https://www.googletagmanager.com/gtag/js?id=G-8K50HN0MMT window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag(‘js’, new Date()); gtag(‘config’, ‘G-8K50HN0MMT’);

Taman Ujung Sukasada, Istana Air di Bali Timur


Di ujung timur Pulau Bali, tepatnya di Desa Tumubu, Karangasem terdapat Istana Air yang dikenal dengan nama Taman Ujung Sukasada atau Waterpaleis, sebutan dari orang Belanda pada masa penjajahan kolonial. 

Taman Ujung Sukasada dibangun oleh Raja Karangasem, Gde Djelantik pada 1901. Bagian bangunan yang pertama kali didirikan adalah Kolam Dirah.

Pembangunan selanjutnya diwariskan ke Gusti Bagus Djelantik pada 1909. Pada masanya dibangun kolam pertama, kolam kedua, balai gili, hingga kanopi yang ada sampai sekarang. Taman ini dirancang seorang arsitektur Belanda, van Den Hentz, bersama arsitek Cina bernama Loto Ang atas perintah Raja Karangasem.

taman ujung

Pembangunan Taman Ujung selesai pada 1921 dan diresmikan 1937. Sayangnya 26 tahun kemudian, tepatnya 1963, Taman Ujung Sukasada sempat hancur karena letusan Gunung Agung kala itu. Gempa yang terjadi pada 1976 juga merobohkan hampir semua bangunan ini. Taman Ujung Sukasada kembali dipugar 2001-2003 oleh pemerintah daerah persis seperti bangunan aslinya. Sejak itu taman ini dibuka untuk wisata.

Ada tiga pintu masuk menuju kawasan ini, namun hanya satu pintu yang dibuka untuk wisatawan. Pintu masuk tersebut berada di samping areal parkir. Pengunjung cukup membayar tiket Rp 15 ribu per orang. Mula-mula kita akan melewati sebuah jembatan beton panjang yang menghubungkan area parkir menuju area utama istana air.

taman ujung
Pemandangan dari jembatan beton menuju area utama Istana Air Taman Ujung

Pemandangan taman air begitu luas bisa kita nikmati di kiri kanan jembatan. Sesampainya di ujung jembatan, belok kanan maka kita akan menemukan kantor sekretariat pengelola. Kita bisa mendapatkan banyak informasi mengenai sejarah dan pengetahuan umum tentang bangunan bersejarah ini. Pengelola yang ramah siap menjawab pertanyaan pengunjung.

Jika kita memilih berjalan lurus, kita akan memasuki area utama istana. Ada tulisan Welcome To Water Palace. Di depan tulisan itu terhampar kolam air sangat luas dan di tengahnya berdiri bangunan berarsitektur Eropa.

taman ujung
taman ujung
taman ujung

Pohon cemara dan aneka jenis bunga memayungi kiri kanan jalan. Kita tak akan menemukan satu sampah pun di kawasan ini mengingat petugas kebersihannya sangat banyak.

taman ujung
taman ujung
taman ujung

Bangunan utama istana air ini bernama Balai Gili Ikan Bangi, menyerupai tempat peristirahatan keluarga kerajaan pada zaman dahulu. Bangunan menyerupai rumah bergaya arsitektur Eropa ini bisa dicapai dengan melewati sebuah jembatan penghubung. Pemandangan di sekitarnya sangat indah.

taman ujung
Jembatan penghubung menuju Balai Gili Ikan Bangih

Bangunan kerajaan ini terdiri dari sejumlah ruang, mulai dari ruang tidur raja, ruang istirahat putra dan putri raja, serta ruang tamu. Ruangan ini bebas dimasuki pengunjung dan banyak sekali terpajang foto-foto monokrom yang menjelaskan sejarah Taman Ujung dan sejarah keluarga Raja Karangasem.

taman ujung

Pengunjung harus menaiki puluhan anak tangga untuk mencapai Balai Lunjuk, bagian tinggi dari Taman Ujung. Perjalanan pasti melelahkan jika menapaki anak tangga demi anak tangga ini di siang terik. Meski demikian, pemandangan spektakuler yang disaksikan dari Balai Lunjuk sangat indah. Pengunjung bisa menyaksikan keseluruhan wilayah istana air ini.

taman ujung
Balai Lunjuk
taman ujung
Balai Lunjuk
taman ujung
Balai Kapal (Foto: Anything Bali)
taman ujung
Balai Kapal (Foto: TripAdvisor)

Sisi terindah dari Taman Ujung adalah Balai Kapal. Ini adalah ikon sekaligus menjadi tempat favorit foto prewedding. Bentuknya berupa bangunan pilar batu tanpa atap.

taman ujung

Taman Ujung juga memiliki sebuah wantilan atau Balai Kambang. Pengunjung tetap melewati jembatan di atas air untuk mengakses bangunan ini. Kita bisa menghabiskan istirahat siang di sini, sambil menikmati kopi, teh, atau jajanan yang dijual oleh ibu-ibu dengan bakul gendongnya.

taman ujung

Anak-anak yang ingin naik perahu angsa cukup membayar Rp 10 ribu per orang. Kita bisa mengayuh sendiri perahu kita sambil mengitari kolam yang mengelilingi istana air ini selama 15 menit. Kita perlu mengawasi ketat anak-anak, khususnya bayi yang bermain di sekitar kolam.


3 responses to “Taman Ujung Sukasada, Istana Air di Bali Timur”

  1. Baru denger ada istana air di Timur Bali ini. Kalau ke Bali biasanya mainnya ke pantai, Desa Panglipuran, gitu aja, belum sampai ke Taman Ujung Sukasada. Ternyata udah dibangun mulai 1901 yah, dan sempat kena letusan Gunung Agung. Semoga tetep dirawat dan menjadi wisata edukasi buat anak-anak.

    Like

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Blog at WordPress.com.