Setelah Taeyang sukses besar dengan mini album HOT (2008), YG ngasih lampu hijau ke G-Dragon buat debut solo. Dan uri-leader gak main-main, langsung bikin full album 10 lagu, ditulis dan diproduseri sendiri. Album HEARTBREAKER lahir tepat di ulang tahun BIGBANG yang ke-3, 19 Agustus 2009.
Tracklist Album HEARTBREAKER:
✅A Boy
✅Heartbreaker
✅Breathe
✅Butterfly (ft Jin Jung)
✅Hello (ft Dara 2NE1)
✅Gossip Man (ft Kim Gun-mo)
✅Korean Dream (ft Taeyang)
✅The Leaders (ft Teddy & CL)
✅She’s Gone (ft Kush)
✅1 Year Station

Tuduhan Plagiarisme HEARTBREAKER
HEARTBREAKER dari luar terlihat layaknya sebuah proyek megah. Tapi kenyataannya, penuh luka dan tekanan yang nyaris mematahkan mental Jiyong yang usianya waktu itu masih sangat muda, 21 tahun.
Tanpa bukti jelas, publik Korea menuduh GD menjiplak beat lagu Flo Rida “Right Round.” Media-media Korea pun ikut menggiring opini publik, padahal struktur lagunya sangat beda. Jiyong dihujat habis-habisan.
Saat semua orang lihat GD di panggung bawain “Heartbreaker” pakai rambut pirang dan outfit avant-garde… Mereka gak tahu kalau dia lagi depresi. Beban ekspektasi, tekanan fans, dan tuduhan plagiarisme tanpa dasar itu bikin mental GD hancur.
GD sempat dilarikan ke psikolog untuk konseling beberapa kali, dan album fisik HEARTBREAKER pun ditunda rilisnya kurang lebih dua bulan karena kesehatan mental GD menurun.
Sementara itu, GD masih harus merampungkan masa promosi dengan menghadiri panggung musik di berbagai stasiun televisi, seperti SBS Inkigayo. GD yang biasanya percaya diri, beberapa kali memutuskan berdiri di belakang idol lain karena mental drop.
Tuduhan ke GD makin viral sampai-sampai didengar oleh Flo Rida sendiri. Alih-alih ikut marah, Flo Rida malah membantah tuduhan plagiarisme GD.
Dia bilang “Right Round” dan “Heartbreaker” sangat berbeda. Bahkan, Flo Rida dan GD kemudian tampil bareng di versi remix “Heartbreaker.” Yes, mereka manggung bersama. Mic drop buat para haters!!!
Kontroversi Konser “Shine a Light”
Tapi badai belum selesai… Di akhir 2009, GD menggelar konser solo bertajuk “Shine a Light” di Seoul. Salah satu penampilannya memicu kontroversi besar.
Saat membawakan lagu “Breathe” secara LIVE, setting panggung untuk GD dinilai kurang elok waktu itu. Ada ranjang, pencahayaan sensual, dan interaksi dengan model wanita yang “dianggap” senonoh.
Media langsung jadi kompor meleduk dan kembali menjadikan GD headline. “Ini gak pantas, fans dia kan remaja semua!” Kurang lebih begitulah kata media-media di Korea sana. Silakan kamu lihat dan nilai sendiri aksi GD yang “katanya” kontroversial itu di sini.
Reaksi publik setelah headline media soal GD di mana-mana? SUPER BRUTAL. G-Dragon bukan cuma dikritik. Ada petisi meminta GD keluar dari BIGBANG. Bahkan lebih sadis, petisi yang ditandatangani puluhan ribu penggemar supaya GD “bundir.”
Haters bahkan mencaci maki sampai ke Mama Kwon. Mereka bilang, seharusnya Mama Kwon “menggu*urkan” GD sejak dalam kandungan. Astaghfirullah.
Bisa bayangin gak? Kamu masih umur 21 tahun, udah kerja keras sejak usia 6 tahun buat jadi bintang, nulis lagu sendiri, lalu cuma karena penampilan dua menit kamu langsung “dikuliti” seluruh negeri? Mana tahan.
GD pernah bilang di sebuah wawancara, “Saat orang lain tidur, aku menulis lagu. Aku hampir tidak tidur. Aku sering bertanya-tanya, kenapa banyak orang begitu membenciku? Aku masih muda. Aku mudah terluka.”
G-Dragon Bungkam Haters dengan Prestasi
Meskipun mentalnya babak belur, GD tetap promosi, tetap tampil, tetap tersenyum. Alasannya cuma satu, GD mencintai musik. Dan Heartbreaker jadi bukti bahwa bahkan di tengah luka, dia bisa menciptakan sesuatu yang monumental.
Haters terus menggonggong, faktanya di lapangan, Heartbreaker menyapu bersih seluruh penghargaan. Album ini bukan cuma laku, tapi jadi ikon yang GAK ADA LAWAN.
Berikut sederet penghargaan yang disapu bersih GD lewat Heartbreaker:
✅38th Cyworld Digital Music Award: Song of The Month (September 2009) “Heartbreaker
✅2009 Mnet Asian Music Awards: 2009 Best Album of The Year
✅2009 Melon Music Awards: 2009 Album of The Year
✅2009 Melon Music Awards: 2009 Top 10
✅Cyworld Digital Music Awards 2009: Ting’s Choice Award
✅Cyworld Digital Music Awards 2009: Best 10
GD bungkam haters dengan bukti bahwa kualitas gak bisa dimatikan oleh kebencian.
Beres sama urusan haters di album Heartbreaker, masih di tahun yang sama, 2009, G-Dragon mengguncang dunia J-pop dan K-pop sekaligus. Tanpa banyak pengumuman, dia duet bareng grup Jepang w-inds lewat lagu “Rain is Falling.”
Zaman itu, siapa yang gak kenal w-inds? Grup Jepang yang terkenal banget lewat soundtrack Naruto dan gaya dance sync mereka.
Dan buat aku, “Rain is Falling” itu hidden gem yang underrated banget. Mungkin udah banyak VIP lupa muterin lagu ini zaman now, tapi kalo aku masih tetap ada di playlist dong.
Zaman lagi sibuk-sibuknya berjibaku sama sidang skripsi nih. Lagu ini salah satunya yang nemenin aku begadang. Soalnya vibey banget, cocok buat kamu yang suka slow-dance R&B khas akhir 2000-an.
Coba deh kamu dengerin lagu ini pakai earphone. Kalau didengerin lewat speaker laptop or HP doang mah, mungkin kedengerannya biasa aja. Tapi lewat earphone? Trust me. It slaps.
Oke, sekarang kita coling down. Intinya mah Heartbreaker adalah bentuk paling jujur dari patah hati seorang genius leader seorang G-Dragon.
Satu kalimat terakhir dari GD yang selalu nancep di hati aku sampai sekarang, saat dia dihujat satu negara, dijatuhin habis-habisan, dia gak marah, gak nyerang balik. Dia cuma bilang:
“Gwiyeopge badajuseyo, saranghaejuseyo.”
Artinya kurang lebih “Tolong terimalah aku, cintailah aku … meski cuma sedikit saja.” Sounds familiar? YES. Kalimat ini akhirnya diabadikan sendiri oleh GD dalam lagu ONE OF A KIND.
Leave a Comment