https://www.googletagmanager.com/gtag/js?id=G-8K50HN0MMT window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag(‘js’, new Date()); gtag(‘config’, ‘G-8K50HN0MMT’);

Restoran Hotel untuk Modern Meeting Space dan Leisure Place


Sembilan tahun menjadi jurnalis ekonomi membuat saya terbiasa bertemu narasumber dari berbagai kalangan, mulai pejabat negara hingga pengusaha. Seminar, workshop, rilis program, launching produk, konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dan berbagai pelatihan kerap diadakan di hotel-hotel berbintang.

Kegiatannya tak terpusat di Jakarta saja. Tak jarang saya juga diundang ke luar kota, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, hingga Nusa Tenggara.

Jika berkesempatan wawancara eksklusif, biasanya narasumber mengajak saya melanjutkan pembicaraan dari ruang seminar atau ballroom ke restoran hotel, supaya kesannya lebih santai.

Modern Meeting Space dan Leisure Place

Restoran hotel saat ini menjelma menjadi modern meeting space dan leisure place. Saya pernah menghadiri pertemuan bisnis penting beberapa pengusaha yang berlangsung saat makan siang. Dari sana saya melihat mereka makan, berbincang, membahas rencana kerja, dengan tetap terlihat profesional pada waktu bersamaan.

Restoran hotel sekarang tak hanya dikhususkan untuk tamu menginap, melainkan juga tamu-tamu dari luar yang tidak menginap, juga masyarakat umum yang ingin menikmati fasilitas restoran yang ada di hotel.

Tamu menginap umumnya hanya makan di hotel saat sarapan. Padahal restoran hotel juga menyiapkan makan siang dan malam. Ceruk ini digunakan pihak hotel untuk menerima tamu dari luar.

Tak heran jika saat ini kita bisa melakukan booking restoran atau membeli voucher makan dengan penawaran menu khusus di restoran hotel tertentu. Kita tinggal mencari fitur layanan direktori restoran di berbagai platform online.

Konsep ini tentu potensial mendongkrak pendapatan hotel dari lini bisnis restoran. Sebagai syaratnya, kualitas pelayanan dan penyajian makanan dijaga untuk meningkatkan citra hotel itu sendiri.

Nah, elemen apa saja yang digunakan untuk menentukan kelas sebuah restoran hotel?

1. Interior

Interior bisa menentukan seberapa santai atau berkelas sebuah restoran hotel. Ada restoran hotel yang jam-jam tertentu mengharuskan tamu untuk berpakaian formal, ada pula restoran hotel yang membebaskan tamu berpakaian kasual.

2. Menu

Sebagian restoran hotel khusus menyediakan menu-menu masakan Indonesia, masakan barat (western), masakan jepang (japanese), masakan asia, dan sebagainya.

Ada pula restoran hotel yang menyusun menu berdasarkan jenis makanan tertentu, misalnya pizza dan steak, makanan vegetarian, atau menu-menu diet.

3. Harga

Harga menu makanan juga berperan dalam pengklasifikasian restoran hotel, mulai dari yang termurah hingga termahal. Google misalnya menggunakan tanda dolar ($) untuk menunjukkan harga rata-rata makanan di sebuah restoran, mulai dari murah ($), sedang ($$), mahal ($$$), dan sangat mahal ($$$$).

4. Kualitas bahan

Kualitas bahan yang digunakan untuk sajinan menu di sebuah restoran hotel selalu diperhatikan. Apa bahannya? Dari mana asalnya? Bagaimana bahan-bahan itu disiapkan?

Restoran hotel A misalnya, hanya menggunakan bahan-bahan segar, lokal, dan organik. Di sisi lain, restoran hotel B bisa saja menggunakan bahan olahan dan berpengawet.

Restoran hotel C mungkin hanya menyiapkan bahan berdasarkan pesanan hari itu. Restoran D bisa menyiapkan bahan dalam jumlah besar untuk banyak pesanan.

5. Presentasi makanan

Restoran hotel berbintang biasanya menampilkan hidangan estetis dengan hiasan dan alat makan terbaik, sementara restoran lain menggunakan presentasi dan alat makan jauh lebih sederhana.

Presentasi makanan di hotel berbintang memerhatikan unsur estetika (Foto: Pixabay)

Beberapa restoran hanya menyajikan makanan untuk dine in atau makan di tempat, sementara restoran lainnya bisa dine in sekaligus take away atau bisa dibawa pulang.

Jenis-Jenis Restoran Hotel

Hotel-hotel besar dan berbintang biasanya memiliki lebih dari satu restoran. Dapurnya bahkan mengantongi sejumlah sertifikat, seperti International Code of Practice-General Principles of Food Hygiene, juga Annex on Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) System.

Yuk, kita intip apa saja jenis-jenis restoran yang ada di sebuah hotel?

