https://www.googletagmanager.com/gtag/js?id=G-8K50HN0MMT window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag(‘js’, new Date()); gtag(‘config’, ‘G-8K50HN0MMT’);

Sejuta Sayang Untuknya: Ketika Ayah Tunggal Membesarkan Putrinya Seorang Diri


Sejuta Sayang Untuknya adalah film Indonesia terbaru yang meski dirilis 2020 tapi baru viral beberapa bulan terakhir. Mungkin karena film yang salah satu produsernya adalah aktor senior Tanah Air, Deddy Mizwar ini tayang eksklusif di Disney+ Hotstar, aplikasi layanan streaming video dari Disney.

Awalnya saya berlangganan Disney+ Hotstar untuk memfasilitasi tontonan putri saya, Maetami (4 tahun) via ponsel. Selama enam bulan terakhir, setiap hari Mae harus ikut bersama saya menemani adiknya terapi khusus autisme di KIDABA Bekasi, dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore. Anak seumuran Mae pasti bosan, sehingga di klinik dia bisa menonton film anak-anak di Disney+ Hotstar.

Rating film yang dirilis 23 Oktober 2020 ini tinggi loh. IMDb memberi skor 8.5/10. Durasi tayangnya 97 menit, standar film-film Indonesia.

Sinopsis Sejuta Sayang Untuknya

Aktor Sagala (diperankan Deddy Mizwar) adalah pria paruh baya yang bekerja sebagai figuran di dunia seni peran. Istrinya, Nurbaidah meninggal ketika melahirkan putri mereka, Gina Putri Sagala (diperankan Syifa Hadju) yang kini duduk di bangku SMA.

Sejak itu Aktor membesarkan anaknya seorang diri dan tak pernah menikah lagi. Dia menjadikan seni peran sebagai passion hidupnya sejak muda. Aktor tak pernah berganti profesi meski diiming-imingi gaji tinggi.

Tidak ada aktor yang kecil, kecuali aktor yang kerdil.

Aktor Sagala

Sayangnya penghasilan dari menjadi figuran di berbagai judul film tak cukup membiayai hidup Aktor dan putrinya. Sampai tua pun Aktor masih akting serabutan dari satu lokasi syuting ke lokasi lainnya. Dia rela melakon jadi badut saat tak mendapat jatah peran di lokasi syuting.

Aktor berutang sana sini, mulai dari tukang warteg, tukang sayur, dan tukang sembako. Beban ekonomi semakin terasa ketika Gina membutuhkan ponsel baru supaya bisa ikut try out ujian akhir online yang diberlakukan sekolah.

Gina tak tega melihat ayahnya bekerja serabutan demi membiayai sekolahnya. Suatu hari Gina memalsukan tanda tangan Aktor. Dia mengirimkan surat lamaran kerja ke sebuah perusahaan hingga ayahnya itu diterima bekerja sebagai satpam.

Aktor merasa tidak pernah mengajukan lamaran tersebut. Gina kemudian mengaku dirinya yang mengirimkan surat itu supaya ayahnya bisa berpenghasilan tetap dan tidak perlu bekerja sebagai figuran lagi.

Aktor menolak saran Gina karena gak ingin berganti profesi yang gak sesuai kata hatinya. Dia menegaskan ada doa ibunya yang dititipkan dalam namanya. Ibu Aktor, neneknya Gina semasa hidupnya memang menginginkan Aktor menjadi seorang aktor.

Yang palsu tidak akan pernah menjadi lebih baik. Jaga suara hatimu dari kepalsuan.

Aktor Sagala

Hidup miskin tak membuat Aktor ‘memiskinkan’ mimpi-mimpinya. Dia bertekad putrinya begitu lulus harus kuliah ke perguruan tinggi. Bagi aktor, Gina adalah piala hidupnya.

Gina, remaja cantik yang duduk di kelas 12 SMA Obor Bangsa. Dia murid paling cerdas di kelasnya.

Sayang Gina tak ada waktu bergaul seperti remaja kebanyakan. Dia gak pernah ngumpul-ngumpul pulang sekolah, jalan-jalan ke mall, apalagi makan di restoran bersama teman-teman.

Sehari-hari Gina pergi dan pulang sekolah naik angkot. Dia sering terlambat sampai di sekolah, sehingga harus berurusan dengan Guru BK.

Gina juga mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri. Dia yang memasak, mencuci baju, menyeterika, menyapu rumah, dan tak pernah ketinggalan membuatkan teh untuk ayahnya.

