https://www.googletagmanager.com/gtag/js?id=G-8K50HN0MMT window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag(‘js’, new Date()); gtag(‘config’, ‘G-8K50HN0MMT’);

Flower of Evil: Bukti tak Selamanya Monster Melahirkan Anak Monster


Flower of Evil adalah K-drama pertama yang paling serius saya tonton dalam tiga tahun terakhir. Serius dalam artian tidak satu pun episode atau menit yang saya skip. Sebelumnya saya pernah nonton Crash Landing on You yang dibintangi pasangan BinJin (Hyun Bin dan Son Ye Jin), tapi tetap saja di tengah-tengah ada beberapa bagian saya abaikan.

Wajah Moon Chae Won muncul di poster drama ini saat saya ngubek-ngubek aplikasi VIU. Tadinya saya mau cari drama Cina lagi, setelah sebelumnya puas nonton Dating in The Kitchen, Before We Get Marriage, dan The Romance of Tiger and Rose.

Kenapa Moon Chae Won?

Dulu pas masih jadi pecandu akut K-drama era 2000-2012, saya salah satu penggemar berat si nuna cantik. Buat saya Moon Chae Won satu dari sekian aktris Korea yang sangat pemilih peran, sama seperti Song Hye Kyo dan Kim Tae Hee. Jangan harap bisa lihat mereka main drama setiap tahun.

drama korea flower of evil

Makanya saya excited. Saya penasaran, cerita seperti apa yang bikin Moon Chae Won mau akting lagi di TV? Apalagi kali ini dia kembali berpasangan dengan Lee Joon Gi, aktor Korea yang bikin saya jatuh cinta karena suaranya, bukan karena tampangnya, seperti penggemar kebanyakan.

Oya, mereka berdua sebelumnya pernah main bareng juga di K-drama Criminal Minds (2017). Keren juga ini dramanya karena remake serial TV Amerika berjudul sama.

Apa Menariknya Nonton Flower of Evil?

Teman-teman yang udah sering baca blog saya pasti tahu, saya selalu membuka ulasan dengan pertanyaan sama setiap nge-review film or drama. Pastinya yang belum nonton pengen tahu dong, apa yang bikin kita layak ngikutin K-drama 16 episode ini?

1. Plot cerita menarik dengan skenario apik

Drama Korea Flower of Evil bukan drama thriller biasa. Plotnya muncul dengan banyak tikungan. Ketika saya pikir saya bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya, eh ternyata itu tidak terjadi sama sekali. Makanya saya jadi terobsesi banget nontonnya selama 10 hari.

Premis K-drama ini menarik, bagaimana jika suami yang kamu cintai terlibat dalam kasus pembunuhan berantai? Bagaimana jika suami yang selama ini kamu cintai ternyata tak sesempurna kelihatannya?

drama korea flower of evil
Do Hyun Soo bersama istri dan putrinya

Saya harus berterima kasih sama Yoo Jung Hee, penulis skenario Flower of Evil. Dia keren banget bikin cerita. Setelah saya nonton drama ini sampai habis, saya menyimpulkan, sekiranya yang main drama ini bukan Moon Chae Won dan Lee Joon Gi, saya tetap akan menontonnya dari episode pertama sampai terakhir.

Yoo Jung Hee sangat apik meninggalkan clue penting di setiap episode yang menjadi jawaban atas rahasia cerita sebelumnya atau justru menjadi clue untuk cerita berikutnya.

Setiap akhir episode drama Korea Flower of Evil selalu menyisakan cliffhangers yang bikin saya frustasi pengen tahu cerita selanjutnya. Akibatnya begitu saya kelar nonton satu episode, suka gak suka, mau gak mau saya harus nonton episode berikutnya.

Syukurnya saya gak ngikutin K-drama ini pas lagi tayang on-going. Beberapa teman di medsos yang nonton on-going bilang ke saya, mereka sampai kebawa mimpi penasaran sama episode terbarunya. Nunggu seminggu rasanya sebulan. Hehehe.

Yoo Jung Hee begitu cerdas membuat penonton yang di episode awal membenci Do Hyun Soo, kemudian serentak berbalik mencintai karakter sama dalam beberapa episode terakhir. Jarang-jarang loh kita bisa jatuh cinta sama karakter anti-hero. Sama rasanya saat saya bisa bersimpati pada Joker begitu kelar nonton film Joker beberapa tahun lalu.

