T.O.P BIGBANG merilis 'Doom Dada'
T.O.P BIGBANG merilis 'Doom Dada'

Tahun 2013, saat G-Dragon ngerilis Coup d’Etat dan meledak, ada satu member BIGBANG lain yang diam-diam bikin gebrakan besar. Yes, si misterius, karismatik, dan seniman itu bernama T.O.P di era Doom Dada.

Mari kita mulai dari dunia aktingnya. T.O.P balik ke layar lebar lewat film “Commitment” (The Alumni), drama aksi spionase yang rilis pada 6 November 2013. “Commitment” diputar perdana dalam opening Busan International Film Festival (BIFF) 2013.

Film Aksi Spionase ‘Commitment’

Di sini, T.O.P berperan sebagai Li Myung-hoon, remaja Korea Utara berusia 19 tahun yang tadinya cuma ingin jadi pianis, tapi takdir bilang lain. Setelah ayahnya (seorang mata-mata) mati misterius, Myung-hoon dan adiknya dikirim ke kamp kerja paksa.

Sampai akhirnya sang kolonel (Jo Sung-ha) ngasih “tawaran” jadi pembunuh bayaran di Korea Selatan, balas dendam dan selesaikan misi ayahnya. Lalu, T.O.P dan adiknya, diperankan Kim Yoo-jung, akan bebas dari kamp. Dan Myung-hoon menerima.

Sebagai mata-mata Korut, dia diselundupkan ke Korea Selatan dengan identitas palsu. Tinggal di rumah agen rahasia dan… disuruh sekolah SMA. Yap, di balik jas hitam dan pistolnya, T.O.P jadi anak sekolahan.

Ceritanya makin dalam saat dia berteman dengan seorang gadis bernama Hye-in (Han Ye-ri). Kebetulan… itu nama adik kandungnya juga.

T.O.P jadi makin terjebak antara misi berdarah dan rasa kemanusiaan yang tumbuh pelan-pelan di hatinya. “Commitment” sukses karena mengangkat tema tentang luka generasi ketiga Korea pasca Perang Korea. Tentang anak muda yang hidup di dunia penuh propaganda dan konflik warisan orang dewasa.

Akting T.O.P di sini luar biasa. Dingin tapi emosional. Diam tapi dalam. Kritikus Korea puji intensitas matanya, gerakan aksinya, dan transformasi totalnya mendalami karakter ini.

Beneran jauh dari image “rapper ganteng.” Di Korea Selatan, “Commitment” langsung debut di posisi #2 box office dan nembus 1 juta penonton.

Film ini juga ditayangkan di Jepang, Hong Kong, Indonesia, bahkan Amerika Utara (melalui Well Go USA) dengan judul “Commitment” dan di Jerman sebagai “Silent Assassin.” Simak cerita T.O.P soal perannya di film ini:

Doom Dada Era

Setelah tampil kalem dan bernasib tragis di layar lebar, T.O.P kembali ke musik. Dia tiba-tiba merilis sebuah lagu aneh, absurd, dan brilian berjudul “Doom Dada.”

“Doom Dada” dirilis 15 November 2013, dan menjadi comeback solo T.O.P di mana dia menepis dirinya sebagai idol standar, rapper generik, atau rapper berwajah tampang. This is DOOM DADA.

T.O.P menghadirkan lagu yang gelap, tribal, penuh ketukan aneh, dan nyaris seperti musik ritual. Nggak ada hook manis, nggak ada nada-nada tipikal K-Pop. Beat-nya meledak-ledak, liriknya… misterius. Tapi justru di situlah letak pesonanya.

MV-nya? Luar biasa aneh dan artistik. Dibuka dengan monyet yang menemukan mikrofon (parodi 2001: A Space Odyssey ala Kubrick), T.O.P dengan kumis ala Salvador Dali, “Doom Dada” serupa simbolisme kelahiran, seni surealis, dan evolusi manusia.

Dalam hal ini, T.O.P atau GoriTOP (versi gorilla) menunjukkan evolusinya hingga menjadi seorang rapper sukses seperti saat ini. Video klip “Doom Dada” serba monokrom, didominasi warna hitam putih yang kontras dan artistik.

T.O.P merilis single "Doom Dada"
T.O.P merilis single “Doom Dada”

Ada dua lukisan Salvador Dalí yang diparodikan dalam MV “Doom Dada” ini, yaitu “Baby Map of the World” dan “The Three Sphinxes of Bikini.” So, T.O.P di sini gak cuma nyanyi, tapi menyajikan seni kontemporer dalam video berdurasi 3 menit 50 detik.

T.O.P pernah bilang, dia mau bikin video seperti cult film. yang punya pesan, unik, dan menyentuh sisi absurd sekaligus visual. Dan ya, dia berhasil mewujudkannya lewat “Doom Dada.”

Secara musikal, “Doom Dada” ditulis sendiri oleh T.O.P dan diproduseri bareng Choice37. Jujur ya, ini bukan lagu untuk semua orang karena ibaratnya kudu S2 atau S3 dulu buat mencernanya. Tapi buat yang langsung “paham” inti video klipnya, pasti menyebutnya artistik dan luar biasa.

Majalah DAZED ngasih “Doom Dada” posisi #1 dalam daftar Top 10 K-Pop Tracks of 2013. Billboard juga puji T.O.P habis-habisan, bilang begini, “T.O.P unveiled his true artistry.”