Berbeda dengan keinginan ayahnya, Gina awalnya sama sekali gak mau kuliah. Dia gak tega melihat ayahnya yang sudah tua banting tulang, berangkat pagi pulang pagi lagi setiap hari.

“Aku tidak ingin melihat penderitaan ayah. Jika aku kuliah, ayah akan memperpanjang episode-episode penuh keringat dan air mata dalam pertunjukan hidupnya.“

Suatu hari SMA Obor Bangsa mengadakan try out ujian online untuk seluruh murid kelas 12. Murid-murid diharuskan membawa laptop atau minimal memiliki ponsel yang terkoneksi jaringan internet.

Gina sebatas mempunyai ponsel 2G jadul. Ponsel itu hanya bisa digunakan untuk menelepon dan berkirim pesan (SMS).

Untungnya Gina bersahabat dengan Wisnu (diperankan Umay Shahab). Wisnu adalah teman sekelas sekaligus sosok yang sangat menyukai Gina.

Wisnu dan Gina memiliki satu kesamaan, yaitu sama-sama kehilangan ibu mereka saat masih kecil. Bedanya Wisnu terlahir dari keluarga kaya.

Nah, Wisnu lah yang jadi malaikat penolong Gina. Dia meminjamkan Gina ponsel, sehingga Gina bisa mengikuti try out ujian akhir. Gina bahkan diumumkan sebagai murid yang mendapat nilai ujian akhir tertinggi satu sekolah.

Berikut adalah petikan pidato Gina di hari wisuda kelulusan. Jujur, saya menangis nonton Gina di scene terakhir ini.

“Ayahku mungkin pribadi paling unik yang aku kenal. Kadang bikin bingung, sedikit urakan, dan yang pasti keras kepala. Suatu ketika aku pernah protes, ayah kok keras kepala begini? Eh, dia bilang, kalo gak keras, ya bukan kepala namanya.”

“Jalan hidup yang dia pilih adalah menjadi aktor di dunia seni peran, walau pun cuma seorang figuran, sebuah profesi yang cuma menjadi pelengkap dalam sebuah adegan. Figuran. Ayahku tidak pernah pilih-pilih peran. Semua dia jalani dari sebelum aku lahir sampai hari ini. Dia bilang, tidak ada peran yang kecil, kecuali aktor yang kerdil.”

“Tapi dalam hidupnya, peran yang paling dia sukai adalah peran menjadi ayahku. Sebuah peran yang sama sekali tidak mudah karena kelahiranku memisahkan dia dari satu-satunya perempuan yang menjadi belahan jiwanya, ibuku.”

“Ibu meninggal saat melahirkan aku. Sejak saat itu ayah merawat dan membesarkan aku sendiri, kerja dari pagi sampai pagi lagi tak peduli badan sendiri. Ada perasaan sedih dalam hatiku. Kasihan ayah. Aku sempat berpikir jika aku tidak dilahirkan mungkin hidupnya tidak akan sekeras ini. Jika aku tidak pernah ada mungkin ayah hari ini masih bahagia bersama ibu.”

“Karena itu aku memutuskan untuk tidak melanjutkan ke bangku kuliah. Aku tidak ingin melihat penderitaan ayah. Jika aku kuliah, ayah akan memperpanjang episode-episode penuh keringat dan air mata dalam pertunjukan hidupnya.“

“Tapi seseorang akhirnya menyadarkan aku. Aku ingin bilang, jika ayahku ada, Gina akan kuliah ayah. Gina akan menjadi piala dalam seni pertunjukan hidupmu ayah. Ayah adalah pemeran utama terbaik dalam hidup Gina. Ayahku bukan figuran, bukan figuran.”

Tuh, gimana penonton gak termehek-mehek melihat Gina. Baca naskahnya aja udah bikin saya mengharu biru.

sejuta sayang untuknya review

Akting Deddy Mizwar dan Syifa Hadju perfect abis. Umay Shahab juga masya Allah Umayyyyyy udah gede aja. Gemessss banget saya nonton dia di sini. Saya sampai mikir, Umay ini calon mantu idaman para emak bangettt. Dia pintar, sopan, humoris, pantang menyerah, dan berani bertemu ayah perempuan yang disukainya.

Jadi ingat zaman SMA dulu, biasanya anak cowok itu ngeri-ngeri sedap kalo malam minggu main ke rumah ceweknya. Sosok yang paling ditakuti tentu saja ayah si cewek.

Makanya anak cowok kalo mau ngapelin ceweknya sering bawa buah tangan, biasanya sih makanan. Wisnu misalnya, setiap mau datang ke rumah Gina pasti bawain martabak keju kacang kesukaan calon ayah mertua. Hehehe. Tuh, nostalgia kan jadinya.