Kalo kita pengen nonton drama yang ada kisah cintanya, tapi gak mau menguras emosi, gak mau juga ada keterlibatan pihak ketiga entah itu pelakor atau pebinor, silakan menonton drama Korea Flower of Evil. Hubungan cinta timbal balik, nyaris gak ada konflik pun faktanya tetap bisa membuat kita terbius dengan segala intrik dan rasa sakit di dalamnya.

Situs pemeringkat IMDb memberi rating 8.7/10 untuk drama Korea Flower of Evil, sementara skor MyDramaList 9.1/10. WeTV bahkan menyematkan 9.2/10. Pasti gak nyesal deh nonton K-drama ini sampai habis.

2. Evolusi karakter Lee Joon Gi

Sejauh saya mengenal beliau (cielah, kayak manggil pejabat aja), karakter Lee Joon Gi di drama Korea Flower of Evil benar-benar beda dan bahkan belum pernah dia munculkan di drama mana pun. Dia mengalami evolusi karakter luar biasa.

Ada loh aktor Korea – saya langsung sebut contohnya aja deh, Lee Min Ho – yang kalo doi gak mainin karakter chaebol, anak orang kaya, anak konglomerat or direktur, anak raja, pangeran, yah pokoknya yang kasta-kasta atas gitu lah, itu dia langsung jelek aktingnya. Mohon maaf ya, buat penggemarnya Oppa Min Ho. Ini cuma pendapat jujur saja dari saya.

Nah, buat saya, Lee Joon Gi di drama Korea Flower of Evil sukses memerankan tokoh protagonis dan antagonis sekaligus, yaitu sebagai Baek Hee Seong yang punya sisi malaikat dan Do Hyun Soo dengan sisi gelap masa lalunya.

Dia menjadi suami sekaligus ayah yang penuh kasih sayang di siang hari, kemudian berubah menjadi sosok penuh darah di malam hari. Benar-benar berkebalikan, bagai langit dan bumi, bukan?

Kita benar-benar bisa membedakan kapan Lee Joon Gi menjadi Baek Hee Seong, sosok suami ideal, ayah kesayangan, pengusaha sekaligus pengrajin besi handal dengan karya-karya gemilang, plus putra tunggal direktur rumah sakit besar di Seoul.

Seketika kita berbalik jadi deg-degan, kaget, gak nyangka begitu Baek Hee Seong berubah menjadi Do Hyun Soo, putra Do Min Seok, seorang psikopat sekaligus pelaku pembunuhan berantai di Desa Gagyeong.

Wajah Do Hyun Soo yang datar, hatinya yang tidak bisa merasakan apa-apa, tidak bisa merasakan cinta, tidak bisa merasakan bahagia, tidak bisa merasakan sedih, tidak tahu cara berempati, menikah demi menyembunyikan identitas aslinya.

Dia bisa tertawa, bisa tersenyum, bisa menangis, bisa merasa bersalah, tapi saat melakukan semua itu dia sama sekali tidak terganggu secara emosional. Meski tak dijelaskan secara spesifik penyakit yang diderita Do Hyun Soo, saya menemukan kondisi yang disebut alexithymia.

Saya gak setuju kalo Do Hyun Soo dicap sebagai psikopat atau skizofrenia. Soal alexithymia ini akan saya jelaskan secara terpisah.

drama korea flower of evil
Lee Joon Gi sebagai Do Hyun Soo/ Baek Hee Seong (palsu)

Do Hyun Soo berevolusi sebagai karakter. Uniknya, perubahan karakternya ini berlangsung perlahan, tidak terburu-buru, sehingga saya sendiri tanpa sadar dari yang tadinya benci berubah menjadi simpati padanya.

Do Hyun Soo di awal cerita sangat berbeda dengan Do Hyun Soo di akhir cerita. Perubahannya cukup mencolok. Makanya saya benar-benar angkat topi dengan usaha Lee Joon Gi mendalami perannya di drama ini.

3. Kehadiran Baek Eun Ha, putri sekaligus malaikat kecil Do Hyun Soo

Siapa bilang orang suka K-drama karena aktor ganteng dan aktris cantiknya doang? Banyak juga artis cilik dari Negeri Gingseng yang sukses menarik perhatian dan bikin penonton jatuh cinta.

Sebut saja Seo Woo Jin yang jadi putrinya Kim Tae Hee di K-drama Hi Bye, Mama! Ada juga Kim Jun yang jadi putranya Jo Jung Suk di Hospital Playlist. Jeong Hyeon Jun juga bagus aktingnya sebagai anak pasangan di film Parasite.

