https://www.googletagmanager.com/gtag/js?id=G-8K50HN0MMT window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag(‘js’, new Date()); gtag(‘config’, ‘G-8K50HN0MMT’);

Ada Kura-Kura Berusia 115 Tahun di Faunaland Ancol


Namanya Darlis. Usianya 115 tahun. Dia adalah seekor kura-kura aldabra raksasa yang kami jumpai saat berakhir pekan ke Faunaland atau Allianz Ecopark, salah satu wahana edukasi di Taman Impian Jaya Ancol.

Darlis tak lagi lincah. Mungkin karena umurnya sudah sepuh. Dia hanya berdiam diri di dalam kandangnya berupa goa buatan yang disediakan pengelola sebagai hunian. Sepiring sayuran, terdiri dari kembang kol, wortel, sawi, dan buncis menjadi menu makanannya sehari-hari.

Faunaland Ancol
Darlis, kura-kura aldabra berusia 115 tahun.

Selain Darlis, ada juga Denise (95 tahun) dan Viki (55 tahun). Keduanya juga kura-kura aldabra yang menemani Darlis di kandang sama.

Faunaland Ancol
Denise (depan) dan Viki (belakang)

Kalau dikonversi ke usia manusia, Darlis dan Denise adalah nenek saya atau nenek buyut anak-anak saya, sedangkan Viki, lebih tepatnya disebut apa ya usia segitu? Saya panggil dia ibu kemudaan karena umur ibu saya 63 tahun, dipanggil nenek juga kemudaan karena nenek saya umurnya 78 tahun.

Kura-kura aldabra salah satu kura-kura raksasa di dunia. Jenisnya hidup di Aldabra, pulau karang (atol) terbesar kedua di dunia yang berjarak sekitar 1.100 kilometer dari Pulau Mahe di Seychelles, Afrika Timur.

Aldabra juga disebut sebagai Pulau Kura-kura. Tak kurang dari 152 ribu ekor kura-kura hidup di sini. Pulau ini terisolasi, bisa dibilang tak terjamah manusia karena suhunya sangat panas hingga disebut negeri yang selalu terpanggang matahari. Hanya 12 orang tinggal di pulau ini, itu pun sebagian besarnya peneliti.

Sebagaimana kura-kura galapagos yang telah punah, kura-kura aldabra juga tak luput dari perburuan. Banyak pelaut mampir di pulau terisolasi tersebut dan menangkapi kura-kura di sana untuk diambil dagingnya.

Sedih ya. Untung saja Darlis, Denise, dan Viki tinggal di Faunaland Ancol. Jadi, hidupnya terjamin. Mereka cukup makan, minum, tidur, dan kawin dengan tenang.

Kakak Maetami dan si kembar senang banget ketemu mereka. Viki bisa dibilang sangat enerjik. Dia begitu semangat saat disuapi makan oleh anak-anak.

Fauna Land Ancol
Memberi makan kura-kura

Aktivitas memberi makan kura-kura di Faunaland Ancol bisa dilakukan jam-jam tertentu. Kebetulan banget, pas kita ke sana memang sedang jadwal makan trio cantik ini. Akhirnya, anak-anak mengikuti panduan seorang keeper bisa memberi makan kura-kura raksasa dengan tangan mereka langsung.

Allianz Eco Park
Kura-kura suka makan sayuran loh. Kamu?

Awalnya anak-anak agak takut. Namun, sang keeper selalu mendampingi. Dia juga mengajarkan kami trik untuk membuat kura-kura mau bergerak atau berpindah tempat.

Caranya adalah dengan meraba garis-garis pembatas yang ada di cangkang kura-kura bagian atas. Eh, kura-kuranya benar-benar bergerak setelah bagian itu disentuh. Keren ya.

Tak lupa, anak-anak berfoto bersama. Tak ada tarif khusus disediakan untuk berswafoto dengan tiga kura-kura raksasa ini sebagaimana yang saya jumpai di Taman Safari Indonesia atau Taman Mini Indonesia Indah.

Saya saat itu tetap memberikan sedikit uang tip untuk sang keeper yang sangat komunikatif dan interaktif menginterpretasikan kepada kami semua hal tentang kura-kura raksasa ini.

Fakta unik tentang kura-kura

Kura-kura sebagaimana penyu umumnya soliter. Jarang ada kura-kura jantan bisa akrab satu sama lain. Beda halnya dengan betina.