Ayah Tunggal Membesarkan Anak Perempuan

Selama ini kalo ngomongin single parent, pasti yang dominan dibahas adalah ibu tunggal. Jarang ada yang membahas ayah tunggal. Kira-kira kenapa ya?

Apakah kondisi umum yang kita temui adalah ibu tunggal karena bercerai atau ditinggal mati suami biasanya jarang mencari suami pengganti. Beda cerita dengan ayah tunggal yang ditinggal mati istri atau bercerai, pasti cari istri baru. Wkwkwk.

Sssttt, itu intermezzo saja ya, jangan baper.

Ayah tunggal membesarkan anak perempuan bisa jadi rumit, terlebih kalo sendirian. Rasanya seperti kita sedang menaruh seember air es di atas kepala, kemudian seisi ember itu mengguyur kepala kita.

Sejuta Sayang Untuknya memberi pesan moral luar biasa buat kita. Berikut saya rangkum beberapa di antaranya.

1. Kematian bukanlah akhir dari cinta

Jadi ayah tunggal seperti Aktor di film ini sangat menantang. Apalagi Gina benar-benar cuma punya ayahnya doang, gak ada om, gak ada tante, juga gak ada nenek.

Aktor membesarkan Gina dengan sangat baik. Gina tumbuh menjadi putri berbakti dan membanggakan.

Aktor mengajarkan Gina bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan. Namun, Aktor juga ingin Gina tahu bahwa kematian ibunya bukanlah akhir dari cinta ibunya pada Gina.

Itulah mengapa beberapa scene menunjukkan Aktor yang tetap setia berziarah ke makam istri. Setiap berselisih paham dengan Gina, Aktor akan mengajak putrinya itu mengunjungi makan mendiang istrinya.

Senang deh lihat adegan pas Aktor dan Gina sedang ziarah bareng. Mereka mendiskusikan rencana Gina selepas SMA di pemakaman. Aktor ingin Gina melanjutkan kuliah, sementara Gina sama sekali gak berniat kuliah. Keduanya berdebat di depan makam Nurbaidah.

2. Iman selalu menjadi bagian dari kehidupan keluarga

Iman adalah penopang kekuatan sekaligus pegangan hidup keluarga. Iman pula yang membuat Aktor bisa mengatasi berbagai masalah sulit dalam hidupnya.

Suatu hari Aktor melihat seorang ibu menjatuhkan dompet berisi uang banyak di salah satu pusat pertokoan. Setan jahat sempat menghasuti Aktor supaya mengambil dompet tersebut dan menggunakan uangnya untuk membelikan Gina ponsel.

Iman kepada Allah yang begitu kuat membuat Aktor mengurungkan niat. Dia pun mengembalikan dompet tersebut pada pemiliknya.

Allah tidak pernah tidur. Dia lebih tahu apa yang paling dibutuhkan hamba-hamba-Nya. Tugas kau cuma satu saja, berdoa.

Aktor Sagala

3. Beban hidup harus dinikmati, bukan dilawan.

Bill Gates pernah bilang, kalo kita terlahir miskin, itu bukan kesalahan kita. Namun, jika kita meninggal dalam keadaan miskin, itu baru kesalahan kita.

Aktor bertekad Gina putrinya harus berkuliah, bagaimana pun caranya. Miskin bukan alasan anaknya tidak dapat menggantungkan cita-cita setinggi langit.

Himpitan ekonomi tak sedikit pun menghalangi seorang ayah untuk membahagiakan anaknya. Aktor berusaha sekuat tenaga agar putri semata wayangnya bahagia.

Gina, hidup ini macam pegas. Lentur dia, naik turun naik turun. Jadi, saat beban kehidupan menekan kita ke bawah, nikmati. Jangan dilawan, biarkan hidup kita ditekan terus, kalau perlu sampai rata dengan tanah supaya ada kekuatan energi balik yang membuat kita melompat melenting lagi lebih tinggi.

Aktor Sagala

4. Cintai apapun pekerjaan kita dan lakukan yang terbaik

Orang bijak bilang, “Cintai apapun profesi yang kamu lakoni, maka kamu gak akan pernah merasa bekerja sehari pun seumur hidupmu.”

Aktor mengajarkan kita bagaimana pun juga profesi adalah profesi, pekerjaan adalah pekerjaan. Apapun pandangan orang lain tentang profesi kita, life is what happens outside of the office, ya kan?

Kita menghabiskan delapan jam sehari, lima hari dalam sepekan, atau kurang lebih 40 jam seminggu untuk bekerja. Jadi, seharusnya apa yang kita kerjakan adalah apa yang kita sukai. Demikian prinsip hidup Aktor.