  • drama korea flower of evil

Saya yakin Seo Yeon Jung yang memerankan Baek Eun Ha, putri semata wayang Lee Joon Gi dan Moon Chae Woon di drama Korea Flower of Evil bisa memenangkan hati penonton. Dia imut banget, polos, jujur, gemesin, dan sangat dewasa dari usianya. Di episode terakhir dia bahkan bisa menerima dan memaafkan kesalahan ayahnya.

4. Side story-nya gak membosankan

Beberapa K-drama umum menyisipkan cerita sampingan dari para pemeran pendukung. Nah, biasanya bagian ini suka di-skip nih. Orang-orang fokus aja ke plot cerita dua tokoh utama.

Sayangnya kalo kita melakukan ini di drama Korea Flower of Evil, ya siap-siap aja bakalan cengo, bingung, planga-plongo begitu ketemu bagian seru, tapi kita gak bisa menemukan benang merahnya. Ini karena side story drama ini pasti ada kaitannya dengan dua tokoh utama. Jadi, tidak ada jalan cerita yang bisa dipisahkan.

drama korea flower of evil
Seo Hyeon Woo sebagai Kim Moo Jin

Contohnya saja kisah Kim Moo Jin, reporter sekaligus teman masa kecil Do Hyun Soo yang pertama kali membuka kotak pandora kasus pembunuhan berantai di Desa Gagyeong. Ada pula kisah Doo Hae Soo, kakak perempuan Do Hyun Soo.

drama korea flower of evil
Jang Hee Jin sebagai Do Hae Soo

Cerita sampingan yang tak kalah menarik adalah rahasia Keluarga Baek Mon Woo dan istrinya Gong Mi Ja. Pasangan suami istri paruh baya ini melakukan berbagai cara, bahkan rela menghilangkan nyawa orang lain demi menyembunyikan kejahatan putranya di masa lalu.

Misteri hilangnya Jeong Mi Sook selama belasan tahun juga tak boleh dilewatkan. Dia adalah saksi hidup terakhir yang mengetahui sosok pelaku asli pembunuhan berantai di Desa Gagyeong, sekaligus yang membuktikan bahwa Do Min Seok si pembunuh berantai bukan mati bunuh diri, melainkan dibunuh oleh kaki tangannya. So, jangan sekali-sekali berani nge-skip bagian-bagian ini.

Berikut adalah tokoh utama dan pendukung dalam drama Korea Flower of Evil yang wajib kita ketahui. Ceritanya biar gak bingung baca ulasan saya.

  • Lee Joon Gi sebagai Doo Hyun Soo/ Baek Hee Seong (palsu)
  • Moon Chae Won sebagai Cha Ji Won, detektif sekaligus istri Do Hyun Soo/ Baek Hee Seong (palsu).
  • Seo Yeon Jung sebagai Baek Eun Ha, putri kecil Do Hyun Soo dan Cha Ji Won.
  • Kim Ji Hoon sebagai Baek Hee Seong (asli), putra dari Baek Mon Woo dan Gong Mi Ja.
  • Jang Hee Jin sebagai Do Hae Soo, kakak perempuan Do Hyun Soo.
  • Seo Hyeon Woo sebagai Kim Moo Jin, reporter, teman masa kecil Do Hyun Soo, mantan pacar Do Hae Soo.
  • Choi Byung Mo sebagai Do Min Seok, ayah Do Hyun Soo dan Do Hae Soo.
  • Son Jong Hak sebagai Baek Mon Woo, Direktur Rumah Sakit Insil, ayah Baek Hee Seong (asli) dan ayah angkat Do Hyun Soo.
  • Gi Ae Nam sebagai Gong Mi Ja, istri Baek man Woo, ibu Baek Hee Song (asli) dan ibu angkat Do Hyun Soo.
  • Han Soo Yeon sebagai Jeong Mi Seok
  • Yoon Byung Hee sebagai Park Kyung Choon sekaligus suami Jeong Mi Seok.
  • Choi Young Joon sebagai Choi Jae Sub, detektif sekaligus rekan kerja Cha Ji Won
  • Kim Soo Oh sebagai Im Ho Joon, detektif sekaligus rekan kerja Cha Ji Won
  • Choi Dae Hoon sebagai Lee Woo Cheol, kepala detektif sekaligus rekan kerja Cha Ji Won.

5. Soundtrack dan musik latar yang sempurna

Film atau drama gak lengkap tanpa official soundtrack (OST) yang sempurna. Musik pembuka drama Korea Flower of Evil bisa bikin saya merinding saat mendengarkannya. Nuansa dark-nya kental dan bisa bikin bulu kuduk bergidik.