Berapa banyak informasi kamu ketahui tentang kura-kura? Berikut adalah enam fakta unik tentang kura-kura yang perlu kamu ketahui.

1. Kura-kura adalah hewan purba

Kura-kura telah ada sejak 200 juta tahun lalu. Eksistensinya lebih lama dari kadal, burung mamalia, ular, buaya, dan hewan lainnya.

2. Kura-kura hewan panjang umur

Kura-kura dikenal juga hewan panjang umur. Beberapa jenisnya bisa hidup lebih dari 100 tahun.

Kura-kura tertua di dunia bernama Jonathan yang berasal dari Pulau Saint Helena, bagian dari wilayah persemakmuran Inggris di Samudera Atlantik. Jonathan lahir sekitar 1832 dan saat ini berusia 190 tahun.

Bayangkan, lampu pijar saja pertama kali ditemukan di dunia pada 1878. Manusia pertama kali bepergian dengan pesawat terbang pada 1903.

Neil Amstrong bahkan baru mendarat pertama kali di bulan pada 1969. Jonathan menjadi saksi semua itu.

3. Kura-kura sangat adaptif

Kura-kura dapat hidup di negara beriklim apa saja. Mereka ditemukan di seluruh benua, kecuali Antartika ya. Inilah mungkin alasan kura-kura bisa bertahan hidup sangat lama kendati terjadi perubahan cuaca dan iklim.

4. Sulit mengidentifikasi jenis kelamin kura-kura

Tidak mudah mengidentifikasi jenis kelamin kura-kura. Kita baru bisa mengetahuinya setelah kura-kura mencapai ukuran tubuh tertentu dan tentu saja bervariasi, sesuai rasnya.

Cara relatif mudah mengetahui seekor kura-kura jantan atau betina dengan melihat bagian bawah atau plastronnya. Plastron cenderung datar mengindikasikan kura-kura tersebut berjenis kelamin betina, sedangkan plastron cenderung melengkung mengindikasikan kura-kura tersebut berjenis kelamin jantan.

Secara umum, kura-kura jantan tubuhnya lebih besar dibanding betina. Ekor atau buntutnya juga lebih panjang.

5. Kura-kura tahan napas dalam waktu lama

Perbedaan sistem pernapasan kura-kura dan manusia ada pada volume CO2 yang terkandung dalam darah. Biasanya, ketika kita menahan napas, CO2 dalam darah membuat kita buru-buru ingin mengambil napas lagi.

Nah, pada kura-kura, CO2 dalam darahnya sangat toleran. Ini memungkinkan hewan tersebut bisa menahan napas lebih lama.

Kura-kura mengosongkan paru-paru mereka alias menahan napas sebelum bersembunyi ke dalam cangkang, misalnya saat dia dikagetkan atau saat ada predator. Dia bisa menahan napas beberapa waktu tanpa keluar dari cangkangnya untuk menghirup oksigen.

Jika kura-kura merasa terancam, dia akan mengosongkan paru-parunya sebelum memasukkan seluruh tubuh ke dalam cangkang.

6. Cangkang kura-kura sangat kompleks

Cangkang pada tubuh bagian atas atau tempurung kura-kura disebut karapas, sedangkan organ pelindung pada bagian bawah disebut plastron.

Cangkang ini terbuat dari keratin yang sama dengan kuku manusia. Fungsinya melindungi kura-kura dari cedera, predator, dan infeksi penyakit.

Pada dasarnya, cangkang kura-kura adalah perpanjangan dari tulang rusuk. Kebanyakan vertebrata, termasuk manusia memiliki tulang rusuk di dalam daging. Bedanya, tulang rusuk kura-kura ada di luar.

Allianz Ecopark
Rashif sayang Denise

Kura-kura tua serupa Darlis memiliki karapas yang sudah usang. Nyaris tidak tampak lagi garis-garis serupa sisik pada tempurungnya juga tak ada lagi bagian-bagian yang menonjol pada cangkang.

Tempurung kura-kura tua yang sudah berumur 100 tahun lebih bisa dikatakan seperti ban motor atau ban mobil yang sudah aus alias botak. Nah, gara-gara ini juga, kita tak lagi bisa mengarahkan Darlis untuk bergerak seperti Viki dan Denise. Soalnya keratinnya sudah tak ada. Si kura-kura tua jadi tidak sensitif lagi.