Ketika kita menyukai pekerjaan kita, kita gak akan pernah mengeluhkan Senin pagi datang. Kita gak akan mengenal istilah I hate Monday. Kita gak akan pernah berlama-lama merasakan stres akibat tekanan kerja.

Kalo profesi kita bukanlah passion kita, maka kita bisa belajar menyukainya. Kadang passion berawal dari sesuatu yang justru mulanya tidak kita suka. Inilah makna nikmatnya bersyukur yang diajarkan Aktor pada anaknya.

Selain Aktor, Gina, dan Wisnu, saya juga kagum dengan para figuran di film produksi MD Pictures dan Citra Sinema ini. Mereka adalah Bejo si tukang warteg (diperankan Kukuh Prasetyo), Ko Yohan si tukang sembako (diperankan Abio Abie), Asep si tukang sayur (diperankan Ozzol Ramdan), dan Azrul si penjual hp (diperankan Azrul).

Kesan masyarakat kelas bawah di film biasanya digambarkan sangat menderita, susah kompromi kalo urusan duit, karena sibuk mengurus perut masing-masing. Beda cerita dengan Bejo, Ko Yohan, Asep, dan Azrul.

Bejo mau mengutangi sarapan Aktor selama tidak punya uang buat bayar makan. Asep dan Ko Yohan juga sama. Azrul berkenan Aktor membawa pulang ponsel bekas yang dijualnya untuk diberikan pada Gina dan belinya bisa dicicil.

Saat Aktor tak kunjung melunasi utang-utangnya, Bejo, Asep, dan Ko Yohan mau duduk bersama membicarakan masalah tersebut di rumah Aktor. Beda ya sama sinetron-sinetron di TV sekarang, sudah lah pasti Aktor digebukin, dihajar preman, diambil isi rumahnya yang berharga buat bayar utang, atau dikata-katain kasar.

Tentunya interaksi tokoh utama dengan para pemeran figuran di film ini dikemas rapi dan kocak abis. Ya begitulah film-film tipikal Bang Deddy Mizar sejak jadi Naga Bonar dulu. Kental banget komedi dan Batak-nya.

sejuta sayang untuknya review

Film ini secara keseluruhan jauh dari konflik sosial. Justru yang berkonflik adalah para aktor dengan diri mereka sendiri. Gak sia-sia ini Bang Deddy Mizwar ikut memproduseri film bermutu ini. Jauh dari cacat dan caci sih menurut saya. Filmnya mendidik dan penuh pesan moral.

Kamu udah nonton belum? Sharing dong kesan kamu nonton film ini di kolom komentar. Terima kasih ya.


9 responses to “Sejuta Sayang Untuknya: Ketika Ayah Tunggal Membesarkan Putrinya Seorang Diri”

  1. Ini film keren dan bagus menurutku
    Lupa Mulu mau cari filmnya, udah begitu tertarik padahal ketika lihat trailernya
    Dedy Mizwar ga kaleng-kaleng kalau berperan dan buat film atau serial selalu menyisipkan pesan kehidupan yang baik

    Like

  2. Umayyyy… Gantengnyaaa…
    Quote nya bagus bagus, saya suka punya Bill Gates
    ” kalo kita terlahir miskin, itu bukan kesalahan kita. Namun, jika kita meninggal dalam keadaan miskin, itu baru kesalahan kita”
    Deddy Mizwar emang selalu brilliant dalam karya ya?
    Catat ah, nanti saya nonton

    Like

  3. Lelaki seperti Aktor ini ada loh di dunia nyata. Kalo baca cerita dan karakternya, sepertinya persis banget dengan salah seorang teman (lelaki) saya. Jadi ortu tunggal setelah istrinya wafat, mungkin sudah 20an tahun yang lalu.

    Anaknya ada 3 (perempuan semua) dan sekarang semua hidup sukses dan begitu sayang pada Ayahnya. Kami, teman-teman perempuan, sempat menjadi tempat untuk bertanya, bercerita dan tukar pendapat dalam proses pengasuhan. Bahkan kami sempat bergantian mengawasi anak-anaknya saat teman ini harus sekolah lagi selama 3 tahun di Jepang. Ah, mendadak sedih dan menitik airmata saya.

    Like

  4. Aduh, baca sinopsisnya aja udah nangis apalagi langsung nonton ya. AKu selalu suka acting Deddy Mizwar jadi ayah. Menjiwai dan sesuai aja gitu sama karakter dan pembawaannya.

    Like

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Blog at WordPress.com.