Sejak intro pertama hingga terakhir, gak ada yang gak bagus. Musiknya bisa bikin jantung kita berdetak kencang begitu muncul scene-scene mendebarkan. Pada saat yang sama kita bisa merasa hancur, ikut sedih, bahkan menitikkan air mata ketika beberapa karakter, khususnya Cha Ji Won mencurahkan isi hatinya. Lagi-lagi itu karena musiknya.

Dua OST Flower of Evil yang terus terngiang di telinga saya adalah Psycho by Doko dan In My Heart by Lim Yeon.

Sinopsis Flower of Evil

Do Hyun Soo adalah pria penyendiri yang bersembunyi selama hampir 15 tahun terakhir di balik identitas baru, Baek Hee Seong. Dia seorang pengrajin logam, memiliki rumah sekaligus galeri di pusat Kota Seoul bernama Morning Star Metal Craft Workshop.

Baek Hee Seong tipikal suami dan ayah sempurna yang diinginkan semua orang. Dia menikahi seorang detektif di Kepolisian Seoul bernama Cha Ji Won, wanita lugu dan penyayang yang selalu percaya keluarganya sempurna, meski pernikahannya masih belum direstui ayah ibu mertua.

drama korea flower of evil
Moon Chae Won sebagai Cha Ji Won

Sebagai detektif, Cha Ji Won memiliki kemampuan analisis hebat, tapi secara bersamaan tak menyadari bahwa suaminya menyimpan rahasia besar. Itu karena Cha Ji Won hanya percaya pada apa yang dilihatnya.

Kehidupan Baek Hee Seong dan Cha Ji Won begitu bahagia dan baik-baik saja sampai tanpa sengaja Cha Ji Won menangani kasus pembunuhan yang motifnya mirip dengan pembunuhan berantai Desa Gagyeong yang terjadi 15 tahun lalu. Siapa sangka jika kasus yang sedianya sudah ditutup itu dibuka lagi dan menyeret nama Do Hyun Soo.

Cha Ji Won mulai curiga suaminya yang sempurna adalah Do Hyun Soo. Dia sempat gak percaya dan menyangkal, tapi bukti-bukti selalu menuntunnya ke arah yang sama.

Semua bermula dari tulisan online reporter terkenal bernama Kim Moo Jin yang membuka kembali kotak pandora pembunuhan berantai di Desa Gagyeong. Secara tak sengaja jurnalis ini kembali bertemu Do Hyun Soo yang notabene adalah teman masa kecil, sekaligus adik dari mantan kekasihnya. Ya, kakak Do Hyun Soo bernama Do Hae Soo dan Kim Moo Jin pernah menjalin kasih semasa remaja.

Do Hyun Soo yang tak ingin masa lalunya dibongkar tanpa pikir panjang menyekap Kim Moo Jin di ruang bawah tanah (rubanah) rumahnya. Dari situlah inti cerita drama Korea Flower of Evil bermula.

Hidup Do Hyun Soo terus dibayangi kejahatan mendiang ayahnya di masa lalu. Sang ayah, Do Min Seok adalah psikopat yang menjadi otak utama kasus pembunuhan berantai di Desa Gagyeong.

Masyarakat satu desa menyebut Do Hyun Soo bakal mengikuti jejak ayahnya. Gara-gara itu Do Hyun Soo mengalami serangkaian perundungan (bullying), dieksorsis setiap hari lantaran diduga kerasukan hantu ayahnya.

Trauma masa kecil menjadikan Do Hyun Soo percaya bahwa dirinya pasti bernasib sama seperti ayahnya. Do Hyun Soo percaya dia bisa melihat roh ayahnya yang sudah mati. Tatapan mata hitam Do Min Seok yang menakutkan dan munculnya suka mendadak, sukses bikin saya jerit tengah malam.

Saya akhirnya mengerti alasan Do Hyun Soo bersikeras mengubur masa lalunya. Dia bahkan pernah berkata akan terus menjadi Baek Hee Seong sampai mati.

Wajar sebab di kehidupan barunya Do Hyun Soo memiliki keluarga kecil, pekerjaan, dan kehidupan sempurna. Tentu saja dia tak ingin kehilangan itu semua.

Siapa sangka semua cara yang dilakukan Do Hyun Soo demi menyembunyikan masa lalunya justru mengantarnya pada bukti baru bahwa ayahnya ternyata tak melakukan kejahatan itu sendiri. Rupanya sang ayah memiliki seorang kaki tangan yang masih hidup.