Tujuh aktivitas wisata yang seru di Faunaland Ancol

Allianz Ecopark awalnya bekas Padang Golf Ancol yang kemudian dikonversi menjadi tempat wisata sekaligus ruang terbuka hijau. Tempat rekreasi ini mengusung tema petualangan (adventure).

Faunaland Ancol bukan hanya tempat melihat kura-kura raksasa. Ada beragam jenis satwa koleksi di sini, mulai dari burung, primata, dan mamalia lainnya.

Faunaland
Kakak Maetami edukasi tentang satwa di Faunaland

Walaupun koleksi satwanya tak sebanyak kebun binatang lain, tetapi jenis-jenis satwa di sini mayoritas satwa eksotis yang disukai hampir semua orang. Sebut saja kura-kura aldabra, monyet jepang, macan dahan, burung-burung paruh bengkok, raptor, landak, tapir, primata-primata dilindungi, dan satwa peliharaan, seperti kuda pony.

Kegiatan wisatanya bukan cuma animal watching alias wisata satwa saja. Berikut adalah tujuh aktivitas wisata seru yang bisa menjadi alternatif pilihan keluarga.

1. Kasih makan singa putih

Atraksi satwa satu ini sangat menarik. Ada sepasang singa putih di Faunaland Ancol. Kesannya seperti kita sedang berada di Taman Safari, tetapi tiketnya lebih murah. Hehehe.

Anak saya sempat memberi makan dua ekor singa putih penghuni taman rekreasi ini. Sepotong daging untuk mereka dihargai Rp 25 ribu.

Faunaland
Mengenal singa putih lebih dekat

Daging-daging ini kita masukkan melalui corong kecil yang ada di bagian kandang kaca. Ingat, gunakan capit daging terbuat dari besi ya. Jangan memberikan makan langsung dengan tangan. Jangan pernah memasukkan tanganmu ke dalam corong ini.

Faunaland Ancol
Papa selfie dengan singa putih. Ngeri-ngeri sedap ya?

Singa-singa di sini tampaknya sudah akrab dengan kehadiran manusia. Gerakan mereka tak lagi liar. Mereka lebih santai, bahkan memasang gestur tubuh seperti meminta makanan pada pengunjung.

Singa putih dan pengunjung hanya dibatasi kaca pembatas tebal. Kita bisa melihat penampakan mereka dalam hitungan jarak sentimeter (cm). Tenang, kaca tebal ini sudah terjamin keamanannya.

2. Menonton birdshow

Sayang banget, saat kunjungan, kami hanya bisa dua jam di sini dan harus buru-buru pulang. Padahal, birdshow digelar setelah jam 11 siang.

Pengunjung yang ingin menyaksikan atraksi satwa ini dipersilakan duduk di tempat yang telah disediakan. Burung-burung yang tampil umumnya burung-burung paruh bengkok, seperti kakatua.

Ada juga burung raptor, seperti elang, serta burung bertanduk, seperti rangkong dan julang. Semua burung-burung di sini sudah terlatih.

3. Main ke Pulau Burung

Nah, kalau enggak sempat nonton birdshow, ya sempatkan main ke Pulau Burung. Faunaland Ancol memiliki spot khusus tempat pengunjung bisa berinteraksi langsung dengan burung-burung dilindungi.

Satwa-satwa bersayap ini terbang bebas di areal khusus. Mereka tidak ditaruh dalam kandang. Selain belajar tentang keanekaragaman jenis burung, anak bisa juga memberi makan burung dengan didampingi keeper.

wisata ke kebun binatang
Elang ular bido, salah satu raptor Sulawesi penghuni Pulau Burung

Jangan lupa ambil foto yang cantik bersama kakatua, nuri, elang, atau julang yang ada di sini. Tak perlu takut, mereka sudah jinak kok.

4. Menunggang kuda pony

Siapa yang tak suka kuda pony. Anak-anak saya lama banget menghabiskan waktu di kandang si pony.

kuda pony
Bermain bersama kuda pony

Mereka memberi makan kuda-kuda pendek itu sampai kenyang. Mula-mula, si kakak agak takut melihat kuda-kuda itu nyengir dengan barisan gigi-giginya yang besar. Namun, begitu kuda-kuda itu memakani wortel yang diberikan, wajah anak-anak berubah riang.

Area tunggang kuda pony telah dilengkapi peralatan standar yang menjamin keselamatan anak.

