Ada Taman Kelinci di Summarecon Mall Bekasi

Siapa yang gak suka kelinci? Gimana kalo saya kasih tahu bahwa ada tempat di mana kita bisa memeluk kelinci sepuasnya? Kita bisa menemukan taman kelinci seperti itu di Rabbit Forest Summarecon Mall Bekasi.

Rabbit House atau Rabbit Forest Summarecon Mall Bekasi adalah tempat wisata kelinci di mana kita bisa bermain, membelai, dan memberi makan banyak kelinci. Kita bahkan bisa berfoto bersama beberapa kelinci dengan latar belakang taman hijau khas rooftop gedung tinggi.

Putri saya, Maetami (5 tahun) sangat mencintai satwa. Makanya begitu saya dapat informasi bahwa di Bekasi punya wisata taman kelinci, saya tanpa pikir panjang meluangkan waktu mengunjunginya bersama anak-anak.

Taman Kelinci di Lingkungan Mall

Rabbit Forest Summarecon Mall Bekasi eksis sejak 2017. Lokasinya di Level 2 the Downtown Walk.

Sepintas agak aneh ya, kok ada taman kelinci di mall sih? Kelinci kan satwa, kok bisa ada di mall? Rupanya Rabbit House ini didesain dengan konsep terbuka.

Taman kelinci ini dilengkapi dengan replika rumah hobbit dan rumah jamur. Kita cukup membeli tiket seharga Rp 35 ribu per orang, kecuali bayi di bawah dua tahun gratis. Kita bisa membeli pakan kelinci seharga Rp 5 ribu per porsi.

Rabbit House ini normalnya buka setiap hari pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB. Nah, karena sekarang lagi pandemi Covid-19, pengelola menjadwal ulang jam operasional Rabbit Forest Summarecon Mall Bekasi, yaitu:

• Senin-Jumat: 13.00-19.00 WIB
• Sabtu-Minggu: 11.00-19.00 WIB
• Hari libur nasional: 11.00-19.00 WIB

Selama pandemi pengelola juga membatasi durasi kunjungan, dari awalnya sepuasnya menjadi 30 menit per kunjungan. Setelah 30 menit, penjaga akan mengingatkan kita jam kunjungan berakhir dan kita bersiap-siap keluar taman, gantian dengan pengunjung lain yang sedang mengantre.

Metode pembayarannya bisa cash atau pakai QRIS loh. Keren kan?

Berikut adalah ketentuan pengunjung taman kelinci Rabbit Forest Summarecon Mall Bekasi:

• Pengunjung wajib memindai Peduli Lindungi di pintu masuk Kawasan Summarecon Mall Bekasi. Artinya, calon pengunjung wajib divaksin, minimal dosis pertama.
• Seluruh pengunjung harus mengenakan masker.
• Seluruh pengunjung wajib dicek suhu tubuhnya.
• Pengunjung wajib menjaga jarak.
• Pengunjung dianjurkan sering mencuci tangan.
• Maksimal jumlah pengunjung dalam satu kali kunjungan dalam kawasan adalah 16 orang.

Banyak Banget Jenis Kelincinya

Ketika pertama kali tiba, kita disambut hangat staf. Mereka menerangkan aturan pengunjung, memindai suhu tubuh kita, dan menerangkan secara singkat tentang lokasi.

Begitu masuk, kita langsung disambut belasan kelinci. Ada yang lagi tidur, lagi kejar-kejaran, lagi santai sambil jemuran, bahkan ada yang sibuk meminta wortel ke pengunjung.

Menurut informasi yang saya peroleh dari pengelola, Rabbit Forest Summarecon Mall Bekasi sedianya memiliki kurang lebih 50 ekor kelinci. Mereka dibagi ke dalam tiga shift, masing-masingnya 15-17 ekor, diganti setiap dua jam.

Tujuannya supaya kelinci tidak kelelahan karena bekerja enam jam, plus supaya mereka gak kekenyangan. Soalnya udah pasti pengunjung yang datang bawain pakan buat kelinci.