Dia lah yang menculik enam korban pembunuhan berantai di Desa Gagyeong, bahkan masih menyisakan misteri satu korban yang jenazahnya belum ditemukan sampai sekarang. Korban terakhir itu adalah perempuan bernama Jeong Mi Seok.

Demi menemukan kaki tangan Do Min Seok, menyelamatkan Jeong Mi Seok, sekaligus melindungi Doo Hae Soo dan Cha Ji Won yang sudah terlibat jauh dalam kasus ini, Do Hyun Soo bertekad menemukan jawabannya sampai akhir.

Apakah benar ayahnya adalah pembunuh berantai seperti yang dikatakan semua orang?

Siapakah sosok yang menculik para korban tapi belasan tahun tak pernah ditemukan?

Satu demi satu jawaban itu muncul mulai episode 8, tepatnya ketika sesosok pria muda terbangun di sebuah ranjang setelah koma selama belasan tahun.

Barulah saya tahu bahwa Do Hyun Soo mendapatkan identitas Baek Hee Seong dari Keluarga Baek lantaran memang Baek Hee Seong asli masih hidup, tapi kondisinya sekarat. Demi menjaga nama baik keluarga, sekaligus mempertahankan posisi sebagai direktur rumah sakit, Baek Man Woo mengadopsi Do Hyun Soo dengan memberikan identitas putranya.

Teka-teki drama Korea Flower of Evil benar-benar adiktif buat saya. Apalagi waktu scene Baek Hee Seong asli menggigiti kuku-kuku di tangan kirinya. Saya merinding. Puzzle-puzzle dan clue-clue yang muncul di episode-episode sebelumnya mulai tersambung satu per satu.

Saya berani bilang drama ini gak ada cacat mulai episode 1 sampai 15. Justru saya agak menyayangkan episode terakhir.

Kecewanya bukan karena apa-apa sih. Saya gak suka aja ada scene Baek Hee Seong menembak kepala Do Hyun Soo yang membuat Do Hyun Soo lupa ingatan, lupa istri dan anaknya, kemudian otaknya seperti dikalibrasi ulang sampai akhirnya dia bisa menjadi sosok baru yang tulus mencintai istri dan anaknya.

Episode terakhir menurut saya terlalu drama, tapi sangat bisa ‘dimaafkan’ kok. Hehehe. Saya tetap suka sama drama Korea Flower of Evil karena bisa bikin saya betah mengikuti ceritanya meski harus pakai headset tengah malam sambil ngelonin si kembar kiri dan kanan.

Alexithymia dalam Karakter Do Hyun Soo

Sebelumnya saya janji bakal ngebahas alexithymia secara terpisah. Ini adalah kondisi yang dialami Do Hyun Soo.

Alexithymia membuat seseorang kesulitan merasakan, mengidentifikasi, dan mengekspresikan emosi. Dalam kamus kedokteran, alexithymia tidak dikategorikan ke dalam gangguan kesehatan mental atau mental disorder.

Orang dengan alexithymia tidak bisa berhubungan baik secara sosial. Hampir mirip dengan autisme ya. Hanya saja autisme itu lebih kompleks, lebih dari satu gangguan, bisa ada alexithymia-nya, bisa ada gangguan sensori, bisa ada gangguan bicara juga.

Beberapa artikel yang saya baca menyebutkan alexithymia lebih sering terjadi pada laki-laki. Profesor sekaligus psikiater di Harvard Medical School Amerika Serikat, Peter Sifneos adalah orang pertama yang menemukan alexithymia awal 1970-an.

Alexithymia berasal dari bahasa Yunani, yaitu a artinya kekurangan, lexis artinya kata, dan thymos artinya emosi. Singkatnya alexithymia adalah kekurangan kata-kata dan emosi.

Berikut adalah lima gejala umum yang ditunjukkan penderita alexithymia. Saya mencoba mengaitkannya dengan kondisi Do Hyun Soo.

1. Sulit mengenal perasaan dan emosi

Pada episode 8, Do Hae Soo bertanya pada Do Hyun Soo apakah dia mencintai istrinya. Do Hyun Soo menjawab tidak.

Aku tidak pernah mencintainya. Aku tidak tahu cara mencintai.

Do Hyun Soo kepada Do Hae Soo

Memiliki ayah seorang psikopat dan pembunuh berantai membuat kehidupan Do Hyun Soo menderita sejak kecil. Dia di-eksorsis setiap hari, menjalani ritual pengusiran setan oleh penduduk desa yang percaya Do Hyun Soo dirasuki roh ayahnya dan kelak nasib hidupnya akan berakhir sama.

