https://www.googletagmanager.com/gtag/js?id=G-8K50HN0MMT window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag(‘js’, new Date()); gtag(‘config’, ‘G-8K50HN0MMT’);

Supaya Gak Ketularan Saat Serumah dengan Penderita Covid


Serumah dengan penderita covid, apa artinya kita pasti ikut positif covid-19? Jawabannya ya gak juga. Cuma karena ada satu anggota keluarga atau satu teman kosan positif, belum tentu kita bakal ketularan virus corona.

Saya pikir semua bermuara pada kesadaran kita akan dasar-dasar protokol kesehatan (prokes) dalam menghadapi pandemi ini. Bagaimana kita mempraktikan prokes di luar rumah, demikian juga hendaknya di dalam rumah ketika kita serumah dengan penderita covid.

Buktinya, banyak banget teman-teman saya yang merawat ayah atau ibunya di rumah secara mandiri, tapi begitu orang tuanya sembuh, teman-teman saya alhamdulillah tetap negatif atau non-reaktif. Artinya, mereka berhasil dong gak ketularan virus koronces ini.

Tips Aman Serumah dengan Penderita Covid

Gak ada yang pengen di-endorse sama covid, mau dibayar semahal apapun. Namun, kita gak bisa memilih kan?

Salah satu sahabat saya, seorang penyintas kanker mengaku gak pernah keluar rumah beberapa bulan sejak kasus covid di Jakarta membludak. Sahabat saya itu sadar bahwa dia termasuk golongan komorbid yang berisiko tinggi. Namun, qadarullah pada akhirnya sahabat saya tetap tertular entah dari mana.

Siapapun yang pernah mengalami hal sama, mau gak mau harus mau serumah dengan penderita covid. Namun, ini bukan berarti kita menantang maut loh. Kita mencoba berdamai dengan ujian yang diberikan Allah pada keluarga kita, dan berikhtiar sekuat tenaga untuk mengantar anggota keluarga kita ke pintu kesembuhan.

serumah dengan penderita covid

Berikut adalah 12 tips aman serumah dengan penderita covid. Mungkin bisa jadi panduan bagi yang membutuhkan.

1. Siapkan ‘kamar sakit’

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menyiapkan ‘kamar sakit’ untuk anggota keluarga yang positif covid. Mereka harus tinggal di kamar khusus sendiri, pintu selalu ditutup, dan tidak keluar kamar kecuali ke kamar mandi.

Jangan biarkan siapapun menghabiskan waktu lama-lama di kamar sakit, khususnya anak-anak dan hewan peliharaan. Jendela kamar sakit yang mengarah ke luar rumah boleh dibiarkan terbuka untuk menjaga sirkulasi udara. Namun, jendela yang masih terhubung dengan ruangan lain di dalam rumah harus ditutup.

Kalo kita gak punya kamar khusus yang bisa dipakai sebagai kamar sakit, ya kita harus ngalah. Kita yang tidur di sofa, biarkan anggota keluarga yang sakit isoman di kamar kita.

2. Sebaiknya gunakan kamar mandi terpisah

Kalo kita punya dua kamar mandi di rumah, jadikan salah satunya sebagai kamar mandi untuk anggota keluarga yang positif covid. Kalo kita cuma punya satu kamar mandi aja, kita harus membersihkan rutin setiap permukaan yang disentuh anggota keluarga yang sakit setelah mereka keluar dari kamar mandi.

Agak ribet sih emang, tapi ya itu konsekuensinya kalo kita serumah dengan penderita covid. Usahakan gayung, sikat gigi, pasta gigi, gelas kumur, handuk, sabun, dan sampo digunakan terpisah.

3. Pastikan persediaan obat-obatan untuk pasien covid di rumah

Kementerian Kesehatan menyediakan paket obat GRATIS untuk pasien covid yang menjalani isolasi mandiri. Beberapa teman saya menggunakan fasilitas ini.

Memang, sementara, program ini hanya berlaku untuk area Jabodetabek, Kota Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Solo, Malang dan Kabupaten Karawang. Jadi, cek lagi domisili kita yang tertera pada KTP masing-masing.

Berikut jurnal teknis untuk mengakses layanan kesehatan covid-19, khususnya area Jabodetabek.

