Ulasan lagu dan MV Monster BIGBANG
Ulasan lagu dan MV Monster BIGBANG

Tanggal 3 Juni 2012, BIGBANG merilis MV Monster sebagai single utama dari album repackage STILL ALIVE. Sekilas sih, kelihatannya ini cuma comeback dua bulan setelah era Alive yang udah penuh lagu hits kayak Fantastic Baby, Blue, dan Bad Boy. Tapi buat VIP, Monster jauh lebih dari sekadar lagu baru. Lagu ini dibaca banyak fans sebagai lagu pengakuan dosa.

Setelah badai skandal 2011, BIGBANG seakan ngomong langsung ke fans, “Kami tahu kalian kecewa. Tapi jangan tinggalkan kami. Kami bukan monster.”

Nah, sebelum ngomongin MV-nya, aku mau ajak kamu balik ingat dulu ke era kelam itu, peristiwa besar 2011, sebelum ALIVE dan STILL ALIVE dirilis, yang menimpa dua member BIGBANG: Daesung dan G-Dragon.

Mei 2011, Daesung terlibat kecelakaan lalu lintas di Seoul. Walaupun hasil investigasi menyatakan korban sebenarnya sudah meninggal sebelum mobil Daesung melintas, opini publik langsung menghantam tanpa ampun. Daesung akhirnya hiatus panjang, dan dia sendiri dihantui rasa bersalah berbulan-bulan.

Lalu, Oktober 2011, G-Dragon berurusan dengan kepolisian gara-gara dituduh mengonsumsi ganja setelah konser di Jepang. Di pengadilan, GD cerita bahwa dalam sebuah after party, dia sempat mengisap rokok yang diberikan salah seorang tamu, yang ternyata berisi mariyuana tanpa dia tahu. Hukuman resminya memang cuma berupa peringatan, tapi sebagai leader, GD udah kadung dicap “pecandu” oleh media.

Kalau kamu aktif di forum-forum penggemar waktu itu, entah di Soompi, Allkpop, Daum Cafe, atau forum global lain, pasti masih kebayang jelas atmosfernya. Banyak thread yang tadinya adem ayem, tiba-tiba berubah jadi ruang penghakiman untuk BIGBANG.

Sebagian VIP yang dulu pasang avatar GD atau Daesung malah mulai menyerang, mengutuk, bahkan keluar dari fandom. Komentarnya keras banget, kurang lebih kayak gini:

“I used to love Daesung the most in BIGBANG, but after this… I can’t look at him the same way anymore.”

“Whether it was an accident or not, a life was lost. How can I continue to cheer for someone involved in this?”

“VIPs, stop making excuses. If this were another idol, you’d be calling him a murderer.”

“I can’t believe it. GD was supposed to be a role model, and now he’s just another careless celebrity.”

“VIP is breaking apart. Half of us are embarrassed, half are still defending them.”

Kasus Daesung waktu itu memang jadi titik pecah pertama. Banyak K-VIP terang-terangan bilang mereka gak sanggup lagi mendukung idol yang dianggap “menewaskan orang,” meski bukti hukum bilang lain. 

Komentar seperti, “Aku dulu VIP, tapi aku gak bisa lihat wajahnya tanpa marah” banyak berseliweran. Fans yang masih setia mati-matian membela Dae, tapi debatnya panas banget.

Belum juga reda luka soal Dae, kasus GD meledak. Publik Korea makin keras, gak peduli detailnya. Di forum-forum, mantan VIP bilang kecewa berat dengan GD sebagai leader. Ada yang bahkan nulis terang-terangan, “BIGBANG bukan panutanku lagi.”

Situasi makin runyam karena media Korea terus menggoreng kasus ini. Artikel berbahasa Korea yang diterjemahkan ke forum internasional bikin VIP global yang tadinya diam ikut kehilangan kepercayaan. 

Ada yang unfollow fanbase, bahkan ada yang sampai jual album dan merchandise yang sebelumnya mereka beli. Buat pertama kalinya, fandom VIP yang biasanya solid terasa pecah. Walaupun skala paling besar memang terjadi di Korea, efeknya ke fandom internasional juga kerasa.

Dan aku gak tahu juga, mungkin kamu yang lagi baca tulisan ini pernah jadi salah satu dari mereka yang pergi? Pernah kecewa, pernah cabut, pernah bilang, “Cukup, aku bukan VIP lagi”? Hehehe. Atau sekarang kamu balik lagi setelah bertahun-tahun?