Teman-temannya mencap Do Hyun Soo mengalami gangguan kecemasan sosial. Dia tidak punya ekspresi wajah, seperti mayat hidup yang tidak bereaksi apa-apa atas emosi yang ditunjukkan orang lain.

2. Sulit mengekspresikan emosi dengan gerak-gerik tubuh

Do Hyun Soo selama menikah tidak menjadi diri sendiri. Dia hanya menunjukkan hal-hal yang diinginkan istrinya. Dia menjadi suami idaman, belajar memasak, belajar mengasuh anak, belajar melayani istri tak ubahnya seperti robot. Dia memelajari semuanya secara online.

Ji Won hanya memercayai hal-hal yang dilihatnya. Aku hanya menunjukkan hal-hal yang ingin dia lihat. Dia sangat sederhana. Jadi, kalian tak perlu mengkhawatirkannya.

Do Hyun Soo kepada Baek Mon Woo dan Gong Mi Ja

Demikian petikan percakapan Do Hyun Soo bersama orang tua palsunya, Baek Mon Woo dan Gong Mi Ja ketika ditanyai apakah Do Hyun Soo berbalik mencintai Cha Ji Won setelah keduanya memiliki anak.

3. Sulit menanggapi emosi orang lain lewat nada atau ekpsresi wajah

Kita bisa melihat di beberapa episode bagaimana setiap harinya Do Hyun Soo belajar ekspresi wajah lewat video online. Dia belajar bagaimana mimik wajah yang pas ketika tersenyum, bagaimana cara menangis, bagaimana mengerutkan dahi menunjukkan simpati, atau merespons lawan bicara yang menunjukkan ekspresi sedih.

Ini karena Do Hyun Soo selama ini adalah sosok datar. Dia tak bisa mengenali emosinya sendiri. Tak heran orang-orang di desa memanggilnya monster.

4. Suka menyendiri, kaku, dan selera humor kurang

Ini jelas terlihat sejak episode awal. Do Hyun Soo sama sekali tidak memiliki teman, bahkan sejak kecil satu-satunya temannya adalah Kim Moo Jin dan kakak perempuannya.

Kita juga bisa melihat dari cara Do Hyun Soo memberikan nama Morning Star Metal Craft Workshop untuk galeri yang dimilikinya.

Filosofi Morning Star diambil dari kisah Hefaistos, satu-satunya dewa buruk rupa di Olympus. Dia tidak tampan, lumpuh, sangat temperamen, pemarah, dan suka menyendiri.

Hefaistos adalah putra pertama Zeus, hasil pernikahannya dengan Dewi Hera. Meski banyak kekurangan, Hefaistos justru memiliki keistimewaan. Dia adalah dewa pandai besi dan dewa api yang menciptakan banyak senjata perang untuk para dewa.

Zeus menikahkan Hefaistos dengan Aphrodite, dewi cinta sekaligus dewi tercantik di Olympus. Kita lebih mengenalnya dengan nama Venus atau Bintang Pagi (Morning Star).

Hefaistos dalam mitos Roma, Yunani adalah dewa terjelek di Olympus. Karena dia begitu temperamen, semua orang membencinya. Jadi, dia terus mengunci dirinya di sarangnya. Meski demikian, Hefaistos bahagia karena dia mempunyai istri yang sangat dia cintai. Namanya Venus yang artinya Bintang Pagi. Aku selalu memikirkanmu di ruang tempat aku paling banyak menghabiskan waktu.

Do Hyun Soo kepada Cha Ji Won

Dialog ini bisa kita jumpai di episode terakhir Flower of Evil ketika Do Hyun Soo ingin kembali memulai kehidupannya yang baru bersama Cha Ji Won. Duh, romantis abis.

5. Menjalani hidup dengan buruk

Kalo ciri-ciri alexithymia yang terakhir ini sudah sangat terlihat sejak episode awal yang menceritakan kehidupan Do Hyun Soo.

Pokoknya apapun yang dia lakukan, mau itu baik sekali pun, orang-orang tetap memandangnya negatif. Sedih banget ketika kita hidup atas vonis orang lain terhadap kita. Ayah pembunuh, anaknya pasti pembunuh. Ayah psikopat, anaknya pasti psikopat.

Apakah Monster Pasti Melahirkan Anak Monster?