  • Cek NIK kita sudah terdaftar atau belum di sini.
  • Kalo belum, maka lakukan swab antigen atau tes PCR di laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan RI (biasanya sih Apotek Kimia Farma). Jika hasil tes positif, minta lab melaporkan hasilnya ke database kasus positif di Kementerian Kesehatan. Nanti pasien akan menerima WA dari Kementerian Kesehatan (dengan centang hijau) secara otomatis.
  • Sekiranya sudah terdaftar, kita akan mendapat pesan WA berupa pilihan layanan konsultasi telemedisin, kemudian masukkan kode voucher ISOMAN dalam layanan.
  • Lakukan konsultasi dengan dokter bersangkutan. Informasikan bahwa kita sudah menerima WA dari Kementerian Kesehatan, juga bukti verifikasi NIK dari website kementerian.
  • Dokter kemudian memberi resep digital sesuai kondisi pasien. Kalo pasien termasuk ke dalam kategori yang bisa melakukan isoman, maka obat dapat ditebus gratis.
  • Resep obat gratis bisa ditebus dengan mengisi formulir pesanan yang tersedia di menu pesan obat dengan mengunggah resep digital dari dokter.
  • Udah deh, tunggu aja obat sampai di alamat rumah. Obat yang diberikan sesuai dengan gejala yang ditunjukkan, berupa paket A (OTG) atau paket B (ringan).
  • Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan jasa pengiriman SiCepat untuk mengambil obat atau vitamin dari Apotek Kimia Farma, kemudian mengirimkannya ke alamat pasien.

Gimana kalo pasien belum terdaftar, atau berada di luar area layanan? Ya mau gak mau kita harus membeli obat secara mandiri. Obat bisa didapatkan setelah berkonsultasi dengan dokter di daerah tempat kita tinggal.

Secara umum resep obat yang dipakai di rumah sakit khusus covid dan Wisma Atlet Jakarta adalah sebagai berikut:

  • Antibiotik, berupa azytromycin 500 mg (10 tab), diminum 1x sehari selama 5-10 hari pertama isoman.
  • Antivirus, berupa Favipiravir atau Avigan-Indofarma 600 mg (10 tab), diminum 2x sehari selama 5 hari pertama isoman.
  • Antibatuk dan antioksidan, berupa Fluimucil Eff 600 g (28 tab), diminum 1-2x sehari selama 14 hari isoman.
  • Antiradang, berupa Dexamethasone 0.5 g (10 tab), diminum 3x sehari setelah hari ke 7-10 isoman.
  • Penurun panas, berupa Paracetamol 500 mg (10 tab), diminum 3x sehari hanya saat demam.
  • Tambahkan minum vitamin C, Zinc, vitamin D, dan usahakan berjemur di bawah matahari pagi setidaknya 15 menit.

4. Periksa mereka secara berkala

Usahakan memeriksa anggota keluarga kita yang positif covid secara berkala. Kondisi mereka bisa berubah begitu cepat karena virus corona yang terus bermutasi. Apalagi varian delta nih, yang gampang banget bikin kondisi tubuh penderitanya mendadak ambyar.

Usahakan kita menyediakan oxymeter untuk mengukur saturasi oksigen dalam darah, juga termometer untuk mengukur suhu tubuh pasien. Perhatikan beberapa gejala mengkhawatirkan berikut, supaya kita bisa mengambil perawatan medis darurat ketika diperlukan:

  • Sulit bernapas
  • Nyeri dada terus menerus
  • Bibir atau wajah membiru
  • Sulit bangun tidur, atau malah gak bisa tidur.
  • Suka bengong, bingung.

5. Kabari orang-orang yang pernah kontak langsung dengan pasien

Jangan takut dibully, apalagi digunjing tetangga hanya karena kita memberitahukan serumah dengan penderita covid yang tak lain adalah anggota keluarga kita sendiri.

Kabari orang-orang yang pernah kontak fisik atau bertemu dalam jarak dekat dengan anggota keluarga kita yang positif covid. Minta mereka melakukan isoman segera setidaknya 14 hari ke depan. Bila perlu minta mereka menjalani swab antigen atau PCR swab.

Gak perlu ngumumin kondisi keluarga kita ke medsos, tapi setidaknya kasih tahu orang-orang yang bisa diandalkan, misalnya Pak RT atau RW, dan gak lupa atasan kita di tempat kerja. Bantuan mereka diperlukan dalam kondisi darurat, misalnya menghubungi ambulans, atau menyediakan kebutuhan dasar selama isoman untuk ditaruh di depan rumah.

6. Buat mereka nyaman dan terhibur, tapi tetap taat prokes.

Siapa sih yang gak bosan di kamar melulu selama 14 hari? Pastikan anggota keluarga kita yang positif covid tetap merasa terhibur di rumahnya sendiri.

serumah dengan penderita covid

Sediakan selimut dan bantal cukup, buku, majalah, laptop, komputer, charger ponsel di dekat tempat tidur, sajadah, mukena, sarung, alquran atau kitab suci, dan bila perlu TV di kamarnya. Jangan berisik selama mereka beristirahat, soalnya tidur itu penting banget untuk pasien covid.

