malam hari yang tayang di SBS TV.
Di sini, Daesung mulai menunjukkan sisi smart entertainer-nya. Dia gak cuma lucu, tapi juga bisa jadi pendengar yang baik dan kasih insight yang dalam buat tamu-tamu yang diundang ke sana.
Bahkan beberapa segmen dia bawakan dengan serius dan empatik, khususnya kalau topiknya menyangkut kehidupan selebriti atau tekanan dunia hiburan.
Menariknya, banyak orang baru sadar, “Eh, Daesung tuh ternyata pinter ngomong, ya!”
Dia jago banget menghidupkan suasana, gak pernah ngegas, tapi tetap bikin suasana cair.
4. Debut drama musikal “What’s Up”
Tahun 2010, Daesung mengejutkan fans lagi. Kali ini dia masuk dunia akting, bukan di drama TV biasa, tapi di drama musikal berjudul “What’s Up.” Di sini, Daesung berperan sebagai Ha Do Sung. Nah, Ha Do Sung ini punya alter-ego, yaitu seorang penyanyi rock misterius dengan nama panggung Hades.
Hades ini adalah karakter yang sangat dark, sangat berbeda dari image ceria Daesung. Di atas panggung, Hades selalu memakai topeng dan tampil penuh energi seperti bintang rock. Tapi di balik layar, ternyata dia menyembunyikan identitas aslinya.
Dia adalah putra dari seorang tokoh terkenal, dan dia berusaha hidup di luar bayang-bayang keluarganya.
Konfliknya adalah suatu hari, seseorang memotret wajah Hades tanpa topeng. Ha Do Sung panik. Dia kemudian naik ke panggung dan mengumumkan bahwa Hades sudah mati. “Hades is dead. There will be no more performances.”
Setelah membuat pengumuman mengejutkan tersebut, Daesung menangis di atas panggung sambil menyanyi. Adegan ini sangat emosional, dan jadi salah satu highlight drama korea ini.
Kalian, VIP yang pernah nonton drama ini, kalian sadar gak sih? Karakter Hades ini sebetulnya adalah metafora dari kehidupan Daesung sendiri. Bagaimana seorang entertainer harus menyembunyikan luka dan beban, bahkan saat tampil di depan ribuan orang.
5. Masa-masa terberat Daesung
Selain karier solonya melonjak, medio 2009-2010 juga bukan masa yang mudah bagi Daesung. Di puncak popularitasnya, dia sempat mengalami kecelakaan mobil sampai dua kali dan yang terakhir cukup serius. Akibatnya, dia harus beristirahat total selama beberapa bulan dan membatalkan banyak jadwal.
Saat comeback, Daesung bilang di wawancara, “Aku banyak berpikir selama masa pemulihan. Aku sadar betapa berharganya setiap aktivitasku di dunia hiburan.” Momen ini bikin publik semakin menghargai semangatnya. Bukan hanya entertainer, Daesung juga dikenal sebagai orang yang punya prinsip kuat, rendah hati, dan tidak pernah melupakan asal-usulnya.
Kalau dirangkum, era 2008–2010 adalah periode paling dinamis dalam perjalanan solo Daesung. Kenapa era ini begitu disukai oleh VIP? Karena ini masa di mana Daesung menjadi dirinya sendiri.
Dia bukan hanya member dari BIGBANG, bukan hanya penyanyi, tapi manusia bernama Kang Daesung yang lucu, sensitif, pekerja keras, dan punya dunia sendiri yang ingin ia bagikan ke publik.
Kita lihat dia gak takut beda. Ketika semua idol nyanyi pop, dia nyanyi trot. Ketika semua idol jaga image keren, dia tampil konyol di variety show. Ketika banyak idol menghindari dunia akting karena takut gagal, dia memilih karakter Hades yang penuh tantangan emosional.
Dan hasilnya? Daesung dikenang karena suara merdunya sekaligus karena keberaniannya untuk jujur dan tampil apa adanya.
Leave a Comment