Kebayang kan, gimana begahnya sahabat berbulu kita ini kalo dipaksa makan wortel terus? Duh, kasihan.

Kelinci gak pernah gagal bikin anak-anak seumuran Mae, bahkan Rashif dan Rangin (2 tahun) excited. Apalagi staf gak segan mengajarkan anak-anak saya cara memegang kelinci yang benar.

Jenis-jenis kelinci di Rabbit Forest Summarecon Mall Bekasi ternyata banyak juga loh.

1. Holland Lop

Holland Lop adalah kelinci kerdil menggemaskan. Salah satu cirinya yang gampang dikenali adalah telinganya turun ke bawah (lop).

Kelinci hias satu ini banyak sekali dijadikan hewan peliharaan atau hewan sirkus. Kelinci mini ini merupakan persilangan antara kelinci jantan Netherland Dwarf dengan kelinci betina French Lop.

Anakannya kemudian disilangkan kembali dengan kelinci jantan English Lop. Pertama kali persilangan ini dilakukan seorang peternak kelinci di Belanda bernama Adrian de Cock.

Holland Lop pada 1964 resmi diakui sebagai ras baru oleh Netherlands Governing Rabbit Council, disusul American Rabbit Breeders Association pada 1979.

Holland Lop dikenal sebagai kelinci paling tenang dan lembut, sehingga mudah didekati pengunjung. Perilakunya gak agresif dan senang bermain. Masa hidupnya rata-rata lima tahun dan maksimal tujuh tahun. Beratnya berkisar 1,8-2 kg.

2. Netherland Dwarf

Netherland Dwarf adalah jenis kelinci mini lainnya yang berasal dari Negeri Kincir Angin. Nah, kalo jenis ini benar-benar diternakkan untuk hewan sirkus. Soalnya berat tubuhnya gak pernah lebih dari 2,5 kg.

Kepala kelinci ini bulat. Daun telinganya tegak dan lebih pendek dari telinga jenis kelinci lainnya. Banyak yang mengira Netherland Dwarf itu anak kelinci, padahal mereka memang dasarnya kerdil.

Kelinci Netherland Dwarf merupakan hasil persilangan kelinci Polish Dwarf dengan kelinci liar yang tubuhnya lebih kecil. Setelah turunannya dikembangbiakkan beberapa kali, barulah muncul Netherland Dwarf dengan warna beragam, mulai dari hitam, cokelat, otter, putih, chestnut, dan lainnya.

Hewan bertelinga panjang ini pertama kali diimpor ke Inggris pada 1948, kemudian Amerika Serikat medio 1960-1970. Mula-mula jenis ini dikenal spesies penakut. Makin ke sini Netherland Dwarf lebih dikenal sebagai kelinci enerjik dan aktif sekali bergerak.

3. English Angora

Ternyata bukan cuma kucing aja yang berjenis angora. Kelinci pun ada loh.

English Angora memiliki daya tarik bulu super tebal, sampai-sampai matanya gak kelihatan. Kelinci ini jadi favorit mereka yang senang memelihara kelinci.

English Angora karakternya jinak dan senang bermain. Bulunya harus sering kita rapikan nih. Ada kok sisir khusus kelinci yang bisa kita gunakan untuk menyisir bulunya.

Kelinci Angora mula-mula diketahui berasal dari Ankara, Turki. Jenis ini dibawa ke Prancis sekitar 1724, kemudian semakin populer di berbagai negara Eropa, salah satunya Inggris.

Zaman dulu kelinci angora diternakkan untuk diambil bulunya sebagai bahan wol. Setidaknya ada belasan keturunan kelinci angora di dunia, mulai dari English Angora, French Angora, Giant Angora, dan Satin Angora. Usia kelinci angora rata-rata 7-12 tahun.