1. Fine Dining ($$$-$$$$)

Sebagian besar orang hanya datang ke restoran berkonsep fine dining untuk acara-acara khusus, seperti ulang tahun pernikahan, ulang tahun pasangan, makan malam keluarga, atau momen lamaran.

Apa saja ciri-ciri restoran fine dining? Desain dan interior restorannya untuk kelas satu, suasananya mewah, dan serba formal.

Fine dining restaurant (Foto: Pixabay)

Staf dan pelayannya sangat perhatian dan beretika, misalnya saat menyajikan makanan, bahkan sekadar menuangkan air ke dalam gelas. Table service-nya pun menggunakan salah satu dari empat gaya dasar layanan meja, seperti gaya Amerika, Inggris, Rusia, atau Prancis.

Beberapa restoran fine dining menghidangkan minuman anggur yang mahal. Tamu juga dihibur dengan live music, mulai dari piano, biola, hingga harpa. Restoran kelas atas ini hanya buka beberapa jam saja, misalnya siang hari saja, atau malam hari saja. Menu yang disajikan biasanya menu internasional.

2. Casual Dining ($$)

Suasana restoran ini lebih santai dan menunya bervariasi. Ciri lainnya adalah dekorasi restoran unik, tetap ada table service, harga menu makanannya sedang, atmosfirnya lebih santai.

3. Speciality Restaurant ($$$)

Restoran hotel satu ini mempunyai ciri khusus, yaitu menyajikan makanan dari negara tertentu, atau benua tertentu. Contohnya adalah makanan Indonesia, makanan Jepang, makanan Cina, makanan Eropa, makanan Italia, makanan Timur Tengah, dan lainnya. Cara memasaknya juga khusus, misalnya ada grill room, rotiserie, atau barbaque.

Restoran hotel dengan menu-menu Italia (Foto: Pixabay)

4. Contemporary Casual ($$-$$$)

Restoran kasual komtemporer in belakangan banyak bermunculan di hotel. Restorannya lebih modern dan trendi. Sebagian besar mengikuti protokol ramah lingkungan, menyajikan aneka pilihan makanan sehat, termasuk di dalamnya fusion cuisine.

Ciri-cirinya, antara lain ada table service, suasana kasual dan trendi. Presentasi makanan dan penyajiannya menekankan aspek visual, misalnya penataan makanan di piring yang sangat instagenik.

5. Family Style ($$-$$$$)

Restoran keluarga ini menawarkan banyak pilihan hidangan.  Makanan disajikan di piring atau wadah besar. Sistemnya self service di mana tamu mengisi piring makannya sendiri. Suasananya tetap santai, meski sebagian restoran ini didesain untuk kelas menengah ke atas.

6. Fast Casual ($$)

Restoran hotel bergaya fast casual semakin ramai beberapa tahun terakhir. Restoran ini melayani tamu yang ingin makan menu-manu fast food, namun dari segi bahan lebih sehat dan harganya lebih terjangkau.

Beberapa ciri restoran ini adalah kualitas dan harga makanan lebih mahal dibanding restoran waralaba fast food, namun lebih murah dari restoran pada umumnya.

Ada table service juga. Lingkungannya lebih kontemporer, banyak dekorasi, dan suasana lebih santai.

7. Coffee Shop dan Pastry Shop ($$)

Restoran hotel memiliki coffee shop, pastry shop, bahkan bar untuk tamu yang membutuhkan tempat nyaman untuk sendiri atau mengobrol dengan teman. Jam bukanya lebih lama, pagi hingga malam hari.

Coffee shop dan pastry shop menyediakan kopi, teh, dan kue-kue untuk sarapan dan makan siang. Ada juga yang menyajikan menu aneka cake dan gelato.

Coffee shop dan pastry shop di hotel (Foto: Pixabay)

Suasana coffee shop dan pastry shop lebih santau. Tak jarang tamu memilih tempat ini untuk bekerja, misalnya membuka laptop sambil menyeruput segelas kopi hangat.

8. Buffet ($$)

Restoran hotel tipe buffet atau prasmanan memungkinkan tamu menyesuaikan sendiri pengalaman bersantap mereka. Tamu bebas memilih menu yang diinginkan.

Yups, buffet ini tak ubahnya seperti restoran hotel berkonsep  “All You Can Eat.” Dekorasinya kasual, namun elegan. Biasanya menyajikan satu atau beberapa jenis masakan, namun dalam jumlah banyak.

Tamu mengambil piring sendiri, berkeliling sendiri menemukan makanan yang disukai, mengambil air minum sendiri, dan memilih mejanya sendiri. Menu-menunya lengkap, mulai dari cemilan kue, salad, sup, buah, hidangan pembuka, hingga hidangan penutup.

Oya, jangan ragu untuk bertanya pada pelayan yang ada di restoran hotel. Mereka dengan senang hati menghampiri dan melayani tamu yang memerlukan bantuan. Buon appetito!