7. Sediakan makanan cukup untuk mereka, tapi tetap jaga jarak.

Pasien covid harus makan atau diberi makan di kamar mereka jika memungkinkan. Kalo kita serumah dengan penderita covid, peralatan makan yang sakit dengan yang sehat harus dipisah.

Kita bisa menaruh nampan berisi makanan untuk anggota keluarga yang terkena covid di depan pintu kamar mereka. Gunakan sarung tangan dan masker setiap kali hendak menyajikan atau mengambil piring kotor bekas makanan.

Cuci piring dan peralatan makan menggunakan sarung tangan dan air panas. Jangan lupa pakai sabun ya. Bersihkan tangan setelah kita melepas sarung tangan atau memegang barang bekas yang disentuh anggota keluarga yang positif covid.

8. Pisahkan pakaian kotornya

Kalo kita masih menyimpan baju ganti pribadi di kamar yang akan digunakan untuk isoman anggota keluarga yang covid, keluarkan segera sebelum mereka tinggal dalam kamar tersebut. Pastikan baju dan pakaian ganti mereka juga dipindahkan ke kamar sakit.

Usahakan ada keranjang atau plastik khusus untuk pakaian kotor yang ditaruh di kamar sakit. Minta mereka meletakkan di luar pintu jika keranjang atau plastik sudah penuh.

Kenakan masker menutupi mulut dan hidung, serta sarung tangan ketika kita mengambil pakaian kotornya. Cuci pakaian kotornya terpisah dari pakaian anggota keluarga yang sehat. Rendam terlebih dahulu, minimal 30 menit dengan deterjen, baru dibilas.

9. Bersih-bersih rumah setiap hari

Serumah dengan penderita covid memang membutuhkan ekstra proteksi. Bersih-bersih rumah harus setiap hari.

Periksa seluruh bagian rumah dan gunakan semprotan desinfektan atau tisu untuk membersihkan semua yang mungkin disentuh anggota keluarga yang sakit, ketika mereka masih belum di-swab, atau ketika mereka mulai mengembangkan gejala mengarah ke covid.

Ini termasuk meja, kursi dan sadaran kursi, gagang pintu, sakelar lampu, remote TV, keran kamar mandi, keran wastafel, keyboard dan mouse komputer, tablet, sampai gagang kulkas.

10. Gunakan teknologi untuk selalu terhubung

Kesannya konyol ya, kok serumah tapi ngobrol via telepon, video call atau zoom? Paling konyol ngobrolnya sambil teriak-teriak biar kedengeran dari dalam kamar ke luar kamar, atau sebaliknya.

serumah dengan penderita covid

Mau dibilang sekonyol apa kek, yang pasti ini adalah cara paling aman berkomunikasi. Pastikan anggota keluarga yang covid tetap terhubung secara virtual dengan keluarga dekatnya, termasuk kerabat, rekan kerja, atau kalo perlu ustaz. Ini bisa mengurangi kejenuhan dan kekhawatiran, serta menghindari risiko cabin fever.

11. Jangan terima tamu dulu

Seharusnya sih kita gak boleh menerima tamu satu pun di rumah ya. Kalo pun ada seseorang yang harus kita temui, maka bertemulah di luar rumah, misalnya di halaman atau teras dalam jarak aman, setidaknya 2-3 meter.

Kalo mereka membawakan sesuatu, jangan terima langsung dari tangannya. Minta mereka meletakkan di bawah, kemudian menjauh, supaya kita bisa mengambilnya.

12. Kalo udah sehat, gimana?

Seseorang terinfeksi covid, mau dites atau gak, harus menghindari kontak dengan orang lain setidaknya 14 hari isoman. Sebaiknya setelah yakin sembuh, lakukan swab antigen atau PCR swab untuk memastikannya.

Jangan lupa, bersihkan seisi rumah, khususnya kamar sakit secara menyeluruh. Cuci kasur yang digunakan selama karantina, cuci selimut, alas kasur, dan sedot debunya. Alangkah bagusnya jika seisi rumah disterilkan dengan semprotan desinfektan. Ada kok penyedia jasanya. Banyak.

serumah dengan penderita covid

Ingat dan tetap waspada ya kalo kita serumah dengan penderita covid. Virus corona bisa ‘mampir’ ke rumah kita lewat ‘pintu belakang,’ gak pake assalamualaikum. Dia masuk ketika kita melonggarkan sedikit saja prokes, ketika kita melonggarkan sedikit saja tindakan pencegahan, atau ketika ada anggota keluarga kita kurang berhati-hati. Sehat selalu untuk kamu yang membaca tulisan ini.