4. Fuzzy Lop

Fuzzy Lop ini jenis kelinci paling manja dan aktif sekali. Sepintas orang-orang menyebutnya mirip marmut. Soalnya berat kelinci ini kurang dari 2 kg. Harganya termasuk mahal di kelasnya.

Moncong kelinci hias ini pendek. Bulunya panjang, mencapai 7 cm. Telinganya terkesan menggantung ke bawah.

Fuzzy Lop mirip dengan Holland Lop. Bedanya Fuzzy Lop lebih panjang umur dibanding Holland Lop. Sayangnya Fuzzy Lop lebih rentan stres. Makanya kalo kita pengen hewan kesayangan ini panjang umur, jangan bikin dia stres di lingkungan baru.

Fuzzy Lop hasil persilangan kelinci French Angora dan Holland Lop.

5. Kelinci Rex

Kelinci Rex pertama kali muncul di Paris International Rabbit Show pada 1924. Setahun setelah itu Rex diakui sebagai salah satu ras kelinci populer.

Bulu Rex selalu tebal, seperti mantel. Saking tebal dan halus bulunya, Rex kerap disebut kelinci karpet atau kelinci beludru. Telinganya lebar dan tegak. Warnanya variatif, mulai dari hitam, putih, biru, dan kombinasi.

Ada yang pernah makan daging kelinci, atau sate kelinci? Nah, kemungkinan besar daging kelinci yang kalian makan berasal dari ras ini.

Harga Rex jauh lebih terjangkau. Perawatannya pun lebih mudah.

6. Kelinci Himalaya

Banyak ahli menyebut Himalaya adalah kelinci yang berasal dari kawasan sekitar Puncak Himalaya.

Kelinci Himalaya merupakan kelinci tertua di dunia. Namanya cukup banyak di berbagai negara, mulai dari the Russians, the Chinese, dan the Black Nose.

Ciri-ciri kelinci ini adalah bulunya bercorak di bagian tertentu. Misalnya ada corak di bagian hidung, telinga, dan kaki.

Bobot Kelinci Himalaya 2.5-4 kg. Ada juga yang di bawah 2 kg, yaitu hasil persilangan yang ramping dan mungil.

Sifat kelinci satu ini kalem, lembut, dan tenang. Anak-anak pasti betah mengelusnya selama mungkin.

Jenis kelinci mana favoritmu? Silakan isi kolom komentar ya.

Okunoshima, Pulau Kelinci di Jepang

Jepang emang negara yang unik. Sebelumnya kita tahu bahwa Negeri Matahari Terbit ini memiliki Pulau Kucing, yaitu Aoshima.

Ternyata Jepang juga punya Pulau Kelinci, yaitu Okunoshima yang terletak dua mil di lepas pantai kota Takehara, Prefektur Hiroshima. Pulau ini ternyata memiliki sejarah kelam.

Dulunya Pulau Okunoshima merupakan lokasi instalasi militer rahasia Jepang dalam Perang Dunia II. Jepang menyimpan banyak gas beracun di pulau ini untuk menyiksa tawanan perang, seperti tentara dan warga sipil Cina medio 1930-1940-an. Setidaknya 80 ribu nyawa pernah tewas di pulau ini.

Hubungannya sama kelinci apaan dong?

Rupanya Jepang membawa kelinci-kelinci masuk pulau tersebut untuk menjadi hewan percobaan. Namun, teori ini masih spekulasi.

Ada juga yang berpendapat dulunya ada sekelompok orang melepaskan beberapa ekor kelinci di pulau asing ini. Lantaran pulau ini tidak ditinggali hewan pemangsa kelinci, seperti kucing dan anjing, maka mamalia kecil ini berkembang biak dengan pesat sampai jumlahnya lebih dari seribu ekor kelinci saat ini.

Selanjutnya banyak pengunjung sengaja datang berwisata ke pulau itu meninggalkan banyak makanan. Semakin subur makmur lah populasi kelinci-kelinci di Pulau Okunoshima.

BTW, terima kasih ya sudah membaca sampai di sini. Sampai jumpa di cerita berikutnya.