Apapun ceritanya, rasanya memang pahit banget. Karena 2011–2012 adalah kali pertama BIGBANG benar-benar kehilangan sebagian fans mereka. Tapi justru dari masa itu lahirlah Monster, lagu pengakuan dosa yang akhirnya jadi jembatan rekonsiliasi antara BIGBANG dan VIP yang memilih bertahan.

Style MV Monster BIGBANG
Style MV Monster BIGBANG

Blockbuster Level untuk Sebuah Lagu Patah Hati

Oke, sekarang kita masuk ke ulasan MV-nya ya. Gak heran kenapa ini menjadi salah satu video musik dengan ongkos produksi termahal selain “Bae Bae.”

MV Monster dimulai dengan footage ala kompleks militer. Kamera shaky banget. Kita yang nonton sensasinya kayak lagi main game di Xbox sambil pegang game console. Ada ledakan, asap, kamera muter-muter bikin pusing.

Lalu cut ke T.O.P lari di lorong. Nervous, kayak dikejar sesuatu. Dia satu-satunya member yang pertama muncul. Lalu satu per satu member lain keluar dan salah satu yang bikin pangling adalah GD dengan white bowl cut alias rambut jamurnya, beda banget dari gaya rambut dia yang biasa.

Semua member muncul pakai contact lens berwarna. Jadi, simpelnya begini, tubuh mereka manusia, tapi mata mereka itu “monster eyes” yang gak bisa disembunyikan.

Kalo lihat kostum-kostum mereka di sini, VIP yang nonton bisa ngakak sekaligus kagum sama styling era Monster.

T.O.P pakai bolero hat + turtleneck. GD ada dua look, putih bowl cut dan red-horns. Seungri style-nya buzz cut spock vibes.

Daesung pakai outfit kayak sangkar burung jadi baju. Apaan ya namanya? Birdcage couture, maybe?

Rambut kimbab Taeyang di MV Monster
Rambut kimbab Taeyang di MV Monster

Terakhir, Taeyang yang shirtless (of course), kalung bulan sabit sebesar setengah dada. Rambutnya, OMG, ini era VIP nge-bully Taeyang abis-abisan karena rambut kimbab-nya itu.

MV Monster sedari awal memvisualisasikan luka lewat simbol-simbol yang kuat. Kita bahas satu-satu ya.

1. Mata berwarna jadi elemen paling menonjol

Mata merah GD, mata biru Seungri, hingga heterochromia T.O.Padalah representasi pandangan dunia yang sudah berubah melihat BIGBANG kala itu. Seolah-olah masyarakat memaksa mereka dilihat sebagai sosok kriminal, berbeda, bahkan menakutkan.

Mata itu jadi penanda identitas baru yang “dipaksakan” untuk BIGBANG, di mana mereka gak lagi dianggap manusia biasa, melainkan monster.

2. Kostum armor dan topeng

Ini melambangkan pertahanan diri. Setelah skandal dan kritik keras publik, mereka harus melindungi diri dari tatapan yang menusuk. 

Armor itu simbol benteng emosional. Kalau mereka gak pakai pakaian pelindung itu, mereka bisa hancur oleh komentar dan penilaian orang lain.

3. Padang pasir kosong

Dari luar, padang pasir itu mungkin terlihat bebas dan luas, tapi justru menggambarkan isolasi atau ruang hampa di mana BIGBANG gak punya tempat untuk bersembunyi. BIGBANG seperti ditaruh di tengah panggung besar yang kosong, ditonton semua orang, tapi sebenarnya sendirian.

Ada juga Daesung dengan rambut menutupi separuh wajahnya. Ini menggambarkan betapa sulit baginya untuk kembali ke dunia yang ia cintai (musik), dan ia sendiri merasakan bagaimana tidak nyaman ketika hanya bisa memandang sebelah mata, apalagi dipandang sebelah mata.

Daesung di MV Monster
Daesung di MV Monster

4. Penjara dan wasteland

Adegan GD terkurung dalam ruangan sempit atau suasana padang pasir dengan ledakan di mana-mana adalah metafora kariernya yang terancam.

GD sebagai raksasa terhimpit bangunan, ini menggambarkan beban ekspektasi sebagai leader ketika skandal, tanggung jawab, dan rasa bersalah menindihnya tanpa ampun. 

Sementara T.O.P yang juga berubah menjadi raksasa dengan dua sisi wajah berbeda, tubuh besarnya berhadapan dengan seorang wanita mungil di bawahnya.