40 responses to “Restoran Hotel untuk Modern Meeting Space dan Leisure Place”

  1. Mantabs euy
    Salah satu pavorit dan jadi pertimbangan kl ke hotel adalah menu makanannyaaa, semakin meriah aneka macam semakin seru untuk di coba hehe

    Like

  2. Saya punya restoran hotel favorit di Surabaya, yang meskipun hotelnya sudah tua dan okupansinya cukup rendah sekarang tapi restorannya tetap rame. Rasa makanannya stabil enaknya dari jaman dulu sampai sekarang. Kalau pagi pakai sistem buffet, siang dan malam lebih ke casual dining dan family style. Cuma ya belum tentu setahun sekali ke sana sih, karena range harganya termasuk $$-$$$ :))

    Like

  3. Aku lebih suka yang fash casual soalnya kalau bawa anak-anak pengennya yang cepat aja. heheh.. soalnya kalau lama banyak banget pertanyaan dari mereka.

    Like

    • Apalagi kalo anak kita lagi aktif-aktifnya ya mba. Kadang mereka juga ogah makan yang aneh-aneh. Pas lihatin bentuk makanan beda dikit dari yg mereka konsumsi di hari biasa, mereka jadi gak semangat kadang makannya. Cocok deh fast casual resto.

      Like

  4. Restoran hotel menyesuaikan dengan hotelnya ya.
    Kalau yg fast casual lebih simpel. Kalau utk sarapan lebih asyik yang buffet, matanya bisa kenyang merhatiin menu ๐Ÿ™‚

    Like

  5. Aku suka yang Buffett Mba, tapi seringnya sih aku sedikit terganggu sama gaya makan orang Indonesia yang kebanyakan lapar mata.
    Kadang ngambil sembarangan banyaknya, tapi gak diabisin. Kadang aku pengen nyodorin plastik ke mereka biar dibawanya pulang..

    Like

    • Nah iya. Semua dimasukin ke piring, tapi gak tanggung jawab ngabisin. Saya pun biasanya bakal lihat dulu suami ngambil makanan apa aja nih. Ntar saya ambil menu sama (yg yakin bisa abis) dan menu yg beda buat tester. Kami biasanya saling bantuin ngabisin makanan satu sama lain. Kalo yg di piring belum abis, pantang ambil yg baru.

      Like

  6. Kalau saya sebenarnya lebih suka yang buffet atau prasmanan gitu sih, biar bisa memperhitungkan porsi yang pas dan bebas memilih. Sayangnya kadang untuk beberapa menu sudah tidak hangat lagi. Jadi sedikit berkurang kenikmatannya.

    Like

    • Umumnya restoran sediakan menu hangat untuk sarapan. Kalo makanan dingin memang sedikit berkurang kenikmatannya. Jadinya gak semangat makannya. Padahal kalo dari sisi ilmu kesehatan, makanan dingin jauh lebih sehat dibanding makanan hangat. Hehehe

      Like

  7. Karena hotel jaman sekarang memang tidak bisa bertahan hanya dg mengandalkan revenue kamar. Terlalu banyak saingan. Prilaku pasar sudaj berubah, kini banyak orang yang berpikiran lebih santai berkenaan dengan kamar hotel. Setahuku gitu Mbak Tia, hehehehe

    Paling sebel itu kalau makan buffet trus kebarengan orang-orang ga mau rugi. Minta ampun. Kalau di makan ga ala kalau terus ga habis itu menyebalkan.

    Liked by 1 person

  8. Ada harga, ada rupa. Gak bisa dibohongi memang, resto berkelas biasanya presentasi makanannya kerennn banget!

    Tapi kadang, ada beberapa menu yang lebih enak itu makan di resto atau warung biasa. Mungkin lidah ini uda kadung cintaaa masakan ala rumahan dan yang cenderung ndeso, hehehe

    Liked by 1 person

    • Ya mba, umumnya kita lebih cocok dengan restoran yang mengangkat menu tradisional Indonesia. Saya pun kadang kagok kalo kebanyakan menu westernya. Kurang cocok gimanaaa gitu di lidah, meski pun tetap saya makan. Hehehe.

      Like

  9. Salah satu yang menjadi pertimbangan aku untuk menginap di hotel yang sama di suatu kota, adalah citarasa masakan di restorannya. Rata-rata aku pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Banyak waktu dihabiskan di meeting room. Kamar biasanya hanya dipakai untuk bersih-bersih dan tidur saja.

    Apalagi untuk aku dan tim yang memang pekerjaannya menyelenggarakan pelatihan, rasanya senang sekali kalau hotel yang kami pilih menyajikan masakan yang variasinya banyak dan rasanya enak-enak.

    Liked by 1 person

    • Kakakakaka. Menunya suka asing di mata, asing di telinga, dan asing di lidah ya mbaaaa. Heuheuheu. Tapi restoran hote berbintang biasanya pasti ada menyediakan menu ala carte yang cocok buat lidah orang Indonesia seperti kita.

      Like

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Blog at WordPress.com.