5. Berperahu dengan Safari River Cruise

Uniknya Faunaland Ancol, kita enggak cuma menikmati kawasan dengan berjalan kaki, melainkan juga berperahu dengan Safari River Cruise yang berkapasitas 10-12 orang. Wahana ini yang memungkinkan kita berkeliling area perairan menggunakan perahu khusus.

safari river cruise ancol
Safari River Cruise di dalam kawasan Faunaland Ancol

Jarang banget ada kebun binatang yang menyediakan wisata satu ini. Makin seru karena ada zona siamang di kawasan ini. Sambil mengayuh sampan, kita bisa melihat primata khas Pulau Sumatra tersebut bergelantungan di pohon-pohon sekitar.

6. Ngadem di Allianz Ecopark

Setelah puas berkeliling Faunaland, saya mengajak anak-anak ngadem sebentar di salah satu spot paling rindang di sini. Areanya persis di depan kandang berang-berang.

Faunaland Ancol
Lingkungan Allianz Ecopark yang rindang

Pengelola menyediakan sejumlah tempat duduk. Angin berembus sepoi-sepoi, anak-anak melihat berang-berang yang super berisik sambil ngemil. Santai banget.

Faunaland Ancol
Ngadem sambil menemani si kecil ngemil

Jangan lupa ingatkan anak-anak kita supaya tak memberikan satwa makan sembarangan. Ingat, satwa-satwa di Faunaland Ancol menjalani diet khusus sehingga makanannya hanya bisa diberikan pengelola.

7. Campark Ancol

Allianz Ecopark menyediakan hostel berkonsep kamping. Lokasinya berada di dalam kawasan dan bisa disewa Rp 450 ribu hingga 650 ribu per malam.

Kapasitasnya empat orang per kamar. Ada empat kasur susun, dilengkapi AC, TV, dan matras lantai. Cocok banget buat quality time keluarga kecil seperti saya. Murah banget kan?

Faunaland Ancol
Campark Ancol di Allianz Ecopark

Buat keluarga besar, enggak perlu khawatir. Ada juga campark yang menyediakan penginapan untuk delapan orang.

Tips berkunjung ke Faunaland Ancol

Faunaland Ancol buka setiap hari, pukul 09.00-16.00 WIB. Tiket masuknya Rp 75 ribu per orang.

Selain tiket masuk, pengunjung juga dikenakan tiket kendaraan bermotor, yaitu mobil Rp 25 ribu atau motor Rp 15 ribu.

Jam operasional Taman Impian Jaya Ancol adalah 06.00-20.00 WIB, sedangkan kawasan pantainya 06.00-21.00 WIB.

Faunaland
Konfirmasi pemesanan tiket online atau pembelian tiket on the spot

Skema pembayarannya lengkap, bisa pakai tramsfer bank, Gopay, OVO, QRIS, Indomart, LinkAja, dan sebagainya.

Syarat dan ketentuan kunjungan di Faunaland Ancol, antara lain:

  • Wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining terhadap seluruh pengunjung. Hanya pengunjung dengan kategori hijau di aplikasi tersebut yang diperkenankan masuk.
  • Anak berusia di bawah 12 tahun tidak boleh masuk sendiri, kecuali bersama pendamping. Mereka yang berumur 6-12 tahun harus menunjukkan bukti vaksinasi, minimal dosis pertama.
  • Mematuhi protokol kesehatan yang berlaku, terutama penggunaan masker dan jaga jarak selama berada dalam kawasan.
  • Mematuhi pembatasan jumlah kunjungan dan jam operasional. Terkait hal ini, jauh lebih aman jika kita membeli tiket online sebelum masuk ke gerbang utama Taman Impian Jaya Ancol.
  • Anak di atas dua tahun atau dengan tinggi badan di atas 80 cm sudah dikenakan tiket masuk.

Paling asyik berkunjung ke Faunaland jam 9 pagi. Soalnya jam segitu matahari belum terlampau panas. Kita bisa berkeliling taman wisata yang rindang ini.

Lingkungannya sejuk banget loh. Konon katanya Faunaland Ancol ditanami lebih dari 10 ribu pohon. Cukuplah untuk meredam panasnya udara ibu kota, terlebih seputaran Jakarta Utara.

Keseruan Bogara Family di Faunaland, Allianz Ecopark.

Karena arealnya luas banget mencapai 34 hektare (ha), anak balita, khususnya usia 1-3 tahun sebaiknya dibawakan stroller ya moms. Kalau enggak punya stroller, bisa bawa sepeda sendiri, atau bisa juga sewa sepeda di depan. Asyik loh, bisa sekalian olah raga.

kura-kura aldabra
Ke Faunaland Ancol, yuk?