Ini seperti menandakan jarak antara dirinya dengan “kehidupan normal.” Status sebagai idol membuat hubungan-hubungan yang bersifat pribadi, termasuk hubungan asmara, nyaris mustahil dia jalani, seolah dunia selalu menghalangi.

T.O.P di MV Monster
T.O.P di MV Monster

5. Patung manekin

Ada adegan di mana member BIGBANG satu per satu menghancurkan patung mankein tanpa wajah yang menghalangi jalan mereka. Patung ini sering ditafsirkan sebagai representasi publik atau mereka yang mengaku penggemar BIGBANG tapi cuma jadi penonton pasif. 

Mereka melihat BIGBANG, tapi gak benar-benar peduli. Mereka menilai, tapi gak memberi dukungan nyata. Saat BIGBANG menghancurkan patung itu, ada pesan pemberontakan, “Kalau kalian gak mau memahami kami, ya sudah, kami akan tetap terus berjalan.”

Keseluruhan simbol itu menyatu jadi narasi visual, berupa rasa bersalah, keputusasaan, dan pergulatan batin BIGBANG setelah dicap “berdosa” di mata publik. Dengan begitu, MV Monster bukan hanya pelengkap lagu, tapi medium ekspresi yang memperdalam makna, menjadikannya salah satu karya paling emosional dalam sejarah BIGBANG.

Ulasan Lirik MV Monster

Dari set yang dibangun ala kompleks militer, sampai ledakan besar-besaran di courtyard, MV Monster lebih terasa kayak adegan film aksi. Menariknya, di balik skala “wah” lagu ini, story-nya justru berkebalikan, tentang hati seorang pria yang gak mau jadi monster di mata orang yang dia cintai, meski dunia menghujatnya habis-habisan.

Kontras banget kan? Visual MV-nya penuh kehancuran, tapi lirik dan pesan MV ini tuh justru penuh kerentanan. Ya, orang lain terlebih non-fans boleh bilang lagu ini lagu cinta, kayak ditujukan misalnya ke “mantan pacar” yang melihat kamu menakutkan. 

Tapi sekali lagi, lagu ini buat aku lebih ke metafora yang ditujukan BIGBANG untuk VIP yang mulai menjauh dan publik yang mulai menganggap mereka sebagai grup buangan setelah sederet skandal di dua tahun itu. Makanya, chorus-nya diulang-ulang terus tuh yang part Daesung dan Taeyang.

I love you baby, I’m not a monster.

You know how I was in the past

When time passes, it’ll all disappear

Then you will know baby

I need you baby, I’m not a monster.

You know me so don’t leave like this

If even you throw me away, I will die

I’m not a monster

BIGBANG di sini kayak bilang ke VIP, “Jangan tinggalin kami. Kalian tahu siapa kami sebenarnya. Kami bukan monster yang orang-orang bilang.”

Paling ngena pas lirik GD. Dia bilang kayak gini:

But today you look a bit different

You look especially a bit cold

Your eyes that look at me are filled with pity

In front of you, I seem smaller.

Fans (atau publik) yang mulai berpaling seperti melihatnya dengan tatapan kasihan sekaligus jijik. GD dicap “pecandu ganja,” Daesung dipandang bak “penjahat jalanan,” padahal mereka tetap orang yang sama.

Tahun 2011 itu, GD benar-benar gak muncul di publik berbulan-bulan. Dia baru keluar goa pas menerima penghargaan MTV EMA 2011 di Belfast, Italia. Daesung, setelah peristiwa kecelakaan itu juga terisolasi di rumah. Lagu ini mencerminkan periode “cut off from the world.”

Monster jadi lagu balikan BIGBANG dan VIP
Monster jadi lagu balikan BIGBANG dan VIP

Dari balik layar, kita tahu Monster bukan proyek asal jadi. Produksinya udah kayak film beneran, dengan banyak setting, image changes, dan simbol-simbol. Tapi di balik semua itu, ada kerentanan BIGBANG yang ingin diterjemahkan ke bahasa visual.

Nah, mungkin itulah kenapa Monster sampai hari ini masih dianggap salah satu MV paling berkesan buat BIGBANG dan VIP. Soalnya, kalau dibayangin, lagu ini kayak adegan balikan setelah putus. Kayak hubungan toxic tapi gak bisa move on. 

VIP yang sempat cabut gara-gara masalah member, tapi Monster jadi kayak rayuan maut buat ngajak balikan. Dan ya gimana ya, dengan musik dan lirik lagu sedalem ini, siapa juga yang gak luluh?

Share:

Leave a Comment