Do you know, VIP? BIGBANG secara resmi melakukan debut perdana mereka bukan di TV atau acara showcase kayak idol-idol sekarang. YG langsung debutin mereka di panggung besar, yaitu konser YG Family 10 Tahun, tanggal 19 Agustus 2006, di Gymnastic Arena, Seoul. Yoi, BIGBANG langsung manggung bareng senior-seniornya.
Sayangnya, video aslinya susah banget aku temuin. Mungkin udah masuk black box sejarah YG 😵💫 Kalau VIP punya link-nya, silakan berbagi di kolom komentar ya.
Lanjut… tahun itu juga BIGBANG langsung diterbangkan ke Los Angeles buat ikut konser yang sama. Padahal baru aja sebulan debut, lho. Masih idol bau kencur, member masih pake hoodie gombrong, rambut spike 2000-an, tapi udah ngerasain manggung di Amerika.
K-popers jaman jigeum suka bilang, “Kalau grup K-pop belum ke Amerika, belum keren.”
Heyyy… Markonah!
BIGBANG baru sebulan lahir udah manggung di Los Angeles. Bareng SE7EN, BIG MAMA, Lexy, JINUSEAN, Gummy, 1TYM, Perry, pentolan Gen-1. Mereka di sana bukan konser fansign di mall, ya, tapi konser besar YG Family.
BIGBANG udah nancapin bendera mereka di sana sejak 2006. Mind you!!! Bilangin ke haters yang masih ngecap BIGBANG overrated, “Capek, Mak, jelasin ke kamu, Nak.”
First Single Album: BIGBANG 01 (29 Agustus 2006)
BIGBANG gak langsung rilis full album. Mereka mulai dari Single Album berisi 3 lagu yang terjual 17 ribu copy.
✅Intro: Put Your Hands Up
✅We Belong Together (ft Park Bom)
✅A Fool’s Only Tear
✅This Love (G-Dragon solo, remake dari Maroon 5)
Not bad buat anak baru. Dan inget, ini era CD fisik, belum ada Spotify ya, gaes. Spotify baru lahir 2008 dan baru mulai booming 2012.
Second Single Album: BIGBANG 02 (September 2006)
Sebulan kemudian, BIGBANG lanjut single ke-2 berisi tiga lagu dan terjual 21 ribu copy.
✅La La La
✅My Girl (Taeyang Solo)
✅BIGBANG is VIP
Yup, dari sinilah istilah “VIP” mulai muncul. Masih tahun 2006, BIGBANG mengumumkan nama fanbase mereka secara resmi: VIP. Nama fandom yang simple, classy, dan langsung ngasih vibe “beda.” Very Important Person, gaes. Setinggi itu harkat, martabat, derajat kita di mata BIGBANG.
Kelahiran VIP dan Bangbong
Nama VIP ini diambil dari lagu “BIGBANG is VIP” dan sampai sekarang, jadi identitas penggemar BIGBANG yang loyal sampai akar-akarnya.
Zaman itu, fanclub K-pop biasanya pakai balon warna-warni dan jas hujan buat dukung idol. Masalahnya? Semua warna udah keburu diklaim fanbase Gen-1.
Mau pake oranye? Udah diambil Shinhwa
Kuning? Itu punya Sechs Kies.
Ungu? Punya S.E.S
Putih? Langkahi dulu H.O.T
Hitam? Gak kelihatan dong di konser 😵
BIGBANG gak punya pilihan. Akhirnya, VIP generasi purba memutuskan memakai sapu tangan hitam putih atau bandana hitam putih buat dukung BIGBANG. Beuh, kalo diingat-ingat, itu mirip fans club motor, tapi vibes-nya lebih ke street fashion sih.
Visualnya emang kurang heboh, cuma pake sapu tangan dan bandana. Tapi, itulah awal mula karakter anti-mainstream BIGBANG terbentuk. Prinsip mereka, kalau gak bisa ikuti tren, ya BIGBANG bikin tren baru.
Sebagai leader, G-Dragon lalu mikir keras. “Kalau fans gak bisa pake balon warna, kenapa gak bikin alat pendukung yang bisa mereka kelihatan jelas dan beda?”

Lahirlah ide revolusioner GD, yaitu crown lightstick 👑 Bentuknya mahkota, warnanya kuning, bisa nyala, dan… yup, ini adalah lightstick modern pertama dalam sejarah K-pop.
Sebelum ada hammer bong, caratbong, teulight, army bomb, lightiny, pharynx, dan sebagainya, there was… crown lightstick alias bangbong. GD pernah bilang, dengan ribuan orang di venue konser, mereka butuh tahu mana fans mereka. Nah, bangbong jadi solusinya.
Ketika ribuan lampu kuning menyala, BIGBANG tahu mereka di rumah. Dan sejak itu, lightstick bukan cuma aksesoris konser, tapi identitas grup K-pop sampai sekarang.
Third Single Album: BIGBANG 03 (November 2006)
BIGBANG gak berhenti melahirkan karya. Di bulan November 2006, rilis BIGBANG 03 atau Third Album yang terjual 30 ribu kopi (di masa itu, cuy, udah setara 300-500 ribu copy album era sekarang). Kenapa begitu? Alasannya karena BIGBANG lahir di era pre-streaming dan pre-global fandom.
✅Tidak ada Spotify, YouTube baru saja lahir di tahun 2005.
✅Penjualan album fisik adalah satu-satunya cara mendukung grup K-pop secara resmi kala itu.
✅Grup K-pop kala itu lebih mengandalkan fans lokal (Korea Selatan)
✅Gak ada chart seperti Hanteo atau Gaon yang seglobal sekarang.
So, angka 30 ribu copy zaman 2006 itu super signifikan. Apalagi untuk grup rookie seperti BIGBANG.
Isi lagu album ketiga ini:
✅Victory (Intro)
✅BIGBANG
✅Forever with You (ft Park Bom)
✅Good Bye Baby
✅Trying to Smile (Daesung solo)
Angka penjualan album BIGBANG terus naik. Tanpa viral di TikTok, tanpa fans internasional yang masif. Penjualan mereka semua murni dari kualitas musik dan panggung.
Desember 2006, BIGBANG akhirnya mengadakan konser perdana mereka sendiri: The First Real Life Concert Tour. Lokasinya di 5 kota:
📍 Incheon
📍 Daegu
📍 Changwon
📍 Jeonju
📍 Busan
Satu tahun, tiga single album, debut di konser besar bukan TV, nama fanbase revolusioner, dan lightstick pertama di dunia idol. Semua itu terjadi di 2006 dan karena BIGBANG.
Dan semua itu diinisiasi bukan dari grup yang lahir dari agensi besar, melainkan agensi kecil yang belum punya nama besar tapi berani ambil jalur sendiri yang beda. Itulah YG.
“YG didn’t make BIGBANG. BIGBANG made YG.” Tanpa BIGBANG, gak ada blueprint idol modern seperti sekarang. Gak ada lightstick, gak ada konsep grup yang nulis lirik sendiri, atau tampil se-chaotic dan se-jenius itu di panggung. VIP bolehlah sebangga itu.
Leave a Comment