Seru banget kan? Kuy lah, weekend ini menyambangi Faunaland Ancol bersama keluarga.


20 responses to “Ada Kura-Kura Berusia 115 Tahun di Faunaland Ancol”

  1. Asyik banget berkunjung ke Faunaland ini ya uni, berlibur sambil mengedukasi anak-anak. Ternyata kura-kura bisa setua itu ya, udah seratus tahun lebih. MasyaAllah…

    Like

  2. Ke faunaland tuh memang hiburan tersendiri buat anak-anak ya, kita bisa berinteraksi dengan berbagai koleksi faunanya, anak2 pasti happy tuh

    Like

  3. Duh seneng banget ya healing bareng anak-anak. Ditunjang pula oleh materi wahana wisata yang edukatif. Mantul deh… Bisa jadi pengalaman yang unforgetable deh bagi anak-anak.
    Sayang, anak-anakku sudah besar2 semua…

    Like

  4. Serem juga tuh yang singa, nggak keliatan kalau ada kaca, udah deg-degan aja liatnya, takut diajak bercanda main gigit-gigitan hahaha.
    Anak-anak senang banget nih diajak ke Faunaland Ancol, banyak hewan yang bisa diliat 🙂

    Like

  5. Mirip Jatim Park Batu Malang ya mbK

    Itu aku salfok si dede lagi pandang-pandangan sama singa. Sampe mastiin bener-bener itu ada kaca apa ngga, hahaa. Hebat dia berani…

    Aku pun punya mimpi suatu saat bisa ajak anak-anak main ke funland ancol. Aamiin…

    Like

  6. Seru banget main di faunaland, mba. Anak2 bisa nemenin kura-kura makan sambil belajar tentang aneka fauna lainnya ya.

    Aku penasaran gimana makannya singa putih itu. Mengingat singa itu bertubuh besar dan terawat, pasti butuh biaya banyak buat budget makannya hehe

    Like

  7. ganteng dan cantik, putra putrinya Mbak Muthi

    saya inget. dulu sewaktu anak2 masih kecil juga sering ngajak mereka ke zoo

    agar mereka mengenal hewan sejak dini dan peduli

    Like

  8. Seru ya ajak ank-anak wisata edukasi gini. Tapi jujur deh kak, aku sempet salfok sama denise loh. Kirain orang pas baca di awal paragrf tadi. Eh ternyata kura-kura hehe

    Like

  9. Keluarga yang samawa ya, keren nih lucu2 anaknya, moga dengan menghadirkan anak2 di kebun binatang/zoo bisa mengajari mereka tentang pentingnya menjaga hewan2 di sekitar. Terimakasih mbak Mutia sudah menulis ulasan ini, kura2nya juga endemik gak tuh? wkwkwk

    Like

  10. Masya Allah itu tua banget ya kura2 nya, udah 115 tahun, lucu ya spesiesnya, aldabra. kayak abrakadabra. berani banget adek Rashif berfoto dengan kura2 sambil nyander gitu 🙂

    Like

  11. Kak, itu deket banget sama singanya..
    Ya Allah…anak-anak gak kenal takut yaa.. Mungkin karena kartun seringnya yang lucu-lucu.
    Akunya yang liat merinding. Tapi kapan lagi foto bareng singa yang ceriaaa..

    Senangnya, bisa mengenal, melihat dan memegang langsung kura-kura yang usianya kaya kake buyut. Namanya juga imut sekali, Darlis, Denise, dan Viki. Kalau ketiganya sama jenis kelaminnya begini, bagaimana mengembang biakkannya ya…dari pihak Faunaland Ancol?

    Like

  12. Mungkin kalau garis pembatas di cangkangnya diusap, kura-kiranya ngerasa geli ya mbak, jadinya terus merespons hehehe….

    Besar sekali ya kura-kura dari Aldabra ini. Sedihnya walau habitat asli mereka ini terisolasi, tetap aja ada manusia usil yang memburu mereka untuk dimakan dagingnya

    Like

  13. Berkali-kali merhatiin anakmu duduk dengan singa putih, sedekat gitu, ternyata ada kaca pembatasnya ya, haha keren banget kacanya sebersih itu, sampe bikin terkecoh yang lihat fotonya. Ternyata hewan-hewan di Ecopark Faunaland unik-unik semua yaa, bagus banget buat tempat edukasi anak

    Like

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Blog at WordPress.com.