Seorang psikopat, ketika menjadi orang tua cenderung melihat anak sebagai perpanjangan diri mereka sendiri. Ini pula yang dilakukan Do Min Seok selama bertahun-tahun.

Setiap hari sejak kecil Do Hyun Soo terbiasa mengikuti kegiatan ayahnya di rubanah rumahnya. Di ruang bawah tanah nan gelap itu Do Hyun Soo belajar mengolah besi menjadi beragam senjata tajam. Do Min Seok melakukan itu demi menumbuhkan kepribadian Do Hyun Soo yang sama seperti dirinya.

Sayangnya usaha Do Min Seok bertahun-tahun tak membuahkan hasil. Do Hyun Soo malah tumbuh menjadi pengrajin logam yang menghasilkan karya-karya seni bernilai tinggi. Tak sedetik pun pernah tumbuh kebencian dan naluri membunuh dalam dirinya.

Ini terungkap ketika Do Min Seok suatu hari bercakap dengan Baek Hee Seong. Baek Hee Seong bertanya mengapa Do Min Seok tidak bisa menjadikan Do Hyun Soo salah satu dari mereka.

Dia adalah kegagalanku, meski aku sudah berusaha keras. Kamu adalah karyaku paling mengesankan.

Do Min Seok kepada Baek Hee Seong

Sampai detik-detik terakhir ketika Baek Hee Seong dan Do Hyun Soo bertemu muka, Baek Hee Seong tetap berambisi menjadikan Do Hyun Soo menjadi pembunuh seperti dirinya.

Do Min Seok mengubahku menjadi pembunuh, dan aku akan melakukan hal sama terhadapmu.

Baek Hee Seong kepada Do Hyun Soo

Pernah juga sebelum menusuk Do Hae Soo dengan pisau tajam, Baek Hee Seong bertanya, mengapa Do Hyun Soo berbeda dari dirinya?

Membunuh seseorang adalah satu-satunya hal yang tak bisa dia lakukan. Itu karena dia tak bisa menumbuhkan rasa benci sedari awal.

Do Hae Soo kepada Baek Hee Seong

Jawaban Do Hae Soo ini menurut saya terkait dengan alexithymia yang diderita Do Hyun Soo. Bagaimana mungkin dia bisa membenci orang lain jika dirinya sendiri tak bisa merasa emosi apa yang tengah dia rasakan?

Drama Korea Flower of Evil mengajarkan kita bahwa setiap anak lahir dengan garis kehidupan sendiri. Nasib anak tidak mengikuti orang tua. Orang tua monster, belum tentu melahirkan anak monster.

Do Min Seok yang psikopat ternyata melahirkan anak yang kepribadiannya tak pernah menyerupai dirinya. Sebaliknya Baek Hee Seong yang lahir dari keluarga terpandang dan kaya raya justru berubah menjadi seorang psikopat.

Label negatif yang melekat pada ayahnya membuat Do Hyun Soo tumbuh menjadi anak yang mampu membebaskan diri dan menciptakan kehidupan baru lebih sehat, lebih baik dari ayahnya. Do Hyun Soo mengajarkan kita bahwa tak peduli seburuk apapun orang lain memandang kita, jalan hidup kita, kita lah yang menentukan.

Terima kasih ya, udah betah ngikutin review saya yang super panjang ini. Semoga cukup ampuh meracuni siapa saja yang membacanya buat menonton drama Korea Flower of Evil. Hehehe. Met nonton ya temans.


37 responses to “Flower of Evil: Bukti tak Selamanya Monster Melahirkan Anak Monster”

  1. Ah mbak Muthe bikin makin penasaran sama alur drama korea ini deh. tp sepakat juga sih dengan drama korea ini kalau Nasib anak tidak mengikuti orang tua.. btw memang nih, reviewnya panjang banget tp asyik mbak 😀

    Like

  2. Ya ampun, ceritanya berliku-liku ya, sulit banget untuk ditebak. bikin selalu kepo untuk mengikuti serial selanjutnya. Oh ya mbak, saya setuju tentang Lee Min Ho. Sepertinya dia memang cocok berperan jadi “sultan” aja sih ya, karena auranya tuh aura orang kaya. hahahha… Yang boleh sombong dan menindas orang2 sekitarnya, kayak di Boys Before Flowers wkwkwk

    Like

      • dari dulu tuh kenapa ya mbak drama korea selalu lebih seru dibanding drama indonesia wkwkwkwk setuju sekali dgn lee min ho jika diberi peran bukan orang kaya, not match 😂 ini review drakor terpanjang yang saya baca perlahan sih, seru memang jalan ceritanya, bahwa psikis seseorang juga mempengaruhi ya masa depannya. apalagi dia hidup bahkan dgn emosi yang datar, tentu bisa berubah, tp memang penuh waktu.