18 responses to “Supaya Gak Ketularan Saat Serumah dengan Penderita Covid”

  1. Terimakasih nih tipsnya. Di rumah saya kebetulan kamar tiga dengan tiga kamar mandi. Jadi saat saya sakit, suami sakit, semuanya diam di kamar masing-masing… Anak aja yg wara wiri karena orang tuanya “terpisah” hehehe…

    Like

  2. Bahkan pasta gigi dan shampoo pun perlu dipisah ya. Sudah begitu, membersihkan pakaian kotor dari penderita pun membutuhkan penanganan yang terpisah dengan anggota keluarga lainnya di rumah. Terima kasih sudah berbagi ya.

    Like

  3. Poin di atas bener banget nih. Sediakan kamar khusus dan kamar mandi khusus jika memungkinkan. Pengalaman isoman 14 hari kemarin memang lelah buanget. Lelah karena merasakan gejala yg naik turun, dan lelah karena di kamar trs. Hhh
    Kebetulan obatku beda dg obat di atas, karena tiap gejala obatnya berbeda, ya. Semoga kita semua sehat2 terus yaaa. Ketatin prokes dan makan asupan bergizi 🙂

    Like

  4. Memang rada ribet ya untuk penanganan isoman kalau ada yg positif di rumah, tapi kalau gak ketat gitu khawatir seluruh anggota kena imbasnya. Terima kasih atas informasinya ya mba 🙂

    Like

  5. Makasih tips nya kak. Semoga kita semua selalu dilindungi dari terpapar covid ini ya. Dari cerita² yg sy dengar support lingkungan sekitar penting & bermanfaat bgt untuk penderita covid-19

    Like

  6. bener bgt nih mbak! pernah beberapa bulan yang lalu kita mengalami ini, syukurnya dirumah ada 2 kamar mandi, jadinya yg satu untuk yg sakit, satu lagi untuk yang sehat, alhamdulillah 2 minggu keadaan membaik. makanan cuma diletakkan didepan pintu kamar. baju dilaundry kan, yaAllah kalau diingat-ingat, bisa juga kita semua menghadapi semua ini.

    Like

  7. Ini persis pengalaman kami bulan lalu, ada uwak yang terpapar covid dan tak ada yg bs merawatnya, dia pun maunya sama kami saja. Duh awalnya beliau sakit hati jg krn anak² ini yg biasanya bermanja malah masing² stay at room. Persis kayak yg Mutia tuliskan,, beliau isoman di kamar belakang yg jendelanya mengarah langsung ke luar rmh. Semoga kita sehat selalu ya

    Like

  8. Pas suami saya positif juga sempet terpikir untuk isolasi mandiri di rumah dan menyediakan ‘kamar sakit’ itu tadi. Cuman karena kamar mandinya cuma satu dan banyak pertimbangan lain akhirnya suami saya milih isoman di RS. Ini tahun lalu sih kak mutia, jadi RS masih ada tempat waktu itu.

    Like

  9. Memwng seharusnya kita nggak perlu worry banget ya mbak akalau ada yg terdekat kena covid . Dan ternyata ada juga cara2nya supaya kita tidak terpapar meski satu rumah. Nice

    Like

  10. Lengkap sekali tipsnya, bisa menjadi panduan bagi yang sedang isoman di rumah dan ada anggota yang sehat. Karena virus ini mudah sekali menular, memang perlu dipisah bagi yang sedang karantina dan pentingnya menjaga jarak, pun tetap memakai masker kalau di rumah biar memastikan aman. Yang penting juga adalah pemantauannya ini

    Like

  11. Saya pernah serumah dengan penderita covid.
    yang kena adik perempuan saya.
    lucunya, saya tidak tau kalau sebenernya dia itu terkena covid, padahal kami serumah.
    ketika dia sudah sembuh, baru de saya dikasi tau kalo dia kemaren itu kena covid.
    Alhamdulillah kami semua yang tinggal di rumah ibu saya saat itu tetap sehat, dan semoga Allah selalu memberi kesehatan kepada kita semua, aaamiiin ya Allah…

    Like

  12. waktu suami sempat positif dan isoman di rumah juga jadi was-was yaaa.. apalagi untuk yg rumahnya kecil terbatas ruangannya huhuu.. kamar mandi masih bersama dan harus rajin semprot-semprot setelah dipakai hehe semoga kita semua terlindungi dari virus ini 😦

    Like

  13. kemarin waktu aku isoman tetep tinggal dikamar sendiri, alat makan terpisah, alat mandi kayak gayung juga dipisain
    jarang banget keluar kamar kecuali ke kamar mandi sama berjemur aja
    serumah yang positif cuma aku aja, jadi aku keluar kamar diusahakan kalau semua orang sudah diruangan masing masing

    Like

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Blog at WordPress.com.