Hottest Sex Symbols 2013 dari Rolling Stones AS

Oh iya, jangan lupa, di bulan yang sama, T.O.P masuk daftar Rolling Stone US: Hottest Sex Symbols 2013 😎 bareng Miley Cyrus, A$AP Rocky, Sky Ferreira, dan artis-artis global lainnya.

Majalah Rolling Stone menulis, “T.O.P adalah Justin Timberlake-nya K-Pop. Stylish, talented, and damn magnetic.” Dan itu semua setelah dia merilis “Doom Dada.” Kebayang kan impact-nya?

T.O.P Hottest Sex Symbols 2013
T.O.P sebagai Hottest Sex Symbols 2013 versi Rolling Stones AS

Film Komedi Aksi ‘Tazza: The Hidden Card’

Film ini dirilis tahun 2014 dan merupakan sekuel dari film populer “Tazza: The High Rollers (2006).” Tapi jangan khawatir, kamu nggak harus nonton film pertamanya dulu untuk bisa menikmati plot yang penuh twist ini.

T.O.P memerankan tokoh Ham Dae-gil, seorang pemuda berbakat dalam permainan hwatu (permainan kartu tradisional Korea).

Dia keponakan dari Go-ni, tokoh utama di film pertama. Dae-gil punya insting dan tangan dingin dalam berjudi. Tapi seperti yang bisa ditebak dari film bertema perjudian… gak ada yang gratis di dunia underground ini.

Cerita dimulai ketika Dae-gil masuk ke dunia judi profesional dan cepat menarik perhatian para pemain kelas berat. Tapi tentu saja, semakin naik popularitasnya, semakin besar juga taruhannya… termasuk nyawa. 😱

Akting T.O.P di sini seriously next level. Udahlah ganteng, bisa punya karakter kompleks pula. Di satu sisi lugu dan optimis, di sisi lain bisa sangat gelap dan pendendam.

Peran ini menunjukkan range emosi T.O.P sebagai aktor. Banyak kritikus memuji performanya yang engaging dan chemistry-nya yang kuat dengan lawan main seperti Shin Se-kyung, Kwak Do-won, Lee Honey, dan Yoo Hae-jin.

Satu hal yang bikin film ini standout: visualnya, say….

Disutradarai oleh Kang Hyeong-cheol (Sunny, Scandal Makers), film ini punya gaya sinematik yang keren banget. Warna-warna terang, slow-motion saat tegang, dan framing permainan kartu yang detail banget.

T.O.P melakukan banyak adegan sendiri tanpa stunt double, termasuk saat dia harus shuffle dan melempar kartu dengan presisi ala pesulap profesional.

Bahkan ada adegan topless di bak mandi uap yang bikin fans … ya, kamu tahu sendiri lah. 😳Panas dingin VIP nontonnya, gaes. Tapi tetap ya, buat aku, chemistry T.O.P dan Shin Se-kyung di sini dapet banget.

Fun fact-nya, T.O.P sempat ikut pelatihan dengan pemain hwatu profesional dan pesulap untuk menyempurnakan tekniknya. Dia benar-benar dedikasi tinggi lho dalam peran ini.

Film ini box office sukses di Korea, ditonton lebih dari 4 juta penonton hanya dalam beberapa minggu. Ini jadi salah satu pencapaian besar dalam karier akting T.O.P setelah debutnya di drama “IRIS” dan film “71: Into the Fire.”

Peran Dae-gil juga membuka jalan buat image T.O.P yang lebih “serius” sebagai aktor. Ia gak lagi cuma idola K-pop tapi aktor papan atas dengan daya tarik peran yang luas. BTW, ending-nya? Twist. Tragis. Dan T.O.P meninggalkan kesan yang nggak akan kamu lupakan.

Jadi Kurator di Pameran Seni

Di saat banyak idol masih sibuk promosi variety show, T.O.P sibuk… jadi kurator pameran seni. Ya, lahir dari keluarga pecinta seni, dari kecil T.O.P sudah terbiasa dengan lukisan, patung, dan artefak budaya. Dia punya banyak koleksi pribadi karya seni modern dan kontemporer dari berbagai negara.

Tahun 2015, T.O.P diundang jadi kurator utama dalam pameran “The Eye Zone” di ArtScience Museum Singapura. Dia tidak hanya memilih karya-karya seni… tapi juga meminjamkan koleksi pribadinya. Yes, koleksi-koleksi mahal dan langka milik T.O.P dipajang untuk publik.

T.O.P juga pernah berkontribusi dalam pameran Yang Haegue di Leeum Samsung Museum of Art. Bahkan majalah seni internasional menyebutnya sebagai “ikon kolektor muda Asia.”

T.O.P di Prudential Singapore Eye Awards Ceremony
T.O.P di Prudential Singapore Eye Awards Ceremony

Buat T.O.P, seni visual dan musik adalah dua sisi dari kepribadian yang sama. Dia tidak hanya ingin jadi “bintang.” Dia juga mau jadi kurator rasa, pencipta visual, penata makna. Bahkan saat tampil di panggung, kamu bisa lihat T.O.P yang menjelma menjadi artis multidimensi.

So, siapa T.O.P?

Dia adalah rapper dengan flow paling teatrikal di BIGBANG, aktor yang bisa membuatmu menangis tanpa banyak bicara, kurator seni yang tahu cara mengguncang galeri, seniman nyentrik yang gak takut aneh, dan… masih tetap menjadi misteri.

Share:

Leave a Comment