        Like

  3. Luar biasa detail nih cerita yang diambil dari apa yg sudah ditonton
    Senang say jadi punya gambaran terkait istilah Alexithymia. Ditunggu bahasan khusus tentang Alexithymia ya…

    Like

  4. Wih detail banget eh menemukan easter egg sepanjang filmnya. Ngeri banget ya kalau malam jadi pembunuh. Nggak ada adegan-adegan bacok-bacokan yang sadis kan Mbak?

    Like

  5. Meski menurut saya banyak plot holenya di drama korea ini, tapi masih cukup layak dinikmati sih. Banyak insight yang bisa digali juga. Apalagi yang main si Moon Chae Won dan Joon Ki, chemistry mereka dapat banget sih menurutku. Kalau sekarang nonton apa mbak?

    Saya lagi nonton Luca, yang main Kim Rae Won nih. Keren juga ceritanya.

    Like

    • Aku lagi on going ke series wattpad Indonesia di aplikasi VIDIO mba. Judulnya ‘Turn On’ yg main itu Giorgino Abraham sama Clara Bernadeth. Lagi on going nontonnya tiap Kamis. Bagus mba. Makin keren film2 Indonesia yg premium 😊

      Like

  6. Huwaaaa review lengkap yang menggoda aku nonton Flower of Evil. Tadinya tuh nggak mau nonton karena pas lihat trailernya selewat doang. Eternyataaaaa ….
    Duh, selesaikan dulu yang lagi ditonton deh. Nggak bisa di skip skip kayaknya kalau dramanya macem gini. Huwaaaa.

    Like

  7. ceritanya dalem banget ya, relate sama kehidupan, memang gak semua anak yang dilahirkan dari orangtua atau lingkungan oencuri akan menjadi pencuri jg 🙂 jadi penasaran ngikuti filmnya nih 🙂

    Like

  8. Drakor yang bikin betah itu kalau ceritanya bikin seru terus sampai akhir ya mba, suka deh sama cerita drama yang pake riset seperti ini seperti adanya sifat psikopat, alexytimia, dan lain lainnya jadinya penonton makin bertambah wawasan

    Like

  9. Sepertinya menarik nih apalagi cerita kisah cintanya ada tanpa pelakor yang sudah terlalu bosan dengan K Drama begitu. Jangan-jangan tidak bisa membunuhkan tu karena memang cinta dari awal ya. Hihhihi boleh juga ah dicobain nonton nanti. Hrus cari dulu nih K drama nya.

    Like

  10. PLotnya cukup menarik yaaa nih mba drakornya, thriller detektif selalu bikin penasaran nih, btw ini masih on going atau sudah full mba?

    Like

  11. Nah ini nih drama Korea yg saya terbengkalai nontonnya, cm sampai episode 8, berarti Do Hyon Soo tokoh protagonis yahh akhirnya? Kirain dia psycho juga kayak ayahnya, huhuu… ntar deh lanjutin nonton lg kl ada waktu hihi

    Like

    • Jangankan Uni Mia, Di Korea aja penonton ketipu. Kabarnya sampai pada protes ke tvN kok bisa bintang utamanya jadi antagonis. Serialnya katanya gak mendidik. Eeeh begitu mereka nonton episode 11 dan seterusnya, baru lah meroket ratingnya. Semua pada kagettttt.

      Like

  12. Mba muthe sukses bangettt nulis resensi ini. Bikin aku langsung Googling dan mulai keracunan.
    Aku tuh bayangin seorang ayah yang penuh kasih sayang pada keluarganya sangat kontras sekali dengan aktivitasnya saat membunuh. Betul-betul bagai 2 sisi mata uang ya

    Like

  13. Udah lama nonton flower of evil ini, baca review mb Muthe yg menarik banget pengemasan nya otomatis membuka memori saat nonton..2 sisi berkebalikan dari Do Hyun Soo..saya melihatnya sebagai korban bully dan ketakutan akan menjadi monster seperti ayahnya..setiap episode memberi potongan puzzle yang bikin penasaran menyelesaikan puzzle nya..entah kenapa saya suka drama tipe begini dan
    Teringat Kill me heal me dengan 7 kepribadian yang berbeda..

    Like

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Blog